menjahit
menjahit |
cara belajar menjahit kemeja pria otodidak - Catatan Bunda Kecil
Belajar Mengoperasikan Mesin Jahit
Akhirnya terwujud juga keinginan untuk memiliki sebuah mesin jahit portable. Setelah mencari informasi di internet dan referensi dari teman - teman, dan tentunya dengan mempertimbangkan budget yang ada, saya memutuskan untuk membeli mesin jahit merk Janome 1008. Kebetulan di Semarang, di daerah Petolongan yang merupakan sentra mesin jahit, saya bisa menemukan banyak sekali toko yang menjual mesin jahit berbagai merk dengan kondisi baru maupun bekas di sepanjang jalan. Namun, karena saya sudah memutuskan jenis mesin jahit yang ingin saya beli, saya hanya mendatangi dua toko saja untuk membandingkan harganya. Tidak berapa lama, saya sudah menemukan mesin jahit yang saya inginkan setelah sempat sedikit menawarnya. Treeeeeng....mesin jahitpun sudah berhasil saya bawa pulang.
Mbak penjualnya baik banget deh, sabar menjelaskan cara mengoperasikan mesinnya. Padahal saya sama sekali belum pernah menyentuh barang yang bernama mesin jahit. Seumur hidup ya baru kali ini saya menyentuhnya. Sejak kecil, saya tidak pernah melihat ibu saya menjahit. Tentu saja karena ibu saya tidak memiliki mesin jahit dan tidak pandai menjahit pula. Sungguh, perasaan saya kali ini tidak terbayangkan, bahagia sekali.
Sampai di rumah, sayapun langsung mencobanya setelah sebelumnya juga sudah membeli beberapa gulung kecil benang warna - warni untuk belajar menjahit. Ternyata sesampainya di rumah, saya menemukan banyak kendala. Belajar memasang benang saja saya memerlukan waktu berjam - jam. Benar - benar bukan pekerjaan yang mudah buat saya. Rasanya malu mau bertanya pada tetangga sebelah yang kebetulan bisa menjahit. Padahal saya sudah capai bolak - balik membaca buku panduannya. Buat saya yang benar - benar seorang pemula, informasi cara pengoperasian di buku panduan itu sungguh tidak jelas. Ini sebuah pengalaman luar biasa buat saya. Sampai akhirnya, berhasil juga memasang benang. Kendala lain juga harus saya hadapi, karena saya juga membutuhkan waktu untuk menggabungkan benang atas dan benang bawah. Sampai akhirnya, sayapun berhasil melaluinya. Mulailah saya mencoba mengoperasikan mesin ini. Berbekal pakaian bekas yang sudah tidak terpakai, saya hanya mencoba menjahit dengan jahitan lurus dahulu. Berulang kali. Saya pikir, menjahit membutuhkan waktu sehingga nantinya saya bisa menjahit dengan rapi, ga mencang - mencong lagi.
Percobaan pertama saya adalah membuat penutup tempat tisu dan membuat sarung bantal, tentu saja berbekal contoh yang sudah ada di rumah. Akhirnya berhasil juga saya menyelesaikannya dengan waktu lumayan singkat, walaupun saya akui hasil jahitannya masih belum rapi betul. Lumayanlah, ini awal yang bagus untuk saya. Namun hasilnya belum sempat saya pajang disini.
Saat ini, saya masih menyimpan impian untuk bisa mengikuti kursus menjahit, namun setelah berusaha mencari informasi kesana kemari, saya memiliki kendala dengan waktu. Yah, sulit bagi saya untuk menyesuaikan jam kursusnya mengingat saya seorang pekerja kantoran yang berangkat pagi pulang petang. Selain itu, di rumah, saya juga masih disibukkan dengan urusan pekerjaan rumah tangga. Apalagi anak saya masih 2 tahun 6 bulan. Hmmm...mungkin nanti, ada saatnya. Yang penting, saya terus belajar, walaupun otodidak. Saya yakin, kalau saya mau terus belajar, pasti nanti juga bisa kok. Dan saya yakin, suatu saat, saya bisa memiliki waktu untuk mengikuti kursus impian saya itu.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara belajar menjahit kemeja pria otodidak
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Teknik Teknik Tusuk Dasar Menjahit Menggunakan Tangan
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://menjahit2332.blogspot.com/2015_01_01_archive.html
0 komentar:
Post a Comment