, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
“BONCACA” (BONEKA PERCA CINTA INDONESIA)
INOVASI PRODUK BONEKA BERBAHAN DASAR KAIN PERCA BATIK SEBAGAI PELUANG USAHA MAHASISWA


RINGKASAN
Boncaca merupakan boneka dengan bahan dasar kain perca batik sebagai modifikasi produk boneka yang sudah ada sebelumnya dan juga memiliki fungsi lain sebagai bantal. Boneka adalah sejenis mainan yang memiliki bentuk bermacam-macam, pada umumnya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Seiring berkembangnya waktu dan pesatnya kreativitas dalam industri boneka, menjadikan kebutuhan akan boneka meningkat, seperti yang kita ketahui sekarang boneka tidak hanya sebagai mainan, tetapi juga bisa dijadikan gantungan kunci, hiasan pada kaca mobil, dan icon pada kejuaraan tertentu (seperti piala dunia world cup), yang tak bisa dipisahkan yaitu sebagai teman dalam tidur atau menjadikannya sebagai bantal.M\
Dengan meningkatnya jumlah industri  jumlah permintaan tentu juga berimbas pada meningkatnya selera konsumen terhadap boneka baik dari segi motif, bahan maupun kualitas. Akan tetapi, jika semakin tinggi permintaan itu akan berdampak pula pada limbah yang terbuang dari konveksi maupun penjahit. Hal ini tentu akan membawa dampak pada permasalahan  lingkungan. Untuk itu, perlu adanya recycling process dari penumpukan limbah tersebut. Perlunya kreativitas yang unik dan menarik dari boneka ini yaitu dengan memberi sentuhan estetika pada boneka melalui kain perca batik.
Produk yang dihasilkan memiliki keunggulan diantaranya, jenis produk yang dihasilkan merupakan produk yang ramah lingkungan karena dibuat dari kain perca yang merupakan limbah dari industri jahit. Selain itu, produk ini mengajarkan sikap cinta budaya Indonesia karena kain perca yang digunakan ialah kain perca dengan motif batik yang merupakan salah satu budaya atau icon dari Indonesia.


BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH
    Boneka merupakan suatu barang yang diminati oleh berbagai golongan usia, hasil karya seni manusia yang satu ini adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk bermacam-macam, pada umumnya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada. Namun fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatnya ternyata berbeda sekali antara dulu dan sekarang. Pada zaman dulu boneka memiliki fungsi sebagai mainan anak-anak, namun kadang-kadang digunakan untuk fungsi fungsi ritual yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat gaib ataupun mistik misalnya berupa upacara upacara ritual keagamaan pada zaman dulu, permainan jelangkung, sihir ataupun upacara pemanggilan roh. Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau situs-situs sejarah maupun prasejarah.
    Seiring berkembangnya jaman, boneka tidak hanya memiliki fungsi seperti pada jaman dulu, tetapi lebih luas lagi yaitu bisa memiliki fungsi yang bermacam-macam berdasarkan ukurannya, untuk boneka yang berukuran kecil biasanya digunakan sebagai hiasan, seperti yang sering kita lihat pada gantungan kunci, hiasan kaca di mobil, dan hiasan pada rak-rak. Dan untuk ukuran yang sedang dan besar biasanya digunakn sebagai pengganti bantal guling dan juga hiasan. Selain mengalami perubahan fungsinya, boneka juga mengalami perubahan pada bentuk dan bahannya. Di masa modern ini, masyarakat dituntut untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif terhadap segala produk untuk meningkatkan daya jual dan pendapatan. Terlebih menjelang  pada perekonomian pasar bebas atau dikenal dengan istilah  Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ) pada 2015.
    Usaha boneka ini tergolong home industry yang mudah dan dapat dikelola oleh semua kalangan, hanya saja mereka membutuhkan sebuah ide kreatif untuk menambah nilai jual atau value added mengenai boneka agar dapat tampil lebih menarik dan berbeda namun tetap sesuai dengan syariat dan ketetapan-ketetapan  dalam Islam. Dapat kita lihat di pasaran, telah banyak sekali inovasi-inovasi boneka yang tengah beredar dimasyarakat. Hal ini merupakan salah satu kemajuan kreatifitas masyarakat dalam hal kewirausahaan. Tidak hanya pada boneka, karena hampir disetiap jenis produk terdapat value added yang dikembangkan oleh kreatifitas masyarakat disekitar kita.
    Banyak kita temui berbagai macam modifikasi yang berhasil masyarakat rintis dari produk boneka, mulai dari segi warna, motif, bentuk bahkan fungsi ganda atau multiple function dari sebuah produk. Sama seperti yang telah diungkapkan, bahwa usaha BONCACA ini adalah salah satu usaha kreatif dengan membuat boneka yang bisa juga digunakan sebagai bantal, sedangkan utuk sarung bantalnya terbuat dari kain perca dengan motif batik untuk menambah estetika serta value added untuk meningkatkan nilai jual pasar. Selain kreatifitas, usaha ini merupakan usaha berbasis green technology karena menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan serta memanfaatkan limbah dari konveksi berupa kain batik perca sebagai bahan dasar utama.
    Menjelang global market atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA ) 2015, masyarakat harus bersiap diri secara materiil maupun imateriil, terlebih pada masyarakat yang memiliki dan mengelola industri kecil atau home industry untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi agar mampu bersaing dalam perdagangan bebas ini. Maka, perlunya masyarakat membuat sebuah label atau tag yang lugas untuk mencirikan sebuah produk Indonesia. Hal ini bukan semata membangun sebuah brand, melainkan Indonesia harus memiliki karakteristik atau icon yang dapat dibawa kedalam arus perdagangan bebas agar dapat dikenal oleh masyarakat dunia sebagai salah satu icon Indonesia.
BONCACA tidak hanya sekedar boneka yang multi fungsi bisa dijadikan sebagai bantal, namun disisi lain BONCACA memiliki tujuan memperkenalkan kepada masyarakat asing agar mengetahui bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan salah satunya dengan batik Indonesia.
    Untuk itu, perlunya masyarakat yang kritis dan kreatif menemukan sebuah ide yang dapat dituangkan dalam sebuah produk ( value added ) agar dapat menambah income dari sebuah usaha.
A.    RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana menumbuhkan jiwa kreatif dikalangan mahasiswa?
2.    Bagaimana produk BANCACA menerapkan program green technology?
3.    Bagaimana menciptakan icon boneka batik sebagai ciri khas Indonesia?

B.    TUJUAN PROGRAM
1.    Menciptakan dan mengembangkan ide mahasiswa melalui program kewirausahaan kreatif.
2.    Menerapkan program green technology (pengolahan dengan wawasan lingkungan) dalam suatu proses usaha.
3.    Menciptakan suatu icon yang dapat ditunjukkan dari produk mukena melalui batik Indonesia

C.    LUARAN YANG DIHARAPKAN
1.    Lahirnya mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk berwirausaha mandiri.
2.    Indonesia dapat memiliki icon dari sebuah produk.
3.    Masyarakat mampu bersaing dikancah nasional maupun Internasional.
4.    Munculnya youth enterpreneurship berbasis green technology pada usahanya.

D.    MANFAAT
1.    Sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat dalam bidang kewirausahaan dengan tujuan memberikan ide atau gagasan kreatifitas dan inovasi produk
2.    Menanamkan rasa cinta tanah air dengan memberi motif batik dalam produk
3.    Sebagai upaya untuk meningkatkan aplikasi green technology dalam berbisnis.

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1.    Analisis Produk
a.    Jenis, Nama Produk dan Karakteristik
Jenis produk yang dihasilkan dari usaha ini adalah produk boneka. Boneka yang akan kami hasilkan berbeda dengan boneka pada umumnya. Boneka ini memiliki fungsi ganda, yaitu bisa juga digunakan sebagai bantal. Dengan mendesain bentuk boneka yang cocok untuk kedua fungsi tersebut yang nantinya akan memberi rasa nyaman ketika digunakan. Sehingga produk ini memiliki keunikan tersendiri untuk bersaing dalam pasar. Dan boneka ini akan menggunakan bahan dasar kain perca batik jenis katun dengan motif selain motif batik lurik. Alasan motif kain batik selain motif batik lurik adalah motif batik lurik kurang cocok jika diaplikasikan pada boneka, dan motif batik selain motif batik lurik akan terlihat lebih elegant dan cocok jika diaplikasikan di boneka ini.
Perpaduan kain perca batik dengan desain yang kami rancang yaitu berbentuk burung hantu akan memberikan kesan estetika. Sedangkan untuk jenis kain katun dipilih karena lebih nyaman dibandingkan dengan jenis kain yang lainya sehingga memberi kenyamanan saat dipeluk dan juga saat digunakan sebagia bantal ketika tidur. Mukena ini akan kami beri nama “BANCACA” ( Bantal Perca Cinta Indonesia).
    Adapun karakteristik produk yang akan kami hasilkan dari usaha ini adalah berupa boneka dengan kombinasi kain perca batik. Dimana kain perca batik ini nantinya akan dijadikan kain dasar pada boneka ini dan untuk pola gambarnya kami akan enggunakan kain katun biasa.

b.    Keunggulan Boneka Perca Cinta Indonesia
BANCACA adalah boneka yang berbahan dasar kain batik berjenis katun untuk menambah nilai jual (value added) dengan kombinasi kain katun biasa untuk pola pada boneka agar terlihat lebih menarik. Keunggulan dari BANCACA yaitu:
a)    Bancaca berbahan dasar kain batik berjenis katun yang nyaman dipakai.
b)    Produk ini merupakan produk yang diolah menggunakan prinsip green technology.
c)    Boneka yang dihasilkan berbeda dengan boneka yang telah ada dipasaran yaitu boneka dengan kombinasi kain perca batik.

2.    Analisis Pemasaran
a.    Pesaing dan Peluang Pasar
Meskipun banyak sekali home industry yang menjalankan usaha dibidang industri boneka tidak menutup peluang untuk menjalankan program ini. Karena produk ini memiliki karakteristik yang berbeda dari produk lainnya yang sejenis, serta harga yang terjangkau bagi semua kalangan. Serta tingginya minat masyarakat dari berbagai golongan usia, dari anak-anak sampai orang dewasa. Pada golongan usia anak-anak boneka ini bisa digunakan untuk mainan, pada golongan usia dewasa boneka ini biasa dibeli untuk dijadikan kado ulang tahun, dan pada golongan orang tua bisa digunakan untuk bantal guling. Namun, tidak menutup kemungkinan fungsi boneka menjadi bantal guling bisa digunakan oleh seluruh golongan usia.
b.    Kebijakan Promosi
Promosi merupakan suatu kegiatan mengenalkan produk kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan hasil penjualan. Untuk dapat meningkatkan hasil penjualan BANCACA maka perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi yang akan kami lakukan dapat melalui gethok tular ( dari mulut ke mulut ) atau melalui brosur-brosur atau pemflet yang dipasang disekitar wilayah Unnes. Selain itu bentuk promosi yang lain dapat berupa promosi online seperti blog, toko online maupun media sosial lainnya.
c.    Kebijakan Distribusi
Distribusi hasil produksi kepada konsumen dilakukan secara langsung ditempat usaha maupun secara tidak langsung. Kami juga melakukan penjualan delivery order dengan jumlah pembelian yang ditentukan
.
3.    Analisis Operasional
a.    Rencana Pembuatan Produk
Rencana pembuatan produk BANCACA selama 5 bulan adalah sebagai berikut:
1)    1 minggu    : 7 buah
2)    1 bulan     : 7 x 4 buah    = 28 buah
3)    5 bulan        : 5 x 28 buah    = 140 buah
Harga penjualan per pcs adalah Rp. 50.000,00
Harga penjualan 5 bulan    = 140 x Rp.50.000,00
                = Rp. 7.000.000,00
Laba penjualan selama 5 bulan =   Rp.   7.000.000,00
       Rp.   6.000.000,00 –
       Rp.   1.000.000,00
b.    Analisis Biaya Produksi
Bahan dasar    = Rp. 4.500.000,00
Jasa         = Rp. 1.500.000,00  +
           Rp. 6.000.000,00

c.    Perhitungan BEP
1)    BEP Volume Produksi = Total biaya = Rp. 6.000.000,00
        Harga          Rp.     50.000,00
            = 120 buah
Jadi, pada tingkat volume produksi 120 buah, usaha ini berada pada titik impas. BEP ini terjadi pada bulan ke lima produksi.
2)    BEP Harga Produksi = Total biaya produksi
     Hasil produksi
 = Rp. 6.000.000,00
    140
 = Rp. 42.857,17
Jadi, pada tingkat harga Rp. 42.857,17 usaha ini berada pada titik impas.
d.    B/C Ratio     =      Hasil penjualan
    Total biaya produksi
= Rp. 7.000.000,00
   Rp.  6.000.000,00
= 1,17
Karena ratio lebih besar dari 1 yaitu 1,17 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
1.    Persiapan
a.    Persiapan bahan dan peralatan
Bahan dan peralatan yang harus disiapkan dalam pelaksanaan usaha mukena ini adalah :
1)    Kain katun batik perca
2)    Kain katun biasa
3)    Kapas sintetis/ dakron
4)    Payet
5)    Mesin jahit
6)    Benang jahit
7)    Jarum jahit tangan
8)    Gunting
9)    Pensil
10)    Buku tulis
11)    Kertas pola

2.    Pelaksanaan
a.    Siapkan peralatan dan bahan
b.    Pengolahan bahan :
1)    Buatlah pola gambar untuk badan burung hantu dan mata serta hidung diatas kertas karton lalu potong sesuai polanya.
2)    Jiplak cetakan badan pola pada kain batik lalu potong sesuai polanya.
3)    Jiplak cetakan mata dan hidung pada kain katun biasa lalu potong sesuai polanya.
4)    Susunlah kain perca sesuai dengan pola dan perhatikan degradasi warnanya.
5)    Jahit kain katun biasa diatas kain perca batik sesuai gambar / pola yang diinginkan.
6)    Jahit bagian pinggir pola dan sisakan 10 cm yang nantinya untuk mengisi kapas sintetis/ dakron..
7)    Masukan dakron ke dalam pola yang sudah dijahit dan tutup lubang pengisi dakron dengan menggunakan jahit manual (jahit tangan).
3.    Promosi
Promosi produk dilakukan melalui penyebaran brosur, pemasangan pamflet maupun advertising melalui media internet blogspot dan media sosial.

4.    Pemasaran
Pemasaran produk ini dilakukan dengan cara menawarkan langsung ke konsumen, menitipkan ke toko, serta pemesanan melalui online.

5.    Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan, mengetahui tingkat daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan serta mengevaluasi tanggapan atau kritikan dari konsumen.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1.     Rekapitulasi Rancangan Biaya
No    Keterangan    Total (Rp)
1    Peralatan Penunjang    4.895.000,00
2    Bahan habis pakai    825.000,00
3    Perjalanan     1.000.000,00
4    Lain-lain    2.280.000,00
JUMLAH    9.000.000,00


2.     Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan selama 5 bulan
Kegiatan    Bulan
    I    II    III    IV    V
1.    Persiapan program                   
a.    Persiapan alat     X               
b.    Persiapan bahan    X    X    X       
c.    Persiapan tempat    X               
2.    Pelaksanaan program                   
a.    Produksi    X    X     X     X     X
b.    Promosi     X    X    X     X     X
c.    Penjualan produk        X        X     X
3.    Evaluasi         X         X     X
4.    Penyusunan laporan                    X

Tim Program Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan akan melakukan kegiatan paska pelaksanaan program sebagai wujud dari rasa tanggung jawab kami dari kegiatan Program Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Sesanti, Oggy, dkk.2013, Ketoprak Konservasi, Semarang
Boneka Kartun, 2014. “Bahan Boneka, Gambar, Cara dan Proses Membuat Boneka Kartun Lucu Bonekartun”. http://www.bonekakartun.com/2014/05/bahan-boneka-cara-dan-proses-membuat-boneka.html. diakses pada 8 juni 2015.

0 komentar:

Post a Comment