1. Apa yang dimaksud proses pengelosan? |
1. Apa yang dimaksud proses pengelosan?
2. Sebutkan 4 (empat) tujuan proses pengelosan!
3. Jelaskan 2 fungsi Tension device!
4. Tuliskan 7 persyaratan gulungan benang yang baik pada beam
tenun!
5. Jelaskan definisi dan tujuan proses pemaletan!
6. Apa yang dimaksud dengan proses pertenunan?
7. Tuliskan 3 penggolongan alat/mesin tenun ditinjau dari segi
menjalankannya!
8. Tuliskan 5 bagian-bagian alat tenun sesuai dengan gerakan pokok!
10. Jelaskan maksud dari perajutan pakan!
1. Proses menggulung benang dalam suatu bentuk dan volume tertentu
sesuai dengan kebutuhan merupakan proses pengelosan2. Ada 4 (empat) tujuan proses pengelosan, yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu benang yang meliputi kekuatan, kerataan,
kebersihan benang dan sambungan-sambungan yang kurang
baik.
b. Meningkatkan mutu gulungan benang yang meliputi kerataan
permukaan, kekerasan, bentuk gulungan benang.
c. Membuat gulungan benang sesuai dengan bentuk dan volume
sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya.
d. Meningkatkan mutu dan efesiensi pada proses selanjutnya.
3. Tension device adalah peralatan pada mesin kelos yang berfungsi
untuk:
a. Memberikan tegangan pada benang, sehingga gulungan
memiliki tingkat kekerasan yang baik sesuai yang diinginkan.
b. Menghilangkan bagian benang yang mempunyai kekuatan di
bawah standar yang ditetapkan dengan cara benang putus pada
saat di proses.
4. Persyaratan gulungan benang yang baik pada beam tenun adalah
sebagai berikut :
a. Benang-benang yang digulung harus sama panjang.
b. Letak benang-benang yang digulung harus sejajar.
c. Benang yang digulung pada beam tenun harus seoptimal mungkin.
d. Gulungan benang pada beam hani mempunyai kekerasan yang
cukup atau setiap lapis gulungan benang mempunyai tegangan
yang sama.
e. Lebar benang pada beam tenun harus lebih lebar dari pada lebar
cucukan sisir tenun.
f. Panjang benang harus lebih panjang dari panjang kain yang akan
dibuat.
g. Permukaan gulungan benang pada beam tenun harus rata.
5. Proses memalet ialah menggulung benang dari bobin kerucut atau
bobin silinder menjadi bentuk bobin pakan atau palet.
Tujuannya adalah agar palet dapat dipasang (dimasukkan) pada alat
peluncur atau teropong
6. Kain tenun dibuat dari benang lusi dengan benang pakan yang
membentuk silangan-silangan tertentu dengan sudut 90O satu sama
lain. Proses pembuatan silangan-silangan ini disebut proses
pertenunan.
7. Ditinjau dari segi menjalankannya, maka alat/mesin tenun dapat
digolongkan menjadi:
a. Alat tenun gedogan yang dijalankan dengan tangan.
b. Alat tenun bukan mesin (ATBM) yang dijalankan dengan kaki dan
tangan.
c. Alat tenun mesin (ATM) yang dijalankan dengan motor.
8. Sesuai dengan gerakan pokok, maka alat tenun dapat dibagi menjadi
bagian-bagian pokok, yaitu:
a. Bagian pembentukan mulut lusi
b. Bagian peluncuran pakan
c. Bagian pengetekan
d. Bagian penggulungan kain
e. Bagian penguluran lusi
10. Perajutan pakan yaitu proses pembentukan jeratan yang terjadi
secara berurutan kearah lebar kain atau seperti kearah pakan pada
teknologi pertenunan. Kain ini terdiri dari satu atau lebih benang yang
membentuk jeratan-jeratan melalui jarum-jarum yang bekerja
membentuk kain dengan arah horisontal (arah pakan). Kain rajut ini
elastis pada kedua sisi, baik kearah panjang maupun kearah lebar.
Referensi
Karnadi dan Muzahar Yunizir, 1979, Design Tekstil 1, Jakarta, Dikmenjur
Depdikbud
Noerati, dkk, 2013, Teknologi Tekstil, Bandung, Sekolah Tinggi Teknologi
Tekstil.
Roetjito dan Djaloes Gaizia M, 1979, Proses Pembuatan Kain Tekstil 1,
Jakarta, Direktorat Dikmenjur Depdikbud
Suparli L dkk, 1977, Teori Pembuatan Kain 1, Jakarta, Dikmenjur
Depdikbud
0 komentar:
Post a Comment