Komponen Pelatihan |
Komponen Pelatihan
Agar pelatihan menjahit tingkat dasar mencapai sasaran seperti
yang diharipkan program pelatihan harus merumuskan lima komponen
utama. Kelima komponen ini harus dirumuskan secara bijak dan tepat
sasaran, komponen-komponen itu adalah :
Tujuan pelatihan
Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu, secara tegas, spesifik,
realistis, cukup menantang, dapat diukur, jelas waktunya. Dirumuskan
dengan kalimat singkat dan sederhana bahasanya agar mudah dicerna dan
udah ditangkap maknanya, dengan demikian seluruh kegiatan latihan
selalu akan terarah pada tujuan yang akan ditetapkan selamanya (AMT,
1991)
Adapun yang dimaksud pengertian tersebut diatas adalah sebagai berikut :
a. Realistis, jelas dan dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan
apabila terlalu sukar, akan menuntut kearah kepututsasaan dan akan
menyerah.
b. Menantang artinya tujuan itu harus memberikan tantangan, apabila
tidak menantang maka para pelaku pelatihan kurang bergairah untuk
mencapainya dan imbalan tidak menarik.
c. Mempunyai batas waktu, agar program selesai sesuai dengan jadwal
yang ada, apabila tidak mempunyai batas waktunya mungkin ada
kecenderungan untuk menyelesaikannya.
d. Spesifik, tujuan dirumuskan secara khusus tidak bersifat umum dan
kabur, tetapi jelas yang akan dicapai.
e. Terukur, agar supaya kita mengetahui bahwa tujuan tersebut talah
tercapai bagaimanapun juga yang terpenting., semua pelaku pelatihan
harus merasa terlibat atau terikat pada tujuan. Pelatihan harus merasa
terlibat atau terikat pada tujuan pelatihan, rencana sebaiknya papun
juga tidak mungkin dapat dicapai tanpa adanya keterlibatan atau
keterikatan.
Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan
menjadikan sebagai acuan penting dalam menentukan materi yang akan
diberikan, cara dan sarana-sarana yang diperlukan. Sebaliknya, sasaran
yang tidak spesifik atau terlalu umum akan menyulitkan persiapan dan
pelaksanaan pelatihan sehingga dapat menjawab kebutuhan pelatihan.
Menurut Mangkunegara (2007:45) tujuan pelatihan antara lain :
a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi
b. Meningkatkan produktifitas kerja
c. Meningkatkan kualitas kerja
d. Meningkatkan ketetapan perencanaan seumber daya manusia
e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja
f. Meningkatkan rangsangan agar mampu berprestasi
g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja
h. Meningkatkan perkembangan pegawai
0 komentar:
Post a Comment