Jahe
Jangan anggap sepele rimpang jahe, terutama saat para ahli
mulai gemar mengotak atik aktivitas zat kandungannya, baik untuk mencegah
maupun mengobati penyakit. Aktivitas antioksidan yang cukup kuat membuat
komponen jahe bisa mencegah kerusakan sel karena pengaruh radikal bebas.
Artinya, jahe mampu menjauhkan kita dari kanker yang saat
ini momok dunia. Senyawa kandungan jahe bekerja sebagai anti radang/anti
inflamasi, dan ini berarti mampu mengatasi peradangan sendi yang biasanya
menyerang wanita pasca menopause.
Nyeri yang dialami penderita osteoarthritis, yaitu karena
radang persendian lutut, dapat diatasi melalui pemberian jahe. Gingerol,
shogaol, dan zingerone yang terkandung di dalam rimpang jahe bekerja sebagai
anti mikroba, termasuk mikroba penyebab penyakit.
Menarik untuk dipahami tentang manfaat jahe sebagai anti
muntah dan mual, termasuk yang dialami wanita hamil. Sampai sekarang memang
mekanisme yang paling tepat belum diketahui secara pasti, namun lagi-lagi zak
aktif shogaol, gingerol, galanolactone dan diterpen diduga bekerja menimbulkan
khasiat itu.
Jahe relatif tidak toksik, dosis yang direkomendasikan
peneliti adalah 0,5 – 1 gram serbuk jahe 2 -3 kali sehari selama 3 bulan.
0 komentar:
Post a Comment