Serat Wol |
Serat Wol
1) Struktur Morfologi Serat Wol
Serat wol terdiri dari kutikula di lapisan luar dan korteks di
bagian dalam. Sering terdapat medula di bagian tengah,
terutama pada serat wol kasar. Tiap–tiap bagian terbentuk
dari lapisan sel yang berbeda.
Kutikula merupakan lapisan sel-sel yang pipih yang disebut
sisik, menumpuk seperti genteng pada atap di sepanjang
serat. korteks di tutupi oleh sisik, sedangkan medula
merupakan sel kosong disepanjang sumbu serat.
2) Bentuk Serat Wol
Diameter rata-rata serat wol berkisar 16-17 mikron.
Dipandang dari segi teknologi, diameter rata-rata serat
merupakan faktor yang penting dalam penentuan grade.
Sifat benang dan kain terutama tergantung pada diameter
rata-rata serat. Variasi diameter benang juga berpengaruh
pada kerataan benang sampai batas-batas tertentu.
Bentuk penampang melintang serat wol bervariasi dari bulat
sampai lonjong. Keriting serat wol berhubungan langsung
dengan kehalusan serat atau diameter serat. Keriting serat
sukar dihitung dan diukur karena bentuknya tidak teratur
dan kecilnya gaya yang diperlukan untuk meluruskan serat.
Panjang stapel wol halus berkisar antara 3,75–10 cm, wol
sedang 5 -10 cm, dan wol panjang 12,5–35 cm.
Bentuk penampang
melintang serat wol
bervariasi dari bulat sampai
lonjong
Penampang membujur
serat wol
3) Komposisi Serat Wol
Komposisi serat wol
Jenis
Berat kering
wol (%)
Air
(%)
Lilin
(%)
Keringat
(%)
Debu dan
kotoran (%)
Merino 49 10 16 6 19
Cross
bred
61 12 11 8 8
Wol
cabut
63 9 16 1 11
0 komentar:
Post a Comment