, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Gerakan Tubuh pada Desain Busana

Gerakan Tubuh pada Desain Busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Gerakan Tubuh pada Desain Busana

 

Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan
gesture atau movement. Gerakan tubuh ini perlu dipelajari dan
dilatihkan karena tidak mungkin seorang desainer menuangkan
idenya hanya pada proporsi tubuh yang menghadap kedepan saja
karena ini bisa mengakibatkan desainnya terlihat kaku atau tidak
menarik dan tidak dapat memperlihatkan hasil rancangan secara
menyeluruh seperti arah samping kiri atau samping kanan,
maupun dari arah belakang. Untuk memudahkan mempelajari
gerak tubuh dapat diamati dari majalah mode dan foto-foto dari
rancangan busana.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah
dengan memperhatikan titik tumpu tubuh apakah pada kaki kiri,
kaki kanan atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan arah garis
bahu, garis pinggang dan garis panggul, biasanya garis tersebut
mengikuti arah garis tulang punggung sebagai action lines/gerak
garis tubuh, lalu perhatikan arah arah gerak tangan dan
keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
Ada beberapa metode yang dapat dipedomani dalam
menggambar gaya dan gerak anatomi tubuh yaitu :
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips

Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita
memperlihatkan rancangan busana khusus menghadap kedepan,
sedangkat rangka elips untuk memperlihatkan rancangan busana
dari arah samping.
Berikut ini beberapa gerak dan gaya berdiri dengan rangka balok
dan rangka elips

Menggambar Bagian-bagian Busana

Desain pakaian hendaklah digambar dengan baik sesuai dengan ide
atau gagasan yang dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat
hendaknya mudah dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan
suatu pakaian. Untuk itu sebuah desain busana dan bagian-bagian
busana harus digambar secara jelas seperti garis leher, bentuk atau siluet
pakaian, bentuk rok dan bentuk celana.

1. Garis Leher (Neck Lines)

Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas.
Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu
bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga bentuk perahu,
bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain. Bentuk leher ini
dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan.
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis
leher adalah menentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal
leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher.
Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi, misalnya
arah lurus menghadap ke depan, menyamping atau miring ¾. Arah
berdiri ini menentukan letak garis leher yang akan digambar. Untuk
desain yang menonjolkan garis leher hendaklah dibuat menghadap ke
depan atau miring ¾.

2. Kerah

Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak
pada bagian atas pakaian. Dalam menggambar busana perlu
mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi
sebaiknya menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher
seperti krah kemeja, kerah mandarin dan lain-lain. Sebaliknya leher
yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah
rebah, ½ berdiri, cape/palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak.
Selain berfungsi untuk memperindah, kerah juga berfungsi
memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan
iklim pada suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai
dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah
cape. Kerah juga bermacam-macam bentuknya yaitu kerah yang
terletak, ½ berdiri, berdiri. Berikut ini digambarkan beberapa macam
kerah.

0 komentar:

Post a Comment