jenis busana sesuai waktu pemakaiannya.
jenis busana sesuai waktu pemakaiannya. |
5 jenis busana menurut pemakaianya - Secara umum pakaian dipahami sebagai "alat" untuk melindungi tubuh atau sebagai "alat untuk memperelok
penampilan". Tetapi, selain untuk memenuhi kedua fungsi tersebut,pakaian pun dapat berfungsi sebagai "alat"
komunikasi yang bersifat non-verbal, karena pakaian ternyata mengandung simbol-simbol yang memiliki
beragam makna.
Kata Kunci: pakaian, penanda, makna, alat komunikasi, kepribadian, status sosial, stereotipe, simbol
. Pendahuluan
Seiring dengan perjalanan waktu, nilai-
nilai dan sikap-sikap yang
mempengaruhi cara manusia
berpakaian telah mengalami
perubahan. Sekarang ini kita telah
terbiasa berpakaian dan menganggap
pakaian sebagai bagian yang integral
dan diri dan kepribadian kita. Pakaian
merupakan suatu benda yang paling
akrab dengan kita. Setiap hari kita
melakukan "upacara" rutin
mengenakan pakaian. Sedikitnya dua
kali dalam sehari seseorang melakukan
"upacara" tersebut. Hal ini tidak hanya
dilakukan oleh kelompok usia atau
jenis kelamin tertentu saja, tetapi
dilakukan oleh semua kalangan, baik
kelompok manula, dewasa, remaja,
balita, bayi, maupun kelompok laki-laki
atau perempuan.
Setiap bentuk dan jenis pakaian
apapun yang mereka kenakan baik
secara gamblang maupun samar-samar
akan menyampaikan penanda sosial
(social signals) tentang si pemakainya.
Orang yang berpakaian asal-asalan
karena tidak menyukai perhatian orang
lain tertuju pada pakaiannya, sekalipun
tanpa mereka sadari telah
menunjukkan peran sosial dan kode-
kode sosial yang dianutnya terhadap
budaya dimana mereka berada (Morris,
1977 ). Menurut Morris, pakaian yang
dikenakan oleh manusia memiliki tiga
fungsi mendasar, yaitu memberikan
kenyamanan, sopan-santun, dan pamer
(display). Seperti diungkapkan oleh
Broby-Johansen (1968:5): "It seeks not
to pretend, but rather to display." Hal
tersebut sejalan dengan apa yang
diutarakan oleh Horn dan Gurel yang
mengemukakan empat teori tentang
fungsi pakaian bagi manusia (1981: 19-
34). Secara umum orang meyakini
bahwa sopan-santun merupakan
alasan men-dasar bagi manusia dalam
berpakaian, tetapi beberapa ahli
menyatakan bahwa sopan-santun
merupakan hasil atau akibat dari
pakaiannya. Sopan-santun bukanlah
yang mendorong seseorang untuk
berpakaian. Teori lainnya menyatakan
bahwa dengan menutupi tubuh dengan
pakaian justru menarik perhatian orang
lain terhadap tubuh yang ditutupi
tersebut, sehingga dengan demikian
akan meningkatkan daya tank seksual.
Teori ketiga yang dikemukakan oleh
Horn dan Gurel tersebut menyatakan
bahwa pakaian yang dikenakan oleh
manusia memiliki fungsi sebagai
pelindung. Menurut teori ini pakaian
dipandang sebagai benteng antara
manusia dan lingkungannya yang
melindungi mereka dari unsur-unsur
berbahaya baik yang bersifat fisik
maupun psikologis. Teori terakhir
berkaitan dengan nilai ornamental
(ornamental values) dari pakaian yang
mampu memberikan pengalaman
estetik dan memenuhi kepuasan atau
kenikmatan inderawi bagi seseorang
yang menginginkan keindahan.
MEMILIH BUSANA YANG TEPAT DAN BERETIKA [download]
buka mesin jahit : https://www.academia.edu/3798749/PAKAIAN_SEBAGAI_PENANDA_Kajian_Teoretik_Tentang_Fungsi_dan_Jenis_Pakaian_Dalam_Konsteks_Semiotika
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang 5 jenis busana menurut pemakaianya
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang POLA GAMIS DENGAN KERAH SYAL
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment