, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pengertian Busana Pria

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pengertian Busana Pria

Pengertian Busana Pria



Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia busanapun mengalami berbagai kemajuan. Selain sebagai penutup tubuh, busana juga berfungsi untuk memperindah penampilan seseorang serta sebagai bentuk komunikasi. Apa yang dikomunikasikan busana adalah identitas sosial pemakainya. Ketika seseorang mengadopsi sebuah gaya berbusana yang berhubungan dengan peran khusus, status atau kelompok, ia bukan saja menyatakan suatu identitas khusus tetapi juga keterlibatan dan komitmenya pada status atau kelompoknya.
Busana dan perlengkapannya menunjukkan peran yang disepakati, tetapi hanya dalam konteks sosialnya. Salah satu identitas sosial yang penting adalah jenis kelamin. Busana seperti celana panjang, kemeja, sepatu berkesan berat, rambut pendek dan tidak berhias muka adalah tetap mencirikan busana pria. Busana yang dikenakan kaum pria menunjukkan status mereka. Status merupakan salah satu faktor yang menentukan kedudukan seseorang di dalam majsyarakat. Yang dimaksudkan dengan busana pria disini adalah busana yang dikenakan atau dipakai oleh seorang pria dewasa atau remaja mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Penggolongan Busana Pria


Busana pria umumnya terbagi menjadi 2 golongan kepentingan ialah busana (clothing) dan pelengkap busana (furnishing).

1. Busana atau Clothing


Busana atau clothing merupakan busana sebagai penutup badan. Busana dibagi menjadi dua bagian penggunaannya yaitu busana luar dan busana dalam. Busana luar dapat dibagi dalam beberapa tujuan yaitu : a) busana kerja atau bepergian (business or street wear), b) busana sport dan santai (sport wear and casual wear). Busana resmi, di waktu siang, malam, undangan upacara makan dan lain-lain tujuan dalam pergaulan yang diatur (protocolair, formal).ditinjau
dari busana luar, maka busana pria pada umumnya dibagi menjadi : a) setelan jas dan celana (suits), b) baju kemeja (shirts), c) celana (slacks), d) jaket (jacket), e) rompi. Busana dalam merupakan busana yang digunakan untuk penutup sebagian badan sebelum memakai busana luar dengan tujuan utama dapat langsung menampung keringat atau kotoran lainnya yang menempel pada badan sipemakai. Ditinjau dari busana dalam, maka busana dalam untuk pria pada umumnya terbagi menjadi : a) kaos oblong (T.Shirt), b) kaos singlet (undershirt), c) celana pendek (short), d) celana dalam (briefs), e) union suits (satu baju lengan panjang terusan dengan celananya banyak dipakai di daerah dingin). Selain busana luar dan busana dalam seperti yang dimaksudkan diatas, juga terdapat busana-busana khusus yang dipakai sebagai busana luar tetapi hanya di dalam rumah saja, misalnya kimono, piyama untuk dalam rumah dan lain-lainnya. Terdapat juga busana khusus karena fungsi dan tugas pemakainya, misalnya busana dokter/perawat, juru selam, penolong kebakaran, montir mesin dan sebagainya. Busana-busana tersebut memerlukan pembuatan dengan pola dari mesin-mesin jahit yang khusus.

Pelengkap (Furnishing)

Pelengkap (furnishing) merupakan asesoris yang digunakan untuk melengkapi busana pria, terdiri dari krah (collars), dasi (ties), sapu tangan (handkerchiefs), sabuk (belt), penggantung celana berupa sabuk ke bahu (suspender)kaos kaki (hosiery), pengikat kaos kaki (garters), selendang tebal untuk menutupi leher (mufflers/scrafs), topi. Di dalam diklat ini busana-busana khusus dan pelengkap tidak dibicarakan, disini hanya akan mengemukakan hel-hal yang penting-penting tentang busana luar dan dalam yang sehari-harinya dipakai oleh kaum pria dewasa, misal kemeja, celana panjang, celana olah raga, safari, (semi jas), jaket, piyama, surjan.

Bahan Tekstil Busana Pria


Keberhasilan terhadap sebuah rancangan busana pria tergantung pada pemilihan bahan busana yang tepat. Agar dapat memilih bahan busana dengan tepat, maka perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini : 1) warna bahan, 2) corak bahan, 3) jatuhnya bahan, 4) rupa bahan, 5) permukaan bahan atau tekstur. Supaya lebih jelas, akan diuraikan satu persatu sebagai berikut :

1. Warna bahan


Untuk memperoleh keserasian warna dalam busana ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu a) tujuan dan kesempatan pemakaian, b) kesesuaian dengan bentuk tubuh, c) kesesuaian warna kulit dan warna rambut, d) kesesuaian dengan usia, e) kesesuaian dengan kepribadian, f) kesesuaian dengan warna yang sedang populer.
Pemilihan warna disesuaikan dengan tujuan dan kesempatan pemakaian, terlebih dahulu harus mengetahui busana akan dipakai untuk kesempatan pesta, kerja, tempat berkabung atau untuk kesempatan rekreasi. Busana pesta untuk pemilihan warnanya disesuaikan dengan suasana pesta tersebut, pesta pada umunya suasana gembira maka pilih warna-warna yang ceria di samping itu juga perlu memperhatikan kesempatan pesta pagi hari, siang hari atau malam hari. Busana pesta malam hari sebaiknya memilih warna yang mencolok atau gelap. Warna juga memberi kesan untuk menutupi bentuk tubuh seseorang. Oleh karena itu dalam memilih warna sebaiknya menyesuaikan dengan bentuk tubuh.
Pemilihan warna juga harus mengingat warna apa yang sedang digemari (populer), sebab biasanya warna yang dipilih sesuai dengan warna yang sedang populer menyebabkan seseorang tampil lebih percaya diri, menarik karena pemilihan warna sesuai dengan selera masyarakat. Untuk mengetahui warna yang sedang digemari dapat diketahui melalui film, TV, majalah mode, pusat pertokoan, toko-toko busana ataupun suatu kegiatan peragaan busana. Bahan busana digunakan untuk pembuatan busana pria pada umumnya memilih bahan yang lembut atau muda atau warna yang mengarah monokromatik yaitu warna tua ke arah warna muda dalam satu jenis warna. Pemilihan warna harus disesuaikan dengan postur tubuh, pri yang memiliki kaki panjang dalam memilih warna bahan busana untuk celana panjang pilihlah warna yang gelap dengan menggunakan ploi. Pria yang memiliki kaki pendek pilihlah warna bahan celana yang tidak terlalu gelap, hindari warna yang kontras dengan kemeja.

Corak bahan busana


pada umumnya bahan busana (tekstil) bercorak searah, dua arah atau polos. Corak bahan busana dapat dikelompokkan menjadi : a) corak geometris antara lain lingkaran, persegi dan garis, b) corak bentuk alam seperti manusia, bunga, binatang, bulan dan bintang, c) corak abstrak yang tidak termasuk dalam dua kelompok di atas, d) kombinasi dari corak-corak ddi atas. Untuk mendapatkan keselarasan dalam berbusana perlu diperhatikan antara bahan busana dengan bentuk tubuh. Orang yang mempunyai bentuk tubuh gemuk atau besar sebaiknya memilih bahan busana yang bercorak besar, sedangkan orang yang memiliki bentuk tubuh kecil atau kurus sebaiknya memilih bahan busana yang bercorak sedang atau kecil. Bahan busana yang digunakan untuk pembuatan busana pria pada umumnya memilih bahan yang bercorak polos, geometris dan abstrak. Pemilihan corak bahan busana juga perlu memperhatikan proporsi tubuh, sehingga memilih garis potongan dan motif yang sesuai untuk penampilan yang serasi dan proporsional. Pria yang memiliki tubuh landai sebaiknya memilih motif garis yang horisontal dengan menggunakan celana model pipa tanpa ploi. Begitu pula pria yang memiliki wajah panjang pilih motif tebal atau horisontal dengan menggunakan garis kerah yang melebar. Pria yang memiliki wajah persegi pilihlah motif busana yang lembut dengan garis kerah yang sedikit memanjang ke bawah. Pria yang memiliki wajah bulat pilihlah motif vertikal untuk menambah kesan panjang pada wajah dan model kerah yang memanjang dan potongan leher turun supaya leher tetap kelihatan.

0 komentar:

Post a Comment