Tak sensitif soal uang
Sebagian orang masih beranggapan bahwa kesuksesan karier
perempuan bisa berpengaruh terhadap kesuksesannya dalam hal percintaan.
Benarkah?
Jargon lonely At the Top alias kecenderungan merasa sendiri
dan tersisih saat menempati posisi karier yang tinggi, sering juga dikaitkan
dengan sikap orang tersebut memandang percintaan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh M. Ena Inesi dari
London Bussiness School dan Adam D Galinsky dari Kellog Graduate School of
Bussiness mengungkapkan, kesuksesan karies, lebih tepatnya sisi pendapatan,
sangat berpengaruh terhadap sikap seseorang terkait kekuasaan, termasuk didalam
rumah tangga.
Lebih lanjut, dalam penelitian tersebut dijelaskan pula
bahwa pihak yang berpenghasilan lebih tinggi dalam sebuah keluarga, cenderung
merasa lebih memiliki kekuatan alias kuasa.
Padahal pada praktiknya, posisi perempuan sebagai sumber
keuangan keluarga kini bukan lagi hal langka. Terbukanya peluang karier, hingga
keinginan perempuan untuk meraih puncak kepemimpinan, membuat kondisi para
istri yang memiliki pendapatan lebih banyak dari suami pun telah menjadi hal
yang biasa.
Fakta langka yang menarik sekaligus mengejutkan, dikeluarkan
sebuah lembaga survei terkait hal-hal demografis, Pew Research
Center . Penelitian yang dilakukan menemukan, sebesar 40 persen
keluarga di amerika, memiliki pendapatan utama dari pihak istri. Sebuah angka
yang tak terduga, bukan? Dari angka itu pula, 37 persen diantaranya disebabkan
oleh pendapatan istri yang lebih besar dari suami.
Realita ini memang seharusnya tak memicu ketimpangan. Toh,
pasangan memang harus sama-sama berjuang untuk mendapat hidup keluarga yang
nyaman dan aman bukan?
Namun, dari penelitian yang sama juga ditemukan, posisi
perempuan yang menjadi sumber pendapatan lebih besar dalam keluarga seringkali
memicu masalah. “Sebanyak 50 persen responden merasa menjalani hal tersebut
teramat sulit. Alasannya, banyak pria yang merasa kondisi ini telah melukai
egoisnya” ujar Jonathan Alpert, terapis psikologi dari Manhattan yang juga menulis buku Be Fearless:
Change Your Life in 28 Days.
Hal tersebut terjadi karena kondisi social yang berubah
cepat ternyata tak diimbangi dengan perkembangan perspektif yang sama cepatnya.
“Masyarakat masih beranggapan bahwa pria adalah sumber pendapatan dalam
keluarga, sementara perempuan adalah pihak yang berdiam di rumah tanpa memiliki
target karier apa pun”. Ia menambahkan.
Maka khusus untuk perempuan, perlu trik-trik tertentu agar
pencapaian karier yang diperoleh tak justru menjadi ancaman bagi kehidupan
percintaan, tapi membuat hubungan lebih kompak dan hangat.
Hadapi Kenyataan
Penerimaan diri Anda adalah hal yang terpenting dan utama
untuk membuat hubungan tetap berjalan seperti bias. Pasalnya, bila Anda merasa
tak terima dan justru kesal pada suami
yang berpendapatan lebih kecil, disadari atau tidak, pola komunikasi yang Anda
jalani bisa membuat si Dia merasa tak dihargai.
Jadi pahamilah bahwa masalah kuantitas gaji bukanlah yang
utama. Ini karena masih ada factor lain yang tak kalah penting dalam rumah
tangga, seperti perlindungan, kasih sayang, tanggung jawah, serta keinginan dan
perjuangan untuk menjaga rumah tangga senantiasa positif.
Membagi tugas
Buat pembagian alokasi dana khusus dari Anda dan si Dia.
Misalnya, untuk kebutuhan sehari-hari, kebutuhan dapur, hingga uang jajan anak,
alokasikan dari pendapatan suami.
Sementara gaji Anda, biar dialokasikan untuk membayar
cicilan, bayar tagihan, asuransi, serta kebutuhan lainnya. Ini akan membuat
masing-masing merasa memiliki kontribusi yang sama dalam rumah tangga.
Memang, masalah keuangan adalah hal yang dapat dihitung
namun sulit untuk dibicarakan secara logis. Farnoosh Torabi, penulis buku When
She Makes More, percaya bahwa urusan manajemen keuangan selalu menjadi hal yang
sensitive. Maka, jangan sekali-kali mengungkit masalah ini, terutama saat Anda
dan pasangan sedang bertengkar.
Tetap Hangat
Mitos bahwa perempuan sukses cenderung dingin dalam hal
percintaan sebenarnya memang menjadi maalah lama. Kuncinya, tetaplah berperan
sebagai seorang perempuan sekaligus istri. Dalam artian, si Dia pasti akan
senang jika Anda bersikap manja atau menunjukkan sisi feminine di hadapannya.
Secara tak sadar, kadang kala seseorang yang memiliki posisi
tinggi di kantor akan membawa sikap sikap kepemimpinan tersebut di rumah. Nah,
jika si Dia sangat sensitive dengan kondisinya, sikap Anda ini akan membuat
perbedaan kian meruncing dan bisa menyebabkan pasangan bersikap defensive.
Abaikan Kata Orang
Di atas segalanya, opini orang lain terkadang justru menjadi
factor yang membesar-besarkan masalah. Baik itu dari teman, keluarga, atau
rekan kerja.
0 komentar:
Post a Comment