Rivalitas Sekandung |
Rivalitas Sekandung
Perselisihan atau
persaingan (siblingrivalry) antara kakak
dan adik pada usia
prasekolah memang
wajar terjadi. Tapi
jika terus menerus
terjadi perselihan
dan persaingan,maka diperlukan
campur tangan
orangtua. Sebab,
jika dibiarkan akan
mempengaruhi
kejiwaan anak-anak
hingga mereka
dewasa nanti.
Sibling rivalry masih di anggap
wajar apabila anakse dang menyesuaikan di ri
dengan kondisi baru. Misal
nya buah hati memiliki
adik baru. Rasa iri akan muncul pada
ka kaknya karena perhatian ayah dan
ibu bahkan mungkin seluruh rumah
ter tuju pada adik yang baru lahir. Saat
kondisi ini orangtua, harus mem berikan
penjelasan yang sesuai dengan
usia anak agar ia memahami kondisi
ling ku ngan sekitarnya.
Jelaskan kenapa adiknya memang
mem butuhkan perhatian, pun bukan
ha nya dari anda sebagai orangtua,
me lainkan perhatian serta rasa sayang
da ri dia sebagai kakaknya. Dekatkan
di rinya dengan adiknya, ajak ikut serta
ketika mengganti popok, atau saat
memandikannya. Kegiatan yang dilakukan
bersama akan membangun
ra sa kedekatan emosional antara kakak
dengan adiknya.
Persaingan antara kakak dan adik biasanya
terjadi pada anak dengan usiayang berdekatan. Pertengkaran yang
terjadi bisa karena masalah se pe le,
misalnya berebut mainan atau ma kanan.
Sebagai orangtua, sangat dianjurkan
agar anda memperlakukan adik dan
kakak sama, tetapi tidak mem banding
kan atau membedakan. Siapa
yang salah dia harus bersedia memin
ta maaf. Jika kakak dihukum, maka
de mi kian pula dengan si adik.
Emosi iri harus dikendalikan, ka rena
merupakan sikap yang tidak sehat.
Sibling rivalry yang terjadi se jak
usia anak-anak, jika tidak di intervensidengan baik itu akan ber lanjut sampai
dewasa. Emosi iri itu sulit me nye lesaikannya,
karena per cam puran dari
ma rah, benci, dan cinta.
Di sinilah tugas orang tua bagaimana
ca ranya agar sang anak tidak dikuasai
emosi iri. Karena iri merupakan penyakit
hati, dan sebagaimana umumnya
penyakit hati lainnya, sangat su lit
disembuhkan kecuali yang me mi li kinya
menghendaki untuk merelakan
pe ra saan tersebut.
0 komentar:
Post a Comment