Pengertian Mode Busana |
Pengertian Mode Busana
Istilah mode ini berasal dari bahasa Belanda yang sama artinya dengan la
mode dalam bahasa Perancis, dan fashion dalam bahasa Inggris.
Pengertian mode yang dikemukakan Van Hoeve dalam Kamus Belanda-
Indonesia bahwa mode yaitu ragam/cara/gaya pada suatu masa tertentu yang
berganti-ganti dan diikuti oleh orang banyak dalam berbagai-bagai bidang terutama
dalam pakaian. Berarti mode bukan hanya bergerak dalam bidang busana, tetapi juga
dalam bidang lainnya. Pengertian mode secara luas dapat dikatakan sebagai suatu
gaya hidup, penampilan atau gaya (style) yang sedang menjadi modus pada waktu
dan tempat tertentu. Dikaitkan dengan busana atau cara berbusana dapat diartikan
bahwa mode adalah gaya, penampilan atau gaya berbusana, busana yang sedang
menjadi modus pada suatu waktu dan tempat tertentu.
Kaitan Mode Busana dan Perkembangan Tekstil
Dunia mode busana sebaiknya tidak melepaskan diri dari perkembangan
tekstil, agar busana yang dirancang, dipilih, dipergunakan akan tepat, sesuai dengan
selera masyarakat akan trend mode. Mode yang dirancang para desainer akan digemari
masyarakat di antarnya apabila rancangan tersebut menampilkan warna,
motof, tekstur, dan bahan tekstil yang terbaru yang dirancang oleh para disainer tekstil.
Untuk itu seyogianya para pembuat busana, perlu memahami sifat-sifat bahan
tekstil yang terbaru agar dapat disesuaikan dengan model busana yang dirancangnya.
Perkembangan tekstil yang dirancang disainer tekstil, cenderung mempunyai
pengaruh yang positif dalam perancangan model busana. Para desainer busana dapat
menyesuaikan model dan bahan yang tepat dipilih. Berbagai hasil desainer tekstil
dirancang dari beragam asal bahan tekstil seperti dari serat alam, serat buatan atau
campuran, dengan kemajuan teknologi pembuatan tekstil yang semakin canggih
akan memperkaya para desainer busana untuk merancang berbagai model. Hasil
rancangan desainer tekstil akan menghasilkan jenis tekstil, warna, motif, tekstur
yang saat ini dapat ditemui di pasar tekstil atau pada busana butik yang khusus
dirancang untuk itu. Berbagai hasil rancangan tekstil yang cukup berkembang dan
beragam saat ini dapat memberikan inspirasi kepada para desainer busana untuk
menciptakan berbagai model yang beragam untuk berbagai kesempatan, usia, baik
untuk masyarakat pada umumnya maupun untuk pesanan khusus dari pemuka publik
atau seseorang, sekelompok orang yang memerlukannya.
Seorang desainer busana akan lebih sempurna apabila memahami pengetahuan
tekstil agar dapat mengaplikasikan pengetahuannya tersebut untuk mendesain
suatu model busana yang tepat dengan tekstil yang tersedia atau kerjasama dengan
desainer tekstil untuk memproduksi suatu model busana yang dijadikan kecenderungan
mode pada setiap tahun.
Perkembangan Mode Busana
Sebagai ciri utama mode yaitu dengan adanya perkembangan, sebab suatu
model akan dapat dikatakan mode apabila model tersebut sedang mengalami
perhatian masyarakat sebagai sesuatu yang sedang disenanginya dan digandrungi
dipergunakannya. Apabila laju perkembangan dari suatu model itu sudah mencapai
puncaknya dan telah menjadi tradisi dalam masa yang tidak ada batasnya, model
busana itu sudah tidak dapat lagi dikatakan suatu mode. Contohnya, celana panjang
dan kemeja untuk pria, bebe, dan rok untuk wanita di Indonesia sudah menjadi
model busana sehari-hari sedangkan aslinya bangsa Indonesia masa lalu, yaitu
pria mempergunakan sarung dan baju kampret, wanita mempergunakan pakaian
daerahnya masing-masing atau sarung/kain dan kebaya.
Busana Barat pada mulanya dapat dikatakan mode, yaitu dengan adanya
pengaruh para penjajah saat itu. Model busana asli ini mulai kurang dipergunakan
karena sudah diperkenalkan busana model barat sebagai busana yang lebih praktis
dipergunakan untuk melakukan kegiatan. Akhirnya mode celana, kemeja, rok dan
blus atau bebe/gaun menjadi model busana yang biasa dipakai sehari-hari baik di
rumah ataupun bepergian, yang kemudian hanya mengalami perkembangan pada
modelnya saja.
Seperti kita ketahui bahwa mode ini sudah ada sejak manusia mengenal busana,
hanya pada abad ke-20 an perkembangannya semakin pesat seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Perkembangan yang
semakin menonjol itu dapat kita pahami yaitu karena perkembangan : (a) produksi
dan pemasaran tekstil, (b) mesin-mesin dan alat-alat pembuat busana, (c) kuantitas
dan kualitas para disainer mode busana, (d) media massa, (e) kemampuan daya beli
dari masyarakat, serta (f) meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang
busana.
Perkembangan busana selalu berubah dan berputar dari tahun ke tahun.
Perubahan itu hanya pada variasinya saja, sedangkan bentuk dasarnya tidak
mengalami perubahan, contohnya rok dan blus adalah busana yang terdiri dari
busana bagian atas dan bagian bawah yang terpisah. Itu adalah dasar dan perubahan
variasi itu terdapat pada siluet, model kerah, model lengan, garis hias, macammacam
lipit pada rok, ukuran panjang rok.
Pengaruh Mode Busana
Perkembangan mode busana laju dengan pesat, dan perkembanganya
tersebut dari berbagai bagian dari busana seperti bentuk leher, kerah, lengan, rok,
dekorasi pada bagian tertentu dan sebagainya, yang membuat orang tertarik pada
model-model busana yang ditampilkan sehingga menjadi mode.
Mode ini mempunyai sifat-sifat berikut.
a. Mempunyai pengaruh penampilan yang kuat, sehingga masyarakat tertarik
kepada model-model baru yang ditampilkan, karena model-model yang
ditampilkan disesuaikan dengan selera masyarakat, tingkatan sosial ekonomi
masyarakat, tingkatan umur, lingkungan/kondisi masyarakat.
b. Mode mempunyai sifat komersial, berarti dapat menguntungkan atau merugikan.
c. Mode bukan sesuatu penemuan baru atau selalu baru, akan tetapi dengan dasardasar
yang telah ada muncul kembali dengan gaya yang baru.
d. Mode ada hubungannya dengan produksi tekstil, perlengkapan busana milineris
dan aksesoris.
Secara khusus perkembangan mode busana mempengaruhi terhadap busana
daerah.
a. Terhadap cara pemakaian, sebagai contoh, menurut adat daerah Minangkabau,
kebaya panjang hanya boleh dipergunakan oleh wanita yang sudah menikah,
karena merupakan ciri sudah berkeluarga, sedangkan gadis hanya mempergunakan
baju kurung, tetapi sekarang gadispun mempergunakan kebaya panjang.
Contoh lain, pemakaian kebaya sudah tidak jelas lagi apakah khas Sunda atau
Jawa, karena cara pemakaian kebaya khususnya remaja ada yang tidak memakai
selendang tetapi pakai pending di pinggang, dan tata rambutnya juga kadangkadang
pakai sanggul modern bahkan tidak disanggul.
b. Terhadap model busana daerah, seperti kebaya yang aslinya tidak pakai kerah,
sekarang ada yang mempergunakan memakai kerah setali atau bentuk leher yang
bermacam-macam sehingga aslinya tidak kelihatan juga bagian muka aslinya
ditutup/dikancingkan dengan mempergunakan peniti, sekarang ada yang mempergunakannya
memakai kancing. Panjang kebaya pun berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan mode, yang aslinya panjang kebaya sampai di panggul
dapat berubah sampai jauh di bawah panggul. Demikian pula warna atau corak
busana dapat bervariasi dari yang polos, bercorak, brokat ataupun di bordir. Untuk
kain dapat dibuat kain jadi yaitu kain yang dijahit tanpa digunting, sehingga
pemakai tinggal memasukkan ke badan seperti memakai rok yang kelihatan sebagaimana
orang berkain dengan membelitkan langsung ke badan bagian bawah.
Sumber Pustaka
Arifah A. Riyanto. (2003). Teori Busana. Bandung : Yapemdo.
Judi Achjadi. (1976). Pakaian Daerah Wanita Indonesia. Jakarta : Djambatan.
Mortimer Dunn, Gloria. (1972). Fashion Design. Melbourn : A.S.T.C. Rigby Limited.
Soerjono Soekanto. (1975). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Yayasan Penerbit
Universitas Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment