Proses Pemotongan Bahan |
Proses Pemotongan Bahan
Proses pemotongan bahan harus diperhatikan beberapa cara memotong
yang benar agar nantinya proses menjahit menjadi mudah dan hasil blus baik.
Cara memotong bahan yang benar adalah sebagai berikut (M.H. Wancik, 2003 :
73): (1) Pakailah gunting yang tajam agar hasil guntingan menjadi lebih baik dan
pekerjaan bertambah lancar; (2) Bahan yang akan dipotong harus dibentangkan
dulu sampai rata, dan pada bawah bahan tidak boleh ada kertas pola, materan, atau
bahan lain, karena bahan-bahan itu bisa ikut terpotong; (3) Supaya pola tidak
berubah dari tempat yang diatur, berilah jarum pentul pada sudut atau pinggir
pola, atau bias juga ditindih dengan benda-benda yang agak berat seperti besi,
timah, atau gelas; (4) Bagian bahan yang sudah diberi garis, digunting menurut
garis yang ada. Bagian yang lengkung atau berkelok digunting mengikuti
bentuknya; (5) Sesudah menggunting jika ada yang kurang sambunglah terlebih
dahulu. Bagian pada tempat-tempat yang akan dijahit diberi tanda dengan kapur
jahit atau karbon jahit. Untuk bahan katun polos cukup digaris-tekan dengan rader
tanpa memakai karbon. Untuk bahan yang sukar diberi tanda atau bahan halus,
diberi tanda dengan benang, tetapi jika menggunakan karbon ketik, garis atau
tanda tidak boleh dibuat terlalu jelas, karena sukar hilang walaupun dicuci; (6)
Membuat tusuk jelujur renggang seperti pada gambar contoh dimulai dari kanan
ke kiri.
Proses Menjahit Blus
Tahap menjahit blus lurik dengan model seperti desain di atas adalah
sebagai berikut:
(1) Menjahit kupnat atau garis princess bagian badan depan dan badan
belakang;
(2) Menjahit sisi kanan dan kiri badan depan dengan belakang;
(3) Menjahit bahu badan depan dengan bahu badan belakang;
(4) Menjahit bagian untuk kancing;
(5) Membuat kerah dan memasang kerah pada badan;
(6) Membuat lengan dan memasang lengan pada badan;
(7) Penyelesaian atau finishing; (8) Menyetrika hasil blus.
Finishing Blus
Finishing blus yaitu penyelesaian akhir pada busana seperti : (1)
Mengesum; (2) Membuat lubang kancing; (3) Memasang kancing; dan (4)
Menyetrika blus. Gambar proses menyetrika blus dapat dilihat pada lampiran 17
halaman 89.
Lurik
Lurik merupakan salah satu dari berbagai jenis kain tradisional yang ada di
Indonesia. Kain lurik khususnya di daerah Solo dan Jogja adalah kain tenun yang
biasanya ditenun dengan anyaman datar atau polos dalam bahasa jawa disebut
anaman wareg, bercorak lajuran (garis-garis), bercorak cacahan (kotak-kotak)
atau bercorak polos dengan aneka permainan warna. Lurik pada penelitian ini
dapat dilihat di gambar 3.1 halaman 41.
Bahan dasar pembuatan kain tenun lurik adalah serat kapas yang berasal
dari serat alam tumbuh-tumbuhan (selulosa). Karakteristik dari serat kapas adalah
sebagai berikut: (1) Bahan berasal dari biji polong kapas; (2) Sifat bahan yang
kuat, bahkan ketika basah menyerap, menarik panas badan, kusut,
kusut/mengkerut, kecuali ditangani dengan baik, rusak oleh matahari, keringat,
dan lapuk; (3) Konstruksi bahan berubah-ubah dengan bermacam-macam berat
dan tekstur; (4) Penyempurnaan warna bahan relative mudah; (5) Jatuhnya bahan
tidak bagus; (6) Tekstur bahan gemersik dan kaku; (7)Bahan biasanya digunakan
untuk busana musim panas, pakaian kerja, pakaian sport, dan pakaian santai
(Goet Puspo, 2009:76) . Disamping sifat-sifat yang menguntungkan terdapat pula
sifat-sifat kapas yang kurang menguntungkan, diantaranya bahan kapas susut saat
dicuci. Jadi, ketika menggunakan bahan kapas hendaklah direndam terlebih
dahulu sebelum digunting agar setelah selesai dibuat pakaian tidak berubah
ukurannya (Ernawati, dkk 2008 : 159). Teknik pemeliharaan kain dari serat kapas
yaitu: (1) Kain dari serat kapas dapat dicuci dengan sabun cuci biasa, sabun
cream, dan sabun yang banyak lindi; (2) Dapat dijemur dengan bagian buruk
bahan keluar, dan dijemur di tempat yang teduh dan kena angin; (3) Disetrika
dengan setrika yang panas supaya kusutnya hilang; (4) Disimpan dalam lemari
pakaian dan bila bahan tersebut tidak sering dipakai, hendaklah sekali dalam
sebulan dijemur di panas matahari untuk menghilangkan bau apeknya.
Pada umumnya bahan-bahan yang terbuat dari serat kapas digunakan
antara lain untuk membuat lenan rumah tangga seperti serbet, alas kasur, sarung
bantal, dan lainnya. Serat kapas selain dapat digunakan untuk membuat pakaian
juga digunakan untuk bahan dasar kosmetik seperti kapas pembersih dan spon
bedak, dapat juga sebagai bahan utama untuk keperluan dokter seperti perban.
0 komentar:
Post a Comment