, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

PERIKLANAN PRODUKSI BUSANA

PERIKLANAN PRODUKSI BUSANA

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
PERIKLANAN PRODUKSI BUSANA





Busana (fashion) dengan istilah lain pakaian (clothing), dan
sandang (clothing) merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia
dalam hidup bermasyarakat. Dalam tingkat dan kesempatan tertentu,
busana juga merupakan kebutuhan penting dalam kaitannya dengan
kesehatan, sehingga busana dapat melindungi tubuh, memberi
kenyamanan bagi si pemakai. Dimaksud dengan busana, pakaian atau
sandang disini dalam pengertian luas, termasuk di dalamnya busana itu
sendiri, millineris dan aksesoris. Jenis busana ada busana dalam dan
busana luar. Busana dalam antara lain Buste Houder (BH), kutang


(brassier), singlet, rok dalam, bebe dalam, sedangkan busana luar seperti
blus, rok, bebe, kemeja, celana pendek dan panjang, blazer, mantel pak,
jas, kain dan kebaya. Millineris yaitu sepatu, tas, selop, sandal, kaus kaki,
topi, peci, sedangkan aksesoris yaitu untuk menambah serasi penampilan
seseorang, seperti giwang, anting, kalung, gelang, bros, cincin.
Busana sebagai kebutuhan pokok dapat diperoleh oleh manusia
dengan berbagai cara, seperti memungut benda-benda yang ada di alam
di antaranya daun-daunan, kulit pohon, kulit hewan darat dan laut, untuk
dirangkai dan dibentuk menjadi benda yang dapat dipakai; dengan cara
membuat sendiri, membuat melalui jasa pembuatan busana dari bahan
tekstil yang tersedia di toko-toko kain atau yang diproduksi oleh pabrik
tekstil; dan dengan membeli busana jadi. Dari cara-cara orang memperoleh
busana memunculkan cara memproduksi busana. Busana-busana
yang sudah diproduksi seseorang, sekelompok orang, lembaga produksi,
belum tentu dikenal oleh orang yang membutuhkannya.
Agar produksi busana sampai pada orang-orang yang membutuhkan
(consumer) dibutuhkan berbagai cara mempublikasikannya atau
mempromosikannya dengan berbagai cara, antara lain dengan melalui
jalur periklanan. Jalur periklanan busana membutuhkan orang-orang yang
kreatif, karena untuk pembuatan iklan diperlukan tampilan iklan yang
dapat menarik para konsumen. Periklanan yang menarik minat para
konsumen, berarti sebagai peluang produksi busana dapat laku terjual
dengan keuntungan yang memadai.


PERIKLANAN DALAM KONTEKS BUSANA



Pada masa sekarang ini banyak cara orang memperkenalkan hasil
produksi barang, termasuk produksi busana di antaranya melalui orang ke
orang, dipakai oleh orang tertentu, dipajang di toko, di pasang di etalase,
ditampilkan dalam mode show, pameran. Cara orang memperoleh
informasi busana tersebut di atas, baik produsen maupun konsumen lebih
bersifat individual atau massa terbatas. Dengan cara-cara tersebut di atas
orang masih merasakan kesulitan dalam memperoleh informasi dan
kesulitan dalam memperoleh busana yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera.


Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa
busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir
dengan cara apa busana yang dibutuhkan dan busana yang diproduksi
dengan jenis busana tertentu dapat diketahui secara massal. Persolan itu
menantang para ahli publisitas untuk merancang cara-cara mempublikasikan
atau mempromosikan produksi busana dan jasa pembuatan busana
tadi ke dalam bentuk periklanan. Cara-cara periklanan tumbuh secara
perorangan, sederhana sampai ke membuat perusahaan periklanan
sederhana dan modern.


Secara umum usaha publikasi atau promosi periklanan dapat
ditempuh dua cara atau dua media, yaitu media massa dan media
komunikasi massa. Publikasi iklan melalui media massa dapat dilakukan
dengan selebaran, folder, liflet, buletin pariwara. Media Massa non Cetak
yaitu reklame yang berbentuk papan reklame, spanduk, billboard, baliho,
poster iklan pada mobil/bus dan etalase. Dengan cara publikasi ini pun
dirasakan oleh orang masih relatif terbatas, karena terbatas dalam
lingkup, dan daya sebarnya, serta sementara oleh pembaca cepat
dibuang atau disimpan pembacanya sendiri. Cara mengatasi keterbatasan
publikasi atau promosi busana melalui iklan media massa dapat diatasi
dengan iklan melalui media komunikasi massa. Yang dimaksud iklan disini
termasuk reklame, bahkan Kustadi Suhandang (2005 : 15) menegaskan
maksud dari :


Pertama, istilah iklan, yaitu produk periklanan yang mencakup
segala macam maklumat, baik untuk tujuan perdagangan maupun
pengumunan-pengumuman lainnya seperti undangan rapat, ucapan
bela sungkawa, kehilangan sesuatu, … . Kedua, istilah reklame, yaitu
produk periklanan yang khusus ditujukan untuk keperluan perniagaan.
Periklanan yang dimaksud untuk produksi busana disini bertujuan
untuk pelayanan bisnis. Untuk periklanan busana diperlukan aspek-aspek
kreativitas yang cukup tinggi, karena periklanan merupakan salah satu
upaya secara teknis untuk memperluas pasar dan dapat meningkatkan
penjualan sehingga produksi akan banyak terjual bahkan habis terjual.
Periklanan busana dikatakan oleh Susan Goschie (1986 : 142) ”Fashion
advertising must build traffic”. Selanjutnya, dikemukakan bahwa ”Fashion
advertising builds traffic in three ways. First, the creative appeal of the
advertisement … . Second … by giving exposure to the latest fashion look.
… Third, fashion advertising builds sales traffic by reaching the right
costumer”.


Media komunikasi massa dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis,
yaitu media komunikasi massa cetak dan media komunikasi massa
elektronik. Media komunikasi massa cetak termasuk di dalamnya buletin,
majalah, jurnal, tabloid, dan koran (surat kabar). Media komunikasi massa
cetak disebut juga media pers. Media komunikasi massa elektronik
termasuk di dalamnya radio siaran, televisi siaran, film, dan internet.
Melalui media komunikasi massa, baik media komunikasi massa cetak
maupun media komunikasi massa elektronik, produksi busana dapat lebih
dikenal oleh masyarakat peminatnya. Antara kedua jenis media
komunikasi massa ini ada kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Media komunikasi massa cetak atau media pers kelebihannya melalui
”sifat keabadian” dalam arti dapat dibaca berulang-ulang atau diklipping,
kelemahannya kurang menarik karena gambar diposisikan dalam keadaan
visual diam (tidak bergerak) oleh karena sesuatu yang bergerak selalu
menarik.

Sementara itu, melalui media komunikasi massa elektronik punya
kelebihan yaitu gambar tampil visual dan bergerak sehingga lebih menarik
orang, terutama para peminat busana. Kelemahannya bahwa media
komunikasi massa elektronik kehadirannya sesaat atau singkat. Oleh
karena itu memanfaatkan kedua media komunikasi massa tersebut sangat
baik untuk mengoptimalkan publikasi dan promosi produksi busana.

0 komentar:

Post a Comment