, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Aku Bisa

 Aku Bisa

 alat alat jahit kecil dan fungsinya  - Aku Bisa: "Janganlah kalian meminta lebih pada negara sebelu...
Aku Bisa: "Janganlah kalian meminta lebih pada negara sebelu...: "'Janganlah kalian meminta lebih pada negara sebelum kalian memberikan yang terbaik pada negara tersebut'. Lebih baik hidup diasingkan darip..."

"Janganlah kalian meminta lebih pada negara sebelum kalian memberikan yang terbaik pada negara tersebut".

Lebih baik hidup diasingkan daripada hidup dalam kemunafikan.
hidup KPK berantas terus korupsi.

ada yang mau menambahkan tidak tentang caLon buku menjahitku

BAB I

PENGENALAN ALAT-ALAT DAN BAHAN MENJAHIT



A. Mesin Jahit dan Kegunaannya
          Mesin jahit adalah suatu alat yang digunakan untuk menjahit dengan segala perlengkapannya. Mesin jahit merupakan alat pokok yang paling penting dalam keterampilan menjahit. Mesin jahit banyak diperdagangkan dengan berbagai tipe dan merek serta kegunaanya.
          Adapun macam-macam alat jahit adalah:
1. Alat menjahit pokok
      Alat menjahit pokok merupakan peralatan menjahit utama yang pertama kali harus dipersiapkan karena digunakan secara langsung pada proses menjahit. Peralatan menjahit tersebut meliputi mesin jahit dan peralatan pendukung lainnya. Semua peralatan jahit-menjahit tersebut sering disebut pula sebagai piranti menjahit. Berdasarkan penggunaaanya, peralatan menjahit dibagi dalam 2, yaitu: alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung. Contoh peralatan menjahit pokok diantaranya
adalah:
a. Mesin Jahit Manual
      Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk menggerakan mesinnya. Mesin jahit ini terdiri dari mesin jahit engkol tangan dan mesin jahit manual yang menggunakan gerakan kaki. Mesin jahit dengan engkol tangan sudah jarang dipergunakan. Mesin jahit manual dengan gerakan kaki masih banyak dipergunakan. Mesin ini bila menggunakan dinamo atau motor listrik maka penggeraknya adalah tenaga listrik.

b. Mesin Jahit Semi Otomatis
      Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit serba guna yang memiliki berbagaimacam fasilitas, dan mesin ini digerakkan dengan menggunakan motor listrik. Mesin ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan mesin jahit manual. Dengan demikian, mesin ini selain digunakan untuk menjahit lurus, juga dapat menjahit berbagai macam setikan hiasan. Selain itu mesin jahit ini dilengkapi pula dengan berbagai macam sepatu jahit dengan berbagai fungsi (sepatu lubang kancing, pasang kancing dll.). Mesin jahit ini dikatakan semi otomatis karena untuk pembuatan berbagai macam setikan hiasannya masih memerlukan peralatan (cam) lain yang sesuai dengan motif yang diinginkan. Bila menggunakan berbagai macam bentuk hiasan, maka cam nya pun harus diganti sesuai dengam motifnya.


c. Mesin Jahit Otomatis
      Mesin jahit otomatis ini biasanya berbentuk portable atau tanpa menggunakan meja. Kegunaan mesin jahit ini hampir sama dengan mesin jahit semiotomatis. Perbedaannya adalah dalam mesin jahit ini memiliki komponen yang lebih praktis. Hal itu terutama terletak dalam menggunakan fasilitas bermacam-macam hiasan. Pada mesin jahit tersebut cukup menekan tombol saja sesuai dengan motif yang diinginkan.
Gambar: Mesin Jahit Otomatis

d. Mesin Jahit Industri
      Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang digunakan di industri pakaian jadi, yang digunakan untuk produksi dalam jumlah yang besar. Mesin ini disebut pula sebagai mesin jahit high speed atau mesin jahit dengan kecepatan tinggi. Biasanya hanya digunakan untuk menjahit lurus.
Gambar: Mesin Jahit High Speed

e. Mesin Jahit Penyelesaian
      Mesin jahit penyelesaian dapat disebut sebagai mesin jahit khusus. Mesin jahit jenis ini hanya digunakan untuk satu macam penyelesaian jahitan saja. Misalnya, mesin obras yang digunakan khusus untuk penyelesaian tiras (pinggiran) busana.
Gambar: Mesin obras

2. Alat Menjahit Pendukung
      Alat menjahit pendukung adalah semua peralatan menjahit yang secara tidak langsung membantu dalam proses jahit menjahit. Dengan bantuan alat-alat penunjang ini, maka dapat memperlancar dan mempermudah pekerjaan menjahit. Contoh alat-alat penunjang diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Alat pengukur
        Alat mengukur adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil ukuran badan dalam pembuatan busana. Alat pengukur tersebut sering disebut sebagai pita ukuran atau metlin/meteran. Untuk mengambil ukuran badan tersebut diperlukan pula veterban yang berfungsi untuk menandai tempat mengambil ukuran. 

 (a) Pita ukuran dan (b) veterban

b. Alat pembuat pola
        Alat membuat pola adalah alat yang digunakan untuk membuat pola pakaian. Membuat pola pakaian biasanya dilakukan pada kertas, baik yang berukuran kecil maupun besar. Pola yang berukuran kecil (skala kecil) biasanya di buat pada kertas yang kecil pula (buku pola yang berukuran kuarto/ buku kostum), sedangkan pola yang yang berukuran besar (skala satu) dibuat pada kertas yang lebar. Dengan demikian, peralatan untuk membuat pola diantaranya adalah penggaris baik penggaris meter biasa maupun penggaris pola pakaian (dress
marker ruler), pensil hitam, pensil merah biru, kertas payung, kertas doorslag dll.
        Penggaris pola pakaian (dress marker ruler) adalah macam- macam penggaris yang digunakan untuk mempermudah dalam membuat bentuk pola pada busana.


 Alat-alat membuat pola (a) pensil merah-biru, (b) skala,
(c)Gambar: Dress marker ruler

c. Alat Pemotong
        Alat pemotong adalah peralatan menjahit yang digunakan untuk memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian. Contoh alat pemotong kain di antaranya adalah gunting kain, gunting kertas, gunting zig zag, gunting benang, cutter, dan gunting listrik. Gunakan gunting-gunting tersebut sesuai dengan fungsinya agar gunting tetap dalam kondisi yang baik. Gunting kain hanya untuk memotong kain,
dan gunting kertas hanya dipakai untuk menggunting kertas. Gunting zigzag, biasanya digunakan untuk penyelesaian tiras kain. Gunting benang digunakan untuk memotong benang pada saat proses menjahit. Gunting listrik digunakan untuk memotong kain dalam ukuran yang besar dan biasanya banyak digunakan oleh industri-industri busana yang besar pula. Usahakan gunting selalu dibersihkan dan tidak boleh jatuh.
Gambar: Alat memotong (a) gunting kertas, (b) gunting kain,
(c)gunting bordir (d) gunting zig-zag, (e) gunting benang

d. Alat Pemberi Tanda
        Alat pemberi tanda adalah semua peralatan menjahit yang digunakan untuk memindahkan garis-garis pola pada kain. Alat-alat untuk memberi tanda tersebut di antaranya adalah rader, karbon jahit, kapur jahit, pensil kapur, dan skirt marker. Rader adalah alat untuk memindahkan garis pola pada kain/bahan, agar garis pola dapat pindah pada kain. Untk itu, dibutuhkan karbon jahit (tracing paper). Rader ada 2 macam, yaitu rader bergerigi dan tidak bergerigi. Rader bergerigi digunakan uantuk kain-kain yang agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kain-kain yang tipis. Rader biasanya terbuat dari logam dengan pegangan kayu serta ada yang terbuat dari plastik dengan roda dari besi.
        Karbon jahit (tracing paper) dipergunakan saat merader kain/bahan. Warna karbon jahit bermacam-macam, selanjutnya pilihlah warna yang berbeda dengan warna kain agar kelihatan warna karbonnya pada kain. Karbon jahit terbuat dari kapur dan lilin, yang terbuat dari kapur lebih mudah hilang dibandingkan yang terbuat dari lilin. Hindari pemakaian karbon mesin tik, karena bekasnya sukar
dihilangkan.
        Kapur jahit ada yang berbentuk lempengan maupun pensil. Dalam
penggunaannya perlu kehati-hatian karena kadang-kadang bekas kapur ini sulit dihilangkan, untuk itu perlu dicoba terlebih dahulu. Kapur jahit ini biasa digunakan untuk memberi tanda pada bahan-bahan yang tebal. Warna kapur jahit pun bermacam -macam, untuk penggunaaanya pilih kapur jahit yang berbeda dengan warna kainnya.
        Skirt marker adalah alat pemberi tanda untuk panjang rok. Bentuk alat ini berupa tongkat berstandar (berkaki) sehingga dapat berdiri tegak di lantai. Tongkat ini diberi ukuran sentimeter mulai dari bawah. Selain itu dilengkapi pula dengan alat penyemprot kapur yang dinaik turunkan sesuai dengan panjang rok yang dikehendaki. Sambil mengelilingi alat pengukur tersebut, si pemakai dapat menyemprotkan kapur itu pada tepi roknya.


Alat pemberi tanda: (a) kapur jahit, (b) karbon jahit,
(c) pensil kapur, (d) rader, (e) skirt marker
e. Alat-Alat Pelengkap Menjahit
        Selain alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung, di dalam menjahit atau membuat pakaian diperlukan alat pelengkap menjahit. Fungsi alat pelengkap ini adalah agar pekerjaan jahit menjahit tidak terhambat atau lancar. Alat-alat pelengkap menjahit di antaranya adalah jarum tangan, jarum pentul, bidal, pendedel, needle threader, dan bantalan jarum. Jarum tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan menjahit yang menggunakan tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur. Jenis jarum tangan yang baik adalah yang
berkepala kuning emas pada lubangnya. Ukuran jarum tangan ini bermacam-macam dari yang halus sampai yang kasar. Jarum kasar untuk bahan yang kasar, dan jarum yang halus untuk bahan yang halus serta tenunannya rapat. Jarum tangan yang baik adalah licin, tidak berkarat, bentuknya panjang/ramping, dan tidak mudah patah.
Jarum pentul biasanya digunakan untuk menyemat kain. Bagian kepalanya biasanya berbentuk bulat besar atau kecil yang terbuat dari plastik atau logam,dan bagian ujungnya terbuat dari logam dengan mata jarum yang runcing dan tajam. Jarum pentul yang berkualias baik adalah yang bagian kepalanya berbentuk bulat besar serta logam jarumnya panjang. Hal itu menandakan alat tersebut lebih tajam, tidak mudah berkarat dan memudahkan pada saat menyematnya.
Bidal adalah tudung jari yang digunakan untuk melindungi jari dari tusukan pangkal jarum pada waktu menjahit dengan tangan. Tudung jari terbuat dari logam, bentuknya seperti tudung yang bagian atasnya berlekuk- lekuk untuk menahan pangkal jarum. Pilihlah bidal yang sesuai dengan besar jari tengah agar cocok dalam pemakaiannya.Pendedel atau disebut juga alat pembuka jahitan digunakan untuk membuka jahitan yang salah. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memotong lubang kancing yang dibuat dengan mesin.
Bantalan jarum digunakan untuk meletakkan jarum pentul dan jarum tangan agar tidak tercecer. Bantalan jarum ini dapat dibuat sendiri atau beli yang sudah jadi. Biasanya isi bantalan jarum tersebut berupa kapuk/kapas atau sisa-sisa dari kain perca sehingga mudah untuk ditusuk jarum. Bentuknya berupa bantalan dalam ukuran yang kecil. Kadang-kadang bantalan jarum tersebut dibuat dalam bentuk gelang.


 Alat-alat pelengkap menjahit (a) jarum mesin, (b) jarum pentul,
(c) jarum jahit, (d) pendedel, (e) bidal, (f) n e e d l ethreader

f.  Attachment
        Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu pada saat menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini biasanya berbentuk sepatu mesin. Contoha tta c h m e n t diantaranya adalah sepatu retsluiting, sepatu klim gulung, sepatu memasang kancing, sepatu lubang kancing, sepatu melipit, sepatu mengelim, setikan hias (zig-zag), sepatu untuk merompok, sepatu untuk
mengerut, dll.
Sepatu retsluiting ada 2 macam, yaitu sepatu retsluiting biasa yang mempunyai satu kaki dan terbuat dari logam. Sepatu retsluting Jepang terbuat dari plastik, di tengahnya terdapat lubang untuk tempat masuk dan keluarnya jarum, dan di bawahnya terdapat 2 jalur tempat gigi retsluting.
Sepatu klim terbuat dari logam, di bagian tengahnya terdapat alat spiral untuk menggulung kain.
Sepatu lubang kancing terbuat dari logam, bentuknya bermacam- macam, mulai dari ukuran yang kecil sampai yang besar. Untuk mesin jahit semi otomatis dan otomatis, biasanya telah dilengkapi sepatu lubang kancing tersebut.


Attachment (a) alat kelim gulung, (b) alat pemasangkancing,
(c) rit jepang, (d) & (e) rit biasa

Cara penggunaan attachment pada dasarnya sama saja, baik pada mesin jahit lurus ataupun pada mesin jahit semi otomatis. Sebelum memasang attachment sepatu mesin jahit lurus dilepas terlebih dahulu.

g. Alat Mengepres
Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk memberikan bentuk yang tetap pada bagian-bagian busana dengan cara diseterika. Dengan demikian, alat yang dibutuhkan untuk pengepresan ini adalah macam-macam seterika, ironing press, bantalan setrika, dan papan seterika.
Ironing press berbentuk persegi panjang seperti papan seterika. Pada bagian bawah terdapat papan pres yang dilapisi dengan kain putih yang tidak mudah terbakar. Bagian atas terdapat lempengan logam untuk pengepres.
Seterika yang digunakan adalah seterika biasa maupun setrika uap. Bila menggunakan seterika uap hasilnya lebih licin dan rapi. Papan seterika biasanya berbentuk papan datar yang dilapisi kain yang tidak mudah terbakar. Pada bagiansisi kanan terdapat tempat untuk meletakkan seterika, dan di bagian bawah terdapat kaki sebagai penyangga papan seterika.
Bantalan seterika adalah bantalan yang digunakan untuk membantu proses menyeterika atau mengepres. Bentuknya bermacam- macam bergantung dari fungsinya, misalnya bantalan untuk lengan, bahu, dan lain-lain. Papan seterika digunakan pada saat akan menggosok kain dengan menggunakan seterikaan.


Alat mengepres (a)papan setrika, (b)setrika, (c)mesinpress,
(d)setrika uap, (e)bantalan setrika

h. Alat Mengepas
        Alat mengepas adalah alat yang digunakan untuk mengepas busana sebelum busana itu jadi. Hal ini dmaksudkan agar sesuai dengan ukuran dan bentuk badan pemakainya. Alat mengepas tersebut di antaranya adalah boneka pas dan cermin.
Boneka pas dibuat dalam berbagai ukuran (S,M,L), baik untuk anak, wanita, maupun pria yang panjangnya sebatas panggul. Umumnya boneka pas dibuat dari fiberglass yang dilapisi kain sehingga mudah bila disemat dengan jarum.
Cermin pas digunakan untuk membantu melihat apakah busana yang sudah dibuat tersebut sudah sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan pemakainya. Pada umumnya cermin pas berbentuk persegi panjang agar nampak seluruh badan. Biasanya terdapat kaki untuk memudahkan memindahkannya.


Cermin pas dan Pas Pop (dressform)
        Alat bantu bantu jahit yang telah digunakan, setelah dibersihkan disimpan pada tempatnya semula.


BAB III
CARA MERAWAT PERALATAN MENJAHIT


Pemeliharaan piranti menjahit terdiri dari membersihkan dan memberi minyak pada mesin-mesin. Pada industri busana pemeliharaan dapat dilakukan secara sederhana yakni pemeliharaan sehari -hari yang dilakukan oleh pekerja pada bagian masing - masing, dan pemeliharaan yang yang dilakukan secara berkala untuk mengecek keadaan spare part mesin-mesin dengan tujuan untuk menghindari kerusakan berat yang terjadi dari setiap alat dan menjaga kelancaran proses produksi jika di perusahaan, biasanya dilakukan oleh teknisi perusahaan karena untuk pemeliharaan mesin-mesin tertentu ada yang tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang.  
Meminyaki dan membersihkan mesin jahit secara umum sama, namun adapula yang berbeda. Untuk menghindari kesalahan dalam melaksanakan pemeliharaan mesin-mesin jahit, anda harus mempelajari buku petunjuk penggunan setiap jenis mesin (manual books), dan ikuti sesuai prosedur yangditetapkan karena ada jenis mesin tertentu yang memiliki spesifikasi berbeda dan menuntut perawatan dan pemeliharaan yang berbeda pula. Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa setiap perusahaan memiliki teknisi untuk mengawasi dan mengatasi peralatan yang ada pada perusahaan atau industri, karena untuk perawatan khusus tidak dapat dilakukan oleh setiap karyawan. Namun demikian setiap karyawan dapat membantu pekerjaan teknisi dalam hal merawat dan memelihara mesin-mesin jahit secara sederhana.
Dalam keadaan tidak terpakai mesin jahit harus selalu ditutup, supaya debu tidak masuk ke bagian dalam mesin jahit. Untuk membersihkan mesin jahit kita memerlukan:
1. lap flanel
2. lap katun atau blacu
3. sikat kecil atau kuas
minyak mesin atau bila tidak ada dapat diganti dengan campuran minyak kelapa dan minyak tanah dengan perbandingan 1:1

Cara Pemeliharaan Mesin Jahit:
1. Bersihkan bagian luar mesin dari debu-debu dan sisa-sisa benang dan kain dengan lap halus
2. Bersihkan bagian dalam mesin dengan cara melepas seperti halnya skoci, atau dengan cara membalikannya. Membersihkan debu-debu dan kotoran yang menempel dengan kuas sehingga debu-debu yang menempel bersih. Bersihkan/lap mesin dengan kain halus bagian bodynya setiap akan dan setelah selesai dipergunakan. Untuk menjaga kebersihan mesin sebaiknya jika tidak dipergunakan mesin ditutup.
3. Kencangkan baud/sekrup yang longgar dengan obeng, setiap kali mesin akan dipergunakan, dengan cara sebelumnya mencoba terlebih dahulu untuk mendeteksi jalannya mesin dan hasil setikannya.
4. Meminyaki mesin dengan cara menetesi minyak mesin (oli mesin khusus) pada lubang-lubang kecil, sekrup-sekrup, dan pada bagian sambungan mesin yang ada pada bagian dalam atau bawah, agar jalannya mesin lancar. Meminyaki mesin sebaiknya dilakukan setiap sesudah mesin jahit digunakan.
a. Meminyaki mesin jahit manual.
Pemberian minyak pelumas mesin dapat dilakukan pada bagian luar/body mesin jahit dengan cara menetesi minyak pelumas pada lubang-lubang, dan pada bagian dalam, dengan cara membalik atau melepas sekrup.
b. Meminyaki mesin jahit high speed hampir sama dengan cara meminyaki pada mesin manual.
5. Setelah mesin diminyaki, biarkan beberapa saat, kemudian lap sisa-sisa minyak yang ada pada bagian mesin dengan kain halus
6. Tutup mesin yang telah dibersihkan jika tidak dipergunakan.


C. Gangguan dan Perbaikan Mesin Jahit
Mengatasi ganguan pada mesin jahit, berbagai macam jenis gangguan yang dijumpai pada pemakaian mesin jahit harus di cari penyababnya dan diusahakan perbaikan-prbaikan agar hasilnya memuaskan. Berikut beberapa petunjuk untuk mengatasi gangguan mesin jahit.
1. Mesin tidak lancar dan berisik. Penyebab dari gangguan ini terjadi karena:
•  Kurang minyak pelumas pada mesin jahit, selain itu pelumas yang digunakan  tidak bermutu baik.
•  Adanya benang-benang yang lepas menyangkut pada mesin dan juga penumpukan debu dan sisa serat kain pada gigi mesin.
Perbaikan pada gangguan tersebut di mulai dari membersihkan mesin dari serat-serat kain dan benang yang tertinggal dengan kuas atau sikat. Memberikan minyak pelumas pada throat plate (penutup gigi) dengan pelumas yang berkualitas baik.

2. Benang jahitan atas sering putus. Penyebab gangguan antara lain:
• Benang jahit menyangkut karena menjahit dengan arah yang salah.
     • Memasang jarum tidak tepat pada tempatnya yang menyebabkan jarum cepat tumpul atau bengkok sehingga ketegangan benang menjadi terlalu besar.
• Benang terlalu kasar atau terlalu halus yang tidak sesuai dengan jenis kain yang digunakan.
Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
• menganti jarum dengan jenis yang baik, menyesuaikan nomor benang dengan nomor jarum yang akan digunakan,
• setel kembali rumah sekoci dan kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan benang jahit bawah,
• tarik kain kearah belakang mesin jahit.

3. Benang jahit bawah sering putus. Penyebab gangguan antara lain:
• Benang jahit tidak rapi digulung pada spul/kumparan,
• Tegangan benang pada sekoci terlalu besar,
• Benang tidak sempurna lewat rumah sekoci,
• Banyak debu terdapat pada mekanisme mesin.
Perbaikan pada gangguan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
• bersihkan bagian mekanisme mesin,
• garis tengah sekoci harus rata secara keseluruhan sehingga benang lewat pada arah yang seharusnya,
• kurangi ketegangan dan benang dan sesuaikan dengan tegangan benang atas.

4. Benang sering putus. Gangguan terjadi karena:
• Jarum tidak pada tempatnya sehingga sering mengenai hook dan menyebabkan jarum tumpul.
• Jenis jarum tidak sesuai dengan kain yang digunakan.
• Setelah selesai menjahit kain ditarik kearah yang salah.
Perbaikan dapat dilakukan dengan cara:
• Ganti jarum, sesuikan antara benang jahit, jarum dan kain,
• Pasanglah jarum pada tempat yang tepat,
• Kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan antara benang atas dan benang bawah jahitan.
Penyebab gangguan yang lain: jarum tidak tepat pada tempatnya, jarum tumpul, ukuran benang tidak sesuai dengan jarum yang digunakan, benang atas tidak melewati jalan yang benar.
Perbaikan pada gangguan tersebut dilakukan dengan cara:
• Ganti jarum dengan yang tajam dan pasang pada tempat yang tepat,
• Sesuaikan bengan dengan nomor jarum,
• Pasang benang melewati jalur yang seharusnya.

5. Jerat benang mengerut. Penyebab gangguan antara lain:
• Tegangan benang terlalu kuat,
• Benang tidak melewati jalan yang benar,
• Jarum terlalu besar untuk jenis kain yang digunakan,
• Benang bagian bawah tidak digulung dengan rapi.
      Perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan benang jahitan bawah
• sesuaikan jarum sehingga benang atas melewati jalan yang benar,
• sesuaikan nomor jarum dengan bahan yang digunakan.

6. Jerat benang kendur. Penyebab gangguan antara lain:
• Tegangan benang atas terlalu kendur atau terlalu kencang
• Pegas pengatur tegangan pada rumah sekoci terlalu besar
• Ukuran jarum tidak sesuai dengan jenis kain.
      Perbaikan dapat dilakukan dengan:
• kendurkan tegangan dengan memperhatikan keseimbangan dengan benang  jahitan bawah,
• sesuaikan tegangan benang atas dengan benang bawah,
• sesuaikan antara benang jahit, jarum dan kain yang akan digunakan.

7. Jalannya kain tidak lancar. Penyebab gangguan antara lain:
• Banyaknya serat berkumpul di sekitar gigi penyuap dan tinggi rendahnya gigi penyuap tidak sasuai.
      Perbaikan dapat dilakukan dengan cara:
• Bersihkan bagian gigi penyuap kemudian beri pelumas kemudian tutup kembali dengan cepat,
• Atur mekanisme dan knop gigi penyuap

BAB IV
MEMBUAT POLA


            Dalam menjahit atau desain busana, pola adalah potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit-menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Selain memakai pola buatan sendiri, orang dapat menjahit di rumah dengan memakai pola siap pakai (pola jadi) yang diterbitkan majalah wanita.
            Sewaktu membuat pakaian, pola disesuaikan dengan ukuran-ukuran bentuk badan dan model pakaian. Untuk pakaian yang dijahit menurut pesanan, sebelum pola dibuat, bagian-bagian tertentu dari tubuh pemakai diukur satu demi satu dengan pita ukur. Bagian-bagian tubuh yang diukur mulai dari ukuran lingkar leher, lebar dada, panjang dada, hingga lingkar pinggang dan panjang punggung. Sebelum digambar dalam ukuran sebenarnya, rancangan pola juga dapat digambar dalam ukuran kecil berdasarkan skala di dalam buku kostum.

1.    Pola dasar
Pola dasar untuk berbagai jenis busana seperti blus, rok, gaun, atau kemeja sudah dapat dijadikan contoh untuk menjahit, namun belum memiliki model. Rok dari pola dasar misalnya, hanya dapat dilengkapi ritsleting di bagian belakang, tapi belum memiliki model, lipit, atau kerut. Sewaktu dibuat, ukuran pola dasar disesuaikan dengan ukuran badan pemakai atau dipakai ukuran standar badan yang umum (S, M, L) untuk pria, wanita, atau anak-anak.
Pola dasar pakaian wanita misalnya, terdiri dari:

    Pola dasar badan muka dan belakang (pola badan bagian atas, dari bahu hingga pinggang)
    Pola dasar rok muka dan belakang (pola badan bagian bawah, dari pinggang hingga lutut atau mata kaki)
    Pola dasar lengan (dari bahu terendah hingga siku atau pergelangan tangan)
    Pola dasar gaun (pola badan atas yang disatukan dengan pola badan bawah).

Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasar:

    Konstruksi datar (pola datar, bahasa Inggris: flat pattern-drafting).

Konstruksi datar adalah menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran-pengukuran yang akurat. Penggambar pola harus dapat membayangkan hasil akhir bila pola telah dipindahkan ke atas kain, dan selesai dijahit sebagai pakaian. Dalam menggambar pola dengan teknik konstruksi datar dikenal metode-metode yang diberi nama berdasarkan nama penciptanya, misalnya: Danckaerts, Cuppens Geurs, Meyneke, Dressmaking, dan So-En.

    Konstruksi padat (pola draping, bahasa Inggris: blocks)

Pola dibuat dengan cara menyampirkan kain muslin atau belacu di boneka jahit atau langsung di atas badan pemakai. Kain disematkan dengan jarum pentol sambil diatur agar sesuai dengan bentuk tubuh boneka jahit. Kain di bagian kerung lengan, kerung leher, dan bagian pinggang digunting sesuai desain pakaian yang diingini. Bila dibuat dari kain, potongan-potongan pola sudah selesai dapat dijahit untuk dijadikan prototipe pakaian. Setelah pakaian selesai dijahit, boneka jahit kembali dipakai untuk mengepas pakaian dan melihat jatuhnya jahitan.

2.    Pengembangan pola dasar
Pecah pola (pecah model, bahasa Inggris: pattern drafting) adalah proses mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model busana. Caranya antara lain dengan memindahkan lipit, memotong, menyambung, atau memanjangkan dan memendekkan (menambahkan atau mengurangi ukuran) pada bagian-bagian tertentu pada pola dasar.
Pola dasar rok, misalnya, dapat diubah menjadi pola rok berbagai macam model. Pola dasar rok yang dikurangi lebar bagian bawah akan menjadi pola rok span. Begitu pula halnya dengan jenis-jenis pakaian yang lain. Bagian bawah pola dasar celana panjang bila dipendekkan hingga beberapa sentimeter di atas lutut akan menjadi pola celana bermuda.
Sebelum kain digunting, potongan-potongan pola disusun di atas kain. Garis-garis seperti batas kampuh atau garis kupnat dijiplak ke atas bagian buruk kain dengan memakai rader dan karbon jahit. Kapur jahit dipakai untuk menuliskan tanda-tanda sementara di atas kain yang tidak dapat dibuat memakai rader.
3.    Tanda-tanda
Sejumlah tanda-tanda (simbol) dipakai pada pola untuk memberi instruksi sewaktu menggunting kain dan menjahit. Dengan memakai tanda-tanda pada pola, pembuat pola juga dapat menyampaikan instruksi kepada orang lain.
Tanda-tanda di antaranya dapat dipakai untuk memberi tahu posisi corak kain, cara menggunting kain, cara menyatukan bagian-bagian pakaian, jenis jahitan, garis-garis saku, dan posisi lubang kancing. Garis dengan pensil hitam berarti garis tepi untuk pola asli, garis merah berarti garis tepi pola bagian muka, dan garis biru berarti garis tepi pola bagian belakang.

4.    Alat untuk membuat pola

    Buku pola (buku kostum)
    Boneka pengepas (boneka jahit)
    Pita ukuran (meteran)
    Kertas
    Pensil (warna hitam, merah, biru)
    Penghapus
    Penggaris (penggaris siku, penggaris lengkung, penggaris lurus)
    Pita ukur
    Rader
    Kapur jahit
    Karbon jahit
    Jarum pentul
    Gunting

BAB V
MENGGUNTING BAHAN


Alat potong dalam jahit menjahit ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda-beda pula seperti: gunting kain yaitu gunting yang digunakan untuk menggunting kain, gunting zig zag , gunting rumah kancing, gunting bordir, gunting tiras, gunting listrik, gunting benang jelujur, alat pembuka jahitan atau pendedel.
Gunting kain paling banyak digunakan sedangkan yang lainnya hanya sesuai dengan keperluan, gunting harus tajam, untuk menguji ketajaman gunting dengan cara menggunting perca pada bagian seluruh mata gunting jika bekas guntingan pada perca tidak berbulu berarti gunting itu cukup tajam untuk kain.
Cara Menggunting ploa : pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.

BAB VI
MENJAHIT


Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.
Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.
Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga boneka isi dan kerajinan perca.
Rasanya kehidupan kita tidak bisa berjalan tanpa adanya aktivitas menjahit. Paling tidak,pakaian yang kita kenakan adalah sebuah produk dari aktivitas menjahit. Berarti, semua manusia di dunia ini, tanpa kecuali, tidak akan lepas dari produk Bernama pakaian. Jika sudah begitu, apakah Anda hanya diam saja saat pakaian Anda, pasangan Anda, anak-anak Anda, atau siapapun yang dekat dengan Anda rusak atau robek?
Tentu tidak. Kendati Anda begitu mudah mendapatkan penggantinya, namun adakalanya nilai sejarah atau harga pakaian yang bersangkutan akan membuat Anda berpikir untuk memperbaikinya. Dan cara memperbaikinya tentu saja hanya ada satu jalan, yaitu menjahitnya. Jadi, Anda tak perlu ragu lagi untuk memulai belajar menjahit.

Dua Cara Menjahit
            Menjahit bisa Anda lakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual atau dengan menggunakan mesin jahit. Untuk beberapa hal yang sangat sederhana, seperti memasang badge seragam anak sekolah, Anda bisa menjahitnya secara manual. Akan tetapi, jika lebih dari itu, tentu Anda harus menggunakan mesin jahit yang hasil jahitannya jauh lebih rapi dan lebih cepat.
Menjahit itu mudah. Hal yang perlu Anda ketahui pertama kali adalah:

    mengenal perangkat-perangkatnya,
    mempersiapkan mesin jahit,
    mengetahui berbagai permasalahan yang ada pada mesin jahit,
    mengenal aksesoris pakaian,
    mengenal jenis jahitan,
    mengenal istilah-istilah jahit,
    pengetahuan membuat pola,
    dan mungkin pengetahuan membuka usaha jahitan.


Perangkat Menjahit
            Beberapa perangkat jahit yang perlu Anda ketahui sebenarnya sederhana dan mudah (apalagi jika Anda hanya ingin menjahit secara manual), yaitu hanya jarum, benang, dan gunting. Akan tetapi, jika ingin lengkap dan detail, ada juga jarum jahit tangan, jarum mesin jahit (dengan berbagai ukuran yang ditunjukkan dengan nomor), jarum mesin obras, jarum pentul, bidal, bantalan jarum, rader, kertas karbon, kaca pembesar plastik, alat untuk memasukkan benang, kapur, pita ukur, gunting benang, gunting kain, gunting kertas, pendedel, dan pinset lengkung.
            Jika Anda ingin menjahit dengan menggunakan mesin jahit, kenalilah mesin jahit dan bagian-bagiannya. Hal ini untuk memudahkan Anda untuk mengoperasikannya. Kenali pula mesin obras yang digunakan untuk mengobras pakaian (yang hasilnya tentu sangat berbeda dengan jahitan biasa. Obras adalah merapikan dan mengunci benang kain bagian dalam agar tidak lepas), termasuk bagaimana cara memilih dan memasang jarum, memasang benang jahit, memasang benang obras, menyetel tegangan benang, dan menyetel jarak jahitan. Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana Anda merawat mesin jahit itu agar selalu stand by saat akan digunakan.

Aksesoris Pakaian
            Aksesoris pakaian yang perlu Anda ketahui adalah mengenal pita, renda, atau biku-biku yang biasa digunakan sebagai pemanis pakaian wanita dan anak-anak, bisban yang merupakan hiasan/list pada tepi pakaian dan cara menjahitnya, kancing kemeja, kancing cetet, kancing kait, reshluiting (termasuk jenis-jenisnya),padding (bantalan bahu), viselin, kain keras, busa, karet elastik, gesper, dacroon (untuk mengisi pembuatan bedcover, selimut, atau tas kain), rib (bahan kaos untuk ujung tangan/celana agar melekat erat), perepet dan mute.

Jenis Jahitan
            Ada beberapa jenis jahitan yang perlu Anda ketahui, yaitu:

    Jelujur, jahitan lurus berselang-seling untuk menyatukan dua kain.
    Som, jahitan untuk mengunci lipatan kain.
    Tusuk feston, jahitan untuk merapikan pinggiran kain supaya benangnya tidak lepas.
    Tisik, jahitan dengan arah bolak-balik untuk menambal kain yang berlubang.
    Quilt, jelujur atau jahitan mesin untuk menekan busa pada lapisan kain sehingga memberikan efek timbul pada permukaan kain.


Istilah dalam Menjahit
            Beberapa istilah jahit yang perlu Anda ketahui dan pasti akan sering Anda temukan adalah:

    Neci/Zig zag, merapikan dan mengunci benang kain bagian luar dengan kerapatan benang yang sangat padat.
    Kupnat, lipatan pakaian bagian dalam yang dijahit memanjang untuk memberikan efek lekuk yang bagus.
    Rimpel/Ploy, lipatan kain yang umumnya ada pada rok.
    Opnesel, variasi pada pakaian berupa lipatan-lipatan kecil memanjang yang dijahit dari luar.
    Smock, variasi pada pakaian berupa barisan kerutan yang dijahit dengan menggunakan benang elastik.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang alat alat jahit kecil dan fungsinya

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang  Fungsi karya kerajinan tekstil

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://rendibisa.blogspot.co.id/
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi,  kursus menjahit
 Aku Bisa

0 komentar:

Post a Comment