Pengertian Model Draperi |
Pengertian Model Draperi
Draperi merupakan model yang sangat digemari oleh penggemar mode. Hal
ini terbukti dengan terbitnya majalah-majalah mode baik dalam maupun luar negeri
yang banyak menampilkan model-model draperi dan variasinya. Majalah mode dalam
negeri yang banyak menampilkan model draperi di antaranya majalah Sarinah, Kartini
dan Femina, sedangkan majalah luar negeri yang banyak menampilkan busana-busana
dengan model draperi antara lain majalah Roose Couture, Rendejuous, Buds, Marfy,
paris Success,Top Fashion, Thai Fashion dan Vool.
Model draperi sebenarnya bukan model baru dalam sejarah mode, melainkan
sudah ada sejak jaman Romawi kuno pada tahun 1600 sebelum Masehi. Pada awalnya
draperi merupakan poncho bahu yang dikenakan atau berfungsi sebagai mantel atau
penghangat. Draperi arti katanya adalah lipit-lipit. Dalam bahasa Belanda, draperi
disebut plooien atau draperieen yang artinya lipit Di negeri Roma draperi disebut
phaniola. Draperi juga dikenal di beberapa negara Mesir, Birma, Muangthai, China,
Srilangka, Afrika, Kamboja dan Mongolia. Di Indonesia draperi sendiri juga sudah
ada sejak jaman dahulu yaitu lipit-lipit yang diterapkan pada bagian tertentu pada
busana wanita daerah Sumba dan Bugis.
Draperi merupakan suatu model busana yang dapat diterapkan pada busana pesta
wanita. Pengertian draperi menurut Christine K.S (1989:1) adalah: “hiasan pada
pakaian, berupa gelombang-gelombang kecil atau lipit-lipit yang dibuat dari kain
yang arahnya serong", sedangkan manurut Porrie Muliawan (2003:39) “Draperi
(draperie) adalah kerut atau lipit-lipit kecil yang berpusat pada lipit atau kerut, karena
bahannya jatuh menjuntai, lembut, berat dan jatuhnya seperti ayunan.” Draperi
menurut Kathryn Mc Kelvey (2001:239) adalah “A set in sleeve that is slashed open
at the top part of the sleeve where fullness is added; the under arm seam remains the
original length. The extra fullness created is drawn up with a draw string or elastic to
fix it into place, creating a draped effect” yang berarti bahwa, draperi adalah lengan
baju yang dibentuk terbuka pada bagian atas, untuk menambah kesempurnaan yang
lebih pada bentuk lengan dibuat suatu efek gelombang-gelombang dengan suatu tali
atau bahan elastis, dan menurut Mariam L. Davis (1980: 129) adalah “Set in sleeve
style draped in grace full folds in a variety of possible arrangements form armseye,
skirt style, usually long, draped in folds at various angles from the waist” yang berarti
bahwa, draperi adalah gaya yang diterapkan pada berbagai sudut pinggang dan lengan
baju membentuk gelombang penuh di dalam lipatan dengan cara menyelusup,
berbagai pengaturan pola digunakan untuk membentuk gelombang-gelombang
tersebut. Dari beberapa pendapat di atas pada prinsipnya pengertian draperi sama
yaitu suatu hiasan pada bagian busana (lengan, leher, tengah muka, tengah belakang,
pinggang dan panggul), berupa kerut, lipit-lipit atau gelombang-gelombang kecil
dengan menggunakan pecah (pengaturan) pola untuk menambah kesempurnaan pada
sipemakai yang bahannya jatuh menjuntai dan secara umum akan memberikan
pengaruh pada pemakai, yaitu menjadi luwes, feminim, meriah dan agung.
Berikut gambar model busana wanita daerah Sumba dan Bugis :
Busana Wanita Sumba Busana Wanita Bugis
b. Fungsi Draperi
Draperi dapat berfungsi sebagai aksen atau pusat perhatian bagi sipemakai,
modifikasi busana untuk model draperi telah banyak dibuat model ini pada umumnya
untuk menutupi kekurangan (flattering) bentuk badan, model draperi memberikan
kesan lebih besar dari kenyataan bentuk tubuh yang ada. Penempatan draperi pada
busana dapat diterapkan pada bagian blus seperti bagian lengan, garis leher, bagian
punggung, dan bagian depan blus. Penempatan draperi pada bagian rok seperti bagian
pinggang, bagian belakang rok, bagian depan rok, dan bagian sisi rok. Penempatan
draperi pada bagian gaun seperti garis leher, lengan, bagian belakang gaun, bagian
depan gaun, bagian sisi gaun, dan bagian bawah gaun. Penempatan model draperi
yang sesuai dapat dipergunakan sebagai tipuan mata bagi yang memerlukannya :
a) Pada bagian sisi badan atas ataupun bawah, memberi kesan badan lebih besar atau
tipuan mata untuk pinggul yang kecil dan berbadan kurus.
b) Pada bagian pinggang, dan panggul, memberi kesan lebih besar bagi yang kecil
dan berbadan kurus.
c. Jenis Draperi
Model draperi menurut pemakaian dan cara pembuatan dibedakan menjadi
dua macam yaitu draperi hidup dan draperi mati.
a) Draperi hidup yaitu model draperi yang cara pemakaiannya dengan cara dililitkan
saja atau dibelitkan saja tanpa digunting dan dijahit, sehingga mudah dibuka dan
dibuat kembali. Model draperi ini banyak digunakan pada pakaian wanita India
berupa kain sari, atau dalam pemakaian selendang pada wanita Indonesia.
b) Draperi Mati yaitu model draperi yang sengaja dibuat dengan cara pola di gunting
(dipecah) menurut model kemudian dijahit. Model draperi ini tidak dapat dibuka
dan dipasang kembali serta dibuat dari kain serong agar jatuhnya draperi bagus,
dan dapat diterapkan pada seluruh bagian badan yaitu pada bagian leher, dada,
tengah muka, tengah belakang, sisi, pinggang, panggul, lengan dan rok.
d. Jenis dan Corak Kain Busana Model Draperi
Jenis kain yang paling tepat digunakan untuk pembuatan busana model
draperi, yaitu kain yang teksturnya lembut, melangsai dan agak berat, hal ini
dimaksudkan agar draperi yang dihasilkan jatuhnya bagus. Contoh kain yang
demikian yaitu kain crepe de chine, crepe georgette, wool cashmere, chiffon, light
wool, sating silk, light jersey, light velvet, kain lame atau kain rajutan dan kain nylon
twinkle.
Pemilihan kain untuk pembuatan busana model draperi sebaiknya kain polos
atau tidak bercorak, hal ini dimaksudkan untuk lebih menonjolkan hiasan draperi itu
sendiri. Apabila kain yang digunakan bercorak, sebaiknya pilih corak kain yang kecil
supaya hiasan draperi tetap menonjol.
Warna kain yang digunakan untuk busana model draperi bebas tetapi
disesuaikan dengan kesempatan pesta yang akan dihadiri, seperti untuk kesempatan
pesta pagi dapat dipilih warna tenang, warna pastel dan warna netral seperti warna
putih, warna salem dan warna tosca. Kesempatan pesta siang hari dapat dipilik warna
cerah seperti warna biru, hijau, ungu dan kuning. Kesempatan malam hari dapat
dipilih warna gelap seperti warna hitam, merah tua, hijau tua dan biru tua.
e. Konstruksi Pola Bagian-bagian Busana Model Draperi
Model draperi dapat diterapkan pada bagian-bagian busana, yaitu pada bagian
blus seperti bagian lengan, garis leher, bagian punggung, dan bagian depan blus.
Penempatan draperi pada bagian rok seperti bagian pinggang, bagian belakang rok,
bagian depan rok, dan bagian sisi rok. Penempatan draperi pada bagian gaun seperti
garis leher, lengan, bagian belakang gaun, bagian depan gaun, bagian sisi gaun, dan
bagian bawah gaun. Setiap model busana harus dipahami oleh orang yang
mempelajari pembuatan pola busana, karena pola yang dibuat harus tepat dalam
pembuatan pecah pola sesuai dengan gambar model. Dibawah ini akan dijelaskan
Pecah Pola draperi pada bagian busana.
a. Pecah Pola Draperi pada Garis Leher
b. Pecah Pola Draperi pada Kerah
c. Pecah Pola Draperi pada Garis Punggung
d. Pecah Pola Draperi pada blus
e. Pecah Pola Draperi pada Lengan
p
f. Pecah Pola Draperi pada rok
g. Pecah Pola Draperi pada gaun
5. Sumber Bacaan
APPMI (2005) Ragam Busana Pesta. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Marfy (Edisi 1998 sampai dengan edisi 2006) Majalah Mode Jepang
Margalis, Adek O (1964) The Complette Boud of Tailoring for Woman, We Like to
Sew. New York : Prentice Hall Inc.
Matews Bisy (1974) Make Dress Pattern Designing, Third Edition. London :
Publishing House Inc.
Picken Brooks Mary (1998) A Dictionary of Costume and Fashion – Historic &
Modern. New York : Dower Publication Inc.
0 komentar:
Post a Comment