Menggunakan rasio kebutuhan benang
Jahitan Coats
Cara Hitung Kebutuhan Benang
Dalam dunia pasar yang makin bersaing ini, terdapat kebutuhan mendesak akan pengendalian biaya. Perkiraan realistik akan potensi kebutuhan benang untuk gaya atau model garmen tertentu tidak hanya akan menghemat uang Anda, namun juga memberi Anda kesempatan untuk menggunakan benang yang lebih unggul dengan biaya sama, tanpa perlu mengorbankan mutu garmen.
Sejumlah faktor menentukan panjang penggunaan benang pada jahitan produk, seperti misalnya jenis setikan, jenis jahitan, ketebalan bahan, jumlah lapisan, konstruksi dan SPI (setikan per inci).
Meski begitu, faktor-faktor ini tidak bersifat konstan terhadap preferensi gaya yang berbeda. Oleh sebab itu, tidak ada kebutuhan standar akan benang untuk kategori produk yang dijahit seperti misalnya kaos, celana panjang dan sepatu.
Terdapat dua cara yang biasanya digunakan untuk menghitung jumlah benang dalam sebuah jahitan yang menjadi dasar penghitungan kebutuhan benang dalam sebuah produk yang dijahit:
Dengan mengukur kebutuhan aktual benang
Dengan menghitung rasio kebutuhan benang
1. Mengukur Kebutuhan Aktual Benang
Sebuah panjang jahitan tertentu ditentukan dan kemudian benang dilepas dari sepanjang jahitan ini. Kita dapat menggunakan jumlah panjang benang yang ditarik untuk menghitung rasio kebutuhan benang pada keseluruhan jahitan. Dengan membagi jumlah benang dengan panjang jahitan, kita mendapat rasio kebutuhan benang. Jika kita mengalikan faktor ini dengan jumlah total panjang jahitan, kita dapat menentukan jumlah total benang yang dibutuhkan untuk jahitan tersebut.
Contoh:
Panjang jahitan = 100 cm (1 meter)
Jenis setikan 401 = setikan Rantai 2-Benang
Panjang jahitan yang benangnya dilepas = 15 cm
Benang jarum yang diambil = 19.5 cm
Faktor benang jarum = 19.5/15 = 1.3
Benang looper yang diambil = 62.0 cm x 1.3
Faktor benang looper = 62.0/15 = 4.1
Jumlah total benang = 100 cm x 1.3 = 130 cm
Jumlah total benang looper = 100 cm x 4.1 = 410 cm
Jumlah total kebutuhan benang = 130 + 410 = 540 cm
Tambahkan 15% sampah benang* = 540 cm x 1.15 = 621 cm
*Pada umumnya, 10% hingga 15% sampah benang perlu ditambahkan pada hasil jumlah kebutuhan benang. Sampah benang ini terjadi akibat situasi dalam pabrik seperti misalnya operasional mesin, benang putus, perbaikan, dll. Contoh di atas menunjukkan jumlah total kebutuhan benang untuk satu jenis setikan dalam sebuah produk garmen. Dengan melakukan prosedur yang sama, Anda dapat menghitung jumlah kebutuhan benang untuk jenis setikan yang berbeda dalam produk garmen.
2. Rasio Kebutuhan Benang
Cara yang lebih mudah adalah dengan menggunakan Rasio Kebutuhan Benang yang umum digunakan untuk berbagai jenis setikan yang terdapat dalam tabel di bawah ini. Dengan menghitung rasio dalam tabel dengan panjang jahitan pada setiap jenis setikan, jumlah total kebutuhan benang bisa dihitung.
Jenis Setikan | Deskripsi | Jumlah Total Pengunaan Benang (cm per cm jahitan) / Rasio Benang | No. Jarum | Persentase Benang Jarum | Persentage Benang Looper / Bawah (termasuk Tutup) |
301 | Setikan Kunci | 2.5 | 1 | 50 | 50 |
101 | Setikan Rantai | 4.0 | 1 | 100 | 0 |
401 | Setikan Rantai Dua Benang | 5.5 | 1 | 25 | 75 |
304 | Setikan Kunci Zigzag | 7.0 | 1 | 50 | 50 |
503 | Setikan Overedge Dua Benang | 12.0 | 1 | 55 | 45 |
504/td> | Setikan Overedge Tiga Benang | 14.0 | 1 | 20 | 80 |
512 | Setikan Pengaman Empat Benang | 18.0 | 2 | 25 | 75 |
516 | Setikan Pengaman Lima Benang | 20.0 | 2 | 20 | 80 |
406 | Setikan Penutup Tiga Benang | 18.0 | 2 | 30 | 70 |
602 | Setikan Penutup Empat Benang | 25.0 | 2 | 20 | 80 |
605 | Setikan Penutup Lima Benang | 28.0 | 3 | 30 | 70 |
Rasio di atas berasal dari kepadatan 7 setikan per cm (18 setikan per inci).
Rasio ini digunakan dalam keadaan biasa dan kebutuhan aktual benang bisa berbeda-beda tergantung pada faktor yang berpengaruh.
Sebuah persentase tertentu akan sampah benang harus ditambahkan pada rasio di atas sesuai dengan situasi dalam pabrik. Sampah benang bisa sebanyak 10% hingga 15%.
Contoh:
Panjang jahitan = 100 cm (1 meter)
Setikan jenis 401 = Setikan Rantai 2-Benang
Dari tabel, jumlah total kebutuhan benang per cm jahitan = 5.5 cm
Jumlah total kebutuhan benang = 100 cm x 5.5 = 550 cm
Perkiraan jumlah benang jarum = 550 x 0.25 = 138 cm
Perkiraan jumlah benang looper = 550 x 0.75 = 412 cm
Tambahkan 15% sampah benang = 550 cm x 1.15 = 633 cm benang per jahitan
Dengan mengaplikasikan rasio kebutuhan benang seperti contoh cara penghitungan di atas, jumlah kebutuhan benang untuk kaos rajut ukuran rata-rata seperti tampak pada tabel di bawah ini.
Contoh
Kebutuhan benang untuk kaos rajut ukuran rata-rata
Setikan | Jenis | Panjang Jahitan (m) | Rasio Benang | Jumlah Total Kebutuhan Benang (m) | NT | LT |
301 | Setikan Kunci | 4.0 | 2.5 | 10.0 | 5.0 | 5.0 |
504 | Setikan Overedge Tiga Benang | 3.0 | 14.0 | 42.0 | 8.5 | 33.6 |
401 | Setikan Rantai Dua Benang | 0.75 | 5.5 | 4.0 | 1.0 | 3.0 |
503 | Setikan Overedge Dua Benang | 0.95 | 12.0 | 11.4 | 6.3 | 5.1 |
101 | Setikan Rantai Satu Benang | 0.10 | 4.0 | 0.4 | 0.4 | 0.0 |
Jumlah Total Kebutuhan Benang | 67.8 | 21.1 | 46.7 | |||
---|---|---|---|---|---|---|
Sampah Benang (15%) | 10.0 | 3.0 | 7.0 | |||
Jumlah Total Termasuk Sampah Benang | 77.8 | 24.1 | 53.7 |
Saat ini, kebutuhan dan biaya benang dapat dihitung tanpa harus melepas benang dari jahitan. Seamworks Coats adalah solusi perangkat lunak manajemen menjahit yang dapat menghitung dengan tepat jumlah kebutuhan dan biaya benang untuk sebuah produk yang dijahit atau proses produksi atau mesin jahit mana pun. Seamworks dapat membantu Anda mengurangi sampah benang dan bisa memberi Anda daya saing melalui pengadaan benang jahit yang lebih hemat. Tanyakan pada kontak Coats terdekat Anda mengenai Seamworks.
Catatan: Kepadatan setikan, pilihan setikan / jahitan, variasi gaya, ketebalan kain dan jumlah lapisan kain adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi jumlah kebutuhan benang. Juga penting untuk menghitung kemungkinan sampah benang (biasanya 15%) pada saat menghitung jumlah kebutuhan benang.
Kebutuhan Benang Rata-Rata
Tabel berikut ini menunjukkan panjang rata-rata kebutuhan benang untuk berbagai jenis garmen berdasarkan pengalaman kami. Angka-angka di bawah ini sudah termasuk 5% sampah benang:
Produk | Kebutuhan (m) | Produk | Kebutuhan (m) |
Mantel Hujan | 210 | Korset celana dalam | 35 |
Celemek | 20 | Celana dalam berstoking | 30 |
Blus | 100 | Mantel Hujan | 285 |
Pakaian kerja boiler suit (Setikan rantai)
Wanita (pasangan) Pria (pasangan) | 420
30 35 | Kemeja
Men Anak Laki-laki | -
120 75 |
Bra | 45 | Rok | 100 |
Celana pendek laki-laki
Anak-anak Wanita / Pria | -
35 70 | Celana Pendek
Anak-anak Baju Olah Raga | -
35 70 |
Topi
Anak-anak Laki-laki | -
75 90 | Celana Panjang Wanita
Wanita Anak-anak | -
160 130 |
Korset | 95 | Baju Renang: Wanita | 75 |
Baju Terusan
Anak-anak Wanita | -
90 195 | Jas
Wanita Laki-laki - 2 potong | -
365 480 |
Gaun
Anak-anak Laki-laki | -
165 250 | Dasi | 7 |
Sapu Tangan | 5 | Pakaian Lari | 160 |
Baju Mandi | 185 | Celana Panjang: Laki-laki | 270 |
Jaket: Laki-laki | 200 | Kaos | 100 |
Jins: Laki-laki | 210 | Celana Dalam | 50 |
Pakaian tidur
Anak-anak Wanita | -
55 100 | Rok dalam
Panjang Sepinggang | -
75 40 |
Rompi / Kaos (basic) | 50 | Rompi Berkancing | 50 |
Petunjuk Kebutuhan Benang |
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara perhitungan baju jahitan
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Cara Menjahit Lengan dengan Rapi
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/thread-consumption
0 komentar:
Post a Comment