, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Dasar-dasar Komunikasi

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Dasar-dasar Komunikasi

Dasar-dasar Komunikasi

Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung
identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar
kita, dan untuk mempengaruhi orang lain, untuk merasa, berfikir, atau
berperilaku seperti yang kita inginkan. Namun tujuan dasar kita
berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan
fisikologis kita. Komunikasi melibatkan dua orang atau lebih, bersikap
sopan dan ramah dengan menggunakan bahasa yang saling

dimengerti oleh komunikator dan komunikan dengan kondisi fisik
sehat akan menunjang keberhasilan dalam berkomunikasi.
Sukses tidaknya suatu pelayanan sangat tergantung dari tepat
tidaknya komunikasi antara customer dengan petugas customer.
Perlu diperhatikan juga agar kelihatan ramah dan sopan, perlu
diperhatikan hal-hal berikut : a). Dengan siapa kita berkomunikasi,
apakah dengan customer, atasan, orang yang lebih tua atau lawan
jenis; b). Volume suara dalam berkomunikasi perlu diperhatikan
sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan; c). Sikap badan pada
waktu berbicara kepada seseorang maupun terhadap orang banyak
sebaiknya dengan melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-sekali
melihat matanya dengan tersenyum ramah; d). Mimik wajah perlu
diperhatikan, jangan terlalu serius/tegang dan jangan terlalu santai;
e). Memusatkan perhatian/pikiran pada pokok pembicaraan;
f). Menghindari gerakan-gerakan yang merishkan, misalnya
memegang-megang rambut, menggoyang-goyangkan kaki, melipat
kedua tangan kedepan, memasukkan kedua tangan kedalam saku,
mengunyah-ngunyah sesuatu, atau sikap lain yang kurang sopan;
g). Pada waktu berbicara didepan orang banyak , usahakan sikap
badan tidak terlalu santai atau tegang dan jangan gugup atau
gemetar.

3. Melakukan Komunikasi Ditempat Kerja

Komunikasi dengan pelanggan dan rekan sekerja dilakukan
dengan cara yang ramah, profesional dan terbuka. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa yang dimengerti oleh lingkungan tempat
bekerja. Mendengar dan bertanya dengan aktif digunakan untuk
memastikan adanya komunikasi dua arah yang efektif. Berkomunikasi
secara efektif dengan tamu dan kolega merupakan keterampilan yang
seharusnya dimiliki karena hal ini mampu mengatasi keluhan/konflik.
Komunikasi dalam dunia usaha dapat dilakukan dimana saja, baik
diperusahaan maupun diluar perusahaan (ditempat kerja).
Dimanapun kita bekerja/ ditempat kerja komunikasi perlu dibina
dengan baik antara sesama, misalnya; antara atasan dengan
bawahan atau antara produsen dan konsumen. Komunikasi dalam
lingkungan dunia usaha yaitu proses komunikasi yang dilakukan
antara pembeli dan penjual atau antara produsen (pengusaha) dan
konsumen (masyarakat).
Bagi pihak produsen, proses komunikasi harus sudah dilakukan
pada saat perencanaan produksi, yang didahului oleh riset pasar
untuk mengetahui kebutuhan konsumen kemudian melakukan
produksi produk, sampai mengetahui tanggapan konsumen terhadap
produk perusahaan yang telah dipakainya. Apabila telah tercipta
produk yang tepat sasaran, tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan konsumen, maka komunikasi tersebut sudah dianggap
berhasil.

onsumen sesuai dengan keinginannya terhadap produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Apabila karyawan yakin akan produk
yang dihasilkan oleh perusahaan dan mengenal secara lengkap
produk tersebut, sehingga karyawan lebih mudah mengkomunkasikan
produk yang dihasilkan itu kepada orang lain diluar perusahaan.
Selain mengenal secara lengkap produk yang dihasilkan
perusahaan bagi seorang pramuniaga, tenaga pemasaran, perantara
jual beli, tenaga pendemonstrasi, tenaga penyuluh, perlu
ditumbuhkan sikap-sikap sebagai berikut.
1) Rasa Percaya Diri
Sikap rasa percaya diri bagi seseorang adalah merupakan
modal besar yang harus dimiliki untuk dapat melakukan suatu
tugas dengan baik. Rasa percaya diri tumbuh dan berkembang
dengan baik pada diri seseorang, apabila orang tersebut yakin
apa yang dilaksanakannya. Kekuatan atau rasa percaya diri
datang dari tindakan-tindakan kita sendiri, dan bukan dari tindakan
orang lain. Meskipun resiko kegagalan selalu ada dalam setiap
tindakan untuk memutuskan sesuatu, harus diterima sebagai
tanggung jawab atau tindakan sendiri. Kegagalan harus diterima
sebagai pengalaman belajar.
Belajar dari pengalaman lampau akan membantu kita
menyalurkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai hasil yang lebih
positif, dan keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha yang
tidak mengenal lelah. Untuk lebih mengembangkan rasa percaya
diri, kita harus menerima diri kita sebagaimana adanya untuk lebih
mengembangkan kekuatan-kekuatan yang ada pada diri kita dan
mencoba mengurangi kelemahan-kelemahan.
Berorientasi kepada tujuan akan mendorong munculnya sifatsifat
yang baik/percaya diri yang tinggi pada diri kita untuk
melakukan atau mengerjakan hal-hal yang paling penting dan
baik. Kebanyakan orang tidak menyadari pada saat kapan dan
menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dikerjakan.
Berusaha mencapai satu tujuan dalam waktu yang terlampau
lama akan menghambat perkembangan dan pertumbuhan pribadi
seseorang.
Anda harus bersedia belajar dari pengalaman dan selalu
berusaha untuk melakukan perubahan-perubahan dari waktu ke
waktu. Anda haruslah selalu sadar akan cara-cara baru untuk
meningkatkan produktivitas kerja anda sendiri. Salah satu kunci
utama bagi keberhasilan adalah keterlibatan anda dalam
pertumbuhan pribadi secara terus menurus.

2) Berbicara Efektif

Seseorang yang pekerjaannya selalu berkaitan dengan dunia
bisnis, haruslah mampu menyampaikan pikirannya kepada orang
lain secara efektif dan benar, agar apa yang disampaikan itu
dapat diterima oleh orang lain dengan baik serta mencapai
sasaran yang diinginkan. Apalagi bagi mereka yang memang
tugasnya selalu berhadapan dengan pelanggan. Bagaimana
seseorang dapat berbicara efektif, ia harus memahami prinsipprinsip
dan teknik berbicara.
Sebelum memulai pembicaraan, hendaklah harus mempunyai
persiapan yaitu dengan cara mengemas pesan/mengemas apa
yang akan dibicarakan. Persiapan ini akan mempermudah
penyampaian pesan. Persiapan dimaksud sangat berguna, untuk
menghindari penyampaian pesan yang tidak sesuai/sempurna,
serta dapat mempertinggi keyakinan pada diri pembicara, karena
kadang-kadang diantara para komunikan/pendengar biasanya ada
juga yang menguasai materi yang disampaikan.

0 komentar:

Post a Comment