PECAH POLA BUSANA PRIA
pola baju anak - Penyusun:
Yuni Rusyanti, S. Pd.
SMK N 1 PENGASIH
BAGIAN PROYEK DIKMENJUR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTUR PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
2005
KATA PENGANTAR
PECAH POLA BUSANA PRIA |
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan Modul Pecah Pola Busana Pria untuk SMK Bidang Keahlian Tata Busana dapat terselesaikan dengan baik.
Modul ini merupakan modul ke – 4 dari mata diklat membuat pola busana dengan teknik konstruksi dan merupakan kelanjutan dari modul pertama yaitu Pola Dasar Konstruksi. Adapun modul ini berisi bagaimana mengubah pola dasar pakaian pria ke berbagai model busana.
Diharapkan modul ini dapat membantu peserta didik dalam membuat pola busana pria sesuai model.
Penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan modul ini.
Yogyakarta, Juli 2005
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul……………………………………………………… 1
Halaman Francis……………………………………………………… 2
Kata Pengantar………………………………………………………… 3
Daftar Isi……………………………………………………………… 4
Peta Kedudukan Modul……………………………………………..... 6
Daftar Judul Modul…………………………………………………… 7
Mekanisme Pemelajaran……………………………………………… 8
Glosary………………………………………………………………… 9
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi…………………………………………………………… 10
B. Prasarat…………………………………………………………..... 10
C. Petunjuk Penggunaan Modul……………………………………… 10
D. Tujuan Akhir………………………………………………………. 11
E. Kompetensi………………………………………………………… 12
F. Cek Kemampuan…………………………………………………… 15
II. PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat………………………………… 16
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1………………………………………… … 16
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1…………………………. … 16
b. Uraian Materi 1…………………………………………….. 16
c. Rangkuman 1……………………………………………….. 21
d. Tugas 1……………………………………………………… 21
e. Tes Formatif 1…………………………………………… … 23
f. Kunci Jawaban 1………………………………………… … 23
g. Lembar Kerja 1 ………………………………………… … 23
2. Kegiatan Belajar 2…………………………………………… 24
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2……………………………… 24
b. Uraian Materi 2……………………………………………… 24
c. Rangkuman 2………………………………………………… 42
d. Tugas 2……………………………………………………… 42
e. Tes Formatif 2……………………………………………...... 44
f. Kunci Jawaban 2…………………………………………….. 44
g. Lembar Kerja 2 ……………………………………………… 45
3. Kegiatan Belajar 3……………………………………………. 45
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3……………………………… 45
b. Uraian Materi 3……………………………………………… 46
c. Rangkuman 3………………………………………………… 46
d. Tugas 3……………………………………………………… 47
e. Tes formatif 3………………………………………………… 47
f. Kunci Jawaban 3……………………………………………… 47
g. Lembar Kerja 2 ……………………………………………… 47
4. Kegiatan Belajar 4…………………………………………….. 48
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4……………………………… 48
b. Uraian Materi 4………………………………………………. 48
c. Rangkuman 4………………………………………………… 54
d. Tugas 4……………………………………………………… 54
e. Tes formatif 4………………………………………………… 54
f. Kunci Jawaban 4……………………………………………… 55
g. Lembar Kerja 4 ……………………………………………… 56
5. Kegiatan Belajar 5…………………………………………….. 56
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 5…………………………….. 56
b. Uraian Materi 5……………………………………………… 56
c. Rangkuman 5………………………………………………… 58
d. Tugas 5………………………………………………………. 58
e. Tes formatif 5………………………………………………… 58
f. Kunci Jawaban 5……………………………………………… 58
g. Lembar Kerja 5 ………………………………………………. 59
III. EVALUASI
A. Soal-soal………………………………………………………….. 60
B. Kunci Jawaban ..………………………………………………….. 62
C. Format Penilaian………….……………………………………… 63
IV. PENUTUP………………………………………………………... 65
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 66
PETA KEDUDUKAN MODUL
Operator Pola
Operator
Potong
Operator
Keterangan : menunjukkan kedudukan modul
DAFTAR JUDUL MODUL
No. Kode Modul Judul Modul
1. 39.BUS.C-m.CC.01A Memberikan Pelayanan Secara Prima Kepada Pelanggan
2. 39.BUS.C-m.CC.02A Melakukan Pekerjaan Dalam Lingkungan Sosial yang Beragam
3. 39.BUS.C-m.CC.03A Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Bidang Busana
4. 39.BUS.C-m.FDR.04A Dasar-dasar Menggambar
5. 39.BUS.C-m.FDR.05A Dasar-dasar Menggambar Busana
6. 39.BUS.C-m.PRES.13A Teknik Pengepresan
7. 39.BUS.C-m.SEW.14A.01 Pengoperasian Alat Menjahit
8. 39.BUS.C-m.SEW.14A.02 Teknologi Menjahit
9. 39.BUS.C-m.SEW.14A.03 Teknik Menjahit Busana Anak
10. 39.BUS.C-m.SEW.14A.04 Teknik Menjahit Busana Wanita
11. 39.BUS.C-m.SEW.14A.05 Teknik Menjahit Busana Pria
12. 39.BUS.C-m.SEW.14A.06 Teknik Menjahit Busana Tailoring
13. 39.BUS.C-m.MR.19A Memelihara Alat Menjahit
14. 39.BUS.C-m.SEW.15A Teknik Penyelesaian Busana
15. 39.BUS.C-m.SEW.16A.01 Desain Hiasan Busana
16. 39.BUS.C-m. SEW.16A.02 Dasar Menghias Kain
17. 39.BUS.C-m. SEW.16A.03 Teknik Dasar Bordir
18. 39.BUS.C-m. SEW.16A.04 Lekapan Benang
19. 39.BUS.C-m. SEW.16A.05 Sulaman Putih
20. 39.BUS.C-m. SEW.16A.06 Lekapan Burci
21. 39.BUS.C-m. SEW.16A.07 Sulaman Fantasi
22. 39.BUS.C-m. SEW.16A.08 Variasi Bordir
23. 39.BUS.C-m.FNS.17A.01 Pelabelan
24. 39.BUS.C-m.FNS.17A.02 Pengemasan
25. 39.BUS.C-m.MAT.11A.01 Pengetahuan Bahan Tekstil
26. 39.BUS.C-m. MAT.11A.02 Pengertahuan Bahan Pelapis
27. 39.BUS.C-m. MAT.11A.03 Pengetahuan Bahan Pelengkap
28. 39.BUS.C-m. MAT.11A.04 Teknik Merancang Bahan
29. 39.BUS.C-m.CUT.12A Teknik Memotong (Cutting)
30. 39.BUS.C-m.PAT.06A Teknik Mengambil Ukuran Badan
31. 39.BUS.C-m.PAT.07A.01 Pola dasar Konstruksi
32. 39.BUS.C-m. PAT.07A.02 Pecah Pola Busana Anak
33. 39.BUS.C-m. PAT.07A.03 Pecah Pola Busana Wanita
34. 39.BUS.C-m. PAT.07A.04 Pecah Pola Busana Pria
35. 39.BUS.C-m.PAT.08A.01 Pola Celana di Atas Kain
36. 39.BUS.C-m.PAT.08A.02 Pola Kemeja di Atas Kain
37. 39.BUS.C-m.PAT.10A Pola Kombinasi
38. 39.BUS.C-m.PAT.09A Pola Dasar Secara Drapping
MEKANISME PEMELAJARAN
GLOSARY
ISTILAH KETERANGAN
Ergonomic Ketepatan sikap dalam melakukan kegiatan jahit menjahit dengan mempertimbangkan K3
Skala Ukuran yang diperkecil
Pola Konstruksi Pola yang dibuat berdasarkan ukuran-ukuran badan
Dress Form Boneka Pengepas Busana
Golby Lapisan rit pada celana
Board Penegak
Piyama Pakaian tidur pria berupa setelan celana dan hem longgar
Pantalon Celana Panjang
Rader Alat untuk memberi tanda jahitan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
M
odul Pecah Pola Busana Pria merupakan kelanjutan dari modul pola dasar konstruksi. Dalam modul ini meliputi analisa model, pecah pola, memeriksa pola, melakukan ujicoba, dan penyimpanan pola.
Tujuan diajarkannya modul ini diharapkan peserta didik terampil mengubah pola busana pria sesuai desain atau gambar.
B. Prasyarat
U
ntuk mempelajari modul ini, prasyarat yang harus dimiliki peserta diklat yaitu telah menempuh dan menguasai modul mengukur tubuh dan membuat pola dasar busana secara konstruksi.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
a. Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh dalam mempelajari modul ini adalah:
Baca modul ini sehingga benar-benar paham dan mengerti isi modul, tandai atau catat bagian kata atau kalimat atau gambar yang belum dimengerti.
Jika ada yang kurang jelas dan mengalami kesulitan dalam mempelajari isi modul, silakan menghubungi guru pengajar.
Lakukan kegiatan latihan secara cermat dan teliti, perbedaan ukuran pada mengubah pola busana akan sangat berpengaruh dalam pembuatan busana.
Ikuti keterangan secara runtut dan sistematis.
Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini.
Adakan latihan berulang-ulang dengan berbagai model busana.
b. Perlengkapan yang dipersiapkan.
1) . Alat tulis
2) . Buku kostum dan skala
3) . Kertas Doorslaag
4) . Kertas Pola
5) . Penggaris Pola
6) . Pita Ukuran atau Metlin
7) . Penggaris 30 cm
8) . Lem Kertas
9) . Gunting Kertas
10) . Blacu , Lebar 150 cm, Panjang 115 cm
11) . Alat-alat Menjahit
12) . Berbagai model busana dari majalah atau tabloid
2. Peran Fasilitator
a. Menginformasikan materi belajar
b. Menjelaskan macam-macam model busana pria.
c. Menjelaskan cara mengubah pola sesuai desain dengan skala 1:4
d. Mendemonstrasikan dan membimbing peserta diklat dalam pembuatan pecah pola.
e. Membimbing peserta didik untuk melaksanakan pelatihan mengubah pola sesuai desain.
f. Memberikan koreksi terhadap pekerjaan peserta diklat.
g. Melakukan evaluasi secara komprehensif melalui proses dan produk belajar yang dicapai peserta diklat meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat:
a. Menjelaskan perkembangan model busana pria.
b. Menganalisa atau menyimak model busana pria.
c. Terampil mengubah pola busana pria sesuai desain atau gambar.
d. Menjelaskan teknik pecah pola busana pria.
e. Melakukan ujicoba pola.
f. Memperbaiki pola.
g. Mengelompokkan dan menyimpan pola sesuai identitas.
E. KOMPETENSI
KOMPETENSI : Membuat Pola busana dengan teknik konstruksi (Pattrern Making)
KODE : 39.Bus.C-m.PAT.7.A
DURASI PEMELAJARAN : 280 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G
1 1 1 1 1 - -
KONDISI KINERJA 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya adalah kompetensi ketepatan mengambil ukuran yang diperlukan secara individu/perorangan
2. Pembuatan pola busana secara konstruksi harus menerapkan peraturan K3 no. 1 tahun 1970
3. Peralatan yang diperlukan :
- Alat tulis
- Penggaris pola
- Kertas pola
4. Analisa desain dapat dilakukan atas dasar penjelasan dari pemesan, desain yang sudah ada atau dapat juga dari contoh jadii yang sudah disiapkan
5. Analisa bentuk tubuh dilakukan langsung pada tubuh pelanggan atau pada dummy yang sudah disiapkan
6. Bentuk dan kebenaran pola sangat ditentukan oleh alat-alat pembuat pola dan cara penggunaan alat-alat pembuat pola
7. Kebenaran pola akan ditentukan oleh hasil uji coba
8. Pola yang dikemas dan disimpan adalah pola yang sudah diperbaiki setelah dilakukan uji coba
9. Pola dibuat dengan menggunakan sentuhan-sentuhan estetik supaya garis-garis pola terlihat menjadi luwes
10. Kompetensi ini dapat diaplikasikan pada busana anak, wanita dan pria dengan menggunakan teknik konstruksii dengan tetap mengindahkan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menggambar Pola dasar Alat gambar pola dan tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic
Menggambar pola dasar Teliti dalam menyiapkan alat dan tempat meng-gambar pola
Cermat menggambar pola sesuai ukuran Menjelaskan jenis-jenis alat gambar pola
Menjelaskan macam-macam pola Menggambar pola dasar secara konstruksi
Pola dibuat sesuai ukuran badan dengan menggunakan alat gambar pola yang tepat sesuai standar yang berlaku di industri
2. Mengubah pola dasar sesuai desain Pola dasar diubah sesuai desain dan ukuran pemesan dengan diberikan sentuhan estetik sesuai SOP pembuatan pola di industri setempat
Pola dilengkapi tanda-tanda pola sesuai SOP yang diguna-kan oleh industri setempat
Mengubah pola dasar Jeli terhadap model busana wanita, pria, anak
Teliti dan cermat dalam mengubah pola sesuai desain Menjelaskan perkem-bangan mode busana
Menjelaskan teknik pecah pola berbagai busana wanita, pria, anak sesuai desain Mengubah pola dasar sesuai desain
3. Memeriksa pola Ukuran bagian-bagian pola diperiksa sesuai ukuran pemesan dan diperbaiki bila perlu
Garis dan bentuk pola dipe-riksa sesuai dengan desain
Tanda-tanda keterangan pola diperiksa sesuai dengan ke-butuhan
Jumlah komponen pola dipe-riksa sesuai dengan desain Memeriksa pola Teliti dalam memeriksa pola
Jeli dalam membentuk pola Menjelaskan ukuran bagian-bagian pola
Menjelaskan garis dan bentuk pola
Menjelaskan tanda-tanda pola Memeriksa pola
Membentuk pola
4. Menggunting pola Alat dipilih dengan tepat sesuai kebutuhan
Pola digunting tepat pada garis pola, sesuai prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
Menggunting pola Teliti dalam memilih alat gunting pola
Teliti dalam menentukan garis potong
Menjelaskankan alat gunting pola
Menjelaskan tanda-tanda pola
Memilih alat potong
Menentukan garis potong
5. Melakukan uji coba pola Bahan disiapkan apakah layak diipotong
Pola ditata pada bahan agar efisien
Pola diuji coba dengan meng-gunakan bahan blacu atau bahan sesungguhnya pada dress form atau langsung pada tubuh pemesan sesuai SOP
Pola diperbaiki sesuai dengan perubahan ketepatan letak bagian-bagian dan desain busana dilengkapi dengan tanda-tanda pola Uji coba pola Teliti membuat uji coba pola
Responsif dalam mem-perbaiki pola Menjelaskan langkah kerja Uji coba pola
Menjelaskan cara mem-perbaiki pola Melakukan uji coba pola
Memperbaiki pola
6. Menyimpan pola Jumlah komponen pola diperiksa berdasarkan desain
Pola dikemas dilengkapi dengan identitas pelanggan
Pola disimpan sesuai standard yang berlaku
Penyiapan pola Teliti menghitung komponen pola sesuai desain
Teliti dalam mengelom-pokan dan menyimpan pola sesuai identitas Menjelaskan jumlah komponen pola sesuai desain
Menjelaskan teknik pengemasan dan pe-nyimpanan pola Mengitung komponen pola sesuai model
Mengelompokan dan menyimpan pola sesuai identitas
F. Cek Kemampuan
Ruang Lingkup Kompetensi : Mengubah pola dasar sesuai model
No Aspek Yang Dinilai Belum Sudah
1.
2.
3. Pengetahuan
- Pengetahuan Busana Pria
- Menganalisa Model
- Teknik Pecah Pola Busana Pria
Sikap
- Sikap tubuh pada saat membuat pola
- Kecermatan dalam mengubah Pola
- Kebersihan hasil mengubah pola
Ketrampilan
- Terampil mengubah pola busana pria sesuai model
- Terampil memperbaiki pola
- Terampil menyimpan pola sesuai identitas
1. Catatan Pembimbing
a. ...
b. ...
c. ...
2. Kesimpulan
a. ..
b. ..
c. ..
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Membuat Pola Busana dengan Teknik Konstruksi
Sub Kompetensi : Mengubah Pola Dasar Sesuai Desain
Alokasi Waktu : 70 jam @ 45 menit
No
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat Belajar
Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru
1.
2.
3.
4.
5.
Pengetahuan Busana Pria
Pecah Pola Busana Pria
a. Kemeja Pias Punggung
b. Kemeja Muslim
c. Celana Pantalon
d. Celana Piyama
Memeriksa, memperbaiki, dan menggunting pola.
Uji Coba Pola
Menyimpan Pola 4 jam
6 jam
6 jam
6 jam
6 jam
8 jam
20 jam
14 jam
R. Teori
Lab. Busana
Lab. Busana
Lab. Busana
Lab. Busana
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1 : Pengetahuan Busana Pria
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1
a.1 .Peserta diklat mengetahui macam-macam model busana pria.
a.2. Peserta diklat mampu menganalisa model busana pria.
b. Uraian Materi 1
Busana pria adalah busana yang biasa dikenakan kaum pria. Pakaian pria mempunyai model tertentu berbeda dengan pakaian wanita yang mempunyai macam-macam model. Adapun
macam busana pria adalah:
(1) Celana Panjang
(2) Celana Pendek
(3) Kemeja
(4) Piyama
(5) Kaos Oblong
(6) Jaket
(7) Safari
(8) Setelan Jas
(9) Busana-busana Daerah (Beskap, Surjan,dll)
Gambar macam-macam busana pr
Celana Panjang
Celana Pendek
Kemaja Lengan Panjang
Stelan Piyama
Kaos Oblong
Beskap Surjan
Jaket Pendek Jaket Panjang
Sebelum kita melakukan pecah pola busana pria sebaiknya kita menyimak atau menganalisa model terlebuh dahulu bagaimana bentuk lengan, krah, ukuran, dan sebagainya. Kemudian menentukan arah dan bentuk garis hias, perbandingan bidang, serta bagaimana menggunakan lipit kup pola dalam mengkonstruksi pola menurut model.
Untuk mampu menganalisa model, terlebih dahulu harus mengetahui ciri-ciri model, yaitu:
1) Gejala perspekrif.
Yaitu mengungkap macam-macam sikap berdiri.
2) Arah Lungsin Kain.
Yaitu arah benang dapat ditafsirkan dengan melihat jatuhnya bagian itu serta motif bahannya.
3) Tekstur.
Yaitu wujud bahan atau tekstur pada gambar model dapat dikenal pada siluetnya.
4) Warna dan corak bahan.
5) Teknik penyelesaian dalam kaitan menggambar polanya.
6) Mode dan tujuan pemakaian.
7) Hiasan dan pelengkap pakaian.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembuatan busana pria pemilihan bahan sangat berpengaruh. Pemilihan bahan untuk model busana pria perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a) Bentuk busana yang direncanakan.
Bahan yang dipilih harus disesuaikan dengan bahan yang akan dipergunakan untuk kemeja, celana, piyama, atau jas, karena setiap bentuk busana memerlukan bahan yang berlainan baik asal serat dan sifatnya. Selain itu, juga perlu diperhatikan atau disesuaikan tingkat usia (anak, remaja, dewasa).
b) Desain Busana.
Tiap-tiap desain busana memerlukan bahan yang berlainan karena sifat bahan tekstil, sifat tenunan, corak atau warna akan berpengaruh terhadap sesuai atau tidaknya desain tersebut, misalnya:
1. Bahan lembut untuk desain yang mempunyai kerut ploi.
2. Bahan polos untuk desain yang mempunyai variasi jahitan, jahitan hias, ofneisel, silang princess, dll.
3. Bahan kaku dan bercorak untuk desain sederhana.
c) Warna Kulit
Pemilihan bahan perlu disesuaikan dengan warna kulit si pemakai.
d) Kemampuan Daya Beli
Berbusana sederhana namun rapi dan serasi akan memberikan rasa percaya diri. Untuk itu, diperlukan perencanaan yang matang antara pemilihan bahan busana, model, dan perlengkapannya disertai dengan tekun belajar memilih bahan yang baik dan disesuaikan dengan kemampuan daya beli.
TABEL UKURAN STANDAR PRIA DEWASA
No
KEMEJA Standar Ukuran atau Nomor
S M L
14 141/2 15 151/2 16 161/2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Panjang Kemeja
Lebar Punggung`
Lingkar Badan
Lingkar Leher
Panjang Lengan
½ Ling. Lengan
Rendah Bahu
Rendah Punggung
Panjang Punggung 69
42
84
36
55
16
3
19
38 70
43
88
37
56
161/2
31/2
191/2
39 71
44
92
38
57
17
31/2
20
40 72
45
96
39
58
171/2
4
201/2
41 73
46
98
40
59
18
4
21
42 74
47
100
41
60
181/2
41/2
211/2
43
CELANA PANJANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Panjang Celana
Ling. Pinggang
Ling. Pesak
Ling. Panggul
½ Ling. Paha
½ Ling. Lutut
½ Ling. Kaki
Panjang Lutut
92
72
63
88
28
22
16
52
94
74
66
90
29
221/2
17
53
96
76
69
92
30
23
18
54
98
78
72
94
31
231/2
19
541/2
100
80
75
96
32
24
20
55
102
82
78
98
33
25
21
551/2
c. Rangkuman 1
Setelah mempelajari materi 1 dapat kita simpulkan bahwa model busana pria lebih sederhana daripada busana wanita. Dalam melakukan kegiatan pecah pola harus diperhatikan model busana yang akan kita buat. Dalam pemilihan bahan busana pria ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan diantaranya bentuk busana, desain busana, warna kulit, dan kemampuan daya beli seseorang.
d. Tugas 1
Kerjakanlah tugas menganalisa model dibawah!
e. Tes Formatif 1
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Sebutkan 5 model busana pria!
2. Apa yang perlu diperhatikan dalam menganalisa model?
3. Sebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan!
4. Sebutkan busana pria yang digunakan untuk kesempatan tidur!
5. Sebutkan busana pria yang merupakan busana daerah!
f. Kunci Jawaban 1
1. Kemeja, celana panjang, celana pendek, jaket, setelan jas.
2. a. Gejala Perspektif
b. Arah Lungsin
c. Tekstur
d. Warna dan Corak
e. Teknik Penyelesaian
f. Mode dan Tujuan pemakaian
g. Hiasan dan Pelengkapnya
3. Bentuk Busana
a. Desain Busana
b. Warna Kulit
c. Kemampuan Daya Beli
4. Piyama
5. Beskap dan surjan
g. Lembar Kerja 1
1. Alat
Alat tulis
Kertas folio/buku tulis
2. Bahan
Gambar model busana pria
3. Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan
Perhatikan gambar model secara teliti dan seksama
Perhatikan gambar model secara keseluruhan sehingga mengetahui garis-garis model secara keseluruhan seperti garis hias, saku, krah, lengan, belahan dan kelengkapan lainnya.
Catat semua hasil pengamatan untuk mempermudah pola dasar maupun merubah pola.
2. Kegiatan Belajar 2 : Pecah Pola Busana Pria
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2
Setelah diklat selesai diharapkan peserta diklat mampu dan terampil melakukan pecah pola busana pria.
b. Uraian Materi 2
Dalam mengubah pola dasar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
1) Hal-hal yang diperlukan dalam membuat kemeja pias punggung:
a) Pola Dasar Kemeja
b) Pola Dasar Lengan
c) Krah Kemeja
2) Hal-hal yang diperlukan dalam membuat baju muslim pria:
a. Pola Dasar Kemeja
b. Pola Dasar Lengan
c. Krah Shanghai
3) Beberapa ukuran untuk membuat pola pantalon:
a) Panjang Celana
b) Lingkar Pesak
c) Lingkar Pinggang
d) ½ Lingkar Paha
e) ½ Lingkar Lutut
f) ½ Lingkar Kaki
4) Beberapa ukuran untuk membuat pola celana piyama:
a) Lingkar Panggul
b) Panjang Celana
c) Tinggi Duduk
5) Beberapa ukuran yang diperlukan untuk membuat pola baju piyama :
a) Pola dasar kemeja
b) Pola dasar lengan
c) Pola krah shiller
TANDA-TANDA POLA
Garis Pensil Hitam = Garis Pola Asli
Garis Merah = Garis Pola Bagian Muka
Garis Biru = Garis Pola Bagian Belakang
……………………. Garis Titik-Titik = Garis Penolong
Garis Titik - Garis = Garis Lipatan Kain
Garis Putus-Putus = Batas Garis Pelapis
Tanda Bagian Pola Yang Dilebarkan
Satu Lipit
Setengah Lipit
T. M Tengah Muka
T. B Tengah Belakang
Siku-siku (90o)
Tanda Arah Benang Lungsin
SKALA 1:4
POLA DASAR KEMEJA
Ukuran yang dibutuhkan
1. Panjang Kemeja 65 cm
2. Lebar Punggung 42 cm
3. Lingkar Badan 84 cm
4. Lingkar Leher 36 cm
5. Panjang Lengan 22 cm
6. ½ Lingkar Lengan 17 cm
7. Rendah Bahu 4 cm
8. Rendah Punggung 18 cm
9. Panjang Punggung 38 cm
Keterangan bagian Muka
AB : Panjang Muka
AC : 2 cm (Ukuran tetap), 1,5 cm untuk anak-anak
AD : 4 cm (Rendah Bahu)
AE : 7 cm (1/6 Lingkar Leher + 1)
AF : AE + 2
DF 1 : ½ Lebar Punggung + 1
CG : Renah Punggung
GG1 : ¼ Lingkar Badan + 4
F11 : Dibagi 3
JJ 1 : 1,5 sampai dengan 2 cm
Belakang
Jiplaklah Pola Muka
Dari E masuk 1,5 cm
FF1 : 6 cm
F1F2 : 7 cm
F1S : 1/10 Lebar Punggung
POLA LENGAN KEMEJA
AB : Panjang Lengan
AC : Rendah Punggung + 1
AB =CD
CE : ½ AC-1
BF : ½ Lingkar Lengan
Keterangan Pola Krah
AB : 6 cm
BC : 4 cm
CD : ½ Lingkar Kerung Leher
Dari B naik 1 turun 1
Dari D naik 1,5 cm
Dari E geser masuk 2,5 cm
Dari F naik 1 cm
Dari A turun 1 cm
KEMEJA PIAS PUNGGUNG
BAJU MUSLIM PRIA
Keterangan Model :
1. Kancing Tersembunyi
2. Lengan Licin
3. Kerah Shanghai
4. Saku Tempel
Pola Lengan Baju Muslim
Untuk Pembuatan pola lengan baju muslim pria sistimnya sama dengan pembuatan pola lengan kemeja. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada materi 2 Pembuatan Pecah Pola Kemeja Pias Punggung. Tetapi panjang lengan tidak dikurangi, karena tidak bermanset.
MODEL CELANA PANTALON
POLA CELANA PANTALON
Ukuran yang Dibutuhkan:
Panjang Celana 96
Lingkar Pinggang 76
Lingkar Pesak 69
½ Lingkar Paha 30
½ Lingkar Lutut 23
½ Lingkar Kaki 20
Keterangan Pola Muka:
AB Panjang Celana
AC 1/3 Lingkar Pesak
AD 5 cm
DD1 ½ Lingkar Paha - 3
D1D2 3 cm
AE 3 cm
EF ½ Lingkar Pinggang
Tarik garis dari F ke D2 bentuk pesak bagian depan
FF1 1 cm
FG ½ EF Tarik garis lipatan celana
BH naik 6 cm
K ½ JI
LKM ½ Lingkar Lutut – 3
POQ ½ Lingkar Kaki – 2
FT
Belakang:
FF2 1 cm
D1D3 8 cm
MM1 6 cm
QQ1 4 cm
Dari F2 naik 3.5 cm
F3R ¼ Lingkar Pinggang
Komponen Pola Celana Pantalon
Muka Belakang
Ban Pinggang
Lapisan Saku Sisi
Tutup Klep Saku Bibir Saku
Lapisan Saku Belakang
Golbi kanan dan Kiri
PIYAMA
POLA CELANA PIYAMA
Ukuran yang Dibutuhkan:
Lingkar Panggul 198 + 2
Panjang Celana 98
Tinggi Duduk 30 + 3
Keterangan Pola Muka:
AB Panjang Samping
AD ¼ Lingkar Panggul
AE Tinggi Duduk
GI ¼ x ¼ Lingkar Panggul
IJ ¼ x ¼ Lingkar Panggul –1
GK 1/3 x ¼ Lingkar Panggul
DD1 ¼ x ¼-1 Lingkar Panggul
POLA BAJU PIYAMA
AB : Panjang Lengan
AC : Rendah Punggung + 1
CE : ½ AC
BF : ½ Lingkar Lengan Bawah
AB : Lebar Kerah ± 7 ½ Cm
BC : ½ Lingkar Leher
CF : Naik 2 Cm
EG : 2 Cm
c. Rangkuman 2
Setelah mempelajari materi 2 dapat kita simpulkan bahwa untuk mengubah macam-macam model kemeja kita harus mengacu pada pola dasar kemeja. Berdasarkan pola tersebut kita dapat mengubah sesuai keinginan pelanggan atau sesuai gambar. Model pantalon pria untuk setelan pakaian pria biasanya tidak begitu rumit, hanya variasi saku samping, besar kecilnya pipa, dan pemakaian lipit. Pada pinggang bisa ber ban atau diselesaikan dengan lapisan ke dalam. Dalam pembuatan pola model celana piyama lebih sederhana dimana pada sisi luar tidak memakai jahitan tetapi berupa lipatan, demikian pula penyelesaian pinggang biasanya dengan elastik.
d. Tugas 2
Buatlah pola sesuai model di bawah ini dengan memakai ukuran standar M (lihat table ukuran standar pria dewasa pada materi 1) !
e. Tes Formatif 2
Essay:
1. Sebutkan ukuran yang dibutuhkan untuk membuat pola dasar kemeja!
2. Sebutkan ukuran yang dibutuhkan untuk membuat pola celana pantalon!
3. Sebutkan ukuran yang dibutuhkan untuk membuat pola celana piyama!
f. Kunci Jawaban 2
1. Panjang Kemeja
a. Lingkar Badan
b. Lebar Punggung
c. Panjang Punggung
d. ½ Rendah Punggung
e. Lingkar Leher
f. Rendah Bahu
2. Panjang Celana
a. Lingkar Pinggang
b. Lingkar Pesak
c. ½ Lingkar Paha
d. ½ Lingkar Lutut
e. ½ Lingkar Kaki
3. Lingkar Pinggang
a. Lingkar Panggul
b. Panjang Celana
g. Lembar kerja 2
1) Alat
Buku kostum dan skala
Pensil hitam
Penghapus
Pensil merah biru
Penggaris 30 cm
Penggaris pola
Meja pola
Kertas pola
Kertas doorslag
2) Bahan
Gambar model busana pria (kemeja)
Ukuran standar pria dewasa(M)
3) Keselamatan Kerja
Periksa meja pola sebelum memulai pekerjaan
Hati-hati dan teliti dalam mengerjakan tugas
Ikuti petunjuk langkah-langkah merubah pola dengan benar.
Teliti kembali pola yang sudah dirubah apakah ada kesalahan ukuran dalam merubah model.
Membersihkan kembali meja pola atau tempat kerja setelah selesai bekerja.
4) Langkah Kerja
Menyiapkan alat dan bahan
Menyiapkan gambar model
Menyiapkan pola dasar kemeja dari pola badan, lengan dan krah.
Merubah pola dasar sesuai model.
Mengecek pola yang sudah dirubah dan kelengkapan pola
3. Kegiatan Belajar 3 : Memeriksa, Memperbaiki dan Menggunting Pola
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3
Setelah diklat selesai diharapkan peserta diklat mampu dan trampil memeriksa, memperbaiki dan menggunting pola yang sudah dibuat.
b. Uraian Materi 3
Dalam proses pembuatan pola busana pria pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan merupakan hal yang penting. Pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan kerja meliputi pekerjaan merencanakan dan menyusun urutan kerja, tempat, alat, dan bahan yang digunakan waktu pelaksanaan kegiatan serta berguna menjaga lingkungan kerja secara fisik maupun psikis. Pengembangan efisiensi kerja dalam proses ini menyangkut bagaimana mengatur lima unsur efisiensi yaitu pikiran, tenaga, biaya, waktu serta ruang.
Agar pekerjaan lebih sempurna, sebelum meletakkan pola pada bahan dan menggunting, hendaknya pola-pola yang akan digunakan dicek ulang. Garis-garis pola badan seperti kerung leher dan kerung lengan, lengan dan krah disesuaikan dengan model maupun ukurannya, serta kelengkapan jumlah potongan atau bagian-bagian pola. Hal-hal tersebut harus diteliti ulang. Untuk mengawasi mutu pola sebaiknya dibuat standar atau alat ukur yang dipakai untuk memulai apakah pola sudah memenuhi standar. Hal yang terpenting dalam pecah pola adalah faham gambar dan ketepatan ukuran. Ukuran merupakan hal yang menentukan pas tidaknya pakaian pada badan.
Pengawasan mutu pola terakhir adalah mengecek ukuran bagian-bagian pola yang harus ditemukan misalnya garis bahu, garis sisi muka dan belakang, kerung leher dengan kerah, kerung lengan dengan lengan, semua harus sesuai atau tepat sama seperti model. Demikian halnya dengan keterangan tanda-tanda pola harus tercantum pada lembar pola. Untuk pola pantalon yang perlu kita cek adalah bagian pesak apakah sudah sesuai dengan ukurannya atau belum. Jika pesak terlalu kecil atau terlalu besar, pantalon akan tidak nyaman untuk dipakai.
Setelah kita mengecek seluruh pola, dan sudah lengkap serta tepat ukurannya, kita bisa mulai menggunting pola bagian per bagian seperti pola bagian muka, pola bagian belakang, pola lengan dan krah. Untuk pantalon dimulai dari pola celana bagian muka, belakang, dan kelengkapan lain seperti golby, lapisan saku, serta ban pinggang. Perhatikan garis lengkung dan garis lurus pada pola ketika menggunting jangan sampai merusak bentuk pola yang sudah jadi.
c. Rangkuman 3
Setelah mempelajari materi 3 dapat kita simpulkan:
1) Dalam proses pembuatan pola busana, pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan merupakan hal yang sangat penting.
2) Faham gambar dan etepatan ukuran sangat berpengaruh dalam proses pembuatan pola.
3) Agar pekerjaan pembuatan pola lebih sempurna sebaiknya mengecek ulang pola yang sudah dibuat.
4) Memperhatikan tanda-tanda pola.
d. Tugas 3
1. Periksalah pola yang sudah Anda buat di tugas 2!
2. Perbaiki pola tersebut bila ada kesalahan!
3. Guntinglah pola sesuai kebutuhan dan tanda-tanda pola!
e. Tes Formatif 3
1. Sebutkan pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan kerja dalam pembuatan pola!
2. Hal apakah yang sangat berpengaruh dalam pembuatan pola?
3. Apa yang perlu Anda cek setelah membuat pola kemeja!
f. Kunci Jawaban 3
1. Merencanakan, menyusun urutan kerja, tempat alat dan bahan yang digunakan.
2. Faham gambar dan ketepatan ukuran
3. a. Ketepatan besar badan.
b. Ketepatan antara kerung leher dan pola krahnya.
c. Ketepatan kerung lengan dengan pola lengan.
g. Lembar Kerja 3
1) Alat
Pensil hitam
Penghapus
Penggaris
Lem kertas
Gunting kertas
2) Bahan
Pola yang sudah dirubah sesuai model
3) Langkah Kerja
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Cek kembali pola yang sudah anda rubah, apakah garis-garis pola sudah sesuai model.
Cek kembali ukuran pola yang telah anda rubah.
Apabila ada kesalahan pada pembuatan garis pola segera diperbaiki.
Apabila ada kesalahan ukuran segera sesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya.
Untuk mengecilkan dan membesarkan pola anda dapat menggunakan bantuan lem kertas dan kertas.
4. Kegiatan Belajar 4
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4
Setelah diklat selesai diharapkan peserta diklat terampil melakukan uji coba pola.
b. Uraian Materi 4
Setelah proses pecah pola telah selesai, dan pola telah siap pakai, kita memerlukan pengujian pola. Uji coba pola ini dapat dilakukan dengan bahan blacu atau bahan yang sebenarnya. Misalnya untuk uji coba celana, kita bisa menggunakan bahan dari blacu yang lebarnya 150 cm. Dalam melakukan uji coba pola sebaiknya kita ikuti langkah kerja yang sistematis.
Tertib kerja menjahit pada setiap pakaian tidak sama, tergantung pada model dan bahannya. Untuk dapat merencanakan tertib kerja dengan tepat harus memparhatikan model dengan teliti, misalnya:
1. Tertib kerja pembuatan kemeja pias punggung lengan pendek
a) Melekatkan kain pengeras pada krah bagian atas dan krah bagian bawah (board).
b) Melekatkan fiselin pada lipatan TM.
c) Menyambung pias punggung dengan pola belakang.
d) Memasang saku tempel depan bagian kiri.
e) Menyambung bahu depan dan belakang dengan cara menjepit bahu bagian depan.
f) Menjahit krah bagian atas, dibalik, lalu dijahit tindas.
g) Menyambung krah bagian atas dengan board.
h) Memasang krah ke kerung leher.
i) Menjahit lipatan bawah lengan.
j) Memasang lengan pada kerung lengan.
k) Menjahit dari sisi lengan sampai sisi badan.
l) Menyelesaikan bagian yang bertiras (obras).
m) Menjahit keliman bawah kemeja.
n) Membuat lubang kancing.
o) Memasang kancing
p) Setrika sampai rapi.
2. Tertib kerja pembuatan celana pantalon.
a) Jahit kupnot belakang dan kantong.
b) Jahit dari luar lapisan kantong kanan dan kiri, balikkan ke dalam, lalu tindas.
c) Pasang kantong bagian dalam.
d) Jahit pesak bagian depan 5 cm dari sisi dalam berhenti pada batas rits.
e) Memasang rits dan golby.
f) Menjahit sisi bagian dalam.
g) Menjahit sisi luar celana.
h) Menjahit selakangan dari depan ke belakang, ulang 1 atau 2 kali supaya kuat.
i) Menjahit tali gesper.
j) Memasang ban pinggang sekalian tali gesper.
k) Memasang kancing kait.
l) Setrika sampai rapi, perhatikan lipatan celana.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam uji coba pola yaitu:
a. Buatlah rancangan bahan dan harga sehingga kita dapat memperkirakan banyaknya bahan pokok dan bahan pembantu untuk mewujudkan suatu model busana.
b. Siapkan bahan yang akan kita gunakan, perhatikan baik-baik apakah bahan sudah lurus lajur benangnya(grain).
Untuk meluruskan lajur benang dapat kita lakukan beberapa cara :
1) Dengan menarik bagian serong kainnya dengan arah berlawanan.
2) Dengan dicuci (washable), bahan dilipat longgar kemudian celup dalam air hangat dan biarkan basah. Rentangkan bahan tersebut ditali jemuran sambil ditarik-tarik menyerong, kemudian baru disetrika.
3) Untuk bahan yang tidak dapat dicuci langsung dapat menggunakan bantuan kain lain. Misalnya sprai dicelup ke dalam air hangat, peras sampai kering dengan tangan. Lipatkan sprai separuh, letakkan bahan yang akan kita luruskan diatas sprai, kemudian digulung bersama-sama. Biarkan selama satu malam atau 8 – 10 jam, kemudian disetrika.
c. Setelah pola digunting, disiapkan, letakkan pola bahan uji coba dimulai dengan bagian-bagian yang terbesar. Bagian-bagian kecil seperti krah golby atau lapisan dapat diselipkan diantaranya.
d. Perhatikan penambahan kampuh untuk bahan tekstur tebal penambahannya 2 cm, untuk kelim bawah 4 atau 5 cm, sedang untuk bahan bertekstur tipis penambahannya cukup 1 ½ cm atau disesuaikan dengan bagaimana menyelesaikan kampuh atau kelim busana tersebut.
e. Gunakan rader dan karbon jahit, untuk memberi tanda pola, sehingga mempermudah dalam proses pembuatan uji coba pola, dapat juga menggunakan tanda guntingan.
f. Kalau masih ragu-ragu dalam menjahit, gunakan teknik menjelujur dalam pembuatan uji coba pola.
g. Ikuti tertib kerja yang benar sesuai dengan model yang dibuat.
h. Lakukan pengecekan ulang ukuran, ketika busana setengah jadi. Misalnya pada celana, sebelum pemasangan pinggang diukur lingkar pinggang celana yang kita buat bandingan dengan ukuran sebenarnya, setelah cocok baru kita pasang ban pinggangnya.
i. Bila dalam uji coba pola telah selesai, cobalah hasilnya dan cek bagian mana yang kurang sesuai atau tidak enak dipakai.
j. Perbaiki pola yang kurang sesuai, bila perlu adakan uji coba kembali.
c. Rangkuman 4
Setelah mempelajari materi 4, dapat kita simpulkan bahwa:
1. Melakukan uji coba pola dapat kita gunakan bahan pengganti.
2. Tertib kerja menjahit pada proses pembuatan busana tidak sama disesuaikan model.
3. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses uji coba seperti merancang harga bahan, peletakkan pola pada bahan, penambahan kampuh, menandai pola, dan penggunaan tertib kerja yang benar sesuai model.
4. Memperbaiki pola apabila ada kesalahan ukuran.
d. Tugas 4
Buatlah uji coba pola Kemeja !
e. Tes Formatif 4
1. Jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan uji coba pola!
2. Jelaskan tertib kerja membuat kemeja lengan pendek tanpa pias punggung!
f. Kunci Jawaban 4
1. a. Membuat rancangan harga dan bahan.
b. Meletakkan pola pada bahan uji coba dimulai dari bagian-bagian yang terbesar diikuti bagian-bagian yang terkecil seperti krah lapisan dan saku.
c. Perhatikan penambahan kampuh.
d. Gunakan rader dan karbon jahit untuk menandai pola.
e. Ikuti tertib kerja sesuai model busana yang digunakan.
f. Melakukan pengecekan ulang ukuran.
2. a. Melekatkan kain pengeras pada krah bagian atas dan krah bagian bawah.
b. Melekatkan fiaselin pada lipatan tengah muka.
c. Menyambung bahu depan dan belakang.
d. Memasang saku tempel.
e. Menjahit krah bagian atas, dibalik, lalu dijahit tindas.
f. Menyambung krah bagian atas dan krah bagian bawah (board).
g. Memasang krah pada kerung leher.
h. Menjahit lipatan bawah lengan.
i. Memasang lengan pada kerung lengan.
j. Menjahit sisi lengan sampai sisi badan.
k. Menyelesaikan bagian yang bertiras.
l. Menjahit keliman bawah.
m. Membuat lubang kancing (kiri menutup kanan).
n. Memasang kancing.
o. Setrika sampai rapi.
g. Lembar Kerja 4
1) Alat.
Pita ukuran
Peterban
Alat tulis
Catatan/buku ukuran
Jarum pentul
Benang
Jarum tangan
Gunting kertas
Gunting bahan
Kapur jahit
Karbon jahit
Rader
2) Bahan
Blaco atau bahan tekstil yang sesungguhnya
Gambar model yang akan dibuat
Pola yang sudah dirubah sesuai model
3) Langkah Kerja
Menyiapkan alat dan bahan
Meletakkan pola diatas bahan
Menambah kampuh pada bahan sesuai kebutuhan
Menggunting bagian-bagian badan, lengan dan krah.
Memberi tanda-tanda pola dengan bantuan rader dan karbon jahit atau dengan tanda guntingan.
Langkah kerja selanjutnya mengikuti bahan materi 4 pada menjahit kemeja.
Setelah selesai, kemeja dicobakan pada dress form atau pada badan sesungguhnya.
Apabila ada kesalahan dalam pembuatan uji coba segera.
5. Kegiatan Belajar 5 : Menyimpan Pola Sesuai Identitas
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 5
Setelah diklat selesai diharapkan peserta diklat mampu dan trampil menyimpan pola sesuai identitas atau sesuai model.
b. Uraian Materi 5
Setelah proses pecah pola, memeriksa pola, memperbaiki pola, menggunting pola dan proses uji coba pola selesai, pola-pola yang telah selesai digunakan sebaiknya diberi nama pemilik pola (untuk siapa pola dibuat) serta mencantumkan tanggal terakhir pola tersebut digunakan. Bila pola tersebut sudah terlalu lama, sebaiknya diperbaharui dengan mengukur kembali.
Pola-pola setelah diberi nama tiap bagiannya disimpan dengan cara sebagai berikut:
1. Digantung.
Yaitu pola diberi lubang dan digantung. Penyimpanan ini lebih tepat kita terapkan pada pola dasar kemeja.
2. Digulung atau di ikat perca.
Pola yang telah selesai dipakai diikat dengan perca dari pakaian yang terakhir dibuat kemudian disimpan dalam rak. Penyimpanan ini lebih tepat diterapkan pada pola celana panjang.
Penyimpanan Pola dengan Cara digantung
Penyimpanan Pola dengan Cara Digulung
3. Disimpan dalam amplop besar.
Pada bagian luar amplop diberi nama, tanggal, dan ukuran kemudian disusun dalam rak pola sesuai dengan urutan abjad. Setiap ada perubahan dalam ukuran, pola dasar juga diubah. Dengan menyimpan pola si pelanggan, sewaktu-waktu pelanggan membuat busana lagi kita tidak usah membuat pola yang baru. Cukup mengambil pola yang sudah ada dan bila ada perubahan ukuran atau model tinggal menyesuaikan saja.
Nama :
Ukuran :
1. Lingkar Badan
2. Panjang Kemeja
3. Panjang Punggung
4. Rendah Punggung
5. Rendah Bahu
6. Lebar Punggung
7. ½ Lingkar Lengan
8. Lingkar Leher
c. Rangkuman 5
Setelah mempelajari materi 5 dapat kita simpulkan bahwa pola-pola yang sudah dipakai sebaiknya kita simpan sesuai identitas dengan cara:
1) Digantung.
2) Digulung.
3) Disimpan dalam amplop.
d. Tugas 5
Simpanlah pola yang telah anda uji cobakan pada amplop dan berilah identitasnya.
e. Tes Formatif 5
1. Sebutkan beberapa cara dalam menyimpan pola sebutkan!
2. Jelaskan manfaat menyimpan pola!
f. Kunci Jawaban 5
1. a. Digantung
b. Digulung
c. Disimpan dalam amplop
2. Dengan menyimpan pola sewaktu-waktu pelanggan kembali lagi untuk membuat busana kita tinggal mengambil pola yang sudah ada.
g. Lembar kerja
1) Alat
Alat tulis
Paku ukuran sedang
Perca kain
Amplop ukuran 30 x 25
2) Bahan
Pola dasar kemeja
Pola celana panjang
Pola piyama
3) Langkah kerja
3.1. Penyimpanan dengan cara digantung.
a) Siapkan pola dasar kemeja berupa :
Pola badan depan
Pola badan belakang
Pola lengan
Pola krah
a) Lubangi pola tersebut dengan pelubang kertas pada bagian atas pola.
b) Tempatkan paku pada dinding dengan posisi tidak terlalu tinggi.
c) Gantungkan pola pada paku tersebut.
3.2. Penyimpanan dengan cara digulung.
a) Siapkan pola yang sudah selesai digunakan, digulung kemudian diikat dengan perca kain dan celana yang terakhir dibuat.
b) Simpan gulungan tersebut dalam rak
3.3 Penyimpanan dengan amplop
a) Siapkan pola yang telah selesai digunakan.
b) Lipat sesuai dengan amplop yang akan digunakan untuk menyimpan
c) Jangan lupa memberi identitas pada amplop tersebut, nama dan ukuran pelanggan.
BAB III
EVALUASI
A. Soal-soal
I. Pilihlah satu jawaban pada setiap pertanyaan di bawah ini.
1. Busana pria yang digunakan untuk tidur adalah…
a. Pantalon c. Kemeja e. Beskap
b. Jas d. Piyama
2. Krah yang sering digunakan untuk model kemeja muslim….
a. Krah Kemeja c. Krah Shanghai e. Krah rebah
b. Krah Shiller d. Krah Setali
3. Model lengan kemeja termasuk…
a. Lengan Peri c. Lengan Kerut e. Lengan Setali
b. Lengan Licin d. Lengan Lonceng
4. Dalam pecah pola busana ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu
a. Ketepatan Model c. Ketepatan Gambar e. Ketepatan Biaya
b. Ketepatan Ukuran d. Ketepatan Waktu
5. Untuk membuat uji coba pola celana panjang sebaiknya dipilih bahan yang lebarnya…
a. 90 cm c. 150 cm e. 60 cm
b. 115 cm d. 240 cm
6. Proses merader dilakukan pada saat…
a. Membuat pola
b. Setelah memotong pola
c. Setelah memotong bahan
d. Setelah memeriksa pola
e. Menjahit
7. Manakah tanda pola di bawah ini yang berarti garis lipatan kain…
a. d.
b. ……………………… e.
c.
8. Pada busana pria belahan depan mengarah …
b. Kanan menutup kanan d. kanan kiri sama
c. Kiri menutup kanan e. selera pelanggan
d. Kiri menutup kiri
9. Suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju atau busana adalah …
a. Pola c. Flat Pattern e. Pola Baku
b. Bahan Utama d. Pola Cetak
10. Penyelesaian ban pinggang celana piyama menggunakan …
a. Elastik c. Lapisan Ban e. Di depun
b. Ban Pinggang d. Di rompok
II. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan menggunakan model ?
2. Sebutkan 3 macam model busana pria yang anda ketahui!
3. Apa yang perlu diperhatikan ketika memeriksa pola?
4. Apa yang perlu diperhatikan ketika melakukan uji coba pola?
5. Penyimpanan pola ada beberapa macam. Jelaskan!
III. Evaluasi Praktek
1. Simaklah model celana di bawah ini!
2. Buatlah pola celana sesuai model di bawah ini dengan ukuran skala 1:4!
B. Kunci Jawaban
I.
1. D 6. C
2. C 7. D
3. B 8. B
4. B 9. A
5. E 10. A
II.
1. Menganalisa bagaimana bentuk lengan, krah, ukuran panjang pakaian dan detail-detail lainnya.
2. a. Kemeja
b. Piyama
c. Celana Panjang
d. Jas
e. Beskap
3. a. Ukuran
b. Bentuk garis lengkung dan lurus
c. Tanda-tanda pola
4. a. Membuat rancangan bahan dan harga
b. Meletakkan pola pada bahan uji coba
c. Perhatikan penambahan kampuh
d. Gunakan rader dan karbon untuk menandai pola
e. Ikuti tata tertib kerja
f. Melakukan pengecekan ulang ukuran
5. a. Digantung
b. Digulung
c. Disimpan dalam amplop
C. Format Penilaian
P
enilaian terhadap kemampuan peserta diklat dalam menyelesaikan kegiatan pemelajaran ada beberapa aspek yang dievaluasi, antara lain aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Untuk aspek Kognitif, alat ukur penilaian dilakukan melalui tes tertulis terhadap seluruh materi yang telah disajikan dalam modul dengan pola pilihan ganda dan essay. Sedangkan penilaian untuk aspek Afektif dan Psikomotorik dapat dilihat melalui produk kerja berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan oleh peserta diklat.
Pada penilaian akhir ini skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 100 dengan rincian sebagai berikut:
1. Untuk evaluasi bagian I terdiri dari 10 butir pertanyaan yang bila dijawab benar mendapat skor 1, sehingga jumlah skor 10.
2. Untuk evaluasi bagian II, terdiri dari 5 butir pertanyaan, bila jawaban benar skor 5, sehingga jumlah skor 25.
3. Untuk evaluasi bagian III merupakan gabungan penilaian untuk aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik.
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
1 Perencanaan
1.1 Persiapan alat dan bahan
1.2 Memakai pakaian kerja
• Alat dan bahan yang dipergunakan sesuai dengan kebutuhan
• Alat dan bahan yang dipergunakan tidak sesuai dengan kebutuhan
• Pakaian kerja dipakai saat bekerja
• Pakaian kerja tidak dipakai saat bekerja
2 Menggambar Pola Konstruksi
2.1 Menganalisa Model
2.2 Merubah pola sesuai model
• Memahami jenis busana, kesempatan, kegunaan desain, model, tekstur, warna, corak, bahan dan teknik penyelesaian
• Tidak memahami jenis busana, kesempatan, kegunaan desain, model, tekstur, warna, corak, bahan dan teknik penyelesaian
• Merubah pola sesuai ukuran dan modelnya lengkap dengan tanda-tanda pola
• Merubah pola tidak sesuai ukuran dan modelnya lengkap dengan tanda-tanda pola
3 Menggunting Pola
• Menggunting komponen-komponen pola tepat pada garis pola
• Menggunting komponen-komponen pola tidak tepat pada garis pola 3
1
4 Uji Coba Pola • Uji coba pola sesuai ukuran standar atau pemesan
• Uji coba pola sesuai ukuran standar atau pemesan 5
1
5 Memperbaiki Pola • Pola diperbaiki sesuai kesalahan
• Pola tidak diperbaiki sesuai kesalahan 5
1
6 Mengemas dan Menyimpan Pola • Bentuk kemasan dan bentuk penyimpanan sesuai standar
• Bentuk kemasan dan bentuk penyimpanan tidak sesuai standar 5
1
7 Kualitas Produk Kerja
7.1 Hasil merubah pola sesuai ukuran dan model hasil menggunting pola
7.2 Hasil menggunting pola
7.3 Hasil menggunting bahan
7.4 Hasil uji coba criteria
7.5 Hasil Mengemas dan Menyimpan Pola
• Hasil pecah pola sesuai dengan ukuran dan model, lengkap dengan tanda-tanda pola.
• Hasil pecah pola sesuai dengan ukuran dan model, lengkap dengan tanda-tanda pola.
• Hasil menggunting pola dan komponen-komponen pola tepat pada garis pola dan rapi
• Hasil menggunting pola dan komponen-komponen pola tidak tepat pada garis pola dan tidak rapi
• Hasil menggunting bahan rapi dan sesuai arah serat kain serta menghemat bahan.
• Hasil menggunting bahan tidak rapi dan tidak sesuai arah serat kain serta menghemat bahan.
• Hasil ujicoba pola sesuai ukuran dan model
• Hasil ujicoba pola tidak sesuai ukuran dan model
• Hasil mengemas dan menyimpan pola rapi dan sesuai standar
• Hasil mengemas dan menyimpan pola tidak rapi dan tidak sesuai standar
BAB IV
PENUTUP
Modul pecah pola busana pria ini berisi tentang pengetahuan busana pria, teknik pecah pola busana pria, memeriksa, memperbaiki dan menggunting pola, uji coba pola dan menyimpan pola. Setelah peserta diklat mempelajari modul ini diharapkan dapat menerapkan teknik pecah pola busana secara konstruksi dan mampu menyiapkan alat dan tempat yang sesuai dengan persyaratan ergonomic.
Setelah peserta diklat mengikuti serangkaian kegiatan pemelajaran dengan modul ini, peserta diklat dapat mengikuti uji kompetensi pembuatan pola busana secara konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. DepDikBud, 1979, Tata Busana 3, Jakarta
2. Djati Pratiwi, dkk., 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana, Kanisius:
Yogyakarta
3. M.H. Wancik, 2003, Bina Busana III, P.T. Gramedia Pustaka Umum:
Jakarta
4. Soekarno, 1986, Menjahit Pakaian Pria Jilid I , Karya Utama: Jakarta
5. Soekarno, 1994, Menjahit Pakaian Pria Jilid 2, Karya Utama:Jakarta
6. Goet Poespo, 2005, Panduan Teknik Menjahit, Kanisius : Jogjakarta
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang pola baju anak
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Nilai Filosofis Batik Tradisional dan Inovasi Batik Modern
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://ontbpwjt.files.wordpress.com/2015/06/pecah-pola-busana-pria
0 komentar:
Post a Comment