KONSTRUKSI KAIN |
KONSTRUKSI KAIN
Anyaman
a. Metode Penggambaran Anyaman
Kain tenun adalah kain yang dibentuk oleh persilangan antara
benang lusi dan benang pakan. Ada dua kemungkinan titik
persilangan antara benang pakan dan lusi, yaitu benang lusi
berada diatas benang pakan atau benang pakan berada di atas
benang lusi.
Metode untuk menggambarkan anyaman dengan
menggunakan diagram anyaman yang berbentuk kotak-kotak
seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Satu kotak menunjukan
titik persilagan antara benang pakan dengan benang lusi. Tanda
silang (x) atau menghitamkan kotak menunjukan bahwa pada titik
persilangan tersebut benang lusi berada diatas benang pakan,
sebaliknya apabila kotak tersebut kosong berarti benang pakan
yang berada diatas benang lusi.
Pada diagram anyaman dikenal istilah repeat anyaman yang
berarti adalah jumlah pengulangan minimal benang lusi dan
pakan. Jumlah repeat anyaman untuk setiap jenis anyaman
berbeda-beda misalnya pada anyaman polos repeat anyaman
berjumlah 2 helai lusi dan 2 helai pakan.
b. Anyaman Polos dan Turunannya
Anyaman polos merupakan anyaman yang paling sederhana yangmemiliki repeat anyaman 2 kotak untuk 2 helai untuk benang lusi
dan pakan. Diagram anyaman polos beserta skema bagaimana
benang lusi menyilang pada benang pakan atau bagaimana
benang pakan menyilang pada benang lusi dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Anyaman polos memiliki turunan, yaitu berupa perpanjangan
kearah lusi yaitu Rib Lusi. Pada gambar berikut (A, B, C, D)
berturut-turut adalah rib lusi 2/2, rib lusi 3/3, rib lusi 4/4 dan rib lusi
4/2.
Selain itu ada juga perpanjangan kearah pakan yaitu yang disebut
rib pakan. Pada gambar (A,B,C,D) di bawah ini berturut-turut
adalah rib pakan dengan repeat yang berbeda-beda. Anyaman
turunan polos lainnya merupakan perpanjangan efek lusi dan
pakan.
Selain itu dikenal juga anyaman turunan polos lainnya, yaitu
turunan anyaman polos tidak langsung. Anyaman berlubang
perforated fabric) dan anyaman huckback merupakan contoh
anyaman polos tidak langsung seperti terlihat pada gambar (A)
dan (B) berikut :
c. Anyaman Keper dan Turunannya
Anyaman keper dapat ditemukan aplikasinya pada berbagai jenis
kain. Ciri utama kain tenun dengan anyaman keper yaitu adanya
garis diagonal atau garis miring sepanjang kain. Sudut kemiringan
atau garis miring anyaman keper ditentukan oleh anga loncat.
Repeat minimal anyaman keper terdiri dari 3 helai benang lusi dan
pakan. Jenis anyaman keper diantaranya keper lusi 2/1, 3/1,
4/1, 5/1, dsb. Sedangkan jenis anyaman keper pakan
diantaranya adalah 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, dsb. Pada beberapa
penulisan anyaman keper dituliskan angka loncat dengan
lambang miring dan angka. Kemiringan anyaman keper bisa
kearah kanan atau kiri yang ditandai dengan lambing/untuk keper
kanan dan lambing/untuk keper kiri, contohnya anyaman keper
lusi 4 / 1 dimaknai sebagai anyaman keper kanan 4/1.
Anyaman keper memiliki turunan, misalnya keper rangkap 2/2
(croise atau cashmere) seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Contoh anyaman keper turunannya lainnya seperti herring bone.
0 komentar:
Post a Comment