Bidal
Bidal |
bidal berfungsi - Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, memiliki irama dan rima, sehingga sering digolongkan ke dalam bentuk puisi. Dalam kesusasteraan Melayu, bidal yang mengandung kiasan, sindiran atau pengertian tertentu ini termasuk salah satu bentuk sastra yang tertua. Dalam kehidupan sehari-hari, peribahasa jenis bidal ini cukup banyak jumlahnya. Dalam tataran teori, makna bidal ini seringkali disamakan dengan pepatah atau ungkapan. Dalam kehidupan sehari-hari, bidal ini berfungsi sebagai: (1) media komunikasi, baik formal seperti dalam upacara adat, ataupun tidak formal seperti sekedar untuk menegur, mengkritik atau menyindir seseorang; (2) media pendidikan dan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari; (3) media untuk mengkritik, sehingga lebih bisa diterima dan dicerna oleh orang lain; (4) kontrol sosial moral dan perilaku masyarakat; (5) media untuk menunjukkan kebijaksanaan dan keluasan ilmu penuturnya; (6) alat untuk melihat dan mengukur status seseorang dalam masyarakat. Berikut ini beberapa contoh bidal yang berkembang di masyarakat:
1. bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau
2. ada ubi ada talas, ada budi ada balas
3. sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampau
4. dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa yang tahu
5. tua-tua keladi, makin tua makin jadi
6. biar bersimpuh peluh di muka, jangan tersingkap kain basahan
7. bongkok kail penyangkut insang, bongkok fiil penyangkut hutang
8. di dalam manis ada pahitnya, di dalam pahit ada manisnya.
9. kalau puntung masih berapi, janganlah dihembus-hembus juga.
10. lulus tangan dilakukan, lulus kaki dilangkahkan
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang bidal berfungsi
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Macam-macam Kerajinan Tangan Dari Barang Bekas yang Mudah Untuk Dibuat
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit :http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1030/bidal
0 komentar:
Post a Comment