, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kegiatan Belajar 3 : Memeriksa, Memperbaiki dan Menggunting Pola

Kegiatan Belajar 3 : Memeriksa, Memperbaiki dan Menggunting Pola


a.    Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3

        Setelah diklat selesai diharapkan peserta diklat mampu dan trampil memeriksa, memperbaiki dan menggunting pola yang sudah dibuat.

b.    Uraian Materi 3
        Dalam proses pembuatan pola busana pria pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan merupakan hal yang penting. Pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan kerja meliputi pekerjaan merencanakan dan menyusun urutan kerja, tempat, alat, dan bahan yang digunakan waktu pelaksanaan kegiatan serta berguna menjaga lingkungan kerja secara fisik maupun psikis. Pengembangan efisiensi kerja dalam proses ini menyangkut bagaimana mengatur lima unsur efisiensi yaitu pikiran, tenaga, biaya, waktu serta ruang.
        Agar pekerjaan lebih sempurna, sebelum meletakkan pola pada bahan dan menggunting, hendaknya pola-pola yang akan digunakan dicek ulang. Garis-garis pola badan seperti kerung leher dan kerung lengan, lengan dan krah disesuaikan dengan model maupun ukurannya, serta kelengkapan jumlah potongan atau bagian-bagian pola. Hal-hal tersebut harus diteliti ulang. Untuk mengawasi mutu pola sebaiknya dibuat standar atau alat ukur yang dipakai untuk memulai apakah pola sudah memenuhi standar. Hal yang terpenting dalam pecah pola adalah faham gambar dan ketepatan ukuran. Ukuran merupakan hal yang menentukan pas tidaknya pakaian pada badan.
        Pengawasan mutu pola terakhir adalah mengecek ukuran bagian-bagian pola yang harus ditemukan misalnya garis bahu, garis sisi muka dan belakang, kerung leher dengan kerah, kerung lengan dengan lengan, semua harus sesuai atau tepat sama seperti model. Demikian halnya dengan keterangan tanda-tanda pola harus tercantum pada lembar pola. Untuk pola pantalon yang perlu kita cek adalah bagian pesak apakah sudah sesuai dengan ukurannya atau belum. Jika pesak terlalu kecil atau terlalu besar, pantalon akan tidak nyaman untuk dipakai.

    Setelah kita mengecek seluruh pola, dan sudah lengkap serta tepat ukurannya, kita bisa mulai menggunting pola bagian per bagian seperti pola bagian muka, pola bagian belakang, pola lengan dan krah. Untuk pantalon dimulai dari pola celana bagian muka, belakang, dan kelengkapan lain seperti golby, lapisan saku, serta ban pinggang. Perhatikan garis lengkung dan garis lurus pada pola ketika menggunting jangan sampai merusak bentuk pola yang sudah jadi.

c.    Rangkuman 3
        Setelah mempelajari materi 3 dapat kita simpulkan:
1)    Dalam proses pembuatan pola busana, pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan merupakan hal yang sangat penting.
2)    Faham gambar dan etepatan ukuran sangat berpengaruh dalam proses pembuatan pola.
3)    Agar pekerjaan pembuatan pola lebih sempurna sebaiknya mengecek ulang pola yang sudah dibuat.
4)    Memperhatikan tanda-tanda pola.

d.    Tugas 3
1.    Periksalah pola yang sudah Anda buat di tugas 2!
2.    Perbaiki pola tersebut bila ada kesalahan!
3.    Guntinglah pola sesuai kebutuhan dan tanda-tanda pola!

e.    Tes Formatif 3




1.    Sebutkan pengaturan sistematika kerja dan pemeliharaan lingkungan kerja dalam pembuatan pola!
2.    Hal apakah yang sangat berpengaruh dalam pembuatan pola?
3.    Apa yang perlu Anda cek setelah membuat pola kemeja!

f.    Kunci Jawaban 3






1.    Merencanakan, menyusun urutan kerja, tempat alat dan bahan yang digunakan.
2.    Faham gambar dan ketepatan ukuran
3.    a. Ketepatan besar badan.
        b. Ketepatan antara kerung leher dan pola krahnya.
                  c. Ketepatan kerung lengan dengan pola lengan.

g.    Lembar Kerja 3
1)    Alat
    Pensil hitam
    Penghapus
    Penggaris
    Lem kertas
    Gunting kertas
2)    Bahan
    Pola yang sudah dirubah sesuai model
3)    Langkah Kerja
    Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
    Cek kembali pola yang sudah anda rubah, apakah garis-garis pola sudah sesuai model.
    Cek kembali ukuran pola yang telah anda rubah.
    Apabila ada kesalahan pada pembuatan garis pola segera diperbaiki.
    Apabila ada kesalahan ukuran segera sesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya.
    Untuk mengecilkan dan membesarkan pola anda dapat menggunakan bantuan lem kertas dan kertas.

4.     Kegiatan Belajar 4

a.    Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4
Setelah diklat selesai diharapkan peserta diklat terampil melakukan uji coba pola.

b.    Uraian Materi 4
    Setelah proses pecah pola telah selesai, dan pola telah siap pakai, kita memerlukan pengujian pola. Uji coba pola ini dapat dilakukan dengan bahan blacu atau bahan yang sebenarnya. Misalnya untuk uji coba celana, kita bisa menggunakan bahan dari blacu yang lebarnya 150 cm. Dalam melakukan uji coba pola sebaiknya kita ikuti langkah kerja yang sistematis.

        Tertib kerja menjahit pada setiap pakaian tidak sama, tergantung pada model dan bahannya. Untuk dapat merencanakan tertib kerja dengan tepat harus memparhatikan model dengan teliti, misalnya:

1.    Tertib kerja pembuatan kemeja pias punggung lengan pendek
a)    Melekatkan kain pengeras pada krah bagian atas dan krah bagian bawah (board).
b)    Melekatkan fiselin pada lipatan TM.
c)    Menyambung pias punggung dengan pola belakang.
d)    Memasang saku tempel depan bagian kiri.
e)    Menyambung bahu depan dan belakang dengan cara menjepit bahu bagian depan.
f)    Menjahit krah bagian atas, dibalik, lalu dijahit tindas.
g)    Menyambung krah bagian atas dengan board.
h)    Memasang krah ke kerung leher.
i)    Menjahit lipatan bawah lengan.
j)    Memasang lengan pada kerung lengan.
k)    Menjahit dari sisi lengan sampai sisi badan.
l)    Menyelesaikan bagian yang bertiras (obras).
m)    Menjahit keliman bawah kemeja.
n)    Membuat lubang kancing.
o)    Memasang kancing
p)    Setrika sampai rapi.

2.    Tertib kerja pembuatan celana pantalon.
a)    Jahit kupnot belakang dan kantong.
b)    Jahit dari luar lapisan kantong kanan dan kiri, balikkan ke dalam, lalu tindas.
c)    Pasang kantong bagian dalam.
d)    Jahit pesak bagian depan 5 cm dari sisi dalam berhenti pada batas rits.
e)    Memasang rits dan golby.
f)    Menjahit sisi bagian dalam.
g)    Menjahit sisi luar celana.
h)    Menjahit selakangan dari depan ke belakang, ulang 1 atau 2 kali supaya kuat.
i)    Menjahit tali gesper.
j)    Memasang ban pinggang sekalian tali gesper.
k)    Memasang kancing kait.
l)    Setrika sampai rapi, perhatikan lipatan celana.

        Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam uji coba pola yaitu:

a.    Buatlah rancangan bahan dan harga sehingga kita dapat memperkirakan banyaknya bahan pokok dan bahan pembantu untuk mewujudkan suatu model busana.



b.    Siapkan bahan yang akan kita gunakan, perhatikan baik-baik apakah bahan sudah lurus lajur benangnya(grain).












Untuk meluruskan lajur benang dapat kita lakukan beberapa cara :
1)    Dengan menarik bagian serong kainnya dengan arah berlawanan.







2)    Dengan dicuci (washable), bahan dilipat longgar kemudian celup dalam air hangat dan biarkan basah. Rentangkan bahan tersebut ditali jemuran sambil ditarik-tarik menyerong, kemudian baru disetrika.



3)    Untuk bahan yang tidak dapat dicuci langsung dapat menggunakan bantuan kain lain. Misalnya sprai dicelup ke dalam air hangat, peras sampai kering dengan tangan. Lipatkan sprai separuh, letakkan bahan yang akan kita luruskan diatas sprai, kemudian digulung bersama-sama. Biarkan selama satu malam atau 8 – 10 jam, kemudian disetrika.



c.    Setelah pola digunting, disiapkan, letakkan pola bahan uji coba dimulai dengan bagian-bagian yang terbesar. Bagian-bagian kecil seperti krah golby atau lapisan dapat diselipkan diantaranya.

d.    Perhatikan penambahan kampuh untuk bahan tekstur tebal penambahannya 2 cm, untuk kelim bawah 4 atau 5 cm, sedang untuk bahan bertekstur tipis penambahannya cukup 1 ½ cm atau disesuaikan dengan bagaimana menyelesaikan kampuh atau kelim busana tersebut.



e.    Gunakan rader dan karbon jahit, untuk memberi tanda pola, sehingga mempermudah dalam proses pembuatan uji coba pola, dapat juga menggunakan tanda guntingan.



f.    Kalau masih ragu-ragu dalam menjahit, gunakan teknik menjelujur dalam pembuatan uji coba pola.











g.    Ikuti tertib kerja yang benar sesuai dengan model yang dibuat.
h.    Lakukan pengecekan ulang ukuran, ketika busana setengah jadi. Misalnya pada celana, sebelum pemasangan pinggang diukur lingkar pinggang celana yang kita buat bandingan dengan ukuran sebenarnya, setelah cocok baru kita pasang ban pinggangnya.
i.    Bila dalam uji coba pola telah selesai, cobalah hasilnya dan cek bagian mana yang kurang sesuai atau tidak enak dipakai.
j.    Perbaiki pola yang kurang sesuai, bila perlu adakan uji coba kembali.

c.    Rangkuman 4
        Setelah mempelajari materi 4, dapat kita simpulkan bahwa:
1.    Melakukan uji coba pola dapat kita gunakan bahan pengganti.
2.    Tertib kerja menjahit pada proses pembuatan busana tidak sama disesuaikan model.
3.    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses uji coba seperti merancang harga bahan, peletakkan pola pada bahan, penambahan kampuh, menandai pola, dan penggunaan tertib kerja yang benar sesuai model.
4.    Memperbaiki pola apabila ada kesalahan ukuran.
   
d.    Tugas 4

        Buatlah uji coba pola Kemeja !

e. Tes Formatif 4




1.    Jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan uji coba pola!
2.    Jelaskan tertib kerja membuat kemeja lengan pendek tanpa pias punggung!

    f. Kunci Jawaban 4







1.    a.  Membuat rancangan harga dan bahan.
    b.  Meletakkan pola pada bahan uji coba dimulai dari bagian-bagian   yang terbesar diikuti bagian-bagian yang terkecil seperti krah lapisan dan saku.
    c.  Perhatikan penambahan kampuh.
    d. Gunakan rader dan karbon jahit untuk menandai pola.
    e. Ikuti tertib kerja sesuai model busana yang digunakan.
    f.  Melakukan pengecekan ulang ukuran.

2. a. Melekatkan kain pengeras pada krah bagian atas dan  krah       bagian bawah.
    b.  Melekatkan fiaselin pada lipatan tengah muka.
    c.  Menyambung bahu depan dan belakang.
    d.  Memasang saku tempel.
    e.  Menjahit krah bagian atas, dibalik, lalu dijahit tindas.
    f.   Menyambung krah bagian atas dan krah bagian bawah (board).
    g.  Memasang krah pada kerung leher.
    h.  Menjahit lipatan bawah lengan.
    i.   Memasang lengan pada kerung lengan.
    j.   Menjahit sisi lengan sampai sisi badan.
     k.  Menyelesaikan bagian yang bertiras.
    l.   Menjahit keliman bawah.
    m. Membuat lubang kancing (kiri menutup kanan).
    n.  Memasang kancing.
    o.  Setrika sampai rapi.








g.    Lembar Kerja 4
1)    Alat.
    Pita ukuran
    Peterban
    Alat tulis
    Catatan/buku ukuran
    Jarum pentul
    Benang
    Jarum tangan
    Gunting kertas
    Gunting bahan
    Kapur jahit
    Karbon jahit
    Rader
2)    Bahan
    Blaco atau bahan tekstil yang sesungguhnya
    Gambar model yang akan dibuat
    Pola yang sudah dirubah sesuai model
3)    Langkah Kerja
    Menyiapkan alat dan bahan
    Meletakkan pola diatas bahan
    Menambah kampuh pada bahan sesuai kebutuhan
    Menggunting bagian-bagian badan, lengan dan krah.
    Memberi tanda-tanda pola dengan bantuan rader dan karbon jahit atau dengan tanda guntingan.
    Langkah kerja selanjutnya mengikuti bahan materi 4 pada menjahit kemeja.
    Setelah selesai, kemeja dicobakan pada dress form atau pada badan sesungguhnya.
    Apabila ada kesalahan dalam pembuatan uji coba segera.

0 komentar:

Post a Comment