Apa kegunaan bahan utama dan bahan pelengkap dlm membuat kerajinan tekstil
apakah fungsi dari bahan pelengkap dalam pembuatan kerajinan limbah tekstil - Bahan utama untuk sebagai dasar pembuatan teksil sedangkan pelengkap sebagai hiasan/pelengkapnya
Pewarna tekstil zat kimia dan lainya
Konsep Dasar Kerajinan Tekstil
Prinsip-Prinsip Seni
Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.
Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.
Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding, sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.
Bed Cover Sarung Magic Com & Galon Air Hiasan Tutup Toples
Desain Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan)
Structural Design (desain struktur)
Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.
Batik Tapis Tapestry Songket
By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
Quilting Smocking Shiring Pintucks
By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain.
Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe (ekor kuda)
Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.
Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan.
Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting.
Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem, lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.
Mesin jahit Gunting Pita ukur
Mata itik Lem tembak Lem bakar
Bidangan Jarum dan benang
Mengenal Kain Flanel
Kain flanel (felt) adalah jenis kain dibuat dari serta wol tanpa ditenun. Kain flanel termasuk salah satu bahan utama yang dipakai dalam kerajinan tekstil. Terdapat kain flanel polos dan kain flanel bermotif.
Kain flanel polos Kain flanel bermotif
Contoh produk kerajinan flanel:
Gantungan kunci Replika kue Bingkai foto
Kerajinan Kain Flanel
Peluang Bisnis Kerajinan Kain Flanel
Kain flanel bersifat lembut, memiliki warna-warna menarik dan sangat mudah dibentuk, sehingga sering dijadikan pilihan untuk membuat berbagai macam produk hiasan, gantungan kunci, bros, hiasan magnet, jepit rambut dsb. Kain flanel juga sering dipakai untuk produk souvenir.
Harga jualnya juga relatif bagus, jika dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan, yakni sekitar Rp. 2.000,- – Rp. 8.000,- . Modal awal bisa ditekan, karena produksi awal hanya untuk contoh produk, selanjutnya produksi dilakukan hanya jika ada pesanan.
Alat dan Bahan Kerajinan Flanel
Peralatan
Gunting dan Alat Tulis
Gunting dan alat tulis digunakan untuk menggunting pola baik yang dari kain katun ataupun kain flanel. Terdapat gunting kain, gunting benang dan gunting zig-zag. Sedangkan peralatan tulis seperti penggaris dan pensil untuk membuat pola.
Jarum dan Benang Jahit
Jarum dan benang jahit digunakan untuk menjahit sekeliling kreasi yang menggunakan isian seperti dakron atau kapas. Selain itu juga digunakan untuk membuat ornamen hiasan eskpresi wajah dengan berbagai aplikasi tusukan seperti tusuk tikan jejak, tusuk jelujur, tusuk rantai, tusuk pipih, tusuk feston, dll.
Kertas Karton
Alat ini digunakan untuk membuat pola dasar pada kain.
Lem perekat kain
Lem digunakan sebagai perekat untuk menempelkan aplikasi yang sudah jadi seperti mata, hidung, kancing, pita, dll. Terdapat lem tembak, lem bakar dan lem adhesive.
Mesin Jahit
Mesin jahit digunakan untuk menjahit dan menyatukan bagian-bagian pola kain.
Bahan-Bahan
Kain Flanel
Kain Katun
Kain katun adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas. Terdapat jenis kain yang serupa dengan kain katun yaitu kain PE.
Aplikasi Pita, renda dan kancing hias
Tali Suede
Peniti Bros dan gantungan kunci
Peniti bros diperlukan dalam pembuatan kerajinan dari kain flanel berupa bros. Sedangkan gantungan kunci untuk pembuatan kerajinan berupa gantungan kunci.
Jepit tiptop dari besi
Dakron
Dacron adalah merek dagang untuk kapas buatan yang memiliki daya-kembang tinggi. Tersedia dacron berbentuk serat dan lembaran.
Magnet kulkas
Manik-manik
Cara Merawat Kain Flanel
Merawat kain flanel baik yang masih lembaran atau yang sudah berupa kreasi itu gampang-gampang susah. Dengan karakteristik kain flanel yang berserat ketika tidak dirawat secara baik dan benar maka kain flanel pun akan cepat menjadi kusut dan lusuh. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk merawat kain flanel:
Merawat kain flanel ketika kain flanel kotor bisa dilakukan pembersihan dengan cairan pembersih yang tepat sehingga kain flanel menjadi lebih awet dan tahan lama.
Dalam merendam kain flanel di dalam cairan pembersih jangan terlalu lama, jika terlalu lama maka akan berakibat warna kain flanel bisa memudar.
Jangan disikat dengan sikat yang kasar, sikatlah dengan sikat dengan bulu sikat yang lembut sehingga tekstur dari serat kain flanel tidak cepat berbulu dan kusut atau istilah jawanya “mbrubut” atau “mbledus”.
Hal yang juga penting dalam merawat kain flanel yaitu pada saat mencuci sebisa mungkin hidarkan dari pemutih.
Setelah proses pencucian selesai maka dijemur atau diangin-anginkan. Dalam hal ini sebagai catatan merawat kain flanel adalah jangan tempatkan kain flanel pada waktu menjemur dibawah atau terkena sinar matahari secara langsung terlebih dikelantang karena hal ini bisa membuat warna kain flanel menjadi memudar.
Memindahkan Desain ke Kain Flanel
Terdapat beberapa cara dalam memindahkan desain ke kain flanel, namun cara yang umum adalah dengan membuat desain pada kerta karton dan kemudian menjiplak desain tersebut ke kain flanel. Jika ini cara yang anda tempuh maka sebaiknya:
Tidak memakai spidol, pulpen dan pensil 2B untuk menggambar desain pada kain flanel.
Tidak memakai kertas karbon dalam menjiplak desain ke kain flanel.
Adapun cara-cara dalam pemindahan desain ke kain flanel adalah:
Memakai kertas tisu, dimana desain digambar pada kertas tersebut, kerta ditempelkan ke kain flanel dan kemudian dijahit. Setelah selesai, kertas bisa dilepaskan dari jahitan dengan cara disobek.
Memakai kertas lilin (wax paper). Caranya sama dengan kertas tisu.
Teknik Dasar Tusuk Jahit
A. Tusuk Feston
Tusuk jahit adalah teknik dasar menjahit dengan memakai jarum tangan. Terdapat beberapa tusuk jahit yang sering dipakai dalam kerajinan kain flanel, salah satunya adalah Tusuk Feston.
Tusuk feston sering digunakan untuk pekerjaan:
Menjahit tepi keliling kain flanel sesuai dengan bentuk pola sehingga tampak lebih artistik
Membuat sambungan antar kain
Memasang resluiting pada kain
Membuat hiasan bunga
Ketrampilan yang harus dikuasai dalam tusuk feston adalah bagaimana cara memulai jahitan, penyambungan benang dan mengakhiri jahitan. Berikut langkah-langkah yang diperlukan.
Memulai Jahitan
Siapkan dua potong kain flanel yang akan dijahit, benang dan jarum. Dalam memulai jahitan harus bisa menyembunyikan simpul benang.
Tempelkan kedua kain flanel yang akan dijahit
Mulailah tusukan dari bawah pada flanel lembar atas.
Perhatikan bahwa simpul benang berada dibawah lembar atas (tersembunyi diantara lembar atas dan lembar bawah
Lanjutkan tusukan pada flanel kembah bawah
Tarik hingga kedua lembar terikat rapat. Inilah cara mengawali jahitan untuk menyembunyikan simpul benang.
Selanjutnya buatlah tusukan dari lembar bawah sehingga jarum tembus ke lembar atas
Lingkarkan benang pada batang jarum.
Tariklah benang hingga rapat
Di sebelah kiri tusukan sebelumnya, buatlah tusukan dari lembar bawah sehingga jarum tembus ke lembar atas, lingkarkan benang pada jarum, dan kemudian tarik hingga rapat, demikian seterusnya.
Menyambung Benang
Cara ini berguna dalam menyambung benang yang telah habis dan meneruskan jahitan.
Siapkan benang panjang sebagai penyambung. Buatlah simpul ikatan pada kedua benang dengan bentuk ikatan seperti yang sering kita lakukan sehari-hari dalam menyambung dua untai benang.
Usahakan simpul ikatan yang dibuat menempel pada kain flanel
Buatlah simpul sekali lagi supaya ikatan lebih kuat
Ingat bahwa selalu mengusahakan simpul ikatan menempel pada kain flanel
Satukan sisa benang ikatan
Potong secukupnya
Selipkan benang sisa ikatan diantara kedua kain
Lanjutkan jahitan
Hasilnya tampak seperti ini:
Mengakhiri Jahitan
Anggap bahwa kita sudah sampai pada tusukan terakhir, dan misalnya tusukan terakhir ini terletak tepat dibelakang tusukan pertama.
Buatlah tusukan pada awal jahitan sehingga terjadi tumpukan jahitan.
Buatlah tusukan, ambil sedikit ujung kain flanel
Tarik benang dari tusukan tersebut, namun jangan sampai habis sehingga terbentuk kolong benang
Masukkan jarum ke kolong benang
Tarik benang hingga kolong benang mengecil dan rapat ke tep kain
Tusukkan jarum sekali lagi di tempat simpul terakhir
Keluarkan jarum di tempat lain, tarik perlahan-lahan sehingga simpul masuk kedalam kain flanel dan tidak terlihat dari luar
Potong sisa benang
Teknik Dasar Tusuk Tikam Jejak
B. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak sering diterapkan pada kerajinan kain flanel, misalnya untuk membuat garis-garis ornamen, dekoratif dsb.
Langkah-langkah membuat tusuk tikam jejak
Buatlah tusukan pertama dari arah belakang kain flanel
Buatlah tusukan kedua dari arah depan dengan jarak tertentu dari tusukan pertama
Terbentuk jejak jahitan pada kain flanel
Buatlah tusukan ketiga dari arah belakang kain, pada posisi misalnya tengah-tengah garis jahitan yang terbentuk
Tarik benang
Buatlah tusukan ketiga dengan jarak sama dengan lebar jejak jahitan pertama
Tarik benang
Terbentuk jejak jahitan kedua
Buatlah tusukan berikutnya dari arah belakang kain pada tengah-tengah lebar jejak jahitan kedua
Buatlah tusukan dari arah depan dengan jarak sama dengan lebar jejak kedua, demikian seterusnya.
Hasilnya adalah:
Contoh Kreasi dengan Tusuk Tikam Jejak
Membuat Bentuk Mulut
Membuat Bentuk Mata
C. Tusuk Roll
Tusuk roll juga sering dipakai pada kerajinan kain flanel untuk menyambung dua buah kain. Jika dikerjakan dengan rapi maka hasil yang diperoleh tidak akan kalah dengan tusuk feston.
Benda Hias Sederhana dari Kain Flanel
D. Gantungan Kunci
Gantungan Kunci Keroppi
Bahan dan alat:
Kain flanel (hijau, hitam, putih dan pink), benang hitam, dacron dan gantungan kunci
Gunting, jarum, lem tembak
Langkah kerja:
Guntinglah kain sesuai pola
Buatlah ekspresi mulut
Pasang bagian mata dan pipi dengan lem tembak
Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron
Pasang gantungan kunci
Gantungan Kunci Smile
Bahan dan alat:
Kain flanel (kuning), benang sulam (hitam), dacron dan tali kor
Gunting, jarum, lem tembak
Langkah kerja:
Guntinglah kain sesuai pola
Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron
Tempelkan ekspresi mata dan mulut
Pasang gantungan kunci
Gantungan Kunci Star
Bahan dan alat:
Kain flanel (merah dan putih), benang sulam (hitam), dacron dan tali kor
Gunting, jarum, lem tembak
Langkah kerja:
Guntinglah kain sesuai pola
Tempelkan bagian mata
Buatlah jahitan ekspresi mulut
Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron
E. Topping
Cream Puff (bulat)
Bahan dan alat:
Kain flanel (pink atau putih), benang jahit
Gunting, jarum
Langkah kerja:
Guntinglah kain sesuai pola
Lakukan penjahitan sederhana melintasi ujung-ujung
Tarik benang untuk mempertemukan ujung-ujung benda
Cream puff (lonjong)
Bahan dan alat:
Kain flanel (pink atau putih), benang jahit
Gunting, jarum
Langkah kerja:
Guntinglah kain sesuai pola sebanyak 3 buah
Lipat setiap potongan tepat pada sumbu simetrisnya
Satukan ketiga potongan tersebut
Lakukan penjahitan
Contoh pola dan bentuk cream yang dihasilkan:
Cherry
Bahan dan alat:
Kain flanel dan benang (untuk tangkai)
Gunting, jarum
Langkah kerja:
Guntinglah kain sesuai pola, dan siapkan benang untuk tangkai
Buatlah lubang kecil pada bagian tengah untuk memasang tangkai
Buatlah tusuk jelujur pada keliling tepi
Tarik benang hingga mengerucut dan kemudian isilah dengan dacron
‘
Contoh variasi hasil:
F. Replika
Donat
Bahan dan alat:
Kain flanel (coklat dan pink), manik-manik
Gunting, jarum
Langkah kerja:
Potong kain flanel sesuai bentuk pola, tapi pemotongan jangan tepat pada garis ukuran melainkan sedikit dilebihkan
Untuk bahan flanel coklat, lakukan penjahitan pada lingkaran-dalam
Lakukan penjahitan pada lingkaran-luarnya, dan kemudian isilah dengan dacron sebelum menutup jahitan. Diperoleh bentuk donat.
Pasang manik-manik pada flanel pink (secara acak lebih baik)
Jahitlah flanel pink pada bentuk donat.
Contoh hasil dan variasinya:
Roll Cake
Bahan dan alat:
Kain flanel beda warna, sesuaikan dengan warna roll cake yang ingin dibuat
Lem adhesive atau lem tembak
Langkah kerja:
Potong dua lembar kain flanel, masing-masing berukuran 4 x 24 cm
Satukan keduanya, atur serapi mungkin
Gulung kedua kain dan rekatkan dengan lem secukupnya
Contoh yang sudah divariasi dengan topping:
Strawberry
Bahan dan alat:
Kain flanel merah dan hijau
Benang sulam hitam
Langkah kerja:
Potong kain flanel sesuai bentuk pola, diameter minimal 7 cm
Rapatkan kedua sisinya dengan memakai tusuk feston, sehingga membentuk kerucut
Buatlah tusuk jelujur pada keliling alas kerucut, tarik dan isilah dengan dacron sebelum menutup jahitan. Terbentuk strawberry.
Buatlah beberapa tusuk bintik di sekeliling badan strawberry
Pasang bagian daun dengan menjahit setiap lekuknya
Contoh bentuk jadi dan penerapannya:
Replika dan Ornamen dari Kain Flanel
G. Replika Buah-Buahan
Pisang
Irisan Jeruk
Buah Peer
Irisan Semangka
Irisan Melon
Buah Anggur
Pizza
H. Replika Kue atau Makanan
Donat
I. Ornamen
Bunga
cvc
Ornamen Burung Hantu
Burung Kecil
Baby Owl
Mini Matryoshka
Analisis SWOT
Apa itu Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor-faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threats).
Contoh Analisis SWOT Sederhana
ANALISIS SWOT USAHA BAKSO
Berikut ini contoh analisis SWOT untuk usaha kuliner bakso yang akan dijalankan:
Strengths | Kekuatan
Warga sekitar menyukai makanan berkuah.
Konsep yang ditawarkan menggunakan Wifi.
Kurangnya tempat nongkrong anak muda.
Harga merakyat.
Konsep anak muda.
Menggunakan konsep lesehan.
Mudah diakses.
Memiliki website dan jejaring sosial.
Mengutamakan Brand
Bebas bahan pengawet.
Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:
Mengutamakan bebas bahan pengawet.
Mengelola dengan baik website atau jejaring sosial.
Menonjolkan konsep anak muda.
Mempertahankan harga merakyat.
Weakness | Kelemahan
Banyak pesaing
Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang
Modal untuk memulai usaha masih kurang.
Modal besar.
Masih belum ada Brand.
Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:
Menjadikan pesaing sebagai motivasi
Meminimalisir biaya / modal
Membuat brand yang unik
Opportunities | Peluang
Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai pasar.
Belum banyak tempat makan sederhana yang memasang Wifi.
Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari tempat yang memiliki akses Wifi.
Malam minggu biasanya menjadi favorit anak muda untuk berkumpul bersama teman-teman.
Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:
Merekrut tenaga kerja dari warga sekitar.
Memasang dan merawat Wifi.
Mempertahankan konsep yang inovatif.
Threats | Ancaman
Wifi terkadang memiliki gangguan.
Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga bakso juga semakin mahal
Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah dibuat.
Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:
Merawat Wifi dan menyiapkan tekhniksi yang siap dihubungi 24 jam.
Mengusahkan mempertahankan harga.
Mempertahankan pengunjung dengan inovasi baru.
Pendekatan dalam Analisis SWOT
Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam analisis SWOT yaitu:
Pendekatan kualitatif matriks SWOT
Eksternal
Internal
Peluang Ancaman
Kekuatan
Keunggulan komparatif
Mobilisasi
Kelemahan
Divestasi / Investasi
Pengendalian kerugian
Keunggulan komparatif, merupakan pertemuan antara unsur peluang dan kekuatan sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
Mobilisasi, merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan mobilisasi sumberdaya yang menjadi kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar itu, bahkan kemudian mengubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Divestasi / investasi, merupakan interaksi antara peluang dari luar dan kelemahan didalam organisasi. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah:
Melepas peluang itu untuk dimanfatkan oleh organisasi lain, atau
Memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
Pengendalian kerugian, merupakan pertemuan antara ancaman dari luar dan kelemahan didalam organisasi. Pengambilan keputusan yang salah dapat kan membawa bencana besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah mengendalikan kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
Pendekatan kuantitatif analisis SWOT
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menghitung skor (a), bobot (b), serta perkalian antara keduanya (c) pada setiap faktor SWOT.
No. Kekuatan Skor (a) Bobot (b) Total (c)
1. …………………………………………… ………………. ……………….. ………………..
2. …………………………………………… ………………. ……………….. ………………..
3. dst.
Total kekuatan (S) ………………..
No. Kelemahan Skor (a) Bobot (b) Total (c)
1. …………………………………………… ………………. …………………. ………………..
2. …………………………………………… ………………. …………………. ………………..
3. dst.
Total kelemahan (W) ………………..
Selisih antara total kekuatan dan kelemahan x = S – W ……………….
No. Peluang Skor (a) Bobot (b) Total (c)
1. …………………………………………… ………………. …………………. ………………..
2. …………………………………………… ………………. …………………. ………………..
3. dst.
Total peluang (O) ………………..
No. Ancaman Skor (a) Bobot (b) Total (c)
1. …………………………………………… ………………. …………………. ………………..
2. …………………………………………… ………………. …………………. ………………..
3. dst.
Total ancaman (T) ………………..
Selisih antara total peluang dan ancaman y = O – T ………………..
Diperoleh nilai (x, y).
Ancaman
Kuadran 1 (Q1), dimana nilai x dan y keduanya positif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Kuadran 2 (Q2), dimana nilai x positif dan nilai y negatif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Kuadran 3 (Q3), dimana nilai x negatif dan y positif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran 4 (Q4), dimana nilai x dan nilai y keduanya negatif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
Break Event Point (BEP)
Apa itu Break Event Point
Break Event Point (BEP) merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapatkan untung, namun juga tidak mengalami kerugian. Bisa dikatakan pada saat itu kondisinya adalah penghasilan sama besarnya dengan biaya-biaya tetap.
Kegunaan Break Event Point
Terdapat beberapa manfaat perhitungan BEP, antara lain:
Sebagai alat perencanaan mendapatkan laba
Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan
Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total biaya pengeluaran yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Sedangkan biaya variabel adalah total biaya pengeluaran yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/penjualan.
Perhitungan Break Event Point
Berdasarkan unit:
Berdasarkan penjualan dalam Rupiah:
Keterangan:
FC : Biaya tetap (fixed cost)
VC : Biaya variabel per unit (variable cost)
P : Harga jual per unit
Contoh:
Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah Rp. 250.000,- dan biaya variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah:
Atau:
,-
Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,- supaya usaha aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya adalah laku 125 gelas atau hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan untuk menutup semua pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika mampu menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang diperoleh.
Penyusunan Proposal Usaha
Memiliki ide bisnis, tetapi kurang pendanaan? Salah satu solusinya adalah membuat proposal usaha supaya dilirik oleh investor. Proposal usaha merupakan hal penting bagi seorang wirausaha untuk menjelaskan profil usaha atau bisnis yang akan dikembangkannya.
Oleh karena itu setiap aspek dalam proposal usaha atau bisnis baru harus dideskripsikan, mulai dari proyek yang akan dilakukan (penelitian, pemasaran, pengembangan, manajemen usaha, resiko yang dihadapi, masalah finansial) hingga penjadwalan waktunya. Deskripsi setiap aspek penting guna memberikan gambaran yang jelas mengenai usaha yang diajukan, kemana usaha ini akan dibawa, dan bagaimana cara wirausaha dapat merealisasi usaha tersebut.
Apa itu Proposal Usaha
Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan seluruh unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal, mengenai usaha atau bisnis baru.
Sasaran dan Strategi
Inti sebuah proposal usaha mencakup sasaran (apa yang ingin dicapai oleh perusahaan) dan strategi, yaitu arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha yang mencakup persiapan perusahaan menghadapi situasi yang ada.
Faktor-Faktor Penyusunan Proposal Usaha
Tujuan yang Realistis
Tujuan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan, spesifik, dapat diukur serta ada kesatuan antara waktu dan parameternya.
Fleksibilitas
Mudah disesuaikan dengan perkembangan usaha dan memungkinkan munculnya alternatif strategi yang harus diformulasikan.
Batasan Waktu
Harus dibuat berkesinambungan dan adanya evaluasi waktu atau kemajuan yang akan dicapai didalam usaha.
Komitmen
Usaha perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik dari pihak keluarga, mitra usaha, karyawan atau anggota lainnya.
Manfaat Proposal Usaha
Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh seorang wirausaha menyusun proposal usaha, yaitu:
Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dan hasil nyata.
Membantu wirausaha mengembangkan dan menguji strategi serta hasil yang diharapkan dari sudut-pandang pihak lain.
Menyediakan alat komunikasi bari wirausaha guna memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh.
Membantu wirausaha untuk dapat berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan dimasukinya.
Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subyek proposal usaha dapar mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan dalam usaha.
Manfaat lain dari proposal usaha adalah semakin jelasnya sumber-sumber keuangan. Hal ini dimungkinkan karena:
Proposal usaha bisa menjadi sebuah gambaran awal dan seberapa jauh kemampuan manajerial seorang wirausaha.
Dapat mengidentifikasi adanya resiko kritis pada saat penting, guna memudahkan langkah antisipasi
Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih.
Memberikan gambaran sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen ringkas yang mengandung informasi penting dan evaluasi finansial.
Memberikan gambaran tentang kemampuan wirausaha untuk memenuhi krwajibannya.
Petunjuk dalam Penyusunan Proposal Usaha
Karena proposal usaha itu dibuat bukan untuk dikonsumsi sendiri, melainkan untuk pihak luar yang terkait (bankir, investor, konsumen, konsultan, pengacara, pemerintah daerah dsb.) maka seorang wirausaha dalam menyajikan proposal usaha harus selengkap mungkin serta dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami.
Terdapat beberapa hal yang sebaiknya dimiliki oleh seorang wirausaha atau tim penyusun proposal usaha, yaitu:
Pengetahuan, teknologi, daya kreativitas, inisiatif dan inovatif.
Kemampuan membuat proyeksi keuangan.
Kemampuan dalam bidang pemasaran
Pengalaman dalam bidang usaha yang digelutinya.
Menetapkan jenis usaha yang diinginkan dan sekaligus menguntungkan adalah pekerjaan yang tidak mudah. Seorang wirausaha harus bersedia bekerja keras mencari informasi tentang usaha apa yang paling cocok dan menguntungkan.
Setelah memiliki keyakinan yang mantap, tindakan selanjutnya adalah menyusun proposal usaha. Namun secara umum proposal usaha harus disusun berdasarkan analisis wirausaha terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi.
Petunjuknya pentingnya adalah:
Tetapkan jenis usaha yang diinginkan
Tetapkan aspek produk yang akan dibuat
Tetapkan aspek pemasaran produk
Tetapkan aspek teknis penyaluran produk
Tetapkan aspek organisasi dan manajemen
Tetapkan aspek yuridis
Melaksanakan aspek administrasi
Mengetahui aspek sumber keuangan
Mempelajari aspek kebijakan pemerintah daerah
Mempelajario aspek ANDAL
Sistematika Proposal Usaha
Sebenarnya tidak ada aturan baku yang mengatur dalam penyusunan draf proposal usaha, namun pada umumnya sebuah proposal usaha memuat hal-hal berikut:
Halaman Depan
Pada halaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan dan nama orang yang bertanggung jawab.
Daftar Isi
Berisi kerangka proposal usaha dengan dilengkapi nomor halaman.
Penjelasan Perusahaan
Berisi tentang strategi perusahaan dan tim manajemen pengelola perusahaan.
Pemasaran
Menjelaskan mengenai pasar yang dituju, besar potensi pasar, dan berbagai strategi serta prediksi mengenai target konsumen pada masa mendatang.
Produk yang Dihasilkan
Menjelaskan tentang kualitas, kuantitas, kegunaan dan keistimewaan barang/jasa yang dihasilkan.
Peningkatan Omset Penjualan
Menjelaskan tentang teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual, perwakilan penjual yang perlu diangkat di berbagai daerah.
Permodalan
Menjelaskan mengenai rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatannya.
Apendiks
Berisi berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi proposal usaha misalnya akte pendirian, SIUP, SITU, ANDAL dan sertifikat usaha.
Presentasi Proposal Usaha
Setelah proposal usaha selesai dibuat, selanjutnya propsal usaha dipresentasikan di hadapan para calon investor. Presentasi secara lisan menjadi kunci penting dalam menjual proposal usaha kepada investor. Presentasi proposal usaha juga perlu didiskusikan secara terorganisasi, dipersiapkan dengan baik, menarik dan fleksibel.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan presentasi proposal usaha antara lain sebagai berikut:
Mengetahui keseluruhan kerangka proposal usaha
Menggunakan beberapa kata kunci yang terdapat dalam kerangka proposal usaha guna membantu mengingatkan pemberian contoh atau detail lainnya
Melakukan latihan dan mengukur waktu presentasi
Mempelajari alat-alat bantu yang akan digunakan dalam kegiatan presentasi misalnya LCD Projector, laptop dsb.
Berlatih presentasi secara keseluruhan
Datang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan pada hari presentasi
Seorang wirausaha harus mengetahui bahwa para audience dalam presentasi proposal usaha adalah ibarat lawan mereka. Untuk itu wirausaha harus mempersiapkan diri dalam menghadapi kritik dan pertanyaan audience.
Contoh Proposal Usaha
PROPOSAL USAHA
Judul:
USAHA KERAJINAN SANDAL UNIK
KAIN FLANEL
Oleh:
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………..
……………………………………..
RINGKASAN PROYEK
A. Manajemen
Nama Perusahaan : SANIC
Nama Pemilik Perusahaan : ……………………………………………….
Bidang Usaha : Kerajinan Tangan
Jumlah Tenaga Kerja : 5 orang
B. Pemasaran
Produk yang Dipasarkan : Sandal
Sasaran Konsumen / Pembeli : Wanita semua usia
Wilayah Pemasaran : Cepu dan sekitarnya
Rencana Penjualan / Tahun : 2013
Penetapan Harga Jual : Rp. 35.000,-
C. Keuangan
Total Pembiayaan Proyek : Rp. 300.000,-
Pinjaman yang Diajukan : Rp. 300.000,-
Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman : 7 hari
Penjualan per Tahun : Rp.138.600.000,-
Keuntungan per Tahun : Rp. 31.680.000,-
D. Daftar Riwayat Hidup Pengelola
Nama : ………………………………………………………….
Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………………………………..
Agama : ……………………………………………………………..
Alamat Rumah : ……………………………………………………………..
Alamat Tempat Usaha : ……………………………………………………………..
Pendidikan Terakhir : ……………………………………………………………..
Pelatihan yang telah diikuti : ……………………………………………………………..
Pengalaman : ……………………………………………………………..
Keterampilan : ……………………………………………………………..
DAFTAR ISI
RINGKASAN PROYEK. ii
Manajemen. ii
Pemasaran. ii
Keuangan. ii
Daftar Riwayat Hidup Pengelola. ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
Judul Kegiatan. 1
Status Usaha. 1
Rasional Kegiatan. 1
Tujuan Kegiatan. 1
BAB II METODE PELAKSANAAN.. 2
Produk. 2
Bahan Baku. 2
Proses Produksi 2
Pemasaran. 2
Tempat Produksi 3
Strategi Pemasaran. 3
Analisis SWOT. 3
BAB III TARGET LUARAN.. 4
Target produk. 4
Target konsumen. 4
Target pendapatan. 4
BAB IV RENCANA BIAYA.. 5
Rencana Biaya Usaha. 5
Menghitung Harga Jual 5
BAB V ORGANISASI PELAKSANA.. 7
Personal 7
Struktur organisasi 7
BAB VI PENUTUP. 8
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul Kegiatan
Usaha Kerajinan Sandal
B. Status Usaha
Usaha yang akan saya jalankan adalah usaha pengembangan.
C. Rasional Kegiatan
Usaha kerajinan sandal unik yang akan saya dirikan adalah jenis usaha kerajinan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi berbagai macam sandal berbahan baku sandal jepit dengan hiasan boneka dari kain flanel. Alasan saya dalam memilih usaha kerajinan sandal unik saya dasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Sandal sudah menjadi barang kebutuhan pokok manusia. Sandal dipakai sebagai alas kaki atau pelindung kaki dari debu atau yang membahayakan kaki saat berjalan. Oleh karena itu saya menjual sandal karena selalu dicari oleh banyak orang.
Bahan baku yang digunakan tidak terlalu sulit dan mudah didapat. Saya hanya membutuhkan sandal jepit sebagai bahan utamanya. Dan untuk lebih menarik sandal jepit tersebut di lapisi kain flanel dan ditempeli boneka lucu dari kain flanel.
Mengembangkan dan menuangkan kreatifitas saya dengan membuat sandal yang lebih menarik lagi.
D. Tujuan Kegiatan
Tujuan didirikannya usaha kerajinan sandal unik ini adalah:
Untuk mengembangkan kreatifitas diri saya dalam bidang kerajinan sandal hias kain flanel.
Memanfaatkan sandal jepit yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik lagi.
Sebagi bentuk pembelajaran saya dalam berwirausaha.
BAB II METODE PELAKSANAAN
A. Produk
Produk kerajian yang akan saya hasilkan adalah SANDAL UNIK, yaitu jenis sandal berbahan utama sandal jepit yang dilapisi kain flanel dan kemudian diberi hiasan boneka atau asesoris lainnya yang juga terbuat dari kain flanel. Sandal unik diproduksi berdasarkan kreatifitas yang saya miliki, hiasan yag digunakan berupa boneka kecil berkarakter kartun dan bentuk yang menarik terbuat dari kain flanel. Bentuk hiasan yang digunakan juga bisa melalui pesanan sesuai dengan keinginan konsumen. Sandal unik ini bersifat universal, tidak hanya anak kecil yang menyukai tapi juga para remaja dan orang dewasa. Konsumen dari sandal unik ini adalah para wanita.
B. Bahan Baku
Bahan baku utama SANDAL UNIK adalah buah sandal jepit yang berbahan dasar karet. Untuk memperindah sandal yang jepit yang biasa saja saya menggunakan bahan flanel. Dan sebagai hiasan lagi saya menmbahkan boneka kecil dari bahan flanel juga.
C. Proses Produksi
SANDAL UNIK akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:
Sandal jepit yang sudah di peroleh dicuci terlebih dahulu agar kebersihan tetap terjaga lalu dikeringkan.
Buat pola pada kain flanel sesuai dengan ukuran sandal jepit lalu digunting. Buat pola dengan ukuran sedikit lebih dari sandal jepitnya agar mudah pada saat penempelan pada sandal jepit.
Kain flanel yang sudah dibentuk dijahit ke sandal jepit dengan rapi.
Setelah sandal jepit terlapisi kain flanel, tahap selajutnya adalah menempelkan boneka kecil yang sudah disiapkan. Tempelkan memakai lem kayu.
Sandal unik yang sudah jadi siap dipakai.
D. Pemasaran
Segmen pasar yang dibidik adalah wilayah Cepu dan sekitarnya. Diperkirakan dengan jumlah penduduk 5.562 jiwa (berdasarkan situs pemerintah Kabupaten Blora), Jika 5% dari jumlah penduduk yang menjadi sasaran pemasaran tertarik terhadap produk sandal unik, maka akan ada calon konsumen sebesar 278 konsumen. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara membuka stand. Dengan asumsi konsumen 278 orang, maka jumlah produk yang harus dihasilkan adalah kurang lebih 278 pasang per bulan.
E. Tempat Produksi
Tempat produksi dilakukan di Sanggar Kreasi Smansa Cepu. Lokasi ini dipilih karena merupakan pusat kegiatan prakarya SMA Negeri 1 Cepu.
F. Strategi Pemasaran
Menyebarkan brosur.
Menempelkan poster ke berbagai tempat.
Mendatangi langsung konsumen.
G. Analisis SWOT
Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses.
Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:
Strenght
Sandal sudah menjadi kebutuhan pokok manusia jadi sandal akan terus dicari oleh banyak orang.
Sandal unik didesain dengan full-colour dan dengan gambar yang unik sehingga menjadikan pemakai lebih terlihat hidup.
Weakness
Perkembangan jenis sandal sangat cepat sehingga menyulitkan untuk lebih mengembangkan ide yang lebih baru lagi.
Banyaknya pesaing yang beroperasi didaerah tempat yang sama.
Opportunities
Bahan yang digunakan mudah didapat.
Pengelolaannya cukup mudah.
Mendatangkan keuntungan yang cukup banyak.
Threath
Perkembangan sandal yang cepat membuat konsumen akan beralih ke jenis sandal yang lebih terbaru lagi.
Pesaing yang menjual produk sejenis semakin banyak.
BAB III TARGET KELUARAN
A. Target produk
Produk yang akan dihasilkan adalah SANDAL UNIK . kualitas produk yang akan dihasilkan adalah sandal jepit yang kuat dan menarik karena hiasannya. Sesuai dengan jumlah konsumen yang ditargetkan, produksi yang akan dihasilkan adalah 11 pasang sandal perhari atau 278 perbulan (24 hari kerja/bulan)
B. Target konsumen
Konsumen yang ditargetkan adalah wanita semua usia dengan jumlah target rata-rata 11 orang perhari atau 278 orang per bulan.
C. Target pendapatan
Jumlah pendapatan yang ingin saya peroleh setiap hari adalah Rp. 220.000,- dan dalam sebulan dapat memperoleh Rp. 556.000,-
BAB IV RENCANA BIAYA
A. Rencana Biaya Usaha
Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
Biaya Operasi
Bahan Baku
No. | Uraian | Vol | Satuan | Harga/Sat (Rp.) | Jumlah (Rp.) |
Sandal jepit | 1 | Lusin | 10.000,- | 100.000,- | |
Kain flanel | 10 | m2 | 4.000,- | 40.000,- | |
Boneka hias | 1 | Buah | 3.000,- | 3.000,- | |
Lem kayu | 3 | Buah | 4.000,- | 12.000,- | |
Gunting | 3 | buah | 4.000,- | 12.000,- | |
Total | 200.000,- |
- Bahan Pembantu
No. | Uraian | Vol | Satuan | Harga/Sat (Rp.) | Jumlah (Rp.) |
1. | Plastik | 1 | Pcs | 7.000,- | 7.000,- |
2. | Karton | 2 | Buah | 3.000,- | 6.000,- |
3. | Pulpen | 3 | Buah | 2.000,- | 6.000,- |
4. | Spidol | 1 | Buah | 5.000,- | 5.000,- |
5. | Nota bon | 1 | Buah | 5.000,- | 5.000,- |
6. | Steples + isi | 1 | Buah | 8.000,- | 8.000,- |
7. | Jarum | 1 | Buah | 3.000,- | 3.000,- |
8. | Benang | 5 | Buah | 1.000,- | 5.000,- |
9. | Poster | 1 | Buah | 15.000,- | 15.000,- |
10. | Fotocopy | 100 | Lembar | 200,- | 20.000,- |
11. | Taplak meja | 2 | buah | 10.000,- | 20.000,- |
Total | 100.000,- | ||||
Jumlah biaya produksi per hari | 300.000,- | ||||
Jumlah total biaya usaha | 300.000,- |
B. Menghitung Harga Jual
No. | Uraian | Jumlah Biaya (Rp.) | Kapasitas Produk | Biaya per Unit | |
1. | Biaya bahan baku per hari | 200.000,- | 11 | 18.000,- | |
2. | Biaya perlengkapan per hari | 100.000,- | 11 | 9.000,- | |
Total biaya operasi per hari | 300.000,- | ||||
Total biaya per unit | 27.000,- | ||||
Margin keuntungan yang diharapkan | 30% | ||||
Harga jual produk per unit | 27.000,- + 8.000 = 35.000,- |
BAB V ORGANISASI PELAKSANA
A. Personal
Personal pelaksana kegiatan usaha tersusun sebagai berikut:
No. | Nama | Pendidikan | Deskripsi Tugas |
1. | ………………………………. | ………………………….. | Pengelola |
2. | ………………………………. | ………………………….. | Manajer dan pemasaran |
3. | ………………………………. | ………………………….. | Produksi |
4. | ………………………………. | ………………………….. | Produksi |
5. | ………………………………. | ………………………….. | Produksi |
B.
Pengelola
Struktur organisasi
BAB VI PENUTUP
Demikian proposal usaha kerajinan sandal unik saya buat. Adapun tujuan proposal ini yaitu untuk memperkenalkan lebih detail tentang produk saya dan mengundang para investor untuk bekerja sama membangun usaha kerajinan sandal unik ini. Isi dari proposal ini yaitu terdiri dari perkenalan produk, rincian biaya yang dibutuhkan dalam berproduksi, analisis SWOT produk hingga struktur organisasi pengelola.
Semoga apa yang tertulis dalam proposal ini dapat dimengerti dengan mudah dan calon investor tertarik untuk bergabung dalam usaha ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang apakah fungsi dari bahan pelengkap dalam pembuatan kerajinan limbah tekstil
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang CARA MEMBUAT POLA LENGAN SETALI
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://kartika4griska.wordpress.com/2014/09/29/prakarya-dan-kewirausahaan-kelas-x
0 komentar:
Post a Comment