, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Evolusi Komik Superhero Indonesia

Evolusi Komik Superhero Indonesia

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Evolusi Komik Superhero Indonesia



Jagoan Lokal yang Kekal
Sejak 1950-an Indonesia sudah memiliki tokoh
jagoan lokal, dan saat ini bertambah banyak.




Kebanyakan orang telah mengenal komik sejak masa kanak-kanak.

Bisa jadi setiap orang memiliki tokoh komik favorit dan superhero
tersendiri. Komik yang dibaca bisa meliputi jenis manga, Marvel,
atau DC.



Banyak tokoh
superhero
lokal yang tak
kalah dibanding
komikus luar
neger



Tapi tahukah Anda tokoh superhero asal Indonesia? Ada sejumlah

komik yang terkenal pada masa lalu, seperti Si Buta dari Goa Hantu, Panji
Tengkorak, Pangeran Mlaar, Aquinos, Godam, dan Gundala Putra Petir.
Sayangnya, ketika komik Jepang dan Amerika masuk ke Indonesia, pamor
komik lokal meluncur drastis. Eksistensi komik lokal mulai tertutup. Padahal
sejarah mencatat Indonesia memiliki banyak komikus andal dan cerdas
yang melahirkan banyak tokoh superhero lokal yang tak kalah dibanding
komikus luar negeri.
Cerita panjang komik superhero Indonesia dimulai dengan munculnya
tokoh heroik Sri Asih dan Siti Gahara karya R.A. Kosasih, serta tokoh Putri
Bintang dan Garuda Putih karya John Lo, pada era 1950-an. Kemudian
pada 1970 hingga 1980-an, komikus lokal menikmati masa kejayaan komik
Indonesia. Saat itu yang naik daun adalah Godam, Si Buta dari Goa hantu,
Walet Merah, Panji Tengkorak, Jaka Sembung, Bajing Ireng, dan Gundala
Putra Petir.





Dari segi cerita, komik lokal tak kalah dibanding komik

impor. Bahkan karakternya memiliki ciri khas dan keunikan
masing-masing. Panji Tengkorak, yang lahir dari tangan Hans
Jaladara, misalnya, digambarkan dengan pakaian compang-
camping, bertopeng tengkorak, dan selalu membawa peti mati. Berbeda
halnya superhero saat ini, yang menunjukkan adanya kesan wah dengan
warna yang mencolok.


Begitu juga dengan superhero besutan Hasmi, Gundala Putra Petir.
Jagoan yang satu ini tak kalah tenar pada era 1970 hingga 1980-an.
Kostum Gundala mengingatkan kita pada superhero asal Amerika, The
Flash, yang memiliki kecepatan super.


Terinspirasi oleh tokoh The Flash, Hasmi memberi sedikit sentuhan berbeda

pada kostum superhero ciptaannya itu untuk menunjukkan karakter Gundala
yang sesungguhnya. Dari segi penceritaan, Hasmi memasukkan unsur legenda
Ki Ageng Selo, yang memiliki kekuatan menangkap petir, sebagai sumber
kemampuan karakter Gundala.

0 komentar:

Post a Comment