, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Hubungan Kemampuan Mendesain Kebaya Dengan Hasil Jahitan Kebaya Modifikasi

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Hubungan Kemampuan Mendesain Kebaya Dengan Hasil Jahitan Kebaya Modifikasi

Hubungan Kemampuan Mendesain Kebaya Dengan Hasil Jahitan Kebaya Modifikasi



Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis, organisasi, dan pengembangan keilmuan. Teknologi informasi hadir sebagai media multifungsi yang dapat menggantikan peran manusia dan memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses. Kehadiran teknologi informasi mampu memberikan dan menyalurkan informasi cepat, tepat dan mudah. Demikian juga halnya perkembangan informasi di bidang busana.


Busana merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Pada awalnya manusia memakai busana hanya untuk menutupi tubuh dari pengaruh luar. Seiring dengan perkembangan cara berpikir manusia, selanjutnya fungsi busana disadari tidak hanya berfungsi untuk menutupi tubuh dari pengaruh luar saja, melainkan fungsi busana sudah semakin kompleks yaitu untuk memperindah diri sehingga orang yang mengenakan busana terlihat cantik dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam penampilan. Menurut Nurdiansyah (2012) bahwa busana tidak hanya untuk menutup tubuh tetapi juga dapat menjadi penunjuk status sosial si pemakainya. Oleh karena itu perkembangan busana selalu menjadi perhatian setiap orang.





Menurut Poespo (2001) bahwa perkembangan busana yang paling menyolok adalah model busana wanita dan mode busana yang sedang berkembang sangat mudah mempengaruhi pola berpakaian kaum wanita. Busana wanita setiap waktu sering berubah-ubah, di berbagai tempat banyak menyajikan busana dengan mode yang beraneka ragam tanpa terkecuali model kebaya.
Kebaya adalah busana tradisional sekaligus dijadikan busana nasional di Indonesia yang telah dipakai oleh leluhur bangsa. Hampir setiap daerah memiliki busana tradisional yang berakar dari kebaya (Hutabarat, 2001). Kebaya merupakan pakaian tradisional adat Jawa, karena hampir setiap pakaian adat di Indonesia berakar dari kebaya, sehingga tidak heran jika kebaya mengungkap kekayaan budaya yang ada di Indonesia dan kehadiran kebaya sebagai busana nasional sudah sangat diakui oleh seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia (Hutabarat, 2001).


Perkembangan mode kebaya di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan yang kaya akan jenis busana daerah, mulai dari bentuk, warna, tekstur, bahan bahkan aksesories (pelengkap) busana yang menjadikan busana tampak lebih mewah. Kebaya merupakan busana yang selalu dipakai dalam kesempatan-kesempatan istimewa, seperti pernikahan, pesta adat, maupun acara pelantikan atau acara resmi dan lain sebagainya.


Kebaya sekarang sudah dimodifikasi menjadi busana yang sangat indah, elegan dan mewah. Hal ini merupakan hasil dari kreasi para desainer Indonesia yang menciptakan dan merancang kebaya secara istimewa dengan berbagai mode, aksen, dan lain sebagainya yang berfungsi untuk memperindah tampilan kebaya.



Kemunculan para desainer busana yang menciptakan karya-karya cemerlang pada kebaya, semakin menyemarakkan dunia fashion. Nugraha (2012) mengemukakan bahwa para desainer berkreasi pada potongan kebaya, terutama pada bagian leher, lengan, dada dan panjang kebaya. Hal ini juga didukung oleh Echa (2012) bahwa hal yang perlu diperhatikan agar kebaya tampil elegan adalah model kerah yang dapat menampilkan efek leher yang kelihatan jenjang. Lebih lanjut Nugraha (2012) mengemukakan bahwa kemewahan dan keindahan kebaya tentunya tidak terlepas dari pemilihan warna, model, motif, dapat menutupi kekurangan tubuh si pemakai, keserasian dari tiap bagian kebaya dan kerapian hasil jahitan.


Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa hasil jahit kebaya modifikasi dapat ditunjukkan dari hasil jadi kebaya yang rapi dengan pemilihan warna dan paduan bahan kebaya sehingga tampak indah, mewah serta mampu menutupi kekurangan tubuh si pemakainya.
Oleh sebab itu, sebelum membuat atau menjahit kebaya, maka diperlukan kemampuan untuk mendesain kebaya. Saleh (2001) mengemukakan bahwa untuk membuat suatu busana agar mendapat hasil yang optimal, hasil jahit tersebut harus sesuai dengan desain busana. Desain busana yang bagus serta pengambilan ukuran yang tepat dan pola yang baik merupakan suatu kesatuan dari proses pembuatan busana, jika salah satu diantaranya tidak benar maka tidak akan tercapai hasil jahitan yang baik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil jahit kebaya modifikasi sangat ditentukan oleh gambar desain busana. Oleh sebab itu, maka hasil jahitan busana ditentukan oleh kemampuan mendesain busana, untuk itu diperlukan tenaga-tenaga kerja yang memiliki keahlian dan kemampuan yang Kemunculan para desainer busana yang menciptakan karya-karya cemerlang pada kebaya, semakin menyemarakkan dunia fashion. Nugraha (2012) mengemukakan bahwa para desainer berkreasi pada potongan kebaya, terutama pada bagian leher, lengan, dada dan panjang kebaya. Hal ini juga didukung oleh Echa (2012) bahwa hal yang perlu diperhatikan agar kebaya tampil elegan adalah model kerah yang dapat menampilkan efek leher yang kelihatan jenjang. Lebih lanjut Nugraha (2012) mengemukakan bahwa kemewahan dan keindahan kebaya tentunya tidak terlepas dari pemilihan warna, model, motif, dapat menutupi kekurangan tubuh si pemakai, keserasian dari tiap bagian kebaya dan kerapian hasil jahitan.



Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa hasil jahit kebaya modifikasi dapat ditunjukkan dari hasil jadi kebaya yang rapi dengan pemilihan warna dan paduan bahan kebaya sehingga tampak indah, mewah serta mampu menutupi kekurangan tubuh si pemakainya. Oleh sebab itu, sebelum membuat atau menjahit kebaya, maka diperlukan kemampuan untuk mendesain kebaya. Saleh (2001) mengemukakan bahwa untuk membuat suatu busana agar mendapat hasil yang optimal, hasil jahit tersebut harus sesuai dengan desain busana. Desain busana yang bagus serta pengambilan ukuran yang tepat dan pola yang baik merupakan suatu kesatuan dari proses pembuatan busana, jika salah satu diantaranya tidak benar maka tidak akan tercapai hasil jahitan yang baik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil jahit kebaya modifikasi sangat ditentukan oleh gambar desain busana. Oleh sebab itu, maka hasil jahitan busana ditentukan oleh kemampuan mendesain busana, untuk itu diperlukan tenaga-tenaga kerja yang memiliki keahlian dan kemampuan yang tinggi. Hal ini tentunya menjadi tugas dunia pendidikan dalam menghasilkan tenaga kerja di dunia industri, salah satu diantaranya adalah Sekolah Menengah Kejuruan Program Studi Tata Busana.



Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan formal dalam bidang kejuruan. Program keahlian Tata Busana merupakan salah satu bagian dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lulusan program keahlian Tata Busana diharapkan dapat bekerja di dunia usaha modiste/attelier, butik, tailor made, dress making dan garment/konveksi. Secara khusus tujuan Program Keahlian Tata Busana adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam (a) Mengukur, membuat pola, menjahit dan menyelesaikan busana, (b) Memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat, (c) Menggambar macam-macam busana sesuai kesempatan, (d) Menghias busana sesuai desain, (e) Mengelola usaha di bidang busana.


Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan merancang, menciptakan desain busana khususnya kebaya modifikasi yang elegan dan mewah. Kemampuan mendesain kebaya modifikasi adalah kesanggupan, atau kekuatan yang dimiliki seseorang untuk merancang dan membentuk rencana pembuatan kebaya dengan mempertimbangkan model, bahan, perpaduan warna, bentuk dan lain sebagainya untuk menghasilkan karya yang indah, elegan dan berkesan mewah sehingga hasil jahitan kebaya modifikasi sesuai dengan yang diharapkan. Hasil jahit yang baik dilihat dari bentuk dan ketepatan letak atau jatuhnya busana di badan sesuai dengan gambar desain yang dirancang.

0 komentar:

Post a Comment