Perbedaan Kebudayaan
"Perbedaan Kebudayaan" |
Budaya mempunyai sifat hakiki yang berlaku bagi semua budaya dimanapun berada. Sifat hakiki tersebut adalah sebagai berikut :
1.Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2.Budaya telah ada sebelum manusia itu lahir dan tidak akan hilang meskipun manusia itu meninggal.
3.Budaya diperlakukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
4.Budaya mencakup aturan-aturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan yang diperbolehkan.
Setiap sifat hakiki tersebut menjadi ciri khas setiap budaya bangsa yang ada di muka bumi. Perbedaannya terletak pada ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh perbedaan latar belakang masing-masing bangsa. Misalnya : perbedaan pada bentuk rumah, pakaian, makanan, peralatan rumah tangga, senjata yang berbeda antara yang suatu daerah/negara atau dengan yang lainnya.
Ada beberapa perbedaan faktor yang mempengaruhi perbedaan-perbedaan budaya tersebut seperti:
a)Faktor Alam atau Lingkungan Geografis
Ada daerah yang berupa pegunungan, lembah, pantai, sungai dengan kekayaan alam yang beragam. Perbedaan-perbedaan ini membuat manusia yang tinggal didaerah tersebut harus menyesuaikan cara hidupnya. Misalnya:
1)Orang yang berada di kutub utara akan memakan makanan berlemak dan memakai pakaian tebal.
2)Orang yang berada disekitar lembah dan pegunungan dengan bertani.
3)Orang yang tinggal di daerah pantai kehidupannya menangkap ikan (nelayan).
4)Orang di daerah tropis memakai pakaian tipis.
5)Orang jepang memiliki sumber daya alam terbatas sehingga menggantungkan pada perdagangan internasionalisasi.
b)Faktor Fisik
Bentuk fisik orang setiap daerah/negara punya ciri-ciri khusus. Seperti postur tubuh, bentuk hidung, warna kulit, warna mata, bentuk muka, warna rambut dan bentuk rambut. Contoh perbedaan fisik ini dapat dilihat pada fisik :
a)Orang Indonesia dengan orang Belanda
b)Orang Amerika dengan orang Afrika
c)Orang Batak dengan orang Irian
c)Faktor Kebiasaan
Kebiasaan-kebiasaan masyarakat di dunia tidak sama, ada pelaku di suatu masyarakat dilarang, sedangkan di lain masyarakat tidak dilarang. Misalnya :
1)Di Inggris bunyi desis dari mulut dianggap menghina, di Jepang berdesis dianggap sebagai tanda penghargaan terhadap orang yang derajat sosialnya lebih tinggi.
2)Orang Amerika Utara senang duduk berhadapan muka, sedangkan orang Cina senang duduk berhadapan.
3)Sebagian besar masyarakat dunia menganggap bahwa meludah dihadapan orang adalah tidak sopan, tetapi orang Masia di Afrika meludah berarti tanda terima kasih atau tanda menyukai seseorang.
d)Faktor Kedaerahan
Faktor kedaerahan merupakan sub-kultur memiliki budaya-budaya khusus yang lebih kompleks. Ada beberapa cara dalam meminang pengantin, di Minangkabau pihak wanita melamar pria, sedangkan di Jawa dan Lampung pihak laki-laki melamar wanita. Dalam hal berpakaian ; wanita India memakai sari, wanita Jepang memakai kimono, wanita Eropa memakai gaun sedangkan wanita Indonesia memakai kebaya sebagai budaya nasional.
e)Faktor Sosial
Lapisan sosial terbentuk karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai hal-hal tertentu dalam kehidupannya. Ada lapisan atas, menengah dan lapisan bawah. Lapisan lapisan ini akan membentuk kepribadian yang berbeda. Misalnya dalam hal berpakaian, atiket pergaulan, tata cara makan dan sebagainya.
f)Faktor Bahasa
Tiap daerah/negara yang mempunyai bahasa yang berbeda-beda seperti di Indonesia ada bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, bahasa Batak, dll. Yang kemudian disatukan ke dalam bahasa Indonesia. Sedangkan di negara-negara lain juga mempunyai bahasa tersendiri, Misalnya:
Orang Jepang dengan bahasa Jepang
Orang Amerika dengan bahasa Inggris
Orang Belanda dengan bahasa Belanda
Orang Austria dengan bahasa Jerman, dan lain sebagainya.
Meskipun bahasa telah disepakati namun masih terdapat perbedaan misalnya dalam hal penerjemahan bahasa atau dialek. Untuk menggunakan bahasa non-verbal antara bangsa yang satu dengan yang lain berbeda. Contoh:
1)Di Amerika disarankan untuk kontak mata saat berkomunikasi, orang Jepang kontak mata tidak penting, orang India kontak mata tidak sopan.
2)Di jerman pria dan wanita berjabat tangan, di muangthai tidak diperkenankan bersentuhan di tempat umum.
Faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi perkembangan mode di Indonesia maupun di dunia Internasional. Perubahan di mode ditandai dengan perubahan di Siluet dan juga dipengaruhi oleh bahan bahan busana yang baru serta populer pada masa itu.
0 komentar:
Post a Comment