![]() |
Keajaiban Pelukan Seorang Ibu |
Keajaiban Pelukan Seorang Ibu
Hari Ibu adalah momen ungkapan
kasih sayang antara ibu dengananaknya. Bagi anak, ini adalah
momen untuk menyadari arti dan
peran seorang ibu dalam dirinya.
Sedangkan untuk kita sendiri,
Hari Ibu bisa menjadi penanda
waktu bagi kita sebagai orangtua
untuk bercermin dan merefleksi
diri. Sudah sejauh mana kita
memperhatikan dan memenuhi
kebutuhan anak-anak kita?
Perlu diingat, kebutuhan di sini bukanlah
terbatas seputar kebutuhan materiilsemata, melainkan juga kebutuhan anak
akan kasih sayang dan perhatian yang
tulus dari kedua orangtuanya. Adapun
bentuk kasih sayang ini bermacammacam.
Namun satu hal yang termasuk
paling sederhana ialah memberikan pelukan.
Pelukan merupakan perwujudan kasih
sayang berupa sentuhan fisik yang palingmudah dilakukan dan penting untuk
dipenuhi. Pelukan memiliki banyak
manfaat, baik secara psikologis maupun
fisik. Bagi anak, pelukan yang penuh
kelembutan merupakan sesuatu yang
dapat menenangkan dan bahkan dapat
membantu mengoptimalkan proses
tumbuh kembangnya.
Manfaat pelukan ini sendiri tidak mengenal
usia, kehangatannya dapat dirasakansejak seseorang dilahirkan hingga
beranjak dewasa. Menurut Edward R
Christopherson PhD, psikolog klinis dari
Children’s Mercy Hospital and Clinics,
Kansas City, Amerika Serikat, pelukan
lebih efektif daripada pujian atau ucapan
sayang karena membuat anak merasa
dicintai dan dihargai.
Pernakah Anda berpikir, mengapa ketika
anak Anda sedang merasa takut ia selaluberlari dan memeluk Anda? Ini bukan
karena ia manja, melainkan karena
“ Kita sebagai orang Indonesia
sebenarnya lekat
dengan tradisi sentuhan
fisik, terutama saat
anak masih bayi, dimana
mereka kita tidurkan
sambil dipeluk atau dibelai.
Sayangnya hal tersebut
mulai pudar seiring
bertambahnya usia anak
kita ”
ia sedang mencari sebuah ketenangan
dari sesuatu yang menjadi ancaman
baginya. Dan ketenangan tersebut ia
peroleh setelah memeluk erat tubuh
ibunya.
Hal tersebut relevan dengan sebuah jurnal
kesehatan yang dirilis oleh Universityof North Carolina. Dalam jurnal tersebut
disampaikan bahwa pelukan dapat
merangsang keluarnya hormon oksitosin
yang mampu memberikan perasaan
tenang pada anak, serta mengurangi racun
dan zat berbahaya yang terdapat di
otak.
Kita sebagai orang Indonesia sebenarnya
lekat dengan tradisi sentuhan fisik,terutama saat anak masih bayi, dimana
mereka kita tidurkan sambil dipeluk
atau dibelai. Sayangnya hal tersebut
mulai pudar seiring bertambahnya usia
anak kita.
Padahal tanpa disadari, sentuhan fisik
seperti pelukan dapat memberikan perasaan
nyaman, hangat, dan tenteram
bagi anak. Pelukan perlu dilakukan karena
ini adalah komunikasi non-verbal
yang sebenarnya dapat berbicara lebih
banyak daripada sekadar pemenuhan
kebutuhan materi.
Menurut Melly Puspita Sari, Psi selaku
psikolog dan penulis buku ‘The Miracleof Hug’, pelukan pada anak sebaiknya
diberikan minimal delapan kali sehari
dari kedua orangtuanya. Hal ini dilakukan
untuk memberikan energi baru bagi
anak sehingga ia bisa beraktivitas serta
mengoptimalkan potensinya.
Bagi Anda yang belum terbiasa, pada
awalnya mungkin akan merasa canggung.
Namun hal tersebut bisa dibiasakan
dengan melakukannya perlahan-lahan sampai menemukan titik
nyamannya. Saat memeluk, rasakanlah
aliran energinya dan bayangkan jika
itu adalah pelukan terakhir yang dapat
Anda berikan sebagai ibu.
Pelukan menguatkan kedekatan dan
getaran batin antara ibu dengan anak.
Pelukan yang Anda berikan juga akan
bermanfaat bagi kehidupan sosial anak
Anda kelak. Hal ini dikarenakan orang
yang biasa dipeluk cenderung lebih mudah
untuk berempati dan memunculkan
rasa kasih sayang terhadap sesamanya.
Jadi, sudahkah Anda memeluk anak
Anda hari ini?
“ Pelukan merupakan
perwujudan kasih sayangberupa sentuhan
fisik yang paling mudah
dilakukan dan penting
untuk dipenuhi. Pelukan
memiliki banyak
manfaat, baik secara
psikologis maupun fisik.
Bagi anak, pelukan
yang penuh kelembutan
merupakan sesuatu
yang dapat menenangkan
dan bahkan dapat
membantu mengoptimalkan
proses tumbuh
kembangnya “
0 komentar:
Post a Comment