, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Keberadaan dan Kegunaan Busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Keberadaan dan Kegunaan Busana

Keberadaan dan Kegunaan Busana


Busana dalam kehidupan manusia pada umumnya tidak dapat dilepaskan dari
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, yang realitanya selalu berkembang dari
suatu periode ke periode berikutnya. Kebudayaan bersifat akumulatif, artiny a makin
lama  bertambah  kaya,  karena  manusia  pemikirannya  tambah  berkembang,  bertambah  maju,  sehingga  relatif  banyak  menghasilkan  sesuatu  yang  berguna  yang dapat dimanfaatkan oleh manusia yang lainnya.
Menurut Prof.Drs.Harsojo, karena sifat-sifat dan kemampuan manusia diberi
sebutan  berbagai  macam  yaitu  manusia  sebagai  homo  sapiens  (makhluk  biologis
yang dapat berpikir), sebagai homo faber  (makhluk yang pandai membuat alat dan
mempergunakannya),  sebagai  homo  loquens  (makhluk  yang  dapat  berbicara  untuk
mengadakan komunikasi sosial), sebagai homo socialis  (makhluk yang dapat hidup
bermasyarakat), sebagai homo economicus  (makhluk yang dapat mengorganisasikan
segenap usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya), sebagai homo religiousus
(makhluk yang berpikir mengenai tempatnya di dunia dan menyadari akan adanya
kekuatan gaib yang lebih tinggi), sebagai homo delegans (makhluk yang tidak selalu
mengerjakan  sendiri  pekerjaannya,  tetapi  mampu  menyerahkan  tugas  kepada  yang
lain),  sebagai  homo  legatus  (makhl uk  yang  diwariskan  kebudayaannya  kepada
generasi berikutnya).
Dalam  kaitan  manusia  sebagai  makhluk  homo  sapiens  dan  homo  faber
berkenaan  dengan  keberadaan  busana,  manusia  dengan  hasil  pemikiran  dan
keterampilannya  telah  berupaya  membuat  busana  pada  periode  tertentu.  Apabila
dilihat  dari  perkembangan  busana  dari  awal  sampai  sekarang,  busana  berkembang
dari  mulai  yang  paling  sederhana,  seperti  dari  daun-daun,  kulit  pohon  kayu,  kulit
binatang  yang diproses dengan alat  yang  sangat sederhana  yang ada pada saat  i tu,
atau  dari  kulit  binatang,  kulit  kerang  yang  diuntai,  yang  saat  itu  belum  ada  pemikiran membuat kain dengan ditenun atau dirajut.
Selanjutnya,  manusia sebagai  makhluk  homo faber  ini terus  menyempurnakan  busana  yang  sangat  primitif,  sederhana,  dengan  membuat  busana  atau  bahan
busana dari serat pohon atau bulu binatang yang diproses sedemikian rupa, misalnya
dengan   membuat  alat  tenun  sederhana  dan  menenunnya  menjadi  kain.  Kain  itu
kemudian dibuat busana dengan model yang sangat sederhana, sesuai dengan  hasil
pemikiran  dan  peralatan  yang  tersedia  saat  itu.  Dengan  hasil  pemikiran  manusia
yang terus berkembang, ilmu pengetahuan dan teknologi juga lebih maju lagi, maka
pembuatan  busana  pun  mempergunakan  alat  teknologi  yang  lebih  canggih  lagi,
sehingga manusia juga telah dapat membuat busana yang lebih bervariasi.
Kemajuan  ini  disebabkan  manusia  dikaji  dari  antropologi  sebagai  makhluk
biologis  dan  sebagai  makhluk  yang  berpikir  atau  disebut  homo  sapiens.  Dari
makhluk  yang  berpikir  ini  manusia  salah  satunya  dapat  membuat  busana  dengan
alat-alat  yang  tersedia  pada  zamannya  masing-masing,  sehingga  model  busana
berkembang  dari  mulai  zaman  prasejarah  sampai  dengan  zaman  modern  sekarang
ini.  Makhluk  yang  pandai  membuat  dengan  mempergunakan  alat  ini  (homo  faber)
dapat  memunculkan  keberadaan  busana  untuk  memenuhi  kebutuhan  manusia
menutup badannya.

Kebutuhan  busana  di  zaman  primitif,  di  zaman  prasejarah  dan  di  zaman
modern yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks)
tentu  berbeda  sesuai  dengan  kondisi  alam  dan  manusia  pada  masanya.  Busana
sebagai  kebutuhan  manusia  dapat  diklasifikasikan  sebagai  kebutuhan -kebutuhan
primer, sekunder, dan tertier.
Sesuai dengan kebutuhan ini, pada awalnya sangat tergantung dari alam,
maka  fokus  kegunaan  busana  dapat  dikatakan  merata,  dalam  arti  untuk  menutup
aurat, melindungi badan agar tetap sehat, dan untuk penampilan yang serasi.
Sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan budaya yang datang
dari  perkembangan  hasil  pemikiran  manusia  yang  di  antaranya  menghasilkan
teknologi  yang  lebih  tinggi,  maka  saat  ini  busana  bukan  hanya  menutup  aurat,
melindungi kesehatan, tetapi sudah menambah fokus perhatiannya pada penampilannya,  yang  dengan  kata  lain  orang  telah  memperhatikan  tentang  keserasian  dari
berbusana itu. Semua itu dipikirkan karena pada hakekatnya kegunaan busana sudah
lebih meluas, yang tadinya hanya menutup aurat dan memelihara kesehatan, menjadi
bertambah kegunaannya, yaitu dengan berbusana untuk tampil serasi, menjadi lebih
cantik atau lebih tampan atau minimal kelihatan serasi.

0 komentar:

Post a Comment