, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Makalah Kertas

Makalah Kertas

 kliping tentang bubur kertas  - BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu penemuan dunia yang sangat populer. Sejak penemuannya, kertas menjadi tonggak percepatan bagi peradaban manusia hingga saat ini. Kertas merupakan salah satu bahan baku penting yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk mencetak, untuk menulis, untuk melukis dan kini juga banyak yang digunakan sebagai pembersih (tissue).
Pada umumnya kertas berbentuk tipis dan rata yang dihasilkan dari kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas telah terkenal sejak abad kedua sebelum masehi.  Kertas pertama kali dibuat oleh orang Tionghoa dari kulit pohon murbey dan bambu, kemudian setelah kertas banyak diminati masyarakat, bahan kertas beralih ke kapas dan linen.    Kira-kira  seratus  lima puluh tahun yang lalu, Frieddrich Gottlob Keller, seorang pekerja Jerman menghasilkan pulp kayu mekanis pertama dengan cara yang sederhana yaitu dengan menumbuk balok-balok kayu sehingga seratnya terpisah-pisah. Kertas dari bahan baku kayu, pertama kali dibuat dengan cara mencetak pulp kayu temuan Frieddrich Gottlob Keller menjadi lapisan-lapisan kertas. Proses  kayu tumbuk ini tersebar ke seluruh dunia sebagai proses pembuatan kertas yang paling baik saat itu. Namun pada saat ini proses pembuatan kertas yang paling mutakhir adalah berasal dari pulp hasil proses dengan memanfaatkan bahan kimia.
Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku yang mengandung serat, baik dari kayu maupun non kayu. Pulp terdiri dari serat - serat yang berupa selulosa dan hemiselulosa diperoleh melaui proses mekanis, kimia, dan semikimia. Prose mekanis menekankan pada pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda dan proses semikimia menekankan pada kombinasi antara mekanis dan kimia yang dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimia untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak. Sedangkan proses pembuatan pulp dengan proses kimia atau dikenal dengan sebutan proses kraft menekankan pada pengelolaan bahan baku yang dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan zat lain yang tidak perlu dari serat-serat selulosa. Dengan proses ini, dapat diperoleh selulosa yang murni dan tidak rusak. Hasil dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak (lignin, ekstraktif, dan mineral).

2. Tujuan Penulisan Makalah
a.     Mengetahui proses pembuatan bubur kertas (Pulping)
b.     Mengetahui  proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp.

3. Metode Penulisan Makalah.
Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur yang diambil dari beragai sumber.


BAB II
PEMBAHASAN

1.  Sejarah Kertas
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
2.  Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping)
Pada dasarnya proses pembuatan pulp (bubur kertas) terintegrasi dengan pembuatan kertas mekipun ada yang dilakukan dari pabrik yang berbeda. Pulp bisa diperoleh dari kayu yang mengandung senyawa-senyawa yang terdiri dari selulosa, hemisellulosa, lignin, dan zat ekstraktif. Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat dari komponen lain yang terkandung dalam pulp tersebut. Pelepasan serat-serat ini dapat dikerjakan baik secara mekanik maupun secara kimia. Dalam pembuatan pulp dengan proses kraft (sulfat) digunakan white liquor (lindi putih) sebagai cairan pemasak. White liquor  adalah larutan yang bersifat basa yang terdiri dari NaOH dan Na2S. Derajat keasaman (pH) dari larutan yang tidak berwarna ini berkisar antara 13,5-14. Senyawa kimia aktif dalam  white liquor  adalah NaOH dan Na2S yang dinyatakan sebagai Na2O.
Produksi pulp secara komersial meiliki metode pelunakkan lignin dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara selulosa dengan lignin untuk memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi sampai memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang dilakukan selama proses. Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat diuraikan menjadi 9 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1).     Woodyard
Merupakan tahap penerimaan dan menyimpan kayu gelondongan yang selanjutnya dilakukan proses pengkulitan, pemotongan kecil-kecil & penyaringan potongan kayu.

2).    Barker
Merupakan proses penghilangan kulit kayu dimana glondongan kayu dimasukkan dalam "debarking drums", gelondongan silinder berputar mengakibatkan gelondongan kayu ikut berputar dan bergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit kayunya.

3).    Chipper
Merupakan proses pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran kecil yaitu kurang dari 2 cm dan setipis 1/2 cm dengan menggunakan mesin.
 



4).    Screen
Merupakan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu yang lebih besar dari target ukurannya, dan menghilangkan debu hasil potong yang tidak perlu.

5).    Digester
Merupakan proses pengukusan Potongan kayu yang yang dimasak dengan suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan kimia penghancur. Larutan dan proses masak ini akan melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu semacam lem yang menahan serat kayu bersatu.

6).    Chemical Recovery and Regeneration
Merupakan proses memasak Bahan kimia buangan dari proses memasak sebelumnya atau biasa disebut dengan proses proses sampingan kimia inorganik.

7).     Blow Tank
Merupakan proses penyajian pulp atau bubur kertas yang telah jadi, dimana serat kayunya sudah terpisah satu sama lain

8).     Washing
Pada tahap ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan ligin yang masih tertinggal, yang nantinya akan dikembalikan keproses tahap ke 6 yaitu chemical recovery process. Bubur kertas yang dihasilkan merupakan bubur kertas alami yaitu berwarna coklat dan pada umunya digunakan untuk membuat kertas kantong dan corrugated box yang coklat.

9).    Bleaching
Proses ini merupakan tahap pemutihan bubur kertas dengan menggunakan zat kimia pemutih atau bleach, yang tujuan khususnya adalah untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.

Pada mekanisme ini proses kimia mulai dilibatkan pada tahap digester, adapun proses yang berlangsung pada umumnya dapat dibagi kedalam dua metode yaitu :
    Metoda proses basa
Pada metode ini, proses yang terjadi dibagi kedalam dua jenis sesuai dengan bahan yang digunakan dalam pemasak yaitu :
-    Proses soda yang memanfaatkan bahan kimia NaOH 7%.
-    Proses sulfat yang memanfaatkan bahan kimia NaOH, Na2S dan Na2CO3
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain. Reaksi pada proses ini pada dasarnya sangat rumit, tetapi dapat disederhanakan sebagai berikut:
             Larutan pemasak
Kayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawa-senyawa alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat pengotor lainnya.

Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklat harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan dengan menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan

    Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2

3. Proses Pembuatan Kertas Pulp
Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp kayu, dan 85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan tumbuhan berdaun jarum lainnya Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak digunakan dalam produksi pulp memiliki 40-45% berat sellulosa, 15-25% berat hemiselulosa dan 26-30% berat lignin. Maksud dari proses produksi pulp adalah memisahkan serat kayu tanpa merusaknya sehingga dapat dibuat menjadi lembaran kertas. Komponen lignin dalam kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ke dalam fiber kayu itu sendiri.
Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit proses dan operasi, diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan berbagai zat additive kemudian masuk ke dalam mesing pembuat kertas khusus. Secara sederhana proses pembuatan lembaran kertas dapat diuraikan menjadi 6 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1).    Pemurnian
Pada tahap ini pulp dilewatkan pada plat yang berputar pada alat pemurnian yang berbentuk disk. Pada  proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi lebih  lentur.  Tingkat  pemurnian  pada  proses  ini mempengaruhi  kualitas  kertas  yang  dihasilkan.
 2).    Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)
Selanjutnya,  proses  dilanjutkan  dengan  proses  sizing  dan  pewarnaan dengan tujuan untuk menghasilkan  spesifikasi  kertas  yang  diinginkan.  Sizing  dilakukan  untuk  meningkatkan  kehalusan  permukaan  kertas;  pada  saat  pewarnaan  ditambahkan  pigmen,  pewarna  dan  bahan  pengisi.  Proses  dilanjutkan  dengan  pembentukan  lembaran  kertas  yang  dimulai  pada  headbox,  dimana  serat  basah  ditebarkan  pada  saringan berjalan.
3).    Pengepresan
Prose ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran  kertas  kering,  yang diperoleh dengan  cara  mengepres  lembaran  diantara silinder pada calendar stack.
4).     Pengeringan
Merupakan prose penghilangan sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas, dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
5).    Calender  Stack
Merupakan tahap  akhir  dari  proses  pembuatan  kertas  dilakukan  pada 
calendar Stack,  yang  terdiri  dari  beberapa  pasangan  silinder  dengan  jarak  tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
6).    Pope  Reel
Bagian  ini  merupakan  tahap  akhir  dari  proses  pembuatan  kertas  yaitu  pemotongan  kertas  dari  gulungannya.  Pada  bagian  ini,  kertas  yang  digulung  dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi  lembaran, dirapikan kemudian dikemas.
 
4.  Jenis dan Tipe Kertas
Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dan peran kertas juga mengalami peningkatan. Keadaan ini membuat pangsa pasar kertas menjadi beranekaragam jenisnya. Penggolongan kertas pada prinsipnya dipertimbangkan atas dasar Kegunaan kertas, Jenis pulp yang dipakai dalam produksi kertas dan Jenis mesin kertas yang digunakan dalam produksi. Menurut Techninal Information Paper - "TIP 0404-36 Paper Grade Classifaction" ada 12 jenis kertas yaitu :
    Uncoated Groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan diproduksi menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah kertas koran (newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah 24-75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer paper, katalog, dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak dengan sistim rotogravure).
    Coated Groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-55% groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan pada kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light weight coated – kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2 dan kertas coated untuk majalah.

    Uncoated Woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10% umumnya bisa mencapai 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali. Kegunaan kertas ini termasuk "office papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila tebal. Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering juga disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).

    Coated Woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 gr/m2. Art Paper umumnya mulai dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara Art Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated groundwood.

    Kraft Paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan utama: (1). Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus nasi dll, (2). Kantong (bag/sack) seperti kantong belanja atau "shopping bag", (3). Karung (shipping sack) - seperti karung atau kantong semen, dan (4). Berbagai fungsi "converting". Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa melalui proses pemutihan atau "bleaching" atau tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna coklat.

    Bleached Paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama adalah "folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice. Karena "bleach" maka warna kertas karton ini putih dan sekitar setengah jumlah produksi adalah coated. Gramatur bervaria
si mulai dari 200 gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk membuat gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk gantungan, kartu komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu index nama).

    Unbleached Paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat "corrugated containers" (corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2. "Ccorrugating medium" atau kertas medium juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran kertas recycle.

    Recycled Paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas ini meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk "corrugated box", folding boxboard atau clay coated news back – kertas ini sering disebut sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas yang digunakas sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan lain sebagainya.
    MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang memounyai silinder pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar. Di pasar lokal sering disebut dengan kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft specialties.

    Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins" dll. Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) atau mesin kertas Yankee (silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe operation".

    Market pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau "bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan gulungan.

    Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11 golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos board", kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak, kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.).

BAB III
PENUTUP
1.     Kesimpulan
a)     Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping) dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : Woodyard  Barker  Chipper  Screen Digester  Chemical Recovery and Regeneration  Blow Tank Washing  Bleaching.
b)    Proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : Pemurnian  Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)  Pengepresan  Pengeringan  Calender  Stack  Pope  Reel.

2. Saran.
Kertas dan board pada umunya terbuat dari bahan baku pulp kayu, oleh
sebab itu diharapkan penggunaan kertas dapat dilakukan dengan bijak, hal ini dapat ditempuh melaui jalan daur ulang kertas maupun dengan pembatasan lahan kayu bagi bahan baku pulp, sebab keberadaan industri pulp juga menggeser lahan hutan yang merupakan tempat hidup bagi flora dan fauna.
 
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Makalah Kertas
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang kliping tentang bubur kertas

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang  Cara Menggunakan Mesin Jahit Mini Portable S2

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://www.academia.edu/4657886/Makalah_kertas

0 komentar:

Post a Comment