Desain Blazer |
Desain Blazer
Desain blazer terinspirasi dari gaya tahun 1990-91, hal tersebut bisa dilihat dari warna yang senada dan potongan pola yang dimodifikasi taerutama dibagian pola depan yang menyimpang dan diberi empat variasi kancing, desain blazer belengan pendek di kerut supaya terlihat feminim, dan klasik. Desain blazer terlihat sangat sederhana, hal tersebut dikarenakan ingin lebih menonjolkan aplikasi dari pada blazer itu sendiri.
Desain ini memiliki beberapa titik fokal pada Double breasted (telangkup dobel) letakan kancing ditandai dengan kelepak dada depan blazer menumpang jauh kedalam. Letak kancing-kancingnya terdiri dari dua deretan. Dari warna desain ini bernuansa merah muda yang dikombinasikan dengan abu keunguan dan bagian-bagian motif diberi sentuhan orange dan kuning agar kesan klasiknya menonjol
Desain blazer terinspirasi dari gaya tahun 1990-91, hal tersebut bisa dilihat dari warna yang senada dan potongan pola yang dimodifikasi taerutama titik fokal kerah yang berbentuk empat lekukan seperti huruf V. Desain blazer terlihat sangat sederhana, hal tersebut dikarenakan ingin lebih menonjolkan aplikasi dari pada blazer itu sendiri.
Blazer memiliki beberapa titik fokal, terdiri dari saku papoal (wealt pocket), saku ini memiliki mulut saku yang sempit sampai sedang, dapat dilihat baik pada bagian atas atau bawah pinggang, dan di letakan dimana saja. pada letakan kancing telankup dada terdiri dari satu deretan ditandai satu kancing ditutupkan untuk meperoleh efek yang lebih langsing.
Model potongan bagian depan blazer square cut (potongan segi empat), potongan bagian belakang blazer no vent (tanpa celah), dan bagian stelan bawah blazer dipadukan dengan rok mini yang diatas lutut.
Blazer ini bernuansa kuning yang di padu dengan cokelat yang terinspirasi dari suasana pantai saat matahri terbenam.
Proses Perancangan
Melihat dari fenomena permasalahan kain besurek saat ini serta teknik pembuatannya, penulis memberikan alternatif baru dalam pengembangan motif besurek sebagai alternatif pada desain permukaan tekstil. Melalui eksplorasi dan eksperimen maka terciptalah sebuah aplikasi pengembangan motif dengan teknik lukis dan bordir. Berikut tahapan pembuatan pengembangan motif besurek dengan teknik lukis dan bordir :
1. Siapkan media bahan-bahan untuk membuat blazer dengan teknik lukis dan bordir, seperti mesin jahit dan alat jahit lainnya,
Gambar : III.7 Meisn bordir, gunting, jarum, Raam, setrika, benang
(Sumber : Dokumen pribadi)
2. setelah itu bahan yang digunakan adalah butter silk, bahan ini memiliki tekstur garis yang sangat lembut dan dingin digunakan dibadan, serta lapisan singkap dalam (interfacing) : umumnya berupa bahan yang kuat untuk memberikan bentuk, badan busana, serta menopang bagian-bagian kecil pakaian. Ganjal pundak (shoulder pad) dan furing.
Gambar : III.8 Bahan butter silk
(Sumber : Dokumen pribadi)
3. Berikutnya cat yang digunakan adalah acriylic dengan campuran catnya yaitu artist painting medium sebagai pencair cat yang tidak membuat cat menjadi pudar dan kuas berfungsi untuk membuat motif.
Gambar : III.9 Cat acrylic, artist painting, kuas
4. Diawali pembuatan pola blazer yang digambar pada kertas roti. Agar jika ada kesalahan pola dapat dirubah sebelum pengguntingan kebahan.
Gambar : III.10 Pola kerah digambar pada kertas roti
(Sumber : Dokumen Pribadi)
5. Setelah itu jika sudah benar pembuatan pola, maka penjiplakan pola dari kertas roti kebahan butter silk.
Gambar : III.11 Pola kerah & badan pada bahan butter silk
(Sumber : Dokumen pribadi)
6. Lapisan singkap dalam (interfacing) adalah kain kuat sebagai pelapis dalam yang dapat menempel kebahan butter silk dan memberikan kesan kaku.
Gambar : III.12 Pelapisan Singkap dalam (interfacing)
(Sumber : Dokumen pribadi)
7. Setelah pecah pola diatas kain, langkah selanjutnya buat pola motif besurek pada bagian-bagian tertentu yang dikembangkan bentuknya diatas kain dengan teknik lukis terdahulu, dan berikan gradasi warna pada outline.
Gambar : III.13 Tahap pelukisan pada bagian kerah
(Sumber : Dokumen pribadi)
8. Setelah itu lakukan pembordiran pada bagian-bagian motif yang akan dibordir.
Gambar : III.14 Tahap pembordiran pada bagian outline motif
(Sumber : Dokumen pribadi)
9. Tahap akhir menjahit pola-pola menjadi satu hingga tahap penjelujuran, pemasangan furing lapisan bagian dalam blazer, dan pemasangan kancing yang belubang paspoal (bound buttonhole).
0 komentar:
Post a Comment