, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK

baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK


pola baju anak - USIA 3-5 TAHUN DI DESA RANDUSARI, KEC.ROWOSARI,
KAB.KENDAL

Siti Muslimah1), Surjani2), Rini Susanti3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo
   
ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI DESA RANDUSARI, KEC.ROWOSARI, KAB.KENDAL. Membentuk sikap mandiri pada anak sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang sangat mendasar adalah pola asuh orang tua.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh dengan kemandirian anak umur 3 – 5 tahun di Desa Randusari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel dalam penelitian ini di ambil dengan menggunakan tehnik sampling total population dan sebagai responden sebanyak 63 orang tua yang mempunyai anak umur 3 – 5 tahun di Desa Randusari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis chi-square.
Dari hasil analisa univariat diperoleh data sebanyak 52,4% orangtua menerapkan pola asuh otoriter, 28,6% menerapkan pola asuh demokrasi, sedangkan Permissive 19% dan sebanyak 46% anak sudah dapat mandiri. Hasil perhitungan korelasi chi-square diperoleh p value (0,013) < α (0,05), maka ada hubungan antara pola asuh dengan kemandirian anak usia 3-5 tahun di Desa Randusari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Pola asuh pada orang tua sebagian besar adalah pola asuh otoriter, (2) Sebagian besar anak usia 3-5 tahun di Desa Randusari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal mandiri, (3) Terdapat hubungan antara pola asuh dengan kemandirian anak umur 3 – 5 tahun di Desa Randusari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut, dengan memperhatikan variabel-variabel lain yang mempengaruhi pembentukan kemandirian pada anak dan juga faktor lain yang mempengaruhi pola asuh orang tua.

Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kemandirian, Anak usia 3 – 5 tahun.

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN PARENTING PATTERN AND SELF-RELIANCE OF CHILDREN AGED 3-5 YEARS AT RANDUSARI VILLAGE ROWOSARI SUB-DISTRICT KENDAL REGENCY. Establishing self-reliance among children is influenced by several factors. A fundamental factor is the parenting pattern. The purpose of this study is to find the correlation between parenting pattern and self-reliance of the children aged 3-5 years at Randusari Village Rowosari Sub-district Kendal Regency.
This was a descriptive correlative study. Data samples were taken by using total sampling technique and there were 63 parents with children aged 3-5 years at Randusari Village Rowosari Sub-district Kendal Regency as samples. Data processing used chi-square analysis test.
The results of this study by using univariate analysis indicate that there are 52.4% of parents adopting authoritarian parenting, 28.6% adopting democratic parenting, 19% adopting permissive parenting. And there are 46% of children are have self-reliance. The result of chi-square correlation obtained p value of 0.013 < α (0.05), that means there is a correlation between the parenting pattern and the self-reliance of children aged 3-5 years at Randusari Village Rowosari Sub-district Kendal Regency.
Based on these results it is can be concluded that: (1) Most of the parents adopting authoritarian parenting, (2) The majority of children aged 3-5 years at Randusari Village Rowosari Sub-district Kendal Regency have self-reliance, (3) There is a correlation between parenting pattern and the self-reliance of children aged 3-5 years at Randusari Village Rowosari Sub-district Kendal Regency.
It is recommended for further researchers to make advanced study, by considering other variables that influence to the formation of self-reliance in children as well as other factors that influence parenting pattern.

Keywords: Parenting Pattern, Self-reliance, Children aged 3-5 years.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pola asuh adalah asuhan yang diberikan orang tua atau pengasuh lain berupa sikap, dan perilaku dalam kedekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat, menjaga kebersihan, memberi kasih sayang dan sebagianya. Pola asuh berhubungan dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan fisik, mental, status gizi, pendidikan umum, pengetahuan tentang pengasuhan anak yang baik, peran dalam keluarga, masyarakat (Septiari, 2004: 74).
Pola asuh dibagi menjadi empat macam yaitu demokratis, otoriter, dan permissive. Dari ketiga pola asuh tersebut akan memberi dampak positif dan negatif yang berbeda beda pada anak. Pola asuh otoriter adalah pola asuh orang tua yang mengharuskan anak patuh pada segela kehendak orang tua. Sehingga anak akan cenderung kurang inisiatif dalam melakukan suatu hal apapun, selalu merasa takut, tidak percaya diri, sering cemas,  dan rendah diri. Pola asuh demokratis yaitu memberi kebebasan tapi dengan pengawasan orang tua sehingga anak akan  menjadi seorang individu yang mempercayai orang lain, bertagung jawab terhadap tindakan tindakanya, anak akan menjadi individu yang jujur. Pola asuh permisif yaitu apapun yang dilakukan anak diperbolehkan orang tua sehingga anak akan menjadi anak kurang disiplin, anak menjadi semena-mena, bila anak mampu mengunakan kebebasan tersebut secara bertagung jaweab maka anak anak akan menjadi seorang yang mandiri, kereatif inisiatif dan mampu menunjukan aktualisasinya. Dampak pola asuh Penelantar agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, sering membantah, dan bermasalah dengan teman (Dario, 2004: 65).
Menurut penelitian Wong dalam Hogg & Blau (2004: 11)  menunjukkan bahwa pola pengasuhan demokrasi sangat mendukung perkembangan kemandirian (healthy autonomy) pada anak. Kemandirian pada anak umumnya dikaitkan dengan kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Apakah itu makan sendiri, memakai baju sendiri dan menalikan sepatunya sendiri tanpa harus tergantung pada bantuan orang lain. Anak yang mempunyai rasa mandiri akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan dapat mengatasi kesulitan yang terjadi. Disamping itu anak yang mempunyai kemandirian akan memiliki stabilitas emosional dan ketahanan yang mantap dalam menghadapi tantangan dan tekanan didalam kehidupannya.
Kemandirian harus dikembangkan pada anak agar anak bisa menjalani kehidupan tanpa ketergantungan pada orang lain. Perkembangan kemandirian merupakan masalah dalam kehidupan manusia. Kemandirian sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang pada gilirannya dapat memicu terjadinya perubahan emosional, perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orang tua dan aktivitas anak. Secara spesifik, masalah kemandirian menuntut suatu kesiapan anak, baik kesiapan fisik maupun emosional untuk mengatur, mengurus dan melakukan aktivitas atas tagung jawabnya sendiri tanpa banyak menggantungkan diri pada orang lain (Desmita, 2011: 186).
Anak balita yang berusia 3 5 tahun dikatogorikan kedalam masa kanak–kanak awal. Masa kanak-kanak awal merupakan usia dimana ketergantungan secara praktis satu sudah dilewati, diganti dengan mulai terbentuknya kemandirian. Masa ini dianggap masa anak untuk belajar keterampilan dalam memenuhi keinginan untuk mandiri sehingga pola asuh orang tua perperan penting dalam kemandirian anak usia 3 -5 tahun (Yusuf, 2004: 43)
Didukung dengan penelitian yang dilakukan Danang Danu Suseno 2010 tentang “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kemandirian Anak Usia Pra-sekolah di TK Aisyiyah Kendungan Sukoharjo” dengan jenis penelitian deskriptif korelatif menunjukkan bahwa dari 20 responden yang diteliti mengunakan total population,  14 orang tua (70%) menerapkan pola asuh demokrasi, 4 orang tua (20%) menerapkan pola asuh otoriter, 2 orang tua (10%) menerapkan pola asuh permissive. Hasil perhitungan korelasi Spearman Rho diperoleh p value (0,000)< α (0,05), maka ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan kemandirian anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo.
Berdasarkan data dari BPS Kendal tahun 2012 jumlah penduduk Kendal 900.313 jiwa, untuk anak berusia 3 – 5 tahun di Kabupaten Kendal 215.012 jiwa (23,88%), jumlah penduduk Kecamatan Rowosari berjumlah 56.797 jiwa, sedangkan anak yang berusia  3-5 tahun berjumlah 7.554 jiwa (13,3%). Jumlah penduduk di desa Randusari Kecamatan Kendal penduduknya berjumlah 1.434 jiwa, untuk anak yang berusia 3 – 5 tahun didesa Randusari adalah 75 jiwa (5.23%), jumlah anak usia 3 – 5 tahun yang diasuh orang tuanya sejumlah 63 jiwa.
Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan, yang penulis dapat dari wawancara terhadap 10 orang tua anak usia 3-5 tahun dan observasi anak usia 3-5 tahun di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal : 4 ibu menerapkan pola asuh demokratis 2 anak mandiri dan 2 anak tidak mandiri, 3 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 3 anak mandiri, 3 orang tua menerapkan pola asuh permisif 1 anak mandiri 2 anak tidak mandiri. Dari hasil obserfasi terdapat macam-macam karakteristik anak, ada yang sudah mandiri dan ada yang belum mandiri dari 10 orang tua tersebut, didapatkan 6 mandiri ditunjukan anak  melepas dan memakai pakaian sendiri, 4 anak saat memakai pakaian masih dibantu orang tuanya.
Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti merasa tertarik meneliti masalah “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Umur 3 – 5 Tahun Di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal”.


Metode Penelitian

Tabel 1 Definisi Operasional
Variabel    Definisi oprasional    Alat ukur    Hasil ukur    Skala
Pola asuh demokrasi    Perilaku yang diterapkan oleh orang tua yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu    kuesoner dengan skala liketr dari 6 pernyataan  setiap domenya dengan jawaban
1. Tidak pernah,  skor: 0
2. Kadang-kadang,  skor: 1
3. Selalu, skor:2    Skor masing-masing pertanyaan maksimal 2 dari 3 domain pola asuh sehingga total sekor Iya 7 - 12
Tidak ≤ 6, dengan pembagian kategori yaitu :
Permisif,
Otoriter,
Demokratis    Nominal
Kemandirian anak usia
3 - 5 tahun    Kemampuan untuk melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang tua
    Menggunakan kuesoner dengan skala likert, terdiri dari 20 pertanyaan dengan jawaban:
1. Tidak pernah,  skor: 0
2. Kadang-kadang,  skor: 1
3. Selalu,    skor : 2    Mandiri: 21-40
Kurang mandiri : ≤ 20    Ordinal


Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi tentang hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 3 – 4 tahun dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional.
Penelitian sudah dilaksanakan pada bulan Juli 2013 dengan jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah 63 orang tua yang mempunyai anak berusia 3 - 5 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan sifat samplenya tersebut dapat mewakili semua populasi. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah Orang tua yang mempunyai anak usia 3 -5 tahun di Desa Randusari, anak yang berumur 3 -5 tahun di Desa Randusari, orang tua yang bersedia menjadi responden, Orang tua yang bisa membaca dan menulis. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pola Asuh orang tua sedangkan variabel terikatnya adalah Kemandirian anak usia 3 -5 tahun.
 Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan 38 item mengenai pola asuh authoritatif (demokratis), pola asuh authoritarian (otoriter), pola asuh permissive dan kemampuan fisik, percaya diri, bertagung jawab, disiplin, pandai bergaul, saling berbagi, keberanian, mengendalikan emosi.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pengsian kuesioner. Sebelum melakukan pengisian kuesioner, responden mengisi lembar informed consent terlebih dahulu.
Hasil uji validitas pada tanggal 25 -26 Juli 2013 untuk variabel pola asuh diperoleh nilai-nilai r hitung antara            0,354 -0,758 lebih kecil dari r tabel 0,444 maka item-item tersebut dapat dinyatakan tidak valid. Pertanyaan nomor 5,12,19 didapatkan nilai-nilai r hitung terletak antara 0,480-0,758 lebih dari r tabel 0,444 maka item-item tersebut valid.
Hasil uji reliabilitas untuk reliabel pengetahuan diperoleh nilai alpha cronbach didapatkan sebesar 0,914 lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
Analisis data penelitian ini menggunakan Uji chi-scuare diperoleh nilai U = 32,500 didapatkan p-value = 0,013<0,05 maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 3 – 5 tahun di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal angka korelasi chi-scuare sebesar 8,668 menunjukan korelasi positif yang artinya semakin banyak diterapkanya pola asuh otoriter terhadap anak usia 3 – 5 tahun akan semakin baik tingkat kemandirianya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian dibagi menjadi 2 yaitu analisa univariat dan analisa bivariat.

Analisa Univariat
Pola asuh orang tua dengan kemandirian anak umur 3 – 5 tahun
Tabel 2    Distribusi Frekuensi Berdasarkan pola asuh di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
Pola asuh     Kemandirian    Total
    Kurang     Mandiri   
    F    %    f    %    f    %
Demokrasi    13    72,2    5    27,8    18    100,0
Otoriter    12    36,4    21    63,6    33    100,0
Permissive     9    75,0    3    25,0    12    100,0
Jumlah    34    54,0    29    46,0    63    100,0
Berdasarkan tabel 2 diatas, didapatkan bahwa berdasarkan pola asuh dari 63 responden pengasuh didapatkan sebanyak 18 responden (28,6%) termasuk dalam ketegori pola asuh demokrasi, sebanyak 33 responden (52,4%) termasuk dalam kategori pola asuh Otoriter dan sebanyak 12 responden (19,0%) termasuk dalam kategori pola asuh Permissive.
Kemandirian anak usia 3 – 5 tahun
Tabel 3     Distribusi Frekuensi Berdasarkan kemandirian anak usia   3 – 5 tahun di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
Kemandirian anak    Frekuensi    Persentase (%)
Kurang    34    54,0
Mandiri     29    46,0
Jumlah    63    100,0
Berdasarkan tabel  3  diatas, didapatkan bahwa berdasarkan kemandirian anak usia 3 – 5 tahun dari 63 responden pengasuh  didapatkan kemandirian anak sebanyak 34 responden (54,0%) termasuk dalam ketegori kemandirian anak kurang, sebanyak 29 responden (46,0%) termasuk dalam kategori kemandirian anak mandiri.

Analisa Bivariat
Bagian ini disajikan hasil hasil penelitian tentang hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 3 – 5 tahun di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Penelitian ini untuk menguji perbedaan tiap variabel dengan menggunakan chi-scuare tests dan hasilnya disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4 Tabel Silang Antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 3-5 tahun di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
Pola asuh    Frekuensi    Persentase (%)
Demokrasi    18    28,6
Otoriter    33    52,4
Permissive     12    19,0
Jumlah    63    100,0
BerdasarkaTabel 4 diatas dapat diketahui bahwa anak usia 3 – 5 tahun yang berkemandirian kurang dengan pola asuh  demokrasi yaitu sebanyak 13 responden (72,2%), yang mandiri dengan pola asuh  demokrasi sebanyak 5 responden (27,8%), dan anak usia 3 – 5 tahun yang berkemandirian kurang dengan pola asuh otoriter sebanyak 12 responden (36,4%), yang mandiri dengan pola asuh otoriter sebanyak 12 responden (63,6%), sedangkan anak usia  3 – 5 tahun yang berkemandirian kurang dengan pola asuh Permissive sebanyak 9 responden (75,0%), yang mandiri dengan pola asuh Permissive sebanyak 3 responden (25,0%)
Berdasarkan Uji chi-scuare diperoleh nilai U = 32,500 didapatkan p-value = 0,013<0,05 maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 3 – 5 tahun di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal angka korelasi chi-scuare sebesar 8,668 menunjukan korelasi positif yang artinya semakin banyak diterapkanya pola asuh otoriter terhadap anak usia   3 – 5 tahun akan semakin baik tingkat kemandirianya.

Pembahasan

Dalam bagian ini, disajikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi pola asuh, kemandirian anak usia 3 – 5 tahun, dan hubungan pola asuh dengan kemandirian anak usia 3 – 5 tahun di Desa Randusari, Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.

Analisis univariat
Pola asuh orang tua
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian bahwa berdasarkan pola asuh dari 63 responden pengasuh didapatkan sebanyak 18 responden (28,6%) termasuk dalam ketegori pola asuh demokrasi, sebanyak 33 responden (52,4%) termasuk dalam kategori pola asuh otoriter dan sebanyak 12 responden (19,0%) termasuk dalam kategori pola asuh permissive. hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner pola asuh yang paling banyak responden menjawab yaitu pengasuh menerapkan pola asuh otoriter dibandingka menerapkan pola asuh demokrasi dan pola asuh permissive, seperti : penerapan pola asuh yang terdiri dari ciri macam-macam pola asuh
Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Dwi Astutik (2012) Di Kampung Adat Uruk menunjukan bahwa dari 74 responden didapatkan sebanyak 47 responden (63,5%) menerapkan pola asuh otoriter. 20 responden (27,02%) menerapkan pola asuh demokrasi, 13 responden (17,5%) menerapkan pola asuh Permissive.
Pola asuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh iyalah usia orang tua usia yang terlalu  muda ataupun yang terlalu tua menyebabkan orang tidak dapat melaksanakan peran pengasuhan secara optimal. Pendidikan orang tua Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam melakukan perawatan anak akan mempengaruhi kesiapan mereka dalam menjalankan peran pengasuhan, pengalaman dalam menjalankan peran tersebut pengalaman terdahulu, stress orang tua stress yang dialami orang tua akan mempengaruhi kemamampuan orang tua dalam menjalankan peran pengasuhan, terutama dalam kaitanya dengan strategi koping yang dimiliki dalam menghadapi permasalahan anak, pengalaman mengasuh, keterlibatan ayah Seorang ayah tidak saja bertagung jawab dalam memberikan nafkah akan tetapi dapat pula bekerja sama dengan ibu dalam melakukan perawatan anak seperti mengajak bermain dan olahraga bersama sebagai salah satu upaya dalam melakukan interaksi Supartini (2004).

Kemandirian anak usia 3-5 tahun
Didapatkan bahwa berdasarkan kemandirian anak usia 3 – 5 tahun dari 63 responden pengasuh  didapatkan kemandirian anak sebanyak 34 responden (54,0%) termasuk dalam katagori kemandirian anak kurang, sebanyak 29 responden (46,0%) termasuk dalam kategori kemandirian anak mandiri.
Kemandirian akan memberi dampak positif bagi perkembangan anak, maka sebaiknya kemandirian diajarkan pada anak sedini mungkin sesuai kemampuan anak. Seperti telah diakui segala sesuatu yang dapat diusahakan sejak dini akan dapat dihayati dan semakin berkembang menuju kesempurnaan. Kemandirian seorang anak diperkuat melalui proses sosialisasi yang terjadi antara anak dengan teman sebaya. Bahwa melalui hubungan dengan teman sebaya, anak belajar berfikir secara mandiri, menganbil keputusan sendiri. Dalam mencapai keinginan untuk mandiri seringkali anak mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh masih adanya kebutuhan untuk tetap tergantung kepada orang lain (Mu'tadin, 2002).

Analisa Bivariat
Berdasarkan Uji chi-scuare diperoleh nilai U = 32,500 didapatkan p-value = 0,013<0,05 maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 3 – 5 tahun di Desa Randusari, Kec.Rowosari, Kab.Kendal. angka korelasi chi-scuare sebesar 8,668 menunjukan korelasi positif yang artinya semakin banyak diterapkanya pola asuh otoriter terhadap anak usia 3 – 5 tahun akan semakin baik tingkat kemandirianya .
Berdasarkan uraian diatas ini menunjukkan persentase tingkat kemandirian anak usia 3 – 5 yang diasuh dengan pola asuh otoriter lebih banyak yang madiri dibandingkan yang diasuh dengan pola asuh demokrasi dan permissive sehingga bertolak belakang dengan teori yang mengatakan bahwa pola asuh demokrasi yang lebih baik daripada pola asuh otoriter
Berdasarkan uraian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa anak usia 3 – 5 tahun yang berkemandirian kurang dengan pola asuh  demokrasi yaitu sebanyak 13 responden (72,2%), yang mandiri dengan pola asuh  demokrasi sebanyak 5 responden (27,8% ), dan anak usia 3 – 5 tahun yang berkemandirian kurang dengan pola asuh otoriter sebanyak 12 responden (36,4%), yang mandiri dengan pola asuh otoriter sebanyak 12 responden (63,6%), sedangkan anak usia 3 – 5 tahun yang berkemandirian kurang dengan pola asuh permissive sebanyak 9 responden (75,0%), yang mandiri dengan pola asuh permissive sebanyak 3 responden (25,0%), hal ini dapat dilihat dari jawaban kuesioner yang paling banyak dijawab oleh orang tua yang mempunyai anak 3 – 5 tahun secara benar yaitu tentang pola asuh otoriter sehingga anak harus mandiri seperti anak bisa mandi sendiri, makan menggunakan garpu, melepas baju, sikat gigi dan berkunjung ke tempat tetangga.  Disebabkan mayoritas orang tua yang mempunyai anak 3 – 5 tahun di Desa Randusari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal adalah orang tua yang bekerja sehingga mempunyai keterbatasan waktu untuk mendidik anak secara demokrasi, sehingga anak cenderung mendapatkan pola asuh secara otoriter atau orang tua mengharuskan anaak mandiri tanpa bantuan orang tua
Penelitian ini bertolak belakang dengan pendapat Wong dalam Hogg & Blau (2004: 11) yang menunjukkan bahwa pola pengasuhan demokrasi sangat mendukung perkembangan kemandirian (healthy autonomy) pada anak. Kemandirian pada anak umumnya dikaitkan dengan kemampuan anak untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Apakah itu makan sendiri, memakai baju sendiri, dan menalikan sepatunya sendiri tanpa harus tergantung pada bantuan orang lain. Anak yang mempunyai rasa mandiri akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan dapat mengatasi kesulitan yang terjadi. Disamping itu anak yang mempunyai kemandirian akan memiliki stabilitas emosional dan ketahanan yang mantap dalam menghadapi tantangan dan tekanan didalam kehidupannya.
Sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga orang tua sangat berperan dalam meletakan dasar-dasar perilaku bagi anak-anaknya. Sikap, perilaku dan kebiasaan orang tua selalu bisa dilihat, dinilai dan ditiru oleh anaknya dan kemudian secara sadar dan tidak sadar diresapi, ditiru anak-anaknya. Hal itu disebabkan karena anak mengidentifikasikan dirinya pada orang tua sebelum mengadakan identifikasi dengan orang lain (Desmita, 2005: 88).
Adapun penelitian yang dilakukan Danang Danu Suseno 2010 tentang “Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kemandirian Anak Usia Pra-sekolah di TK Aisyiyah mendungan sukoharjo” dengan jenis penelitian deskriptif korelatif menunjukan bahwa dari 20 responden yang diteliti mengunakan total population,  14 orang tua (70%) menerapkan pola asuh demokrasi, 4 orang tua (20%) menerapkan pola asuh otoriter, permisif 2 orang tua (10%) menerapkan pola asuh permissive. Hasil perhitungan korelasi Spearman Rho diperoleh p value (0,000)< α (0,05), maka ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan kemandirian anak usia prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan antara pola asuh dengan kemandirian anak usia 3-5 di Desa Randusari, Kec. Rowosari, Kab. Kendal tahun 2013 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Sebagian besar pola asuh pada anak usia 3-5 tahun di Desa Randusari, Kec. Rowosari, Kab. Kendal termasuk dalam kategori pola asuh otoriter yaitu 33 responden (52,4%).
2.    Sebagian besar kemandirian pada anak usia 3-5 tahun di Desa Randusari, Kec. Rowosari, Kab. Kendal termasuk dalam kategori kemandirian anak kurang sebanyak 34 responden (54,0%).
3.    Terdapat hubungan antara pola asuh dengan kemandirian anak. Pola asuh otoriter lebih memandirikan anak dibandingkan pola asuh yang lain. Dari hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan  anatara pola asuh dengan kemandirian anak usia 3-5 tahun di desa randusari, kec. rowosari, kab.kendal.angka dengan p-value = 0,013<0,05 di desa Randusari, kec. Rowosari, kab.kendal.

Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1.    Bagian Masyarakat
Menjadi masukan bagi masyarakat kususnya pada orang tua yang mempunyai anak berusia 3 – 5 tahun untuk bisa menerapkan pola asu yang tepat bagi anak agar tumbuh kembang anak baik terutama kemandirianya.
2.    Bagi Peneliti Lain
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan memperhatikan variabel-variabel lain yangmempengaruhi pembentukan kemandirian pada anak dan juga faktor lain yang mempengaruhi pola asuh asuh orang tua.
3.    Bagi Institusi
Diharapkan dapat menyediakan refrensi yang terbaru mengenai tumbuh kembang anak kususnya kemandirian anak dan berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi kususnya pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak mengingat pola asuh adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian.





DAFTAR PUSTAKA

Aisyah S.2008.Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Adnani, B. U. 1992. “ Hubungan Pengalaman Belajar, Kemandirian dan Inteligensi, dengan Kemampuan Menyelesaikan Masalah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UNTAG 45 Surabaya”. Tesis. Yogyakarta : Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: pr. Remaja Rosdakarya.

Dariyo Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja

Hasan .2010. Pendidikan  Anak Usia Dini. Yogyakarta: Divapers.

Hassan, R. 2002. Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta : Infomedika    

Harizal. 2008. Implementasi Konsep Montesori Pada pendidikan Anak Usia Dini.Terdapat pada  http://jugaguru.com/ 10/ 11/ Sabtu/ 2012

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarata: Salemba Medika

Kaptiningsih Ardi, dkk. 2010. Pedoman Pelaksanaan setimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh kembang Anak. Kementrian kesehatan Republik Indonesia

Ma’ruf, F. 2007. Agar Anak Mandiri. Terdapat pada http://www.duniabalita.com/10/ 11/ Sabtu/ 2012

Nursalam.2008.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Patmonodewo, Soemiarti. 2008. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Yusuf Syamsu. 2011. Mendidik Secara Islam. Jombang: Lintas Media.

Yaqin Abi. 2004. Mendidik Searah Islam. Jombang: Lintas Medis




HUBUNGAN POLA ASUH  ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK
USIA 3 – 5 TAHUN DI DESA RANDUSARI KECAMATAN ROWOSARI
KABUPATEN KENDAL




ARTIKEL PENELITIAN





Disusun Oleh :
SITI MUSLIMAH
NIM. 0101319





AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013

 Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  pola baju anak

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Cara membuat ROK mudah TANPA POLA 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3296

0 komentar:

Post a Comment