, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bijak Kelola THR

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Bijak Kelola THR

Bijak Kelola THR



‘Lapar mata’ menjadi godaan
tertinggi kala menerima THR.
Membuat prioritas dan perencanaan
matang sebelumnya akan menjaga
tabungan tetap aman.


Tunjangan Hari Raya (THR)
menjadi hal yang ditunggu-
tunggu setiap karyawan.
Berbagai rencana telah
disiapkan jauh-jauh hari
sebelum THR diterima. Meskipun telah
direncanakan dengan matang, seringkali
THR mendadak sirna, tanpa tersisa
sedikitpun. Bahkan, tak jarang tabungan ikut
menguap lantaran pengeluaran berlebihan.


“Sebaiknya hitung dahulu berapa jumlah
THR yang akan diterima. Baru kemudian
membuat perencanaan belanja secara
detail,” kata Farah Dini Novita, BA (Hons),
RFA, CFP, IFP, Senior Financial Executor dari
Janus Consulting.
  

PRIORITAS THR



Saat menerima THR, prioritaskan untuk
membayar atau melunasi semua kewajiban
terlebih dahulu. Seperti membayar zakat dan
THR asisten rumah tangga atau karyawan
yang bekerja di tempat Anda (bagi yang
memiliki bisnis sampingan). Pembagian THR
pun disesuaikan dengan pos pengeluaran
masing-masing.


Misalnya, untuk karyawan bisnis
sampingan, jatah THR harus diambil dari
dana operasional bisnis sampingan. “Jumlah
nominalnya disesuaikan dengan cashflow.
Sebaiknya disiapkan jauh-jauh hari,”
jelas Farah.


THR MANDIRI



Untuk menyiasati agar tidak over budget
kala hari raya, Anda bisa menyiapkan THR
secara mandiri. Caranya adalah menyisihkan
sebagian penghasilan yang diterima setiap
bulan, sehingga tabungan Anda pun akan
aman dan tidak tergerus.


“Persentasenya disesuaikan dengan
kemampuan Anda. Sehingga saat
THR tidak mencukupi kebutuhan
hari raya. Tabungan Anda tidak
akan terganggu, karena ada THR
mandiri tersebut,” jelasnya.


“Jika dipastikan Anda akan
mendapatkan THR yang cukup,
Anda bisa alokasikan semuanya
untuk kebutuhan hari raya,”
tambahnya.


GODAAN THR BAGI

PARA LAJANG
Banyak orang berpikir


para lajang cenderung minim pengeluaran
dibandingkan yang berkeluarga. Namun,
bukan berarti mereka tidak harus membuat
perencanaan jauh-jauh hari.


Pasalnya, godaan untuk menghabiskan
THR lebih tinggi dilakukan oleh mereka yang
masih single dibanding yang berkeluarga.
Satu godaan terberat kala menerima THR
adalah ‘lapar mata’. Menghabiskan sebagian
THR untuk hal-hal yang tidak berhubungan
dengan Lebaran alias tidak perlu. Misalnya,
membeli gadget, barang fashion, dan
lain-lain.


Tanpa disadari pengeluaran akhirnya
membengkak. Terlebih bagi mereka yang
hobi ‘menggesek’ kartu kredit. “Memang
ketika kita mengetahui ada uang, godaan
untuk menghabiskannya sangat tinggi.

Semua keinginan dianggap menjadi
kebutuhan. Untuk menghindari nafsu
belanja, sisihkan saja langsung untuk
zakat, THR, dan investasi. Sisanya silakan
dihabiskan,” lanjutnya.


Prioritas tetap menjadi kata wajib saat
menerima THR. Baik untuk para lajang
maupun berkeluarga. “Bagi yang sudah
berumah tangga ada biaya mudik untuk
keluarga (apabila pulang kampung).
Semakin besar jumlah anggota keluarga,
kian besar dana yang harus disiapkan.
Sementara, para lajang bisa menggunakan
sebagian dana THR untuk investasi,” ujar
Farah.

AGAR TIDAK OVERBUGDET



1 Utamakan membayar kewajiban, seperti
zakat dan THR pekerja.
2 Buatlah daftar pengeluaran
menurut skala prioritas
dan atur budget untuk masing-masing
pengeluaran.
3 Bonus THR bukan untuk membeli
barang-barang konsumtif yang tidak ada
hubungannya dengan kebutuhan lebaran.
4 Hindari menggunakan penghasilan
bulanan, setelah THR habis. Tetaplah
stick to budget.

0 komentar:

Post a Comment