, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pembuatan Taplak Meja dengan Teknik Tusuk Silang


Pembuatan Taplak Meja dengan Teknik Tusuk Silang

baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
 Pembuatan Taplak Meja dengan Teknik Tusuk Silang

contoh gambar dan cara buat kain meja menggunakan tusuk hias - Pengertian Sulam

Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan - bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan - bahan seperti potongan logam, mutiara, manik - manik, bulu burung, dan payet.
Di antara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusuk rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan, sulaman dibuat dengan mesin jahit dan Mesin Bordir komputer.
Kain dan benang yang dipakai untuk seni bordir berbeda - beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau bedang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.
Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita berbagai ukuran dan bahan untuk membuat motif - motif bunga. Pita memberi efek tiga dimensi karena ukuran pita lebih besar dari benang. Hasil sulaman pita juga lebih dekoratif karena bahan pita yang lebih beragam.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi :
·            Sulam datar                            : hasil sulaman rata dengan permukaan kain
·           Sulam terawang (kerawang)          : hasil sulaman berlubang - lubang, misalnya untuk taplak meja dan pinggiran kebaya
·           Sulam timbul                           : hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar.


PROSES PEMBUATAN TAPLAK MEJA DENGAN TEKNIK TUSUK SILANG

a.  Pembuatan desain :
Membuat gambar sulaman dengan teknik tusuk silang

b.  Persiapan alat dan bahan

Ø    Bahan :

- Kain stermin.

- Benang sulam aneka warna.

Ø    Alat :

- Jarum
- Gunting

- Pemedangan / bidangan

c.   Langkah kerja :

        ·            Memasang kain pada pemedangan / bidangan
v Fungsi pemedangan adalah menahan kain agar senantiasa tegang selama proses menyulam.

     *            Pada dasarnya menyulam adalah menjahit dengan tangan .
v Ada berbagai jenis tusuk sulaman seperti : tusuk tikam jejak, tusuk flanel, tusuk festo, tusuk rantai, tusuk pipih, tusuk silang, tusuk simpul, tusuk tulang ikan dan lain - lain.

Tujuan menyulam adalah semata - mata menciptakan keindahan.

Dalam proses menyulam, selain penyulaman itu sendiri ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu, memulai dan mengakhiri sulaman.

Caranya adalah sebagai berikut :

Caranya adalah sebagai berikut :
*     Memulai sulaman

Sebelum membuat tusukan pertama, buatlah jelujur halus dari bagian buruk dengan hanya mengambil tiga atau empat langkah, lalu jarum ditusukkan pada bagian yang baik untuk memulai sulaman atau dengan cara lain, yaitu tusukkan jarum dari bagian buruk kebagian baik tinggalkan benamg pada bagian buruk sekitar 2 cm. Sisa benang ini akan dijepit pada waktu membuat sulaman sehingga ujung benang tidak tercabut.
*     Mengakhiri sulaman

Mengakhiri sulaman dilakukan dengan cara menusukkan jarum dari bagian baik kebagian buruk, lalu dibalutkan kebagian sulaman yang ada pada bagian buruk sebelum benang digunting.
Pada pembuatan taplak meja ini, tusuk hias digunakan adalah tusuk silang, yang bentuk dan cara membuatnya seperti berikut ini :




Hasil akhir :



Pengertian menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang,pepagan, dan bahan - bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.

Alat dan bahan :

ü  Kain
ü  Benang
ü  Gunting
ü  Jarum pentul
ü  Jarum jahit
ü  Bantalan jarum
ü  Mesin jahit
ü  Kertas karbon
ü  Pola pakaian
ü  Mesin obras
ü  Setrika
ü  Papan setrika
ü  Kapur jahit

ü  Karbon jahit / roda surih
Pekerjaan menjahit pakaian terdiri dari tahap pembuatan pola, pemotongan bahan, dan menjahit.
·         Pembuatan pola


Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian - bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasarkonstruksi datar yang menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran - pengukuran yang akurat, dan konstruksi padat (pola draping) yang membuat pola memakai kain muslin atau belacu di atas boneka jahit. Metode menggambar pola sesuai nama pencipta metode, misalnya Dressmaking dan So - En dari Jepang, atau Danckaerts dan Cuppens Geurs dari Belanda. Majalah wanita juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) berikut instruksi cara menjahitnya.

·           Pemotongan bahan


Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis - garis dan tanda - tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuanraderkarbon jahit, dan kapur jahit.
·           Pekerjaan menjahit


Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.
·           Penyelesaian akhir
Setelah selesai, pakaian sering perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan bagian - bagian yang sulit seperti lengan baju dilakukan dengan bantuan bantal setrika.



Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  contoh gambar dan cara buat kain meja menggunakan tusuk hias

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang PECAH POLA BUSANA PRIA  

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://sobatcatur12.blogspot.co.id/2016/05/pengertiansulam-bordir-sulaman-hiasan.html

0 komentar:

Post a Comment