PENCIPTAAN DESAIN BUSANA WANITA DENGAN SUMBER IDE |
PENCIPTAAN DESAIN BUSANA WANITA DENGAN SUMBER IDE
LAGU DOLANAN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYAPendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Kemajuan
suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai,
dan memanfaatkan sumber daya manusia, hal ini berkaitan erat dengan kualitas
pendidikan yang diberikan kepada anggota masyarakatnya, kepada peserta didiknya.
Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia Wardiman Djojonegoro dalam
pengantar buku “Kreativitas, Kebudayaan dan Pengembangan Iptek”, mengemukakan
bahwa manusia sebagai aktor budaya memberikan makna dan arah terhadap bentukbentuk
budaya lahiriah serta pembangunan itu sendiri. Perkembangan kebudayaan
nasional diarahkan untuk memberikan wawasan budaya dan wahana pada pembangunan
nasional dalam segenap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
serta ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia,
memperkuat jatidiri dan kepribadian bangsa. Dalam hal ini, pendidikan merupakan
wahana yang sangat penting dalam proses pengembangan kebudayaan nasional, karena
pada dasarnya pendidikan itu sendiri merupakan proses pembudayaan. Pendidikan
sebagai usaha sadar yang diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
dapat diwujudkan dalam bentuk kemampuan, ketrampilam, sikap, dan kepribadian yang
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Di antaranya adalah mendorong berkembangnya
kreativitas peserta didik, yang sejalan dengan perkembangan aspek-aspek
yang lain seperti keimanan dan ketaqwaan, kecerdasan, ketrampilan, semangat
kebangsaan, dan lain-lain, sehingga tercipta keseimbangan dan keselarasan (Supriadi,
1994: vi-vii).
Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang
memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara
optimal, sehingga dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan
kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Pada hakekatnya setiap orang
mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, oleh karena itu memerlukan
pendidikan yang berbeda pula. Pendidikan bertanggung jawab untuk memandu serta
memupuk, mengembangkan dan meningkatkan bakat tersebut. Mengutip pendapatnya
Renzuli tentang keberbakatan dikatakan bahwa, dulu orang biasa mengartikan “anak
berbakat” sebagai anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, namun sekarang
makin disadari bahwa yang menentukan keberbakatan bukan hanya inteligensi
(kecerdasan), melainkan juga kreativitas dan motivasi untuk berprestasi (Utami M.,
2004: 6). Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam
bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya.
Kreativitas dapat muncul dalam setiap kegiatan manusia tidak terbatas dalam bidang
seni, ilmu pengetahuan dan teknologi serta tidak terbatas pula pada tingkat usia, jenis
kelamin, suku bangsa atau kebudayaan (Semiawan, 1987: 7). Kreativitas secara naluri
memang terkandung di dalam setiap manusia, walaupun dengan derajad yang berbeda.
Pemahaman ini juga disepakati Todd I. Lubbart dalam buku Handbook of Creativity
yang mengatakan “creativity can occur in virtually any domain, including the visual
arts, literature, music, business, science, education, and everyday life (Sternberg ed.,
1999: 339). Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah
pengertian tentang kreativitas, alat-alat ukur yang digunakan, dan kesulitan merumuskan
konsep kreativitas itu sendiri. Disadari bahwa sekarang ini hampir setiap
orang, pemimpin lembaga kependidikan, manajer perusahaan, sampai pejabat
pemerintah menganggap pentingnya kreativitas dalam usahanya untuk mengembangkan
di sekolah, pekerjaan atau pun dalam pembangunan.
Sejalan dengan pemikiran ini dan permasalahan yang sudah dikemukakan, maka
fokus pembicaraan dalam tulisan ini adalah keinginan penulis untuk menyampaikan
gagasan tentang pemanfaatan seni dan budaya dalam pembelajaran desain busana. yaitu
menggunakan lagu-lagu dolanan atau lagu-lagu Jawa sebagai sumber ide dalam
penciptaan desain busana wanita yang ditujukan untuk kostum grup vokal.
0 komentar:
Post a Comment