, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

PRAKARYA KERAJINAN

 PRAKARYA KERAJINAN

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 PRAKARYA KERAJINAN

cara membuat dan nama kerajinan dari bahan lunak limbah rumah tangga - Kerajinan
SOLUSI 1

Kerajinan dari Limbah Anorganik


1.     Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.     Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.     Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.     Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar
1.1    Menerima keberagaman produk pengolahan di daerah setempat sebagai anugerah Tuhan.
2.1    Menunjukkan rasa ingin tahu dan sikap santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia.
2.2    Mengaplikasikan perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam merancang dan membuat produk pengolahan.
2.3    Menunjukkan kemauan bertoleransi, disiplin dan bertanggung jawab dalam penggunaan alat dan bahan serta teliti dan rapi saat melakukan berbagai kegiatan pembuatan produk pengolahan.
3.3 Membandingkan desain kerajinan dari bahan limbah anorganik lunak atau keras berdasarkan konsep dan prosedur sesuai wilayah setempat.
4.3  Membuat karya kerajinan dan pengemasan dari bahan limbah anorganik lunak atau leras berdasarkan desain sesuai wilayah setempat.
3.4  Membandingkan desain kerajinan dari bahan limbah anorganik lunak atau keras berdasarkan konsep dan prosedur sesuai wilayah setempat.
4.4  Membuat karya kerajinan dan pengemasan dari bahan limbah anorganik lunak atau keras berdasarkan desain sesuai wilayah setempat.
Kita akan mempelajari tentang kerajinan bahan limbah anorganik?
Apa yang akan kita pelajari dalam bab ini?

Pendahuluan

Penyelamatan bumi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah anorganik menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah. Hal ini juga merupakan salah satu upaya dalam menyeimbangkan ekosistem. Dengan berpikir inovatif dan kreatif, limbah anorganik dapat disulap menjadi kerajinan yang bernilai tinggi. Dengan begitu, pencemaran lingkungan berupa sampah dapat diatasi dengan cepat dan menyelamatkan bumi kita untuk generasi selanjutnya.


Kerajinan dari Limbah Anorganik
Peta Konsep
Bahan dan Proses Limbah Anorganik
Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik
Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
·                  - Limbah Anorganik Lunak
·                  - Limbah Anorganik Keras
Pengolahan Sampah dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recyle)
Bunga Hiasan dari Sedotan Bekas
Lampu dari Botol Bekas
Limbah Kotak Kemasan

1.     Apa yang kamu ketahui tentang limbah anorganik?
2.     Temukan gejala-gejala yang terjadi pada lingkungan akibat limbah anorganik!
3.     Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi limbah tersebut?
4.     Berikan contoh produk kerajinan dari bahan limbah anorganik!
5.   
Aplikasi
Bisakah kamu membuat salah satu produk kerajinan yang kamu sebutkan di atas?
Bahan Ajar
A.    Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman produk kerajinan yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri pada tiap-tiap daerah. Keberagaman produk dan ciri khas kerajinan yang dihasilkan pada pelbagai daerah umumnya tidak terlepas dari kekayaan alam setiap daerah dan tidak terlepas pula dari pengaruh budaya setempat.
Awalnya produk kerajinan di Indonesia hanya digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan atau juga digunakan untuk keperluan ritual tertentu. Akan tetapi seiring dengan perkembangan serta kemajuan jaman dan teknologi, produk kerajinan tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau keperluan ritual saja, namun produk kerajinan kini juga dapat berfungsi sebagai hiasan interior maupun eksterior.
Tidak hanya itu, berkat adanya perkembangan serta kemajuan teknologi dan adanya pelbagai penelitian yang dilakukan oleh masyarakat, kelompok, atau perguruan tinggi, akhirnya bahan yang dapat dipakai untuk membuat kerajinan pun semakin bervariasi, termasuk diantaranya yaitu bahan kerajinan yang berasal dari limbah.
Berbicara tentang limbah, pada prinsipnya limbah dapat didasarkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu sebagai berikut:
Pertama, berdasarkan wujudnya, terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu limbah gas, limbah cair, dan limbah padat. Dalam hal ini sebagai contoh untuk limbah gas misalnya adalah karbon dioksida yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah, dan lain sejenisnya. Sedangkan contoh limbah cair misalnya adalah air sabun bekas cucian, minyak goreng buangan, dan lain sejenisnya. Sementara itu untuk contoh limbah padat misalnya adalah plastik, botol, kertas, dan lain sebagainya.
Kedua, berdasarkan sumbernya, terbagi menjadi  4 (empat) jenis, yaitu limbah pertanian, limbah industri, limbah pertambangan, dan limbah domestik.
Ketiga, berdasarkan senyawanya, terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang mengandung unsur karbon sehingga bisa dengan mudah diuraikan atau bisa membusuk secara mudah. Sebagai contoh dari jenis limbah organik misalnya adalah kulit buah-buahan dan sayuran serta kotoran hewan dan manusia. Sementara itu limbah anorganik merupakan limbah yang tidak mengandung unsur karbon sehingga sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan. Oleh sebab itu limbah anorganik dapat pula diartikan sebagai limbah yang tidak bisa membusuk. Sebagai contoh dari jenis limbah anorganik misalnya adalah plastik, botol beling bekas, pecahan kaca, dan lain sejenisnya.
Secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurug tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat untuk pupuk dan lain-lain.
Salah satu pemanfaatan limbah anorganik adalah dengan cara proses daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.

B.    Bahan dan Proses Limbah Anorganik
Limbah anorganik yang dapat digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1.     Limbah Anorganik Lunak
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara sederhana. Contohnya: gelas plastik, botol plastik, plastik kemasan, Styrofoam, karet ban, dan lainnya.
Hampir semua limbah anorganik lunak dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan karena dapat menggunakan alat yang sederhana.


2.     Limbah Anorganik Keras
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya logam, pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainya.

C.    Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:

Membuat topeng dari limbah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau kamu sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.

2.     Sampah Kaleng
Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.
Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
 

Kaleng drum dimanfaatkan sebagai tempat sampah


3.     Sampah Botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.

4.     Sampah Plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.

5.     Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.

6.     Sampah Kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya.

Zona Kreativitas
Di tangan seorang seniman, kulit telur disulapnya menjadi seni kerajinan yang cantik. Seniman Doni Setiawan sangat kreatif. Sampah kulit telur  diubah menjadi kaligrafi yang bernilai. Di rumahnya Jl. KH Hasyim Asyari, Kota Bangkalan, menjadi galeri karya-karya kaligrafinya yang diminati banyak orang untuk hiasan dinding.
Selain kaligrafi, dia mulai mencari sensasi. Dari sekian banyak sampah yang setiap hari dibuang dari toko mracang ibunya, sampah botol dan kulit telur yang membuat dia tertarik. Beberapa botol dan kulit telur yang dibuang ke tong sampah diambilnya. Kulit telur dibersihkan dengan sabun dan air, begitu pula botolnya. ”Saya berpikir waktu itu bagaimana kalau botol ditempeli kulit telur sepertinya menarik bila dipajang,’’ katanya.

Dia mulai sibuk dengan kegiatan barunya menempeli botol dengan kulit telur.  Hanya berbekal kulit telur dan lem untuk perekat. Juga kuas dan cat, untuk memberi warna. Setelah beberapa botol jadi. Dia juga menempeli vas bunga dengan kulit telur. Hasil karyanya rupanya tidak dilirik orang. Semula teman-teman dekat dan kerabatnya yang memesan. Dia mulai bertanya, kenapa karya seperti ini tidak laku di pasaran. Dia membuka internet. Ternyata sudah banyak orang yang membikin vas bunga dengan ditempeli kulit telur.

Dia pun berubah haluan ke kaligrafi. Dia bikin kaligrafi seperti tulisan iqro dan lafal-lafal tulisan Arab lainnya. Dalam waktu tiga hari sampai satu minggu dia mampu menyelesaikan pekerjaannya membuat tulisan kaligrafi dengan di tempeli kulit telur.
           
Buatlah kerajinan tangan dengan bahan botol plastik berikut ini. Perhatikan langkah-langkah pembuatan gelang modis dari botol plastik berikut dengan teliti!
Bahan:
1.     Isolasi tebal warna-warni
2.     Botol bekas air aqua
3.     Kancing baju untuk hiasan
4.     Lem yang kuat (lem UHU) atau lem tembak kalau ada
5.     Gunting
6.     Cutter
Cara membuat:

1.     Potong-potong botol air aqua bekas sesuai dengan garis-garis botolnya.
2.     Potongan itu bentuknya akan jadi seperti lingkaran.
3.     Ambil isolasi warna dan rekatkan di sekeliling potongan botol air aqua. Rapikan bagian dalamnya juga.
4.     Jadinya seperti ini kalau sudah ditutup dengan isolasi warna.
5.     Ambil kancing hias, kasih lem UHU atau pakai lem tembak.
6.     Tempelkan kancing hias. Kreatiflah menyusun kancingnya.
7.     Hasil akhirnya seperti ini.
8.     Kamu bisa menggunakan ‘Bottle Bracelet’ buatan kamu untuk asesoris gelang.
9.     Oya, selain kancing, kamu bisa menggunakan apa pun yang kamu temukan untuk hiasan. Misalnya kamu bisa pakai payet-payet (sequin), pita-pita, dan sebagainya. Terus kalau memotong botol air aqua, kalau masih ada sisa bagian bawahnya bisa kamu pakai untuk bercocok tanam di kebun, di daur ulang jadi pot plastik.

1.     Produk-produk kerajinan yang terbuat dari bahan limbah anorganik sangat banyak terdapat di Indonesia. Bagaimana pendapatmu mengenai hal tersebut? Ungkapkan pendapatmu dengan tepat!
2.     Perhatikan produk-produk kerajinan yang terbuat dari limbah anorganik yang terdapat di sekitar tempat tinggalmu.
3.     Amatilah jenis bahan limbah anorganik yang digunakan, fungsinya, dan teknik pembuatannya.
4.     Kerjakan bersama kelompokmu pada kolom berikut ini dan berikan kesimpulan berdasarkan hasil kerjamu!                         
Kerjakan kegiatan di bawah ini bersama kelompokmu!
Buatlah produk kerajinan tangan dengan bahan limbah kertas, perhatikan langkah-langkah di bawah ini, kemudian praktikkan!

Kerajinan Tangan Berbahan Kertas Daur Ulang
Pemanfaatan sampah kertas ini dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang. Proses kerajinan tangan ini pun tidak membutuhkan waktu yang lama dan menggunakan bahan-bahan disekitar kita. Pemanfaatan sampah kertas ini juga salah satu bentuk dukungan untuk mengurangi sampah di dunia. Kertas daur ulang yang terbuat dari kertas koran akan menghasilkan warna abu-abu sehingga Anda harus menambahkan pewarna sesuai dengan keinginan Anda.
Alat yang dibutuhkan :
1. Blender atau Lumpang
2. Screen berkasa=cetakan
3. Screen tanpa kasa
4. Baskom
5. Busa
6. Kain bekas

Bahan :
1.     Kertas atau Koran bekas (kertas tidak boleh mengandung plastic seperti kertas kalender atau kertas pembungkus makanan)
2.     Pewarna alami: kunyit, pandan, daun jati, dsb
3.     Batang/kelopak bunga yang kering
Cara pembuatan kerajinan tangan:
1.     Kertas bekas disobek atau digunting-gunting kecil
2.     Semua bahan ditempatkan disuatu tempat/ember dan direndam selama ± 2 hari. Kalau ingin cepat bisa juga direbus selama 1 sampai 2 jam, untuk membersihkan dari tinta dan bahan pengganggu lainnya. Sisa airnya jangan di buang di sembarang tempat karena mengandung tinta yang dapat mengganggu makhluk hidup disekitarnya
3.     Kemudian kertas tersebut dihancurkan dengan menggunakan blender
4.     Masukkan bubur kertas ke dalam baskom yang telah diisi air bersih (tiap 250 gr bubur kertas membutuhkan 5 liter air bersih). Kebutuhan air bisa disesuaikan, tergantung dari ketebalan kertas yang diinginkan.
5.     Untuk mempercantik diberi bahan pewarna alami,  misalnya pandan, kunyit dll. Bubur dalam baskom dicampur dengan pewarna tadi, kemudian diaduk.
6.     Cetakan dan screen (screen bagian atas)dimasukkan ke dalam bak yang sudah tercampur dengan bubur kertas, masukkan secara merata.
7.     Angkat cetakan dari dalam baskom atau bak
8.     Siapkan kain yang lebar, sebaiknya kain yang bisa menyerap air.
9.     Angkat screen, dan letakkan cetakan yang diatasnya sudah ada bubur kertas, hilangkan airnya dengan busa.
10.  Setelah csreen tidak lagi mengandung air, screen kemudian diangkat. Kemudian dikeringkan jangan terkena sinar matahari langsung karena akan mempengaruhi warna kertas, cukup diangin-anginkan saja. Setelah itu dapat disetrika agar permukaannya halus
11.  Kertas bisa dipergunakan untuk kartu atau souvenir lainnya, dan bisa juga digunakan untuk menulis.

D.    Pengolahan Sampah dengan Konsep 3R
Upaya penanganan diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah secara signifikan mulai dari sumbernya sampai sampai ke tempat pembuangan akhir. Ada beberapa cara menangani pengurangan sampah yang lebih dikenal dengan prinsip 3R meliputi kegiatan:
1.     Reduce (Mengurangi)
Kegiatan mengurangi sampah, tidak akan mungkin menghilangkan sampah secara keseluruhan tetapi secara teoritis aktivitas ini akan mengurangi sampah dalam jumlah yang nyata. Oleh karena itu kita harus mengurangi pengunaan bahan atau barang yang kita gunakan dalam aktivitas kita sehari-hari, karena semakin banyak kita menggunakan bahan atau barang, maka akan semakin banyak sampah yang dihasilkan. Mengurangi produksi sampah dapat dilakukan dengan cara :
a.     Menggunakan bahan atau barang yang awet.
b.     Mengurangi penggunaan barang sekali pakai.
c.      Mengurangi belanja barang yang tidak terlalu dibutukan.
d.     Merawat dan memperbaiki pakaian, mainan, perkakas dan peralatan rumah tangga daripada menggantinya dengan yang baru.
e.     Menggunakan kantong plastik (kresek) 3 sampai 5 kali untuk berbelanja.
f.       Menggunakan keranjang atau kantong yang dapat digunakan berulang ulang.

2.     Reuse (Memakai kembali)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai, hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi sampah. Pemakaian kembali barang bekas tanpa harus memprosesnya dulu :
a.     Menggunakan kembali kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainya.
b. Memanfaatkan barang kemasan menjadi tempat penyimpanan sesuatu.Seperti kertas bekas, botol plastik, botol kaca masih dapat dipergunakan kembali untuk keperluan lainnya. Contohnya kertas, koran bekas dapat digunakan kembali sebagai pembungkus barang-barang, botol plastik digunakan sebagai tempat bibit tanaman.
c.      Menggunakan bahan yang bisa dipakai ulang daripada yang sekali buang, sebagai misalnya : membeli batere yang dapat diisi ulang daripada batere sekali buang.

3.     Recycle (Mendaur ulang)
Uji Kompetensi
Sebisa mungkin barang--barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang, tidak semua barang bisa didaur ulang namun saat ini sudah banyak industri formal yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomis yang dapat didaur ulang (misalnya : kertas, plastik, gelas, kaleng, botol, sisa kain), dilakukan pengepakan kemudian dijual kepada pengepul sampah sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat dimanfaatkan lagi dibuang ke TPA.  
1.     Buatlah contoh tindakan pengolahan limbah anorganik, tuliskan pula jenis bahan limbah yang sesuai dengan teknik pengolahan 3R!
2.     Mendeskripsikan bahan limbah anorganik berdasarkan prinsip pengolahan limbah.

Pikirkan sebuah gagasan baru mengenai ide penciptaan dan pengembangan dari limbah kantong plastik yang merusak lingkungan. Diskusikan bersama teman-teman dan buatlah rancangan gagasan dalam bentuk laporan dan gambar. Lakukanlah presentasi dan praktikkan di depan kelas!

E.    Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
1.     Mengenal Kerajinan dari Bahan Anorganik
a.     Limbah Plastik
Sampah plastik bisa di daur ulang sebagai jenis kerajinan tangan yang memiliki niai guna dan bernilai ekonomis. Biasanya pengolahan limbah plastik dijadikan sebagai industri rumahan oleh ibu-ibu. Barang yang dapat dibuat dari sampah plastik beraneka ragam, salah satunya adalah lampu dari botol bekas dan membuat kerajinan tangan berupa bunga hiasan dari sedotan bekas.
1)     Bahan yang diperlukan:
-        Gunting
-        Cutter
-        Lem plastik
-        botol plastik bekas
-        kabel listrik
-        lampu kecil (lampu cabai) beserta cupnya
-        colokan lampu dan
-        cat semprot.
2)     Cara membuat lampu dari botol bekas :
-        Pertama kita perlu mengumpulkan barang-barang yang diperlukan. Kita akan memerlukan botol bekas, gunakan botol yang lebih besar jika anda menginginkan lampu yang lebih besar dan gunakan botol yang lebih kecil jika ingin lampu yang kecil. Dan bentuk dari botol bebas sesuai dengan keinginan kamu.
-        Lalu potong bagian bawah dari botol plastik menggunakan cutter yang tajam agar tidak merusak botol, ikuti bentuk botol agar terlihat rapi. Bagian bawah botol ini akan dijadikan kaki lampu.
-        Rekatkan tutup botol dengan bagian bawah dari botol plastik tersebut
-        Lubangi tengah dari bagian bawah botol plastik tersebut sampai menembus bagian tengah dari tutup botol.
-        Gunakan cat semprot untuk memberikan warna pada botol jika diperlukan.
-        Rekatkan cup lampu pada bagian dalam dari tutup botol dan sambungkan kabelnya melalui lubang yang telah kita buat.
-        Letakkan lampu pada cup lampu tersebut dan sambungkan kabel ke stop kontak dan lampu tersebut pun sudah siap digunakan.

Cara membuat hiasan bunga dari sedotan bekas
1)     Bahan yang diperlukan
-        Gunting
-        Cutter
-        lidi atau kawat
-        sedotan baru atau yang sudah terpakai.
Gunakanlah sedotan yang sudah terpakai karena tujuan kita adalah daur ulang (menggunakan kembali bahan yang masih bisa dipakai) dan menggunakan sedotan baru hanya akan menambah sampah-sampah plastik.
2)     Cara membuat bunga dari sedotan plastik:
-        Langkah pertama adalah memotong sedotan dengan panjang kurang lebih 10cm.
-        Kemudian setiap ujung sedotan dibelah menjadi empat bagian. Jika ingin kelopak bunga terlihat lebih lemas anda bisa mengesut sedotan tersebut dengan ujung gunting.
-        Potong setiap ujung sedotan hingga terlihat lancip seperti kelopak bunga.
-        Gabungkan beberapa sedotan menjadi satu sehingga terlihat seperti kelopak kelopak bunga yang menyatu. Sangat dianjurkan untuk memiliki dan menggunakan banyak sedotan agar bunga terlihat lebih jelas dan mekar.
-        Bunga ini diikatkan pada kawat yang telah dibungkus oleh kertas krep.
-        Jika anda menginginkan daun pada bunga anda dapat membuat bunga tersebut dengan menggunakan gelas plastik dan dipotong menyerupai bentuk daun.
-        Jika satu tangkai bunga telah selesai, ulangi langkah 2-7 sehingga anda memiliki jumlah tangkai yang cukup untuk dijadikan menjadi bunga di dalam sebuah pot.
-        Dan bunga hiasan dari sedotan plastik pun sudah selesai.

b.    Limbah Kotak Kemasan
Kardus (corrugated paper) merupakan bahan kemasan yang digunakan untuk melindungi suatu produk selama distribusi dari produsen ke konsumen. Kardus terbuat dari bahan dasar berupa kertas yang diketahui mudah sekali mengalami kerusakan. Walaupun begitu, sampah kardus tetap saja dapat menimbulkan masalah yang dapat menganggu kebersihan dan keindahan lingkungan. Di Indonesia pemanfaatan sampah kardus masih belum dilakukan dengan optimal. Padahal sampah kardus yang sudah tidak terpakai tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang, misalnya menjadi tempat pensil.
1)     Alat dan Bahan:
-      
Kardus kemasan minuman
-        Alat tulis
-        Kain kerah
-        Kain flannel
-        Resleting
-        Mute hitam (untuk mata)
-        Lem
-        Gunting
-        Benang jahit
2)     Langkah Pembuatan Produk:
-        Setelah dibersihkan, bentuk kardus kemasan minuman hingga sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
-        Gunting kain kerah menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama dengan setiap sisi kardus kemasan minuman.
-        Kemudian tempel kain kerah ke bagian dalam kardus kemasan minuman hingga seluruh sisinya tertutup.
-        Pasang resleting di bagian depan kardus kemasan minuman dengan menggunakan lem.
-        Lalu pola dan gunting kain flanel dengan ukuran setiap sisi kardus kemasan minuman tetapi dilebihkan ±1 cm untuk menyatukan setiap sisi dengan cara dijahit
-        Ambil kain flanel bagian depan untuk wajah kelinci, lalu pasang mute hitam untuk matanya dan buat bentuk mulut menggunakan kain flanel.
-        Pola telinga kelinci menggunakan flanel sebanyak 4 buah, ambil 2 pola kemudian satukan dan jahit hingga menjadi 2 buah telinga kelinci.
-        Pasang telinga kelinci dengan pola sisi bagian atas yang sudah digunting.
-        Lapis seluruh sisi luar kardus kemasan minuman dengan kain flanel yang sudah dipola dengan cara direkatkan dengan lem terlebih dahulu.
-        Kemudian satukan kain flanel dari sisi yang satu ke sisi yang lain dengan cara dijahit menggunakan benang jahit.
-        Setelah itu pola tangan dan ekor kelinci, lalu tempelkan.
-        Hias kotak pensil kelinci sesuai dengan keinginanmu, misalnya diberi wortel dan pita.
-        Selesai, kotak pensil kelinci siap menemani hari-harimu.
Zona Kreativitas
kreasi burung merak
Menjadi kaya itu sebuah pilihan. Begitulah yang diperjuangkan Kusnodin. Lelaki tamatan sekolah dasar (SD) ini sadar, ia dilahirkan dari keluarga tidak mampu. Ia berusaha memperbaiki kualitas hidupnya dengan pekerjaan apapun, asal halal. Ia mencoba membuat kerajinan dari kaleng bekas. Awalnya, Kusnodin sedang merapikan kunci dan alat-alat perlengkapan bongkar mesin mobil dalam sebuah kaleng. Ia sadar banyak kaleng berserakan di pojokan rumahnya, termasuk bekas kaleng oli dan kaleng biskuit. Saya mencoba menggunting kaleng-kaleng itu hingga berbentuk lembaran serta memisahkan kaleng yang tebal dan tipis. Awalnya saya juga bingung mau membuat apa, tapi karena di rumah banyak unggas, saya mencoba membuat unggas dari kaleng bekas, ujarnya.
Dalam sebulan, ia mampu membuat kreasi unggas pertamanya. Ia ingat saat itu membuat kreasi burung merak dan laku Rp 30 ribu. “Saya kreasikan dengan pigura agar tampak cantik. Lumayan lah untuk menambah penghasilan”, katanya. Ia pun tekun mencari kaleng-kaleng bekas dari tetangganya. Bila kurang, ia meminta pemulung untuk menjual kaleng kepadanya. Jika pengepul hanya membeli kaleng dari pemulung Rp 1.000 per kg, Kusnodin berani membeli Rp 5 ribu per kg.
Selepas itu, berbagai pameran diikutinya. Sejumlah penghargaan juga diterima sebagai pelopor usaha kecil dan menengah (UKM) kategori bahan bekas dan ramah lingkungan. Saat itu, Kusno sudah menjual patung kaleng bekas mulai Rp 175 ribu hingga Rp 26 juta. Beragam produknya juga diminati hingga mancanegara seperti Australia, Amerika Serikat, Belanda, hingga Jepang. Berkat ketekunannya, ia kini mampu mengantongi omzet hingga Rp 60 juta per bulan.

c.     Limbah Kain Perca
Cara Membuat Kerajinan Keset Dari Kain Perca

1)     Potong kain perca berbentuk segi empat dengan ukuran kurang lebih 5 x 5 cm atau 8 x 8 cm, bisa disesuaikan keinginan kamu.
2)     Lipat diagonal potongan kain perca tersebut membentuk segitiga seperti yang terlihat pada gambar (a), kemudian lipat kain ke dalam hingga membentuk seperti gambar (b) dan kembali lipat sampai seperti gambar (c).
3)     Lakukan kegiatan diatas sebanyak-banyaknya.
4)     Sebagai alas keset, Anda bisa menggunakan kain perca dengan ukuran yang lebih besar dan dibentuk sesuai degan keinginan. Misalnya saja berbentuk oval, segi empat, kupu-kupu, ikan, atau pola unik lainnya.
5)     Kemudian sambungkan potongan-potongan kain perca yang telah dibentuk seperti gambar (c), sehingga memenuhi bentuk pola yang telah disiapkan.
6)     Bila pola sudah terhias dengan cantik, produk siap dikemas dan dipasarkan.
d.    Limbah Kaleng
1)     Alat dan Bahan:
-        kaleng susu bekas (cuci dan lap hingga kering)
-        tisu servietten
-        kertas merang
Ini adalah kertas daur ulang, cirinya tidak terlalu berbulu, lentur dan murah. Gunting dengan ukuran:
P = keliling kaleng + 1 cm
L = tinggi kaleng (mulai dari lis atas)
-        lem kental
Campur 100 gr lem kayu berwarna putih dengan 20 gr air. Aduk rata sampai tidak berbusa. Gunakan untuk menempel kertas merang.
-        lem encer (sebagai pengganti lem khusus servietten)
Campur 100 gr lem kayu berwarna putih dengan 40 gr air. Aduk rata sampai tidak berbusa. Gunakan untuk menempel tisu.
-        double tape
-        pita lebar ¼ inci
-        spon pengoles.
2)     Cara Membuat:
(1)   Olesi permukaan kaleng dengan lem kental, mulai dari lis tengah ke arah bawah sambil bergerak ke kanan. Lem jangan terlalu tipis karena akan cepat kering, jangan terlalu tebal karen gumpalan lem membuat kertas merang mudah robek saat diratakan.
(2)   Tempel kertas merang sedikit demi sedikit pada kaleng, mulai dari lisa tengah kaleng. Pastikan kertas tidak miring sampai akhir penempelan. Usap dan tekan perlahan kertas agar tidak berkerut dan bergelembung.
(3)   Kelupas tisu. Ambil lapisan paling atas yang bermotif. Jika panjang tisu tidak cukup, sambung dengan tisu yang bermotif sama.
(4)   Dengan spons pengoles, olesi seluruh permukaan kaleng dengan lem encer. Tempelkan tisu sedikit demi sedikit, lalu oleskan lem encer sekali lagi pada permukaan tisu sambil diratakan dengan spons pengoles. Lakukan perlahan-lahan agar tisu tidak sobek.
(5)   Usap perlahan permukaan tisu dengan spons pengoles sampai lem tidak tampak lagi. Jika tisu sobek saat terkena lem, tambal bagian tersebut deng tisu bermotif sama. Setelang lem mengering, pernis permukaan kaleng dengan lem encer. Biarkan mengering.
(6)   Jika anda ingin hasil kreasi anda mengkilat, gunakan pernis kayu sesuai petunjuk pemakaian. Jika anda ingin hasil yang tidal terlalu mengkilat, cukup pernis dengan lem encer.
(7)   Untuk tutup kaleng: Gunting melingkar kertas merang 2 cm lebih besar dari diameter tutup kaleng. Tempel dengan lem kental. Ratakan lem di lekukan-lekukannya mulai dari yang paling dalam.
(8)   Gunting sekeliling kertas, sisakan 0,5 cm. Gunting kelebihan kertas itu dengan jarak 1 cm. Rekatkan, lalu tempelkan tisu dengan cara yang sama seperti langkah no.4 dan 5.
(9)   Tempel pita yang sudah diberi double tape mengelilingi tutup kaleng, tambahkan sedikit lem kental pada ujung pita.
Kaleng yang sudah dihias ini bisa dijadikan:
a)     wadah kue kering (lapisi bagian dalamnya dengan kertas roti)
b)     tempat tisu gulung (lubangi bagian tengah tutup kaleng)
c)     tempat sampah kering
Bukan hanya limbah peternakan, sayuran atau plastik saja yang dapat di daur ulang. Limbah kaca pun juga dapat didaur ulang. Yaitu dengan cara:
Digunakan untuk menghias vas bunga, piring, yang terbuat dari tanah liat (grabah), atau lampu (lampion), caranya:
1)     Kaca yang warna-warni dipotong kotak-kotak atau bentuk lain yang sesuai atau seukuran. Lalu dibersihkan dan dikeringkan.
2)     Setelah itu kaca tersebut atau kaca yang sudak dipotong-potong ditempel di vas atau di piring yang sudah disediakan.
3)     Cara menempelnya tidak boleh sembarangan namun harus sesuai bentuk yang baik agar dapat dilihat indah dan menarik.
4)     Setelah itu kaca diberi pelapis agar kaca tidak mudah lepas. Setelah itu bilas dan keringkan.
5)     Kerajinan siap dipamerkan dan dijual.
6)     Jika terkena sinar lampu atau matahari piring, vas, atau kerajinan ini dapat memancarkan cahaya atau sinar yang indah. Kerajinan ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

2.     Kemasan untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
Kemasan secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, gunangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan kemasan sejauh hal tersebut memang bermanaat untuk melindungi isinya.
Untuk membuat kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi banyak berbagai jenis material yang bisa digunakan. Asahlah imajinasimu untuk membuat kemasan yang menarik dan berbeda dari waktu ke waktu.
Kardus dan kertas adalah pembungkus yang paling mudah untuk dibuat. Hindari penggunaan plastik karena akan menghasilkan sampah anorganik baru yang tidak dapat terurai.

3.     Keuntungan Mendaur Ulang Sampah
a.     Aspek Lingkungan
1)     Penghematan Sumber Daya Alam
Pemenuhan bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan penggunaan bahan baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya bahan baku dari alam dapat digunakan untuk proses produksi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
2)     Pengurangan Pencemaran Lingkungan
a)     Beberapa keunggulan daur-ulang sampah anorganik yang berkaitan dengan penanggulangan pencemaran lingkungan antara lain adalah sebagai berikut:
b)     Mendaur-ulang 1 ton kertas koran akan menyelamatkan 17 pohon dan menggunakan kertas daur-ulang dapat mengurangi 74% pencemaran udara, 34% pencemaran air, dan menghemat energi hingga 67%.
c)     Usaha daur-ulang sampah anorganik seperti kaca, plastik, kertas koran, kaleng, besi, dapat mengurangi tumpukan sampah kota hingga 25%.

b.     Aspek Ekonomi
1)     Menghemat Biaya Operasional Pengelolaan Sampah  
Daur-ulang sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi biaya pengangkutan dan pembuangan akhir.
2)     Menciptakan Lapangan Kerja
Hasil Studi CPIS (1988) menyebutkan bahwa seorang pemulung di Jakarta mampu mengumpulkan rata-rata 35 kg sampah per hari. Apabila penyerapan pemulung terhadap total produksi sampah kota sebesar 25%, maka di Jakarta saja yang menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah per hari mampu menciptakan lapangan kerja di sektor informal bagi kurang lebih 40.000 pemulung.
3)     Menyediakan Bahan Baku bagi Industri Daur-Ulang
Sampah Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan disetorkan ke pabrik pengolah bahan sampah sebagai bahan baku kelas dua.
Sebagai contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertas berskala besar yang membutuhkan bahan baku dari sampah kertas sebesar 50 ton per hari (PT. Gunung Jaya Agung) dan 1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur). Dari kedua pabrik kertas tersebut, kebutuhan bahan baku yang dipasok dari pemulung mencapai 378.000 ton setiap tahun yang berarti penghematan sejumlah 6 juta pohon yang seharusnya ditebang sebagai bahan baku kertas.
Uji Kompetensi
Tugas Terstruktur
Tugas Man
1.     Carilah beberapa bahan limbah anorganik yang terdapat di sekitar lingkunganmu.
2.     Kelompokkan bahan yang termasuk limbah anorganik lunak yang kamu temukan di lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan.
Jenis bahan limbah anorganik
Ciri-ciri limbah anorganik
Bentuk limbah anorganik
Tempat penemuan
Dapat dimanfaatkan untuk produk kerajinan    
Bersama kelompokmu lakukan kegiatan berikut ini. Kemudian, tuliskan dalam laporan hasil observasi!
     Alat dan Bahan
1.     Alat tulis
2.     Kertas
3.     Kamera
     Langkah Kerja
1.     Tentukan lokasi observasi sesuai dengan tugas tiap per kelompok (rumah, pasar, sekolah, sungai).
2.     Setiap kelompok melakukan kegiatan pengamatan di masing – masing lokasi yang telah ditentukan. Kegiatan pengamatan dilakukan selama dua hari.
3.     Kumpulkan data tentang jenis sampah yang ada di lokasi pengamatan. Kategorikan jenis sampah tersebut berdasarkan kriteria berikut ini yaitu :
a.     Limbah anorganik
b.     Limbah yang dapat didaur ulang
4.     Masukkan data hasil pengamatan tersebut ke dalam lembar hasil pengamatan.
5.     Identifikasi cara yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar lokasi pengamatan untuk mengamati limbah tersebut.
6.     Mencari informasi dari berbagai sumber literatur (koran, majalah, dan lain – lain) tentang limbah golongan B3 (Beracun dan Berbahaya) dan dampaknya bagi manusia dan ekosistem.
7.     Lengkapi hasil observasi dan pencarian informasi dengan gambar atau foto
8.     Laporkan hasil observasi dan pencarian informasi dalam laporan dan presentasi.
     Pertanyaan sebelum pengamatan!
1.     Apakah yang dimaksud dengan limbah?
2.     Sebutkan macam-macam limbah berdasarkan karakteristiknya!
3.     Apa saja kriteria limbah yang dapat digolongkan ke dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)?
4.   
Tugas Tidak Terstruktur
Tugas Kelompok                                          Teknik Penilaian: Penilaian Unjuk Kerja
Sebutkan klasifikasi limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)!     
1.     Buatlah kelompok terdiri atas 4 orang anak!
2.     Susunlah sebuah rencana pameran karya kerajinan dari bahan limbah anorganik!
3.     Buatlah tempat atau ruang pameran yang menarik dan tersusun rapi!
4.     Susunlah karyamu dan teman-temanmu pada display ruang pameran!
5.     Untuk hasil yang lebih baik buatlah kemasan yang menarik pada setiap karya!
Refleksi

Perluasan
ULANGAN HARIAN
Petunjuk

1.     Bacalah bahan ajar pada bab ini!
2.     Perhatikan dan pelajari gambar ilustrasinya!
3.     Diskusikan dengan temanmu dan buatlah refleksi dari bahan ajar!
4.     Kerjakan tugas terstruktur dan tugas tidak terstruktur dengan baik dan benar1
5.     Kerjakan perluasan di bawah ini dengan baik untuk menguji kompetensimu!
Setelah dapat melalui uji kompetensi, lanjutkan ke kompetensi dasar berikutnya!

A.    Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat!
1.     Di sebuah sungai ditemukan benda – benda seperti berikut ini:
(1)     Kaleng sarden       (4) Daun pisang
(2)     Botol air mineral    (5) Bangkai binatang
(3)     Kantong plastik
Yang termasuk jenis limbah anorganik adalah nomor ... .
a.     (1), (3) dan (5)
b.     (1), (3) dan (4)
c.     (1), (2) dan (3)
d.     (2), (3) dan (4)
2.     Limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabkan proses perkaratan pada lempeng baja yaitu limbah yang bersifat ... .
a.     Beracun
b.     Korosif
c.      Infeksi
d.     Mudah terbakar
3.     Limbah rumah tangga yang tidak dapat terurai adalah ... .
a.     Kaca, plastik, sisa makanan
b.     Karet, dedaunan, kaca
c.     Plastik, kaca, karet
d.     Kaleng, besi, sampah organik
4.     Menggunakan kembali sapu tangan daripada tissue termasuk pemanfaatan limbah secara ... .
a.     Reduce
b.     Reuse
c.      Recycle
d.     Fermentasi
5.     Mengolah kertas bekas menjadi kertas daur ulang merupakan tindakan yang menerapkan konsep ... .
a.     Reduce
b.     Reuse
c.     Recycle
d.     Replant
6.     Adi menggunakan kaleng bekas untuk pot tanaman. Hera merangkai kain perca membentuk lembaran kain yang kemudian digunakan untuk membuat tas. Pernyataan yang benar untuk kreatifitas kedua anak tersebut adalah ... .
a.     Adi melakukan kegiatan mereuse, sedangkan Hera merecycle
b.     Adi melakukan kegiatan merecycle, sedangkan Hera mereuse
c.      Adi maupun Hera melakukan kegiatan mereuse
d.     Adi maupun Hera melakukan kegiatan merecycle
7.     Berikut yang bukan merupakan jenis kertas yang dapat dimanfaatkan lagi dengan proses daur ulang adalah ... .
a.     Kertas Koran
b.     Majalah
c.      Buku
d.     Kertas minyak
8.     1) Koran bekas dimanfaatkan sebagai hiasan kotak tisu
2) Ban bekas dimanfaatkan sebagai ban baru
3) Kertas-kertas bekas dimanfaatkan sebagai buku baru.
4) Pecahan kaca dimanfaatkan sebagai kerajinan mozaik
Diantara pernyataan tersebut, yang merupakan pemanfaatan sampah tanpa daur ulang adalah . . .
a.     2) dan 3)                                                       
b.     1), dan 2)                                                                  
c.      4) dan 3
d.     1) dan 4)
9.     Botol minuman biasanya berbahan dari...
a.     Kertas
b.     Plastik
c.      Logam
d.     Besi
10.  Barang bekas yang digunakan untuk membuat celengan adalah...
a.     Kaleng bekas
b.     Sedotan bekas
c.      Kertas bekas
d.     Plastik bekas
11.  Kaleng susu terbuat dari bahan...
a.     Kertas
b.     Plastik
c.     Logam
d.     Fanel
12.  Alat dan bahan di bawah ini yang dapat digunakan untuk membuat celengan adalah…b. kaleng
13.  Prinsip mengolah sampah adalah...
a.     memakai kembali
b.     membuang kembali
c.      menambah kembali
d.     menyimpan kembali
14.  Berikut termasuk limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara sederhana adalah ….a. gelas plastik
15.  Pengemasan karya kerajinan mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini yang bukan termasuk salah satu fungsi pengemasan adalah ….
a.     Menyiapkan barang menjadi siap untuk dikonsumsi
b.     Melindungi produk dari bahaya pencemaran
c.      Melindungi produk yang ada di dalamnya
d.     Membantu mencegah atau mengurangi kerusakan produk yang ada di dalamnya
16.  Menyikapi limbah yang semakun lama semakin menumpuk dan sulit ditanggulangi, pemerintah menggalakkan gerakan 3 R berikut, kecuali ….
a.     Reuse
b.     Recyle
c.      Reduce
d.     Recut
18.  Karya yang menarik, antik, mempunyai keistimewaan dari yang lain yang sebelumnya belum pernah ada merupakan salah satu ciri khas karya yang baik yaitu ... .
a.     unik
b.     universal
c.      ekspresif
d.     survival
19.  Limbah yang bisa dengan mudah diuraikan, mudah membusuk, dapat didaur ulang dan dapat ditemukan dilingkungan sekitar kita adalah……
a.       Limbah Gas
b.       Limbah Organik
c.       Limbah Pertambangan
d.       Limbah Anorganik
20.  Limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, kecuali……
a.     Berdasarkan Wujudnya
b.     Berdasarkan Sumbernya
c.     Berdasarkan Ahlinya           
d.     Berdasarkan Senyawanya

B.    Isilah soal-soal di bawah ini dengan jawaban singkat dan tepat!

1.     Beberapa limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya….
2.     Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu disebut ….
3.     Contoh sampah dari sampah anorganik adalah….
4.     Sampah berdasarkan bentuknya, yaitu …
5.     Sampah berdasarkan zat kimia yang dikandungnya, yaitu ….
6.     Sampah berdasarkan sumbernya, yaitu…
7.    Kerajinan berikut ini dibuat dengan bahan …
8.     Salah satu jenis limbah berdasarkan wujudnya adalah limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contohnya ….
9.     Sentuhan akhir dari sebuah proses pembuatan produk kerajinan adalah ….
10.  Pembungkus yang paling mudah untuk dibuat dan tidak menghasilkan sampah anorganik baru yang tidak dapat terurai adalah ….

C.    Jawablah soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat
1.     Apa perbedaan antara limbah organik dan limbah anorganik?
2.     Mengapa limbah harus di daur ulang? Jelaskan!
3.     Bagaimana cara daur ulang limbah anorgani
k?
4.     Jenis sampah apa yang dapat di daur ulang menjadi barang yang berguna?
5.     Mengapa pengerajin tertarik untuk mengolah sampah menjadi barang yang mempunyai nilai kegunaan?


Program Perbaikan

1.     Berikan satu contoh cara membuat kerajinan dari sampah anorganik (barang bekas)!
2.     Sebutkan beberapa fungsi pengemasan karya kerajinan yang kamu ketahui!
3.     Pada proses pembuatan karya kerajinan kamu perlu memahami prosedur keselamatan kerja. Menurutmu, tips apa saja yang perlu diperhatikan pada saat membuat karya kerajinan dari bahan limbah anorganik lunak dan keras?
4.     Daur ulang limbah anorganik mempunyai beberapa tujuan. Sebutkan tujuan daur ulang tersebut!
5.     Sebutkan beberapa hal yang dapat kalian lakukan apabila di sekitar rumah banyak terdapat sampah atau limbah!

Program Pengayaan

1.     Berikan dua contoh upaya atau tindakan mengurangi (reduce) produksi sampah!
2.     Bagaimana cara membuat kerajinan dengan bahan limbah keramik?
       Tuliskan urutan langkah-langkah pembuatan kerajinan dengan bahan dasar limbah kain perca di atas. Tulis dengan bahasa yang mudah dipahami sebagai petunjuk pembuatan yang sistematis dan runtut!
4.     Kain sisa produksi konveksi dan garmen (kain perca) umumnya hanya dianggap sebagai bahan sisa yang tidak ada manfaatnya, biasanya dibuang oleh mereka. Padahal dapat diolah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Nah, tuliskan beberapa persiapan yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis kerajinan berbahan kain perca
5.     Apa alasan pengrajin memberi kemasan pada hasil produk yang akan dipasarkan?

Ingin kursus menjahit di Yogya, di Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” saja : lama pendidikan antara 1-2 bulan atau tergantung kemampuan siswa sampai selesai. Kilat selama 1 bulan.

Kursus Jahit Bordir Jogja Kursus Jahit Bordir Yogya

LPK NAVITA


Tempat Pelatihan Orang Mandiri
Pelatihan Jahit, Kaos, Tas, Bordir, Jilbab, Sulam Pita, Payet, Selimut, Bantal, Aneka Kreasi Flanel, Aplikasi Kain Perca, Batik, Daster, Bed Cover, Kebaya, Korden, Rajut, Sablon, Jahit Kucing/Anjing, Desain Baju, Gamis, Jilbab Lebar, Kamisol, Manik-Manik, Pakaian Dalam

Mudah-Murah-Hemat-Terampil

Kenapa memilih LPK Navita:

Belajar dengan menyenangkan
Minim ujian
Guru dididik secara khusus dengan pengalaman
Murid diberikan kebebasan
Minim sistem rangking
Menganut paham "less is more"
Menetapkan standart sendiri
Sesama LPK tidak bersaing, tidak memperebutkan murid untuk keuntungan
Lebih Cepat Selesai
Lebih  Cepat Meningkatkan Penghasilan
Lebih Banyak dicari di dunia kerja
Berpengalaman sejak 2003
Berpengalaman dalam Gugus Kendali Mutu Nasional 2009
Mesin Jahit Bordir Lengkap Kecil-Besar
Magang
GRATIS lebih dari 70 Modul Jahit Terbaik EBOOK senilai 500.000
Biaya Mulai 350rb/program
Tempat terjangkau(200m ke selatan Jalan Kusumanegara)
Disediakan asrama bagi yang berasal luar kota yogya
Terima Order Jahitan Partai Besar/Kecil

Jl. Veteran No 28
Yogyakarta
HP. 085740028487

buka cabang di sleman :
Perum Sidoarum Blok III Jl. Kepodang S-42
Godean Sleman Yogyakarta
HP. 085740028487
.
# Metode Pendidikan di Lembaga kursus menjahit : “LPK Navita” :

Peserta kursus menjahit dibimbing oleh guru-guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing, dengan teori & praktek ujian lokal dan nasional.

Setiap peserta Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” yang lulus diberi STTB / sertifikat dan ijazah negara.

Lembaga kursus menjahit : “NAVITA” jurusan Tata Busana, Desain Mode, Bordir memiliki ijin resmi Depdikbud, mendidik dan mempersiapkan siswa belajar agar siap bekerja dan mandiri dalam berwiraswasta.
Lembaga kursus menjahit di Yogyakarta

Akhirnya, Cara Menjahit di 2017 Terungkap !




Siapa lagi yang ingin Meraih Kesuksesan 2017 Menggunakan STRATEGI JITU dan LANGKAH KONKRET yang TELAH TERUJI dan TERBUKTI

KEBERHASILANNYA ?


buka mesin jahit : http://yukmaniezeditor.blogspot.com/2014/10/prakarya-kerajinan.html

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara membuat dan nama kerajinan dari bahan lunak limbah rumah tangga

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Perbedaan payet Jepang dengan Payet Taiwan

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment