Langkah kerja Pola Teknik Kombinasi
a) Memberi tanda ukuran pada boneka jahit/dress form
Memberi tanda ukuran pada boneka/dress form adalah sebagai
Patokan garis dasar pola yang akan dibentuk atau sebagai penuntun dalam membuat pola pada boneka jahit.
Garis–garis konstruksi yang akan dibuat pada boneka/dress form dikelompokan menjadi 2 ( dua ) yaitu:
1). Garis tegak (vertical )
- garis tengah muka (panjang muka)
- garis tengah belakang (panjang punggung)
- garis sisi (panjang sisi)
2). Garis mendatar (horizontal)
- garis leher
- garis bahu
- garis dada
- garis pinggang dan garis panggul
Garis–garis konstruksi pola ditentukan dengan warna yang berbeda misalnya garis tegak (vertical) menggunakan pita merah, garis mendatar (horizontal).
b) Memasang tali/pita pada boneka sebagai garis–garis pola pemasangan tali pada boneka dibantu dengan menyematkan jarum Pentul.
1) garis letak pinggang
(a)Cari letak pinggang yang paling kecil
(b)Lingkarkan tali cord pada garis pinggang yang terkecil
(c)Bagian belakang (Tengah Belakang) diturunkan 1 cm.
2)Garis panggul
a)Dari garis piggang ukur 18–20 cm kea rah panggul lalu beri tanda,
b)Lingkarkan tali kord dari panggul bagian sisi kea rah depan
c)kemudian ke arah belakang (Lihat Gambar2.2)
3)Garis dada ( lingkar badan )
a)cari bagian paling menonjol pada dada
b)lingkarkan, tali kord atau pita melewati titik puncak dada
4)Garis leher
a)Untuk menentukan garis leher bagaian depan, ukur dari pinggang ke atas ± 38 cm,
b)Untuk menentukan garis leher bagian belakang, ukur dari pinggang ke atas ± 43 cm
c)Buat lingkar leher depan 20 cm dari T. muka masing-masing 10 cm
d)Buat lingkar leher belakang 16 atau 18 cm, dari Tengah Belakang ukur masing–masing 8 atau 9 cm
Catatan: Untuk menentukan garis lingkar leher dapat ditentukan langsungdengan cara mencari ukuran pangkal leher yang terkecil.
5)Garis lebar dada (lebar muka)
a.Untuk menentukan garis lebar dada/lebar muka, ukur dari titik leher bagian muka ke bawah 5 cm.
b.Buat tanda lebar muka dengan meletakkan tali koord pada garis yang telah ditentukan sampai batas garis kerung lengan.
6)Garis lebar punggung
a)Untuk menentukan garis lebar punggung, dari garis lingkar leher bekakang diukur keatas 11 cm kearah pinggang, tentukan titik lebar punggung,
b)tarik garis ke kanan dan ke kiri, buat garis lebar punggung
7)Garis Tengah Muka dan Tengah Belakang
a)Buat garis tengah muka pada tengah–tengah boneka bagian muka.
b)Buat garis tengah belakang pada tengah–tengah boneka bagian belakang
8)Garis sisi
a)Ukur sekeliling lingkar badan, lingkar pinggang dan lingkar panggul kemudian dibagi 2 (dua),
b)Untuk ukuran bagian depan ditambah 2 cm,
c)Untuk ukuran bagian belakang dikurangi 2 cm,
d)Contoh menentukan titik sisi badan ukuran lingkar badan 88 cm = 88 : 2 = 44 cm,
e)Lingkar badan depan (44 + 2) : 2 = 23,
f)Lingklar badan belakang (44 – 2) : 2 = 21,
g)Ukur masing–masing 23 cm dari garis T.M. ke kiri dan ke kanan
h)Ukur dari Tengah badan belakang masing–masing 21 cm,
i)Lakukan hal yang sama untuk bagian pinggang dan panggul, hubungkan titik tersebut (badan, pinggang) dan panggul dari bagian lengan ke bawah menjadi garis sisi.
9)Garis lengan
Garis titik lengan dibentuk dari titik yang dibentuk sebelumnya, dari titik bahu atau garis sisi.
a)Lebar lubang lengan di tentukan dari titik muka/lebar dada dan lebar punggung.
b)Untuk menentukan tinggi lengan, ukur dari bahu tertinggi ke bawah sampai batas garis paling atas.
10)Garis panjang bahu/lebar bahu
a)Diukur dari batas lingkar leher depan ke ujung bahu, tulang bahu paling ujung.
c.Menjelujur Garis–Garis pola
1)Garis-garis pola yang sudah dibuat dengan menggunakan pita atau tali kord, dijelujur menggunakan benang sewarna dengan tali. 2)Jarum pentul yang dipakai untuk menjelujur dilepas agar tidak merusak boneka jahit.
d.Menyiapkan Bahan Pola (blacu)
1)Bahan untuk drapping, yaitu bahan blacu.
yang perlu diperhatikan adalah arah serat kain agar ukuran yang akan dibuat pada pola bisa tepat. Arah serat kain ada 3 macam yaitu:
a)Arah serat memanjang;
arah serat memanjang selalu sejajar dengan tepi kain atau bila tepi kain tidak ada, dapat dengan cara menarik kain. Bila serat kain tetap (tidak bergeser) maka itu berarti panjang kain.
b)Arah serat melebar;
Arah serat melebar selalu tegak lurus dengan arah serat meman jang atau bisa dengan cara menarik kain. Bila serat bergeser maka itu berarti arat melebar.
c)Arah serat serong;
Untuk membuat arah serat serong yaitu dengan melipat arah serat melebar dengan sudut 45ยบ. (Lihat Gambar 2.13)
2)Menghitung kebutuhan bahan Blacu
Menghitung kebutuhan bahan dengan cara
a)Mengukur bagian garis pola yang paling panjang kemudian ditambah 4 cm pada ujung atas dan bawah.
b)Mengukur garis pola yang paling lebar kemudian ditambah 4 cm (
3) Menyiapkan bahan blacu
a)Untuk pola badan atas:
(1)Periksa keadaan bahan, bila bahan kusut harus diseterika,
(2)Buat garis T. Muka, 4-5 cm dari tepi kain,
(3)Buat garis dada tegak lurus dengan tengah muka, terlebih dahulu ukur dengan pita ukuran panjang dari bahu ke dada ditambah 7 cm.
b)Untuk pola badan bawah/rok
(1)Periksa keadaan bahan, bila bahan kusut harus disetrika
(2)Buat garis panggul, tegak lurus dengan tengah muka
(3)(pertama–tama ukur tinggi panggul + 3 cm)
keywords:
les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit
0 komentar:
Post a Comment