PEMASAR DAN CALON PEMBELI |
PEMASAR DAN CALON PEMBELI
Konsep pasar membawa kita kembali kepada konsep
pemasaran. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk
mewujudkan transaksi potensial guna memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia.
Jika satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak
lain, dinamakan pihak pertama sebagai pemasar dan pihak kedua
sebagai pembeli. Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau
lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai. Calon
pembeli adalah seseorang yang diidentifikasi oleh pemasar sebagai
orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran
nilai.
Pemasar dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual.
Sebagai contoh, beberapa orang ingin membeli sebidang tanah yang
akan dijual. Tiap calon pembeli akan berusaha memasarkan diri
mereka kepada penjual. Pembeli-pembeli ini sesungguhnya sedang
melakukan pemasaran. Dalam situasi di mana kedua belah pihak
secara aktif mencari pertukaran, keduanya adalah pemasar, dan situasi
tersebut merupakan salah satu pemasaran timbal balik.
ORIENTASI PERUSAHAAN TERHADAP PASAR
Terdapat lima konsep yang dapat dipilih organisasi atau
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran, diantaranya
adalah konsep produksi, konsep produk, konsep menjual/penjualan,
konsep pemasaran, dan konsep pemasaran berwawasan sosial.
KONSEP PRODUKSI
Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam
bisnis. Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Manajer
organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada
usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan
distribusi yang luas.
Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan
mendapatkan produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak
dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk
melebihi penawaran, seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam
situsi ini, konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk daripada
keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan memusatkan
perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi kedua
adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk
memperluas pasar.
Beberapa organisasi jasa juga menerapkan konsep produksi.
Banyak praktek dokter dan dokter gigi dikelola dengan prinsip lini
perakitan, seperti juga beberapa agen pemerintah (seperti kantor
tenaga kerja dan biro lisensi). Memang, orientasi manejemen ini dapat
manangani banyak kasus perjam, namun konsep ini sering dituding
tidak ramah dan memberikan pelayanan yang buruk.
KONSEP PRODUK
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang
terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan
perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul
dan terus menyempurnakannya.
Berdasarkan konsep ini, manajer mengasumsikan bahwa
pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka
dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk. Perusahaan yang
berorientasi produk sering merancang produk mereka dengan sedikit
atau tanpa masukan dari pelanggan. Mereka yakin bahwa insinyur
mereka tahu bagaimana merancang dan menyempurnakan produk
mereka dan bahkan mereka tidak menganalisis produk pesaing.
Konsep produk mengarahkan pada myopia pemasaran,
sebagaimana yang telah kita bicarakan pada awal bab ini. Manajemen
kereta api berpendapat bahwa pengguna kereta api menginginkan
kereta api, bukanlah tranportasi, dan memandang enteng tantangan
dari pesawat udara, bus dan mobil. Pabrik mistar geser berpendapat
bahwa insinyur menginginkan mister geser, bukan kemampuan
menghitung dan memandang enteng tantangan kalkulator saku.
Toserba dan kantor pos mengasumsikan bahwa mereka menyediakan
produk yang tepat bagi masyarakat dan heran mengapa penjualan
mereka tersendat -sendat. Organisasi-organisasi ini terlalu sering
melihat ke dalam cermin saat mereka seharusnya melihat keluar
jendela.
0 komentar:
Post a Comment