MENGENAL KERAJINAN LIMBAH TEKSTIL
MENGENAL KERAJINAN LIMBAH TEKSTIL |
klasifikasi produk limbah tekstil - A.Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil
Sejarah desain menunjukkan bahwa sejak ditemukannya pada tahun 1768, mesin uap memengaruhi perubahan teknik produksi benda-benda kebutuhan manusia.
Sekitar tahun 1970-an, mulailah timbul kesadaran dampak polusi lingkungan yang dihasilkan industri. Salah satu industri yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar adalah industry tekstil (memproduksi dari benang hingga menjadi kain), garmen (memproduksi pakaian dalam skala besar), dan konveksi (memproduksi pakaian dalam skala kecil). Industri-industri tersebut menghasilkan limbah kerajinan berupa sisa benang pada kelas, sisa potongan kain, dan bahan serta limbah cair dari pewarnaan tekstil. Limbah industry tekstil, garmen dan konveksi berupa sisa bahan dapat dimanfaatkan menjadi aneka produk kerajinan limbah tekstil.
Klasifikasi Produk Limbah Tekstil
Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)
Contoh : Kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork.
Produk Limbah Tekstil Yang Digunakan Kembali (Reuse)
Contoh : Pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kasur yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon diatasnya.
Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil dan Fungsinya
– Kerajinan Limbah Tekstil : Perca
Fungsi : Aksesoris, Tas laptop, Tas, Dompet, Cempal, Boneka, dan Sepatu
Material Limbah Tekstil
Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil terdiri dari limbah padat atau sisa produksi yang dihasilkan dari proses produksi.
Sisa produksi dapat berupa sisa benang pada kones (cone ends), kain sisa (perca), sisa bahan tambahan seperti bisban, tali, kerah, busa pelapis, dan cones bekas. Bahan-bahan tersebut dikelompokkan sesuai material dan warnanya.
Limbah tekstil dapat digunakan kembali menjadi berbagai produk, baik sebagai kerajinan atau pengolahan dengan mesin pabrikasi, berdasarkan jenis dan fungsinya.
Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintesis
Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebagai berikut:
Bila dibakar akan berbai seperti rambut atau kertas terbakar
Meninggalkan abu
Mudah kusut bila diremas
Mudah menyerap air
Jika diraba akan terasa hangat dan berserat
Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai berikut :
Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar
Meninggalkan bundaran keras
Tidak mudah kusut bila diremas
Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin
Bahan non-organik atau sintesis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi akan memiliki sifat sebagai berikut :
Bila dibakar akan berbau seperti minyak terbakar
Tidak mudah kusut bila diremas
Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin
Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan Bahan Limbah Tekstil
Teknik Quilting
Pengertian quilting adalah teknik aplikasi imbuh dengan menyatukan potongan-potongan kain dengan pola tertentu.
Terkadang kita perlu memberi isian di antara lapisan kain tersebut sehingga saat dijahit maka bagian yang tidak terjahit akan menjadi timbul dan menciptakan tekstur yang baru secara keseluruhan.
Proses penjahitan bisa dilakukan dengan jahit tangan ataupun dengan mesin. Quiltingterdiri atas berbagai pola sesuai dengan ide, kreatifitas dan keterampilan pembuatnya.
Langkah-langkah teknik quilting sebagai berikut :
Buatlah gambar pola sesuai dengan ukuran yang diinginkan pada kertas kotak-kotak.
Jiplak gambar pola tersebut di atas kain perca dengan menggunakan kertas karbon.
Gunting kain perca sesuai pola yang telah dibuat
Letakkan potongan kain perca tersebut diatas kain lain sebagai dasar
Agar kain perca tidak bergeser saat dijahit, maka potongan kain perca yang telah disusun ditempelkan pada kain dasar dengan jarum pentul.
Jahit semua potongan kain perca pada kain dasar dengan teknik jahit aplikasi / jahit setik
Teknik Aplikasi Perca
Aplikasi Perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau produk lain untuk menghias produk tersebut.
Langkah-langkah :
Memilih motif atau gambar pada kain
Menggunting motif atau gambar pada sekeliling tepinya
Rekatkan motif atau gambar tadi pada produk yang ingin dihias dengan menggunakan teknik jahit atau lem
Makrame
Makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul benang atau tali. Teknik yang digunakan pada pembuatan makrame adalah pilin, anyam dan beragam simpul. Contoh : jaring dan jala ikan
Teknik makrame dapat dibuat menjadi bentuk 2 dimensi seperti kalung dan ikat pinggang dapat pula dibuat menjadi bentuk tiga dimensi seperti tas dan kap lampu.
Teknik Anyam
Teknik anyam adalah teknik menggabungkan atau menjalin bagian-bagian menjadi struktur yang lebih kuat. Bisa digunakan untuk limbah panjang dan serupa dengan tali, misalnya sisa garmen dari bahan kaos.
Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi
Contoh : tas, boneka, aksesoris pakaian, dll.
Teknik pembuatannya pada dasarnya serupa dengan membuat busana, yaitu membuat pola, memotong bahan, dan membentuknya dengan bantuan teknik jahit atau lem. Bentukan kerajinan dapat diperoleh dengan mengisi bagian dalam dengan bahan isian seperti kapas, dakron, dan kain perca kecil, atau dengan membuat struktur dari bahan sehingga membentuk 3 dimensi.
Standar Proses Produksi Kerajinan Limbah Tekstil
Agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat, produk limbah ini haruslah memperhatikan kebersihan dan kerapian produk.
Proses kerja mengolah limbah :
o Membersihkan limbah tekstil dengan cara merendam dalam air basah, untuk memisahkan kotoran dan serat atau kain.
o Membilas limbah
o Mengeringkan dan memilah limbah sesuai karakter dan warna
o Proses perisapan bahan (menyetrika dan memilih bahan)
o Membuat pola sesuai desain produk yang akan dibuat
o Membuat mal atau cetakan baku atau bentuk dasar baku
o Menggunting dan memberi tanda pada bagian yang ingin digabungkan atau disatukan
o Merakit atau menjahit menjadi sebuah produk
o Memberi aplikasi tambahan
o Merapikan produk
o Memberi label
o Mengemas produk
Cara merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil
Proses :
Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara jeli kebutuhan yang diperlukan masyarakat saat ini.
Mencari sumber inspirasi, yaitu bagaimanakah bentuk, warna, corak serta bahan yang tepat untuk menggarap dompet/wadah tersebut
Mengolah ide, inspirasi yang dijalankan ide kemudian di catat dalam bentuk sketsa sebagai dokumentasi dan dikembangkan altenatif lainnya
Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproduksi karya tersebut
Proses produksi, yakni mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah benda dengan menggunakan bahan baku yang tersedia, dan diolah sesuai dengan fungsi dan ukuran yang dibutuhkan.
Bagan proses perancangan.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang klasifikasi produk limbah tekstil
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Mengenal Kerajinan Tekstil
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://kelompok61ka5blog.wordpress.com/2016/04/27/mengenal-kerajinan-limbah-tekstil/
0 komentar:
Post a Comment