, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Ini Penyebab Anggaran Rumah Tangga Boros

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Ini Penyebab Anggaran Rumah Tangga Boros

Ini Penyebab Anggaran Rumah Tangga Boros


Harga kebutuhan rumah tangga kian hari
kian meningkat. Seringkali dalam perekonomian
rumah tangga, besar pasak daripada
tiang dialami. Meskipun mengalami
hal yang demikian, tahukah Anda tanpa
disadari seringkali anggaran rumah tangga
yang sudah dihemat sedemikian rupa
malah boros.

Anggaran rumah tangga umumnya adalah
biaya listrik, air pam, biaya sekolah anak, biaya
transportasi, biaya belanja bulanan, biaya
belanja harian dan hiburan. Para perempuan
biasanya telah memilah-milah dana yang tersedia
untuk dibayarkan, namun seringkali baru bulan
biaya anggaran rumah tangga sudah menipis. Padahal
sudah berusaha berhemat.


Pemakaian listrik



Pemborosan anggaran rumah tangga bisa dideteksi
pertama dilihat dari biaya yang dikeluarkan
untuk listrik. Frekuensi Anda memakai peralatan
rumah tangga yang watt nya besar tanpa disadari
Anda telah melakukan pemborosan padahal mak-
sud hati untuk menghemat gas dalam
tabung. Peralatan rumah tangga yang
membutuhkan watt besar diantaranya
adalah microwave, oven listrik, AC, setrika,
mesin cuci, toaster.


Jika Anda memakai alat diatas dengan
frekuensi yang lumayan sering sudah
barang tentu akan menaikkan biaya listrik.
Terkadang membeli peralatan listrik
yang murah bukan tindakan berhemat.
Alat tersebut murah tapi bisa jadi watt
nya besar. Di sisi lain, ada alat elektronik
yang lebih mahal tapi wattnya kecil.
Hindari terkecoh membeli barang diskon
murah.


Cobalah selalu periksa watt yang dibutuhkan
jika Anda ingin membeli alat
listrik yang Anda inginkan. Untuk meminimalkan
biaya listrik Anda bisa mengurangi
frekuensi penggunaannya, seperti
memakai AC hanya ketika akan tidur,
mencuci dengan mesin cuci seminggu
sekali begitu juga dengan menyetrika.


Pemakaian air



Pemborosan kedua bisa dilihat dari biaya
air pam. Ketika biaya pam naik hal
yang Anda bisa perhatikan adalah penggunaan
air dalam rumah tangga, dan
juga anggota keluarga yang turut memakainya.
Mencuci kendaraan misalnya. Mencuci
kendaraan dengan air pam bisa dikatakan
pemborosan dan tidak tepat. Air
pam yang tidak kencang mengalirnya
kurang tepat untuk mencuci mobil.
Akan lebih baik jika mencuci kendaraan
dengan air pompa listrik. Begitu juga
dengan mencuci baju.

Mencuci baju membutuhkan air yang
banyak sehingga bisa juga disebut pemborosan
anggaran rumah tangga. Akan
lebih baik mencuci baju dengan menggunakan
mesin cuci asalkan frekuensinya
seminggu sekali dengan muatan
mesin cuci yang banyak cukup menghemat
biaya air pam. Karena mesin cuci
membutuhkan air yang tak sebanyak
ketika mencuci manual sampai ber ember-
ember.


Pembelian secara kredit



Pemborosan anggaran rumah tangga
juga bisa terjadi jika kita sering melakukan
pembayaran dengan kredit. Karena
dipermudah dengan tawaran kartu
kredit, tidak jarang orang menjadi lengah
dan dengan mudahnya membeli
barang yang diinginkan segera padahal
barang itu belum tentu diperlukan.
Pembayaran yang menyicil dan berbunga
inilah yang juga menjadi faktor
kemungkinan pemborosan. Jadi jika
memang benda tersebut benar-benar
dibutuhkan, akan lebih baik dengan
menyisihkan sebagian pendapatan dan
membelinya secara tunai.


Ketika melakukan belanja bulanan ke
swalayan, seringkali kita tertarik membeli
barang yang tidak kita butuhkan
saat ini. Terlebih jika ada potongan
harga pada barang tersebut. Sesampai
di rumah menyesal telah mebelinya karena
baru sadar bahwa barang tersebut
tidak terlalu diperlukan saat ini.
Nah, untuk mensiasati hal semacam ini,
sebelum berangkat belanja, sebaiknya
buatlah selalu daftar barang apa saja
yang akan dibeli dan bawalah uang tunai
secukupnya serta tinggalkan kartu
kredit Anda di rumah.


Jadi ketika Anda memang benar-benar
menginginkan barang yang diinginkan,
Anda harus pulang dahulu sembari memikirkan
barang itu benar-benar penting
dibeli atau tidak. Karena, seringkali
kata-kata dari sales yang menjualnya,
membuat kita merasa barang itu merupakan
kebutuhan primer, padahal faktanya
tidak.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment