Tips Memilih Tempat Kursus Menjahit

Tips Memilih Tempat Kursus Menjahit

"Tips Memilih Tempat Kursus Menjahit"

assalamualaikum wr. wb

Semangat Pagiiiiiiiii, para entrepreneur muda...
Gimana kabarnya niy...??

Btw, kali ini aku mau posting sebuah tulisan yang aku angkat berdasarkan  pengalaman pribadiku. jadi sifatnya subyektif sich, tapi semoga bisa memberi masukan buat teman-teman yang mau atau berkeinginan buat memilih tempat kursus menjahit..

And the story of mine..
jadi ceritanya gini,,,
Dulu, tepatnya 4 bulan yang lalu ketika keinginanku untuk membuka usaha sendiri sedang menggebu, aku memutuskan untuk memilih kursus menjahit sebagai hard skill ku.Kenapa aku memilih menjahit bukan keahlian akuntansi??
Sebab kalau akuntansi kan ilmuku belum bisa dipakai untuk membuka usaha, membuka KAP misalnya, kan butuh proses lama banget. Terus juga menurutku kebutuhan pokok manusia kan ada tiga : sandang, pangan, papan. Nah aku pikir sich, usaha dibidang sandang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan. Lagfian setiap usaha kan pasti membutuhkan akuntansi untuk mencatat keuangan perusahaan, jadi ilmuku pasti kepake laahhh.. don't worry be happy yach :-P
Sedikit soft skill kan sudah aku dapatkan saat dibangku kuliah, jadi aku memutuskan untuk mempunyai hard skill agar aku tidak bergantung pada orang lain. yang dalam arti aku ngga harus mencari-cari kerja ketika aku lulus kuliah nanti.

eiittsssssssssss, tapi tnggu dulu.. sebenarnya apa sich soft skill dan hard skill itu??
lets check it ouuutt.........

Hard skill adalah keahlian melakukan sesuatu dengan ketepatan yang tinggi dan konsisten setiap waktu.   keahlian ini mencapai hasil yang dapat dilihat kasat mata dan dapat diasah ketepatannya melalui pengulangan yang cenderung ditemukan pada bidang keahlian tertentu. contoh : melukis.

Soft skill adalah : keahlian melakukan sesuatu dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi, artinya banyak jalan yang dapat ditempuh untuk menghasilkan sesuatu. contohnya : teknik bagaimana menegosiasikan sesuatu.

nah itu tadi pengertiannya hanya untuk buat nambah-nambah pengetahuan aja ya.
Kembali ke judul lagi ya..
Waktu itu aku sangat bingung mencari alamat dimana saja di kota ini yang menyediakan jasa kursu menjahit. Pada saat itu aku juga mencari tempat kursus menjahit yang bagus dengan harga terjangkau. Sayangnya kriteria " BAGUS " itu ketika aku search di internet ga ada.
Sebenarnya sich aku sudah punya kriteria bagus menurut versiku. hanya saja kan aku belum pernah kursus jahit jadinya kriterianya asal-asalan..
Akhirnya aku hanya fokus mencari tahu alamatnya saja. dan memutuskn mendatangi satu persatu sambil melihat kondisi luar bangunan tempat kursus dan fasilitasnya.  Pikiranku dulu asal tersedia mesin jahit dan lembaganya terdaftar itu sudah cukup, karena pasti mutunya terjamin oleh sertifikasi itu..

Tapi sayangnya, aku kurang beruntung..
Aku memutuskan untuk kursus di lembaga kursus sebut saja lembaga A. Karena saat itu aku lihat sudah bersertifikasi dan aku juga lihat beberapa piagam penghargaan yang diterima oleh gurunya. meskipun kalau dilihat kondisi bangunannya menurutku kurang nyaman kalau digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena terlalu sempit. tapi aku pikir ga masalah.
Selanjutnya aku bayar biaya pendaftaran kursus 250.000 dan SPP per bulannya 250.000. Saat itu aku tanya, "ada berapa orang yang kursus?". Dia jawab "ada satu orang". untung, batinku, ada temannya. sebab kalau aku ga bisa kan bisa sharing atau saingan, yang jelas iklim belajar akan hidup kalau ada temannya, tapi juga jangan banyak-banyak temannya. Perlu diketahui juga, sang Ibu Pengajar ini tuch punya usaha juga. Usaha jahitan dengan beberapa orang penjahit.

Hari pertama lancar, sebab masih teori2. hari-hari berikutnya aku mulai ga sreg. Saat ternyata satu orang yang dia bilang akan jadi temanku itu ngga datang-datang. Terutama ketika akan mulai praktik jahit, aku memutuskan untuk membeli salah satu mesinnya. Mesin jahit portable merk Brother yang memang dijual karena tidak dipakai. Setelah itu orangnya malah jadi  punya alasan kalau aku harus pakai mesinku sendiri. dari sini aku semakin tidak sreg. Capek tau suruh bawa mesin jahit pulang-pergi kursus. Mana aku bawa motor lagi, udah capek, ribet pula!! selain itu juga orangnya tidak mempunyai target pembelajaran yang jelas, tidak ada semacam kurikulum gitu. sebab kalau seperti ini, belajar kita akan ga jelas, tidak terarah  dan semakin lama, dan tentu saja biaya kursus yang kita keluarkan akan semakin banyak. udah gitu makan waktu juga kan? padahal kita maunya cepet-cepet bisa. Selain itu juga aku sering ditinggal dia motong-motong kain pesenan jahitan pelanggannya. pernah aku disuruh ngerjain rok kerut, ditinggal ngerjain itu setelah aku selesai kan di cek tu sama dia. Terus katanya kurang rapi, akhirnya aku disuruh mendedel / membuka jahitannya lagi..
setelah tiga bulan akhirnya memutuskan untuk pindah tempat kursus. karena selama 3 bulan ( 1 bulan = 8x pertemuan @ 2 jam, ketemunya : 15.625/jam) itu aku hanya berkutat pada membuat ROK saja :( .

Akhirnya aku masuk ke kursus B. Disini sistem pembayarannya Rp.150.000/pertemuan/ 5 jam ( ketemunya : 30.000/ jam). jadi masuk satu hari langsung bayar. Karena itu awalnya aku hanya coba-coba kalau ga sreg ya pindah, sebab kan sitem pembayarannya kaya gitu, ngga sistem SPP bulanan yang bisa kita habiskan manfaatnya setelah satu bulan. kalau ini satu hari kursus ya bayar satu hari, manfaatnya langsung habis satu hari. kalau kita mau pindah kursus jadinya ga " eman ".
Eeeeehhh. akhirnya malah ketagihan kursus di tempat B. Jadi dia selama 5 jam itu dibagi 2 sesi. Sesi pertama tentang teknik menjahit, dan sesi keduanya baru teori, jadi ngga bosen. Saat sesi teknik menjahit, kita diajarkan teknik menjahit yang aplikasinya pada kain belacu. Aku murni diajari teknik menjahit, pola yang dipakai pun sudah jadi tapi masih ukuran mini, kan hanya buat nyoba, yang penting kita tahu konsep menjahitnya dulu, pokoknya murni tentang jahit menjahit dachh... baru setelah aku dapat teori membuat polanya, aplikasi pembuatan penuh, mulai dari pola  sampai teknik menjahitnya pada ukuran manusia sesungguhnya dilakukan pada pertemuan berikutnya. begitu seterusnya..
Dan pada pertemuan pertama kemarin aku sudah tahu teknik menjahit resleting biasa dan resleting jepang, plus memasangnya pada furing. Diajari cara teknik menjahitnya agar rapi itu seperti apa. teorinya aku dapet membuat pola celana, serta cara mengambil ukuran. Kursus berikutnya aku sudah mulai membuat celana + pelajaran teknik menjahit lagi + teori, jadi kita bisa cepet menguasinya. meskipun biaya kursusnya terlihat lebih mahal tapi  kalau dihitung jatuhnya lebih murah lho. karena dikursus B, fasilitasnya : Ruangan ber AC, mesin jahitnya banyak, tempat belajar bersih dan tertata rapi sehingga ngga membuat jenuh saat palajaran teknik jahit-menjahit.

Setelah cerita panjang lebar tadi, akhirnya tibalah kita pada beberapa kesimpulan tentang cara memilih Tempat Kursus yang baik itu seperti apa, berikut ini poin-poinnya:

Pilihlah tempat kursus yang mempunyai ijin untuk menyelenggarakan kursus, sebab ijin ini tidak akan dikeluarkan jika yang memberi kursus kemampuannya tidak mumpuni dan peralatan jahitnya tidak lengkap, karena dikhawatirkan akan merugikan peserta kursus.
Pilihlah tempat kursus yang "kurikulum" pembelajarannya jelas. Tidak Ngglambyar / tidak terarah. meskipun biaya kursus diantara keduanya berbeda beberapa ratus ribu, tapi menurutku kita belajarnya jauh lebih efektiv kalau pengajarnya mempunyai target pembelajaran yang jelas. Kita pun ngga samapai miss teori karena semuanya tercatat dengan baik.
Pilihlah tempat kursus yang biaya kursusnya sesuai dengan kemampuanmu. karena belajar jahit itu ilmunya nyambung, ga boleh pisah-pisah. kalau berhenti ditengah jalan gara-gara kita ngga bisa bayar biaya kursus, sayang karena kita pasti harus mengulang dari awal.


sumber : http://najimabyyunikartika.blogspot.com/2012/12/tips-memilih-tempat-kursus-menjahit.html

0 komentar:

Post a Comment