, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola Konstruksi (Manual) dan Pola Komputer ( Software Optitex)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pola Konstruksi (Manual) dan Pola Komputer ( Software Optitex)

Pola Konstruksi (Manual) dan Pola Komputer ( Software Optitex)


2.1.4.1 Pola Konstruksi (Manual)


Pola konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan
sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan
sistem pola konstruksi masing-masing. Menurut Porrie Muliawan (2002:2) pola
konstruksi adalah pola yang diperoleh dengan cara mengukur badan seseorang
dengan pita ukuran, ukuran-ukuran diperhitungkan secara matematika dan
digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka, belakang, lengan,
rok, dan kerah.
Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola cetak disamping itu
juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai
dengan bentuk tubuh sipemakai. Ada beberapa macam pola konstruksi antara lain
: sistem pola Dressmaking, So-en , Charmant, Soekarno, Meyneke dan lain-lain
sebagainya. Pola konstruksi banyak digunakan untuk pembuatan busana secara
perseorangan. Teknik menjahit dengan pola konstruksi banyak menggunakan
teknik menjahit secara halus dan penyelesaiannya banyak dikerjakan dengan
tangan.
Pembuatan pola secara konstruksi agar mendapat hasil pola konstruksi
yang baik menurut Porrie Muliawan (2002:7) harus memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut: (1) Cara mengambil macam-macam jenis ukuran badan harus
tepat dan cermat, (2) Cara menggambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis
lubang lengan harus lancar dan tidak ada keganjilan, (3) Perhitungan pecahan dari
ukuran yang ada dalam konstruksi harus dikuasai. Pola konstruksi memiliki
kelebihan dan kekurangan pada proses pembuatannya. Kelebihan dan kekurangan
pola konstruksi menurut Porrie Muliawan (2002: 7), yaitu: kelebihan pola
konstruksi (1) Bentuk pola lebih sesuai dengan bentuk badan seseorang, (2)
Besar-kecilnya lipit kup lebih sesuai dengan besar kecilnya bentuk buah dada
seseorang, (3) Perbandingan bagian-bagian dari model lebih sesuai dengan besarkecilnya
bentuk badan sipemakai. Sedangkan kekurangan pola konstruksi adalah
(1) Pola konstruksi tidak mudah digambar, (2) Waktu yang diperlukan lebih lama
daripada pola jadi, (3) Membutuhkan latihan yang lama, (4) Harus mengetahui
kelemahan dari konstruksi yang dipilih. Pembuatan pola konstruksi harus
memperhatikan teknik pengukuran badan yang tepat sehingga hasilnya akan lebih
pas dibadan apabila dipakai.


Cara Menggambar dan Menyelesaikan Pola Konstruksi



Alat yang digunakan untuk menggambar pola antara lain : pensil, kertas
pola, pita ukuran, ukuran badan seseoramg, penggaris, penghapus, dan pedoman
sistem pola tertentu. Cara menggambar pola pertama kali yaitu
memperhitungkannya secara matematika, kemudian kita menggambar pola pada
kertas. Secara umum pola dapat digambar dengan ukuran skala 1:1, 1:4, 1:6, 1:8
hal menyesuaikan dengan besar kecilnya pola yang dibutuhkan. Pola yang
pertama kali dibuat adalah pola bagian depan terlebih dahulu dilanjutkan pola
bagian belakang atau tergantung dari sitem pola tersebut, kemudian barulah
membuat pola rok untuk badan bagian bawah. Untuk pola bagian badan depan
dan belakang pasti ada perbedaan baik bentuk maupun cara menggambarnya,
untuk membedakan biasanya diberi warna yang berlainan yaitu warna merah

untuk bagian muka dan warna biru untuk bagian belakang. Menurut ( Muliawan
Porrie, 2002 : 7 ) untuk bagian muka atau bagian yang digunakan untuk pada
lipatan kain cara penggambarannya diberikan tanda garis diikuti titik demikian
seterusnya.
Arah benang untuk panjang lusi kain digambar dengan tanda panah, pada
bagian muka harus selalu diberikan tanda berupa Tengah Muka ( TM ) dan bagian
belakang diberi tanda Tengah Belakang (TB ), untuk garis pertolongan digambar
dengan hitam halus atau titik-titik. Gambar pola yang sudah selesai dibuat agar
mudah dipahami dan dimengerti sebaiknya diberi keterangan yang lengkap dan
dalam memberi abjad supaya jelas dan mudah dipahami. Di bawah ini adalah
tanda-tanda pola yang digunaka pada saat menggambar pola konstruksi menurut
Soekarno (2003: 4-5):

: garis pensil hitam adalah garis pola asli
: garis pensil warna merah (garis pola menurut
model badan depan).
: garis pensil warna biru (garis pola menurut
model badan belakang).
.......................... : titik-titik atau garis pertolongan (warna
disesuaikan tempat).
-.-.-.-.-.-.-.-.-. : strip titik merupakan garis lipatan (warna
disesuaikan tempat).
T. M. : tengah muka (bagian depan)
T. B. : tengah belakang (bagian belakang)

: siku-siku
: dilipit pada pola, batas memakai bolpoint
hitam (lipit pantas yang dipindahkan).
: tanda panah (tanda arah serat kain)

0 komentar:

Post a Comment