Kajian Busana |
Kajian Busana
Busana ditinjau dari kehidupan masyarakat akan memberikan gambaran
tentang tingkatan sosial ekonomi. Di samping itu, busana pun akan menunjukkan
tingkatan budaya masyarakat. Berbicara mode (fashion) berkaitan dengan selera
individu, masyarakat yang akan dipengaruhi oleh lingkungan budaya tertentu,
khususnya selera dalam mode busana.
Kebutuhan akan busana pada individu atau sekelompok orang akan ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan, perhatian akan berbusana, kondisi ekonomi,
dan semakin kuatnya perkembangan mode busana, serta perkembangan teknologi.
Menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat teknologi merupakan salah satu unsur dari 7
unsur kebudayaan yang universal, yaitu : (1) sistem religi dan upacara keagamaan,
(2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, (3) sistem pengetahuan, (4) bahasa, (5)
kesenian, (6) sistem dan pencaharian hidup, serta (7) sistem teknologi dan peralatan.
Dengan perkembangan teknologi salah satunya akan mempunyai dampak
pada hasil teknologi tekstil. Perkembangan teknologi berkaitan dengan busana, yaitu
teknologi pembuatan tekstil, yang akan mempunyai dampak pada perkembangan
busana. Soerjono Soekanto,SH,MA. mengungkapkan, teknologi tersebut pada
hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu : (1) alat-alat produktif, (2)
senjata, (3) wadah, (4) makanan dan minuman, (5) pakaian dan perhiasan, (6) tempat
berlindung dan perumahan, serta (7) alat-alat transportasi.
Menurut Soerjono Soekanto,SH,MA. tersebut di atas pakaian (busana)
merupakan salah satu unsur dari teknologi. Untuk terealisasi adanya bahan untuk
busana diperlukan teknologi pembuatan tekstil. Dalam studi mengenai difusi, tokoh
utama aliran difusi dari Amerika Serikat Frans Boas (1858-1942) mengemukakan
konsep tentang marginal survival. Konsep mengenai marginal survival itu
merupakan benih bagi berkembangnya konsep mengenai Cultural Area yang dilakukan oleh Clark Wisaler (1877-1947).
Perhatian terhadap pakaian/busana sudah ada sejak lama, bahkan sejajar
dengan kebudayaan dalam unsur kebendaan dan yang abstrak yang lain seperti alatalat pertanian dan alat-alat transport, sistem organisasi, sistem perekonomian. Dari
sejak itu pula orang-orang dulu sudah mengerjakan pekerjaan tenun, yang berarti
teknologi pembuatan tekstil sudah dilakukan sejak empat ribu tahun yang lalu, yang secara bertahap teknologi pembuatan tekstil atau kain, bah an pakaian/busana berkembang. Dari teknologi tekstil yang sudah cukup berkembang menghasilkan berbagai produk bahan busana yang beragam dalam jenis dan sifat kain, warna, corak
atau motif kain. Produk teknologi tekstil akan mendorong munculnya berbagai
model busana yang dibutuhkan oleh individu atau kelompok masyarakat tertentu
dalam lingkungan tertentu. Dari teknologi yang berkaitan dengan busana, akan
muncul, berkembang berbagai usaha bidang busana, seperti garment, konfeksi,
sanggar busana, atelier, butik, modiste.
Ditinjau dari segi agama, busana juga terkait dengan kehidupan beragama,
seperti dalam ritual -ritual keagamaan. Dalam agama Islam untuk kaum hawa atau
perempuan menggunakan busana muslimah. Bahkan mengenai busana muslimah ini
berkembang studi busana muslimah, pendidikan (formal dan nonformal) busana
muslimah, pelatihan busana muslimah, modiste busana muslimah, tailor dan atelier
busana muslimah, perancang (designer) busana muslimah, butik busana muslimah,
toko busana muslimah, fashion show busana muslimah.
0 komentar:
Post a Comment