CARA MEMBUAT POLA DASAR PAKAIAN WANITA
CARA MEMBUAT POLA DASAR PAKAIAN WANITA |
cara menggambar pola dasar blus di kertas kopi - Hey gals, whats up? it has been more than 1 week without any discussion. Well, actually I'm designing some kebayas. You know, its kebaya. Really difficult because I'm trying to make them seemed younger and up to date. Whats your suggestion? I'm thinking about baby doll, what you think? Its interesting enough for me. I really want to make Betawian Kebaya to be 'in' again, why? I'm thinking about the neon colors that usually Betawian Kebaya use in its design. I have already 2 designs. Its so difficult. Well, Ill show them up as soon as possible. Will you wait me? Oh pleaseeee.... I promise to show you all. Take care gals, have a nice day :)
Kemeja Kasual Cewek
Setelah di kesempatan sebelumnya aku mencoba berbagi tentang desain kemeja cowok, kini saatnya aku berbagi milikmu gals. Ya, kali ini kita akan berdiskusi tentang desain kemeja kasual cewek. Kenapa aku menyematkan kata ‘kasual’ pada desain kemeja kali ini? Hal ini disebabkan karena aku ingin berbagi saran untuk kamu para cewek-cewek pekerja diluar sana yang tidak ingin terlihat monoton dengan kemeja yang kamu kenakan. Jika kamu merupakan pekerja lapangan, rasanya gaya yang kamu tampilkan tidak harus selalu rapi ‘sekali’. Tapi bukan berarti kamu juga lusuh ketika bekerja. Berikut adalah desain kemeja kasual yang aku sarankan untukmu para pekerja lapangan.
Kemeja kasual ini memiliki detil seperti kemeja pada umumnya, berbahan jatuh dengan model lengan raglan dan berkerah kemeja biasa. Dilengkapi pula dengan kantong tempel disisi kiri bagian depan bada, dengan pergelangan berkerut yang dibantu dengan penggunaan kancing bobok dan manset. Kemeja ini sedikit longgar tetapi memiliki potongan pas di pinggung pertama dengan bantuan manset sehingga ada kesan kerut pada bagian tersebut. Sepintas desain kemeja kasual ini terlihat seperti model jaket. Hal ini disebabkan oleh efek dari penggunaan lengan raglan yang membuatnya terkesan sporti.
Kemudian untuk bahannya sendiri aku mempertimbangkan penggunaan bahan chiffon dengan kancing kemeja biasa. Untuk saat ini aku belum memperhitungkan seberapa banyak desain ini membutuhkan bahan untuk dijahit. Jika boleh aku perkirakan, mungkin desain ini membutuhkan kurang lebih 1.25-1.50 m bahan chiffon. Well gals, this is it. Wanna try? Yes, please. Good luck and hope you’ll like it.
What You Need Part 5 : Aneka Jarum
Mownin’…. Hey, what’s up gals? Have you beautiful day? Always you do gals, and it’s a must. Well, hari ini kita bakal melanjutkan diskusi kita selanjutnya. Untuk diskusi hari ini, focus utama kita adalah pada jarum. Dalam proses menjahit merupakan suatu kewajiban untuk memiliki jarum. Tahukah kamu jenis jarum apa saja yang kita butuhkan? Ada tiga jenis jarum, mereka adalah jarum pentul, jarum jahit, dan jarum mesin jahit. Untuk pembahasan pertama, mari kita lihat visualisasi dari jarum pentul terlebih dahulu.
Jarum pentul dalam proses menjahit berfungsi untuk menahan pola dan bahan yang akan di rader atau ditandai, dipotong, dijelujur, ditempel, ataupun dijahit. Jarum pentul yang baik untuk membantu kita dalam melakukan proses menjahit adalah jarum yang memiliki ketajaman yang baik pula. Jarum pentul memiliki ciri dengan adanya kepala jarum dengan warna yang beraneka ragam. Untuk memudahkan kamu dalam melakukan proses menjahit, aku sarankan kamu untuk memiliki jarum jahit jepang, mengapa? Hal ini disebabkan karena jarum jenis ini memiliki kualitas ketajaman yang sangat baik. Sehingga tidak akan merusak bahan yang akan kamu jahit nantinya.
Selanjutnya, jarum yang kita butuhkan adalah jarum jahit dan jarum mesin jahit. Seperti visualisasi jarum yang kamu lihat dibawah ini, jarum dengan bungkus berwarna merah merupakan jarum jahit biasa atau tangan, sedangkan yang berwarna hijau adalah jarum jahit mesin jahit.
Satu hal yang perlu kamu ketahui, yang dimaksud dengan jarum jahit adalah jarum yang digunakan untuk menjahit dengan tangan. Ukuran dan jenis jarum jahit pun beraneka ragam sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh, jarum jahit tajam biasanya digunakan khusus untuk menjahit dengan tangan. Disisi lain, jarum jahit besar sangatlah baik digunakan ketika menjelujur. Sedangkan jarum jahit sedang biasa digunakan untuk menjahit rapat dan halus. Seyogyanya, kamu memelihara jarum ini dengan sangat hati-hati. Jangan sampai berkarat atau pilihlah jarum yang anti karat dengan ujung yang licin dan tajam. Diharapkan dapat memudahka kamu dalam proses menjahit dengan tangan.
Kemudian, sama halnya dengan jarum jahit, jarum mesin jahit juga memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan bahan apa yang menjadi objek jahit kita. Biasanya ditandai dengan penomoran pada jarum, seperti 70/80/90/100. Semakin kecil nomor jarum semakin kecil pula ukurannya. Untuk nomor jarum yang lebih besar biasanya digunakan untuk menjahit bahan denim atau rajut. Sedangkan untuk ukuran yang lebih kecil biasa digunakan pada bahan yang ringan, lembut, serta tipis. Untuk menjaga kualitas jarum mesin jahit, gunakanlah jarum sesuai jenis bahannya serta jagalah tubuh jarum agar tetap lurus. Jangan sampai kamu menjahit dengan jarum yang berkarat karena tentu saja akan merusak bahan yang kamu jahit nantinya.
Yes gals, selesai sudah diskusi kita untuk hari ini. Semoga bermanfaat ya untuk kamu si calon desainer dan penjahit untuk dirimu sendiri. Sampai bertemu lagi di kesempatan berdiskusi kita selanjutnya. Have a nice day ;)
What You Need Part 4 : Peralatan Menandai
Go.. Go.. Go.. Yeeeeeeey.. welcome back gals. Apa kabarmu hari ini? Coba tebak apa yang akan kita bahas kali ini? Tentu saja kita akan membahas tentang persiapan tahap keempat. Di tahap keempat ini alat penanda merupakan bahan obrolan kita. Apa yang disebut dengan alat penanda? Dalam dunia menjahit, alat penanda merupakan alat yang digunakan untuk menandai bagian mana saja yang akan dijahit, dikerut, dikril, diklim, distik, ataupun dibuang. Pada persiapan kali ini, hal sederhana yang harus kamu miliki adalah kapur jahit, karbon jahit, dan rader.
Seperti gambar yang telah kamu lihat diatas, hal pertama yang perlu kamu siapkan adalah kapur jahit. Kapur jahit merupakan salah satu alat penanda yang sering dipakai oleh para penjahit. Tersedia dalam berbagai warna dan sangat mudah dicari di toko alat-alat jahit skala kecil. Kapur jahit biasanya digunakan untuk menandai seberapa banyak sisa bahan untuk jahitan yang nantinya akan mengalami proses pengobrasan. Selain untuk mempertegas batas sisa jahitan, warnanya yang terang memudahkan penjahit untuk memotong bahan. Selain itu, kapur jahit juga sangat mudah untuk dihapus. Kita dapat menggunakan sikat untuk menghapusnya dari bahan.
Selanjutnya alat penanda terakhir yang harus kita siapkan di tahap keempat ini adalah rader. Rader merupakan alat yang digunakan untuk menjiplak pola ke bahan dengan menggunakan karbon jahit. Cara kerja rader adalah dengan menekan kepala rader ke pinggiran batas pola yang telah dipasangkan ke bahan dengan cara menyelipkan kertas karbon ke dalam bahan. Secara otomatis pola akan terjiplak ke kedua sisi bahan, depan dan belakang. Ada dua jenis rader, yaiutu rader lurus dan rader bergerigi. Rader lurus biasanya digunakan untuk menjiplak pola ke bahan, sedangkan rader gerigi digunakan untuk menjiplak atau memindahkan pola ke pola lain seperti pembuatan kerah stagli. Berikut merupakan visualisasi dari rader.
Selesai sudah persiapan tahap keempat kita gals. Aku harap kamu semakin tertarik untuk mencoba dunia ini. Seperti biasa, cepat siapkan peralatanmu. Kita akan memulai praktek secepatnya, penasaran kan? Good luck gals, and have a beautiful day :)
Cobain Desain Kemeja Yuk
Oh hi readers, mownin’….. how are you today? Hopin’ you always in a good condition. Kali ini aku ingin berbagi tentang ide-ide dalam mendesain kemeja pria. Siapa sih yang ga tau kemeja? Aku rasa hampir setiap orang, terutama pria tau dan mengenakan kemeja dalam kegiatan sehari-harinya. Jenis bahan, motif, dan model kemeja pun beraneka ragam. Itu semua disesuaikan dengan fungsi dan tempat dimana kita akan mengenakan kemeja tersebut. Meskipun kita sudah sering mengenakan kemeja dalam kegiatan sehari-hari, tidak jarang pula ada beberapa diantara kita yang salah mengerti tentang jenis bahan, motif, dan model kemeja yang akan kita pakai dan dimana kita memakainya. Berikut ini aku akan coba berbagi ide tentang desain dan saran dalam mengenakan kemeja.
Buat kamu yang cowok-cowok, bosen ga sih dengan desain kemeja yang kamu pakai? Kotak-kotak, polos, kotak-kotak, polos. Terkadang distro langganan kita memproduksi kemeja dengan berbagai jenis bahan tetapi desain yang itu-itu saja. Kesannya penampilan kamu ga ada bedanya dari hari ke hari. Kenapa kita ga coba hal baru dengan cara mengkombinasikan beberapa jenis bahan, warna dan desain kemeja? Mau? Let’s do it guys. Ide desain kemeja pertama yang akan aku bagi adalah sebagai berikut.
Perlu sedikit kamu tahu gals, desain diatas aku buat khusus untuk adik cowokku yang duduk di bangku kuliah. Sesuai dengan karakter adikku yang pendiam, dingin, tapi sedikit gila tampil, aku berencana untuk mengkombinasikan jenis bahan dengan pecahan pola kemejanya sendiri. Pada pola badan depan danbelakang, aku coba memberikan sentuhan perpaduan 2 jenis bahan yang berbeda. Disini aku menggunakan jenis bahan beludru tipis polos pada bagian kanan badan dan katun bermotif kotak-kotak pada bagian kiri badan. Sedangkan untuk list kancing, aku mengikuti motif pola badan depan bagian kiri yaitu kotak-kotak. Khusus untuk list kancing ini, aku gunakan kain serong agar terlihat batas motif kotak-kotak antara pola badan depan bagian kiri dengan list kancingnya.
Kemudian, hampir sama dengan pola badan depan, untuk pola badan belakang aku juga menggunakan perpaduan antara bahan beludru tipis dengan katun kotak-kotak. Bahan beludru tipisnya aku gunakan pada potongan pola pundak. Sedikit ilmu, mengapa pada kemeja pria hampir selalu ada potongan pola pundak? Hal itu bertujuan untuk menyamarkan atau menutupi bentuk dari tulang punggung pada pria. Pada gambar diatas aku gunakan bahan katun kotak-kotak hamper diseluruh badan belakang kecuali punggung. Disini aku juga memberikan sedikit lipatan yang berada tepat ditengah-tengah punggung yang berguna hanya sebagai aksen saja.
Selanjutnya, untuk kedua pola lengan, kanan dan kiri aku memilih jenis bahan beludru polos yang dipadu padan dengan bahan katun kotak-kotak pada manset di pergelangan tangannya. Seperti halnya list pada kancing depan kemejanya, aku juga menggunakan kain serong untuk manset di pergelangan tangan. Ini bertujuan untuk memberikan aksen yang berbeda dari motif kotak-kotaknya. Begitu juga dengan kerah, hal yang sama aku terapkan pada bagian kemeja paling atas ini. Penggunaan kain serong dengan motif kotak-kotak tetap aku tujukan untuk memberikan sentuhan aksen berbeda dari bagian kemeja lainnya. Dengan demikian, aku rasa penggunaan jenis bahan yang berbeda pada masing-masing pecah polanya akan memberikan sentuhan menarik bagi si calon pengguna kemeja.
Well, gimana menurutmu guys? Masih merasa bosan dengan model-model kemeja yang ada? Ga perlu ragu lagi, sekarang kamu bisa mulai untuk memadu padankan kreatifitas kamu terhadap kemeja yang akan kamu pakai. Jika desain seperti ini sulit kamu temui di distro kesayangan kamu, mungkin kamu bisa menuangkan idemu pada desain kemeja yang kamu impikan sebelum memesannya di distro atau penjahit langganan kamu, atau mungkin kamu sendiri yang menjahitnya? Bukannya hal yang tidak mungkin bukan? Lets try, and let me know.
What You Need Part 3 : Peralatan Memotong
Hi gals, masih semangat? Kali ini kita akan berdiskusi tentang persiapan tahap keempat yaitu alat memotong. Aku yakin kamu tidak akan kesulitan untuk mendapatkannya. Gunting. Ya, benda ini ternyata juga sangat berperan penting dalam pembuatan pola dan proses menjahit. Sebagai penjahit pemula, ga ada salahnya kan kamu mempersiapkan segala sesuatu dengan baik? Untuk itu aku sarankan kamu memiliki beraneka ragam gunting dengan fungsi yang berbeda-beda.
Yang pertama adalah gunting biasa yang berfungsi untuk memotong kertas pola baik yang miniatur maupun yang sebenarnya. Kemudian aku sarankan kamu untuk memiliki gunting dengan ukuran besar dan sangat tajam yang berfungsi untuk memotong bahan. Sebenarnya untuk memotong bahan kita tidak harus memiliki gunting yang mahal dengan tingkat ketajaman yang baik. Sebagai pemula, kamu hanya perlu untuk merawat gunting bahanmu.
Bagaimana caranya? Yaitu dengan tidak memakainya untuk menggunting benda selain bahan. Jaga ketajamannya dengan terus mengasah dan hindari dari kondisi basah supaya tidak berkarat. Kualitas ketajaman gunting bahan ditujukan agar ketika kita melakukan pemotongan, bahan tidak lari, menyangkut, atau pun rusak. Ada baiknya jika kamu memilih jenis gunting bahan dengan salah satu pegangan yang bengkok. Hal tersebut memiliki fungsi untuk memudahkan tangan ketika memotong diatas bidang datar.
Selanjutnya jenis gunting yang ketiga adalah gunting benang. Gunting benang memiliki ukuran lebih kecil dengan pisau dan pegangan yang sangat tipis. Gunting benang lebih tumpul dari gunting biasa. Hal ini bertujuan agar bahan tidak tidak mudah robek ketika kamu menggunting jahitan yang salah. Setelah itu, kamu juga membutuhkan peran dari alat yang disebut dengan pembuka kampuh. Gunting jenis ini berfungsi untuk memotong lubang kancing atau bisa juga jahitan yang salah.
Well, selesai sudah persiapan tahap ketiga kita gals. Bagaimana menurutmu? Cukup mudah bukan untuk mendapatkan berbagai macam hal yang perlu kamu siapkan dalam memulai target kamu menjadi desainer dan penjahit untuki dirimu sendiri? Yes, mudah banget. Aku harap kamu juga sudah mulai mempersiapkannya selama jelang waktu kita membahas pesiapan tahap keempat kita. See you soon gals, always have remarkable dreams :)
Your Limited Graduation Kebaya Gonna Be
Hai cewek-cewek, apa kabar kamu disana? Masih semangat untuk mengejar impianmu menjadi desainer fesyen dan penjahit untuk dirimu sendiri? Aku harap masih ya, dan sekarang aku mau mencoba berbagi pengalamanku sebagai desainer fesyen ulung, ups, pemula, dibawah pemula mungkin, tapi ga ada salahnya kan untuk berbagi? Oya gals, satu yang perlu aku tekankan bahwa aku tidak pernah belajar desain, aku hanya mencoba memulai berdasarkan apa yang aku lakukan dengan semua panca inderaku. Oke, hari ini aku mau membahasa tentang kelulusan. Apa sih menurutmu makna kelulusan yang berhubungan dengan dunia fesyen yang kita gemari ini? Coba kita telaah satu per satu lewat kata-kata. Toga? Sanggul? Make up? Ups, kebaya. Yap, kebaya.
Cewek apa masih asing di telingamu mendengar kata kebaya? Pasti engga dong buat kamu yang sedang menunggu upacara kelulusan atau yang bisa kita sebut dengan wisuda. Di satu sisi aku bisa tebak, pasti kamu lagi bingung-bingungnya mau pakai kebaya model apa. Diantara kamu ada yang sibuk mikirin “ah, aku ga mau keliatan kayak ibu-ibu”, “aku ga mau yang penuh payet, “aku ga mau yang ribet modelnya kesana kemari”. Cewek, sadar ga sadar komentar-komentar seperti itu pasti sering bermunculan dari kamu yang sedang mempersiapkan upacara kelulusan. Nah, untuk mengatasi kegalauanmu itu, aku mau berbagi pengalamanku ketika sibuk mempersiapkan kebaya wisuda.
Aku menjahit dan mendesain kebaya wisudaku sendiri teman-teman. Ketika hal itu terjadi, aku baru saja mulai belajar menjahit kurang lebih 1,5 bulan. Memang, pada saat itu merupakan jadualku untuk belajar membuat pola dan menjahit kebaya. Awalnya aku tidak pernah berfikir untuk melakukan hal tersebut, tapi tantangan dari guru jahitku membuat aku bersemangat dalam mendesain, membuat pola, serta menjahit kebaya wisudaku sendiri. Setelah memutar otak berfikir model kebaya seperti apa yang aku ingini yang sekaligus tidak kelihatan begitu formal, akhirnya aku berkonsultasi pada guru jahit ku untuk keputusan akhir model kebaya wisuda tersebut. Untuk memperjelas itu semua, aku berikan gambaran visualnya ya.
Teman-teman, bisa dilihat dari gambar diatas, untuk desain kebayanya sendiri aku memilih model yang sederhana dengan bukaan belakang, leher berbentuk bulat yang dipadu padan dengan potongan baby doll, kupnat depan, belakang, juga samping serta menggunakan engkol yang berbentuk gelombang dari bawah dada hingga bawah pinggul kedua. Untuk engkol yang berbentuk gelombang tersebut, aku menggunakan pola rok setengah payung yang sisi terpisahnya dipertemukan di bagian depan sehingga terkesan seperti terbuka tanpa jahitan.
Pada bagian depan yang dipertemukan tersebut, aku sedikit melebihkan pola dan bahan gelombangnya sehingga ia terlihat lebih menumpuk dan penuh guna menutupi bagian perut depan yang tidak dijahit. Kemudian, untuk bagian lengannya, aku juga memilih lengan polos biasa dan pas di lengan sampai ke tangan, kenapa? Karena aku mau menonjolkan keindahan dari paduan kerampingan postur bahu dan lengan. Untuk menambah keindahan postur bahu dan lengan tersebut, aku memilih bentuk slim atau pas pada pergelangan tangan. Akan lebih cantik jika ada aksen dari kancing bobok ataupun kancing yang hanya berfungsi sebagai fantasi saja.
Setelah itu, untuk bahan kebayanya aku memilih brocade semi perancis tanpa furing. Aku lebih memilih untuk memakai manset terpisah yang berbahan kaos agar kelihatan pas di badan, kenapa? Karena menurutku kebaya dengan furing jika dipakai oleh wanita-wanita yang ukuran badannya tidak terlalu slim akan terlihat penuh. Untuk perhitungan seberapa perlu bahan brocadenya, saat itu aku tidak bisa memutuskan begitu saja, Karen bahan brocade semi perancis yang aku beli sudah dihitung 1 kebaya yang berukuran kurang lebih 1,5x2,75 m.
Kemudian untuk membuat engkol gelombangnya, aku membutuhkan bahan tulle polos yang berukuran sekitar 1,5x1 m saja. Mengapa antara potongan atas badan dengan engkol gelombangnya memerlukan bahan yang terpisah? Itu semua disebabkan karena kondisi dari bordiran bahan brocade semi perancisnya tidak memungkinkan untuk dibuat gelombang. Ditambah pada engkol gelombang diperlukan teknik bordir tempel yang membuatnya semakin sulit jika memaksakan digunakan bahan brocade semi perancis untuk engkol gelombang.
Oke teman-teman, setelah kita membahas tentang kebaya sekarang saatnya kita beralih ke bawahan yang aku kenakan ketika upacara kelulusan. Untuk bawahannya sendiri, aku tidak memilih kain batik, songket, ataupun tenun. Bukannya aku mengesampingkan keindahan corak dari bahan-bahan tersebut, tapi menurutku untuk upacara kelulusan akan lebih bermanfaat jika kita menutamakan kenyamanan dan kepraktisan. Ketika di wisuda, kita di haruskan untuk berjalan, menaiki anak tangga, berhadapan dengan para dewan pemimpin upacara, apalagi ketika kuncir topi kita dipindahkan, sebagai cewek kita sangat butuh kenyamanan dalam bergerak.
Dalam hal ini, jika kita memilih batik, tenun, atau songket, menurutku akan lebih menyulitkan dalam bergerak. Ditambah kebutuhan kain-kain tersebut yang jika dipakai harus menggunakan tali, peniti atau apapun itu yang bisa saja sewaktu-waktu terlepas. Untuk menghindari hal yang demikian, aku memilih untuk mendesain bawahan berbentuk rok slim panjang, dengan belahan tertutup dibelakang, kupnat depan dan belakang, menggunakan resleting belakang yang juga berpinggang hipster. Mengapa aku memilih rok panjang slim? Itu semua dikarenakan pemakaian kebaya dengan potongan baby doll dari engkol gelombangnya, serta sudah terlihat agak penuh, berhimpit, dan menumpuk di bagian depan, sehingga untuk menyeimbangkan hal tersebut, rok slim lah yang paling mendekati.
Kemudian teman-teman, untuk bahan dari roknya sendiri aku memilih taffeta bridal yang bertekstur licin diluar serta agak mengkilap, juga agak tebal. Ini membuat tampilan kita semakin terlihat elegan. Dalam proses menjahitnya aku membutuhkan bahan taffeta bridal dengan ukuran I,15x1,25 m saja. Jika kamu penasaran seperti apa jadinya kebaya wisudaku, disini kembali aku berikan gambaran visualnya.
Setelah kita membicarakan banyak hal tentang menjadi desainer fesyen, pasti kamu bertanya-tanya bagaimana dengan proses menjahitnya? Calm down gals, dilain waktu aku akan berbagi tentang proses menjahit kebaya wisudaku ini, tunggu saja ya. Nah, gimana menurutmu? Mudah bukan? Masih ragu untuk memulai impian menjadi desainer fesyen dan penjahit untuk dirimu sendiri? Please, dont, karena aku disini ada untuk kamu yang selalu ingin berinovasi dengan ide-ide kreatifmu, yang selalu ingin tampil beda, yang selalu tampilannya disukai bukan menyerupai. Have a nice day gals, will miss you all, and always wait me to share my unlimited ideas J
What You Need Part 2 : Peralatan Mengukur
Menghitung hari, detik demi detik. Ups, ga sadar ternyata aku bersenandung sendirian. Hey gals, whats up? Ngaku ga ngaku, pasti lirik senandung yang aku bawakan tadi sedang kamu rasakan sekarang ini. Kamu sedang menunggu kebersamaan kita untuk membahas hal apalagi yang harus kamu siapkan, benar kan? Oke, mungkin kita ga usah berlamban-lamban ria lagi ya. Mari kita membahas kelanjutan dari persiapan kita pada tahap kedua ini, semangatnya mana???? Untuk persiapan tahap kedua ini, kita akan membahas tentang peralatan mengukur.
Hal penting pertama yang kita butuhkan untuk mengukur adalah skala. Skala? Apa itu skala? Apa kamu sedang memikirkan peta? Atau ilmu fisika? Ya, sedikit berhubungan gals, tapi skala yang sedang kita bicarakan ini berbeda dengan skala yang digunakan dalam pembuatan peta atau ilmu fisika. Sedikit kesamaan diantara mereka adalah sama-sama digunakan untuk menghitung. Namun bedanya adalah skala digunakan untuk menghitung ukuran dalam bentuk yang lebih kecil.
Skala khusus yang digunakan untuk membuat miniatur pola pakaian ini terbuat dari kertas dengan bentuk yang hampir menyerupai penggaris. Ada empat jenis ukuran yang tersedia pada skala ini, yaitu skala ½, ¼, 1/6, dan 1/8. Masing-masing skala digunakan sesuai kebutuhan, misalnya ketika kita ingin membuat miniatur pola dasar biasanya kita menggunakan skala ¼. Sedangkan untuk membuat miniatur pola rok setengah payung atau klok, kita bisa menggunakan skala 1/6. Agar kamu tidak bingung seperti apa bentuk skala tersebut, disini aku berikan deskripsi visualnya.
Kemudian, untuk hal kedua yang kita butuhkan dalam mengukur adalah penggaris siku. Yap, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan benda ini. Dalam membuat pola, baik yang miniatur ataupun yang sebenarnya penggaris siku sangatlah berperan penting. Hal ini disebabkan karena pada umumnya penarikan garis dalam pembuatan pola, misalnya pola lengan stali, kerah, sampai kupnat memerlukan tehnik penarikan garis yang harus membentuk sudut 90 derajat atau yang biasa kita kenal dengan sudut siku. Pembentukkan sudut siku memang terkesan sepele, tetapi hasil akhir yang ditampilkan akan jauh terlihat lebih indah.
Kemudian, hal terakhir yang perlu kita siapkan pada tahap kedua ini adalah meteran. Pernah dengar kata-kata meteran sebelumnya? Iya, kedengarannya hampir mirip, tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Mungkin kamu mendengar kata meteran yang berfungsi pada bidang bangunan, atau dalam mengukur panjang dan tinggi sesuatu. Sebaliknya disini meteran yang kita maksud berfungsi untuk mengukur organ luar manusia seperti lingkar leher, lingkar badan, panjang bahu, panjang pundak, lingkar pinggang, lobang kengan, dan segala yang berhubungan ukuran tubuh manusia unutuk membuat pola baju yang mereka inginkan. Meteran sendiri kita gunakan untuk mengukur dan membuat pola yang sebenarnya, dan juga merupakan pengganti dari fungsi skala yang kita gunakan dalam membuat miniature pola.
Well gals, selesai sudah pembahasan tahap kedua kita tentang hal apa yang perlu kamu siapkan dalam memulai impian kamu menjadi desainer dan penjahit untuk dirimu sendiri. Tetap mudah bukan? Untuk mendapatkan hal-hal yang kamu perlukan, kamu bisa membelinya ditoko khusus alat-alat menjahit. Ayo, mulai sekarang kamu coba cicil membelinya supaya pada saat praktek, kamu sudah sangat siap. Masih banyak lagi hal belum kita bahas gals, semoga kamu sabar ya untuk menunggu. See you soon, have a nice day, always wait me trying to share the things you need in these lovable worlds, designing and sewing.
What You Need Part 1: Peralatan Menggambar dan Membuat Pola
Mana yang ngaku cewek? Mana yang ngaku kreatif? Mana yang ngaku penampilannya beda dan ingin disukai bukan menyerupai? Tunjuk tangan teman-teman. Good job :D
Oke gals, setelah kemarin telah kamu berputar-putar ke seluruh bagian toko buku dan memilih buku apa yang paling mudah untuk kamu mengerti dalam mempelajari dunia jahit menjahit dan desain. Sekarang saatnya kita berdiskusi tentang hal-hal sederhana yang harus kamu siapkan. Aku yakin, kamu pun memiliki beberapa macam hal yang dibutuhkan dalam hal ini. Tapi, untuk lebih jelasnya aku akan coba membantumu untuk bisa mempersiapkannya secara singkat. Hal yang perlu kamu siapkan adalah berbagai macam peralatan, seperti peralatan menggambar pola, peralatan mengukur, peralatan memotong, peralatan untuk menandai, serta benang dan bahan.
Sekarang terlebih dahulu kita akan bahas peralatan menggambar pola. Hal pertama yang mesti kamu persiapkan adalah buku kostum. Buku kostum merupakan salah satu hal penting yang dapat membantu pemahaman kamu terhadap teori menjahit. Sebelum kita membahas lebih jauh lagi, akan lebih baik kalau aku berikan contoh visual dari buku kostum ini.
Buku ini memiliki lembaran ukuran yang hampir menyerupai kertas folio dimana lembaran tersebut memiliki garis pinggir dan garis tulis. Fungsi lembaran ini adalah untuk membantu memahami teori menjahit seperti ukuran tubuh orang, trik-trik dalam mengubah atau memecah miniatur pola dasar, dan juga tahapan-tahapan dalam menjahit pakaian. Ada sedikit perbedaan yaitu disetiap lembaran diberikan area kosong seperti kertas HVS yang dapat digunakan untuk melatih tangan kita menggambar sketsa tubuh manusia dan desain baju.
Selain itu, lembaran ini juga berfungsi untuk menempelkan contoh bentuk miniatur pola dasar, pecahan pola, dan bahan yang telah di jiplak dengan kertas doslah. Baru saja aku menyebutkan kertas doslah, yang pastinya kamu masih bingung kan apa sih kertas doslah itu? Kertas doslah merupakan kertas tipis dengan berbagai macam warna yang berfungsi untuk menjiplak gambar. Bisa kamu perhatikan gambar diatas, kertas yang berwarna-warni itulah yang disebut dengan kertas doslah. Di kertas inilah contoh bahan dan pola baju yang akan kita buat tervisualisasikan.
Setelah membahas hal-hal apa yang perlu kita siapkan dalam membuat miniatur pola, ada baiknya jika kita juga membahas hal yang sama dalam membuat pola yang sebenarnya. Hal kedua yang perlu kamu siapkan adalah berbagai macam kertas. Secara garis besar, antara pembuatan miniatur pola dan pola besar sangatlah mirip. Dua hal yang membuat mereka berbeda adalah penggunaan kertas karton dan kertas pola. Untuk kesempatan kali ini aku akan mencoba berbagi tentang fungsi dari kedua hal yang telah disebutkan sebelumnya dalam pembuatan pola besar.
Kertas karton merupakan hal pertama yang perlu kita siapkan dalam membuat pola besar. Siapa kira-kira rasanya yang belum tahu dengan kertas karton? Rasanya keberadaan kertas karton sudah tidak asing lagi ya dikehidupan kita. Banyak dari kegiatan kita yang melibatkan fungsi dari kertas ini, termasuk dalam dunia jahit menjahit. Dalam hal ini , kertas karton berfungsi untuk membuat pola dasar dalam ukuran sebenarnya. Mengapa kita gunakan kertas karton? Itu disababkan Karena pola dasar merupakan inti dari segala macam bentuk pola dan pecahan pola, sehingga kita membutuhkan kertas yang sedikit lebih tahan lama dan tidak mudah robek untuk dapat dipakai berkali-kali. Dalam hal ini kertas karton sangat mewakili fungsi dari hal yang kita butuhkan.
Selanjutnya, hal kedua yang perlu kita siapkan adalah kertas pola. Gals, jangan bingung jika aku menyebutkan kertas pola. Sebenarnya penggunaan kata kertas pola hanyalah satu hal yang berfungsi untuk membedakan penggunaan kertas dalam bidang menjahit dengan bidang yang lainnya. Hal ini disebabkan karena kertas pola yang dimaksud merupakan kertas berwarna cokelat yang biasa berfungsi sebagai sampul dari buku-buku sekolahmu atau disebut juga dengan kertas kopi dan ini sangatlah mudah untuk dicari. Sebenarnya penggunaan kertas kopi sebagai kertas pola dapat digantikan oleh kertas Koran yang sudah tidak terpakai lagi. sebaliknya dalam hal pembuatan pola, calon penjahit harus teliti.
Dengan menggunakan kertas kopi yang bertekstur licin dengan garis-garis tipis diharapkan dapat membantu ketelitian calon penjahit ketimbang kertas koran yang penuh dengan tulisan dan gambar. Untuk fungsinya sendiri, kertas pola atau kertas kopi merupakan tempat pembuatan dan pengembangan dari pola dasar yang sudah dirubah sedemikian rupa sehingga mewakili model baju yang akan kita buat. Selain itu jika dalam membuat miniature pola kita menggunakan kertas doslah yang berwarna warni, kertas pola atau kertas kopi kita gunakan untuk membuat pola yang sebenarnya. Sudah jelas kan beda fungsi antara kertas doslah pada pembuatan miniature pola dengan kertas kopi pada pembuatan pola besar? Jika sudah, sekarang saatnya kita melanjutkan diskusi menarik ini.
Kemudian hal ketiga yang perlu kamu siapkan dalam menngambar pola adalah pensil dan pensil warna khusus membuat pola. Dalam hal membuat pola kamu bisa menggunakan tipe pensil yang menurut kamu nyaman, misalnya tidak mudah putus atau patah. Jika terjadi putus atau patahnya pensil ketika menggaris sisi pola, hal tersebut dapat membuat ukuran pola berubah. Itulah yang menyebabkan tidak sesuainya hasil jahitan akhir yang diharapkan. Nah, saran aku untukmu adalah telitilah dalam memilih dan menggunakan alat tulis ini sehingga hasil akhir dari pekerjaanmu akan menjadi baik.
Selanjutnya, dalam membuat pola kita juga membutuhkan pensil warna khusus. Pensil warna yang khusus digunakan untuk membuat pola ini terdiri dari 2 warna berbeda pada masing-masing ujung yaitu merah dan biru. Kira-kira kamu tahu tidak mengapa dalam 1 pensil ada 2 warna? Itu semua untuk mempermudah kamu ketika membuat miniatur pola. Biasanya miniatur pola depan dan belakang dibuat dalam area yang sama, agar tidak keliru warna merah pada pensil digunakan untuk mewarnai pola depan sedangkan warna biru untuk sebaliknya.
Gals, masih penasaran dengan hal-hal yang perlu kamu siapkan selanjutnya? Oke, sabar yah. Untuk mempersiapkan ini semua kamu butuh kenyamanan. Sekarang saatnya kamu untuk mulai memikirkan alat-alat apa saja yang kamu butuhkan sampai pada tahap ini. Untuk tahap selanjutnya kita masih butuh diskusi yang panjang. Silahkan mempersiapkan, dan smapai bertemu dalam diskusi kita yang akan datang.
buka mesin jahit : http://ladymannequin.blogspot.co.id/2013_06_01_archive.html
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara menggambar pola dasar blus di kertas kopi
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Batik Besurek Bengkulu
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment