, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Menjaga Standar Presentasi Personal

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Menjaga Standar Presentasi Personal

Menjaga Standar Presentasi Personal

1. Pengertian dan Tujuan Penampilan Diri

Dalam menangani pelayanan prima yang dapat disumbangkan
oleh jajaran petugas terhadap para pelanggan adalah hasil berbagai
proses yang saling mendukung. Antara lain manajemen pengelolaan
yang baik, sumberdaya manusia yang cekatan dan jalinan hubungan
yang saling menguntungkan antara perusanhaan dengan pihak lain
yang terkait. Pelayanan prima adalah usaha maksimum dari jajaran
petugas pelayanan sebagai ujung tombak perusahaan industri jasa
pelayanan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan dalam
melakukan kegiatan pembeliannya.
Ada beberapa hal yang yang terkait dalam rangka melaksanakan
pelayanan prima berdasarkan konsep sikap, yaitu pelayanan
pelanggan berdasarkan penampilan diri. Penampilan adalah suatu
bentuk citra diri yang terpancar pada diri seseorang dan merupakan
sarana komunikasi diri kita dengan orang lain. Berpenampilan

menarik adalah salah satu bagian dari kunci sukses dalam bekerja,
terutama pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain.
Penampilan diri yang baik adalah perpaduan dari keserasian
penampilan luar (fisik) dan penampilan yang timbul dari diri kita
(rohani). Agar dapat tampil serasi didepan pelanggan kita harus dapat
memenuhi beberapa persyaratan, seperti:
a) Kesehatan tubuh berkaitan dengan makanan yang
dikonsumsi harus bergizi, dan selalu berolah raga
b) Perawatan anggota tubuh, seperti ; perawatan kulit,
perawatan wajah, perawatan tangan dan kaki, perawatan
rambut serta menghilangkan bau badan dan nafas tidak
sedap.
Cara berbusana biasanya memancarkan kepribadian orang yang
memakainya. Dari cara berbusana seseorang dapat dilihat
kepribadiannya, tingkat pendidikannya, lingkungan pergaulannya, dan
seleranya. Untuk dapat tampil dengan busana yang serasi harus
memiliki pengetahuan tentang tentang pilihan yang berhubungan
dengan kepribadian dan pembawaan sipemakai, mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan, adat istiadat dann
lingkungan/suasana dan kesempatan.

2. Bekerja dengan aman

Aman berarti, tidak merasa takut atau lepas dari bahaya,
tenteram, sentosa (W.J.S Poerwadarminta). Keamanan berarti,
keadaan aman tidak merasa takut atau lepas dari bahaya,
ketenteraman, sentosa. Keamanan, sangat diperlukan dalam bekerja,
dalam mengemukakan pendapat, dalam menjalankan aktifits seharihari,
dalam berkendaraan dan dalam bersosialisasi.
Kesadaran adalah bagian terpenting yang harus diingat oleh
karyawan agar dapat memberikan kontribusi terhadap keamanan
para tamu/pelanggan, serta karyawan lain. Jangan pernah
menempatkan diri anda atau diri orang lain dalam keadaan bahaya
dengan cara, mempergunakan peralatan yang masih asing bagi anda.
Jangan bersikap seolah-olah ahli dan memberikan penjelasan, ketika
teman tidak bisa memakai peralatan.
Berusahalah untuk selalu menjaga keamanan dilingkungan kerja
masing-masing. Untuk setiap bahaya, upayakan agar keamanan
selalu menjadi prioritas utama. Jika anda menemui hal-hal yang dapat
membahayakan kerja, untuk sementara tinggalkan pekerjaan yang
sedang anda kerjakan.

Melakukan Pekerjaan Secara Tim



Tim adalah sekumpulan orang berakal yang terdiri atas dua, lima,
hingga dua puluh orang dan memenuhi syarat terpenuhinya
kesepahaman hingga membentuk sinergi antarpelbagai aktivitas yang
dilakukan anggotanya. Jadi perilaku anggota tim harus mencerminkan
keserasian yang menunjukkan bahwa setiap anggota bertindak dalam
bingkai dan sesuai dengan sekumpulan prinsip atau tujuan bersama.
Menurut Zuhair Al Kaid, tim adalah sebuah gambaran dari pelbagai
bentuk kolektivitas yang dibentuk untuk mengikuti dorongan semangat
untuk memiliki keterikatan pada kelompok tertentu. Demikian pula
dorongan untuk pengakuan sosial serta membawa misi keterikatan
secara materi dan maknawi
Tidak ada orang dalam tim yang bisa persis dengan anda. Anggota
tim tidak berpikir dengan cara yang sama dan memegang nilai yang sama
dengan anda. Memang tim yang semua anggotanya sama persis akan
bebas dari konflik, tetapi akan kekurangan keragaman yang bisa
melahirkan gagasan baru. Meskipun demikian, tim yang terdiri dari
individu-individu berbeda memiliki banyak tantangan. Jika tim anda tidak
menunjukkan rasa saling percaya, saling menghargai dan keterbukaan,
tim tersebut akan terpecah atau terjerat dalam ketidakmanfaatan.
Tim adalah media agar setiap individu dapat bekerja secara kolektif
dengan penuh sinergi sebagai satu kesatuan yang senyawa. Pekerjaan
atau aktivitas yang dilakukan dalam sebuah tim memiliki nilai lebih karena
tersedianya pelbahai jalinan relasi manusia secara langsung tanpa
adanya rintangan-rintangan formal antara individu. Kondisi ini tentunya
berdampak positif, yaitu dapat memompa semangat anggota tim untuk
bekerja secara produktif.
Dalam tataran manusiawi, bermain sendiri sangat membosankan dan
lebih cenderung mengantarkan pada kegagalan. Tidak mungkin manusia
dapat hidup dengan menyendiri semata, tim kerja merupakan sumber
penting bagi proses pemutakhiran pengetahuan. Di sana individu-individu
berbeda bersatu dalam satu ikatan dengan cara yang berbeda-beda pula
yang pada akhirnya, karena interaksi yang tidak dapat dihindarkan,
terciptalah sifat-sifat bersama yang membentuk kepribadian setiap
individu dalam tim. Sebuah potensi dapat diinvestasikan untuk
menghasilkan laba semaksimal mungkin melalui terciptanya suasana
kondusif bagi terciptanya sebuah proses yang interaktif yang
memproduksi pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan
yang telah ada.

0 komentar:

Post a Comment