, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Proses Pemaletan (Pirn Winding)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Proses Pemaletan (Pirn Winding)

Proses Pemaletan (Pirn Winding)



Proses memalet ialah menggulung benang dari bobin kerucut atau
bobin silinder menjadi bentuk bobin pakan atau palet.
Tujuannya adalah agar palet dapat dipasang (dimasukkan) pada
alat peluncur atau teropong. Alat penggulung palet dapat dibuat
dari kertas, plastik atau kayu.
Pada ATBM biasanya palet yang dibuat dari kertas. Palet dari kayu
bentuknya bermacam-macam disesuaikan dengan macam benang
yang akan digulung, macam teropong dan macam teropong dan
macam peralatan pengganti pakan secara otomatis.

Proses Pembuatan Kain (Weaving)


a. Pertenunan (Weaving)


Kain tenun dibuat dari benang lusi dengan benang pakan yang
membentuk silangan-silangan tertentu dengan sudut 90O antara satu
sama lain. Proses pembuatan silangan-silangan ini disebut proses
pertenunan. Agar proses pertenunan dapat dilaksanakan dengan baik,
perlu diketahui gerakan-gerakan pokok yang terjadi pada proses
tersebut.
Sesuai dengan urutannya, maka gerakan-gerakan itu adalah :


1) Pembukaan mulut : yaitu membuka benang-benang lusi sehingga

membentuk celah yang disebut mulut lusi.
2) Peluncuran pakan : yaitu pemasukan atau peluncuran benang
pakan menembus mulut lusi sehingga benang lusi dengan pakan
saling menyilang membentuk anyaman.
3) Pengetekan : yaitu merapatkan benang pakan yang baru
diluncurkan kepada benang pakan sebelumnya yang telah
menganyam dengan benang lusi.
4) Penggulungan kain : yaitu menggulung kain sedikit demi sedikit
sesuai dengan anyaman yang telah terjadi.
5) Penguluran lusi : mengulur benang lusi dari gulungannya sedikit
demi sedikit sesuai dengan kebutuhan proses pembentukan mulut
lusi dan penyilangan benang berikutnya.


Skema mesin tenun beserta bagian-bagiannya dapat dilihat pada

gambar dibawah ini. Benang digulung pada beam tenun (1) kemudian
melewati rol pengantar (2), lalu melewati dropper (3) untuk kemudian
masing-masing benang dicucuk pada setiap mata gun (5) dan sisir
tenun (7).




Ditinjau dari segi menjalankannya, maka alat/mesin tenun dapat

digolongkan menjadi :

1) Alat tenun gedogan yang dijalankan dengan tangan.
2) Alat tenun bukan mesin (ATBM) yang dijalankan dengan kaki dan
tangan.
3) Alat tenun mesin (ATM) yang dijalankan dengan motor.
Baik ATBM maupun ATM, keduanya mempunyai prinsip bekerja yang
sama.


Sesuai dengan gerakan pokok, maka alat tenun dapat dibagi menjadi
bagian-bagian pokok sebagai berikut :
1) Bagian pembentukan mulut lusi
2) Bagian peluncuran pakan
3) Bagian pengetekan
4) Bagian penggulungan kain
5) Bagian penguluran lusi

0 komentar:

Post a Comment