, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Unsur-unsur Desain

Unsur-unsur Desain

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Unsur-unsur Desain

 

Seorang desainer adalah seorang seniman yang
mengekspresikan ide dan kreatifitasnya dalam bentuk rancangan
busana. Suatu rancangan tercipta melalui suatu proses totalitas
berfikir dengan memadukan ilmu seni rupa dengan unsur-unsur lain
yang mendukung. Unsur desain merupakan unsur-unsur yang
digunakan untuk mewujudkan desain sehingga orang lain dapat
membaca desain tersebut. Maksud unsur disini adalah unsur-unsur
yang dapat dilihat atau sering disebut dengan unsur visual. Unsurunsur
desain ini terdiri atas garis, arah, bentuk, tekstur, ukuran, value
dan warna. Melalui unsur-unsur visual inilah seorang perancang
dapat mewujudkan rancangannya.

1. Garis

Garis merupakan unsur yang paling tua yang digunakan manusia
dalam mengungkapkan perasaan atau emosi. Yang dimaksud dengan
unsur garis ialah hasil goresan dengan benda keras di atas
permukaan benda alam (tanah, pasir, daun, batang, pohon dan
sebagainya) dan benda-benda buatan (kertas, dinding, papan dan
sebagainya). Melalui goresan-goresan berupa unsur garis tersebut
seseorang dapat berkomunikasi dan mengemukakan pola

rancangannya kepada orang lain. Ada 2 jenis garis sebagai dasar
dalam pembuatan bermacam-macam garis yaitu :

a. Garis lurus

Garis lurus adalah garis yang jarak antara ujung dan
pangkalnya mengambil jarak yang paling pendek. Garis lurus
merupakan dasar untuk membuat garis patah dan bentuk-bentuik
bersudut. Apabila diperhatikan dengan baik, akan terasa bahwa
macam-macam garis ini memberikan kesan yang berbeda pula.
Kesan yang ditimbulkan garis ini disebut watak garis.

b. Garis lengkung

Garis lengkung adalah jarak terpanjang yang menghubungkan
dua titik atau lebih. Garis lengkung ini berwatak lebih dinamis dan
luwes.
Contoh-contoh garis :
Vertikal Horizontal Garis diagonal
Garis lengkung Garis kusut
Setiap garis memberi kesan tertentu yang dinamakan sifat / watak
garis. Adapun sifat-sifat dari garis yaitu :

a. Sifat garis lurus

Garis lurus mempunyai sifat kaku dan memberi kesan kokoh,
sungguh-sungguh dan keras, namun dengan adanya arah sifat
garis dapat berubah seperti :
1) Garis lurus tegak memberikan kesan keluhuran
2) Garis lurus mendatar memberikan kesan tenang
3) Garis lurus miring/diagonal merupakan kombinasi dari sifat
garis vertikal dan horizontal yang mempunyai sifat lebih hidup
(dinamis).

b. Sifat garis lengkung

Garis lengkung memberi kesan luwes, kadang-kadang bersifat
riang dan gembira.
Dalam bidang busana garis mempunyai fungsi :
1) Membatasi bentuk struktur atau siluet.
2) Membagi bentuk struktur ke dalam bagian-bagian pakaian
untuk menentukan model pakaian.
3) Memberikan arah dan pergerakan model untuk menutupi
kekurangan bentuk tubuh, seperti garis princes, garis empire
dan lain-lain.
2. Arah
Pada benda apapun dapat kita rasakan adanya arah tertentu,
misalnya mendatar, tegak lurus, miring dan sebagainya. Arah ini
dapat dilihat dan dirasakan keberadaannya. Hal ini sering
dimanfaatkan dalam merancang benda dengan tujuan tertentu.
Misalnya dalam rancangan busana, unsur arah pada motif bahannya
dapat digunakan untuk mengubah penampilan dan bentuk tubuh
sipemakai. Pada bentuk tubuh gemuk, sebaiknya menghindari arah
mendatar karena dapat menimbulkan kesan melebarkan. Begitu juga
dalam pemilihan model pakaian, garis hias yang digunakan dapat
berupa garis princes atau garis tegak lurus yang dapat memberi
kesan meninggikan atau mengecilkan orang yang bertubuh gemuk
tersebut.

3. Bentuk

Setiap benda mempunyai bentuk. Bentuk adalah hasill hubungan
dari beberapa garis yang mempunyai area atau bidang dua dimensi
(shape). Apabila bidang tersebut disusun dalam suatu ruang maka
terjadilah bentuk tiga dimensi atau form. Jadi bentuk dua dimensi
adalah bentuk perencanaan secara lengkap untuk benda atau barang
datar (dipakai untuk benda yang memiliki ukuran panjang dan lebar)
sedangkan tiga dimensi adalah yang memiliki panjang, lebar dan
tinggi.
Berdasarkan jenisnya bentuk terdiri atas bentuk naturalis atau
bentuk organik, bentuk geometris, bentuk dekoratif dan bentuk
abstrak. Bentuk naturalis adalah bentuk yang berasal dari bentukbentuk
alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bentuk-bentuk
alam lainnya. Bentuk geometris adalah bentuk yang dapat diukur
dengan alat pegukur dan mempunyai bentuk yang teratur, contohnya
bentuk segi empat, segi tiga, bujur sangkar, kerucut, lingkaran dan
lain sebagainya. Sedangkan bentuk dekoratif merupakan bentuk yang
sudah dirobah dari bentuk asli melalui proses stilasi atau stilir yang
masih ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berupa
ragam hias pada sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya
sudah tidak seperti bentuk sebenarnya. Bentuk ini lebih banyak di


pakai untuk menghias bidang atau benda tertentu. Bentuk abstak
merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk apapun tetapi tetap
mempertimbangkan prinsip-prinsip desain.

4. Ukuran

Ukuran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain
pakaian ataupun benda lainnya. Unsur-unsur yang dipergunakan
dalam suatu desain hendaklah diatur ukurannya dengan baik agar
desain tersebut memperlihatkan keseimbangan. Apabila ukurannya
tidak seimbang maka desain yang dihasilkannya akan kelihatan
kurang baik. Misalnya dalam menata busana untuk seseorang, orang
yang bertubuh kecil mungil sebaiknya tidak menggunakan tas atau
aksesories yang terlalu besar karena terlihat tidak seimbang.

5. Tekstur

Setiap benda mempunyai permukaan yang berbeda-beda, ada
yang halus dan ada yang kasar. Tekstur merupakan keadaan
permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat
pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara
melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak pemukaan suatu
benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam tembus terang, kaku,
lemas, dan lain-lain. Sedangkan dengan meraba akan diketahui
apakah permukaan suatu benda kasar, halus, tipis, tebal ataupun
licin. Tekstur yang bercahaya atau berkilau dapat membuat
seseorang kelihatan lebih besar (gemuk), maka bahan tekstil yang
bercahaya lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh kurus
sehingga terlihat lebih gemuk. Tekstur bahan yang tembus terang
seperti siffon, brokat dan lain-lain kurang cocok dipakai oleh orang
yang berbadan gemuk karena memberi kesan bertambah gemuk.

6. Value (Nada Gelap dan Terang)

Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya
alam maupun cahaya buatan. Jika diamati pada suatu benda terlihat
bahwa bagian-bagian permukaan benda tidak diterpa oleh cahaya
secara merata, ada bagian yang terang dan ada bagian yang gelap.
Hal ini menimbulkan adanya nada gelap terang pada permukaan
benda. Nada gelap terang ini disebut dengan istilah value.

0 komentar:

Post a Comment