, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

The world of fashion starts here

 The world of fashion starts here


susan budihardjo fashion school - Susan Budiharjo is widely known
as one of the generation of senior fashion designer in Indonesia, and her deep passion
for the fashion world has led her to establish Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo in 1980. Since then, the school has created a growing number of talented young designers like Sebastian Gunawan, Eddy Betty, Andrian Gan, Irsan, Didi Budiarjo, Denny Wirawan and many more. All of them have been responsible in shaping the great fashion industry in Indonesia today.

Many of the also holding prestigious positions as fashion designer, merchandisers, top stylish,
and other exciting professions.

Fashion world is growing at an exponential rate, therefore the mission of Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo is to prepare the new generation to make their mark in

the global fashion world,
especially in Indonesia.
Number 1

Sebagai sekolah mode yang pertama menerbitkan label sendiri, LPTB
Susan Budihardjo mempersembahkan label Number 1 by LPTB Susan
Budihardjo.

Beberapa prestasi sudah diraih label muda ini. Dimana salah satunya
adalah berpartisipasi dalam peragaan busana berkolaborasi dengan
COLORBOX pada event Indonesia Fashion Week (IFW) 2013, dan I Fashion
Festival 2014 MNC Fashion. Bekerja sama dengan Metro Dept. Store, kini
produk-produk Number 1 bisa didapati dengan lebih mudah. Dengan
mengetengahkan koleksi ready-to-wear yang casual, easy to wear, dan
perfect for mix and match, namun dengan sentuhan edgy seperti membawa
kesegaran baru untuk pilihan masyarakat Jakarta segala usia.

Mendengar Kisah Berdirinya Sekolah Fesyen Susan Budihardjo


By Bio In God Bless
 
Foto: Panji Diksana / Liputan6.com

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi,  kursus menjahit
 The world of fashion starts here



Liputan6.com, Jakarta Berdiri sejak tahun 1980, Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo telah mencetak nama-nama besar insan fesyen Indonesia, sebut saja Sebastian Gunawan, Chenny Han, Sofie, Denny Wirawan, dan lain sebagainya. Tak berlebihan rasanya bila sekolah tersebut dikatakan sebagai salah satu sepuh sekolah fesyen di Indonesia.

Meski jelas tak bisa dipungkiri bahwa sekolah ini punya andil dalam membangun dunia fesyen Indonesia, siapa sangka bahwa sang pendiri sekolah bahkan tak punya impian menjadi desainer sejak kecil. Alasan di balik pendirian sekolah pun sederhana.

Bagaimana Susan Budihardjo kemudian memutuskan untuk membuat sekolah tersebut? Dan apa alasan di balik pendirian sekolah? Desainer seperti apa yang ingin dilahirkan oleh LPTB Susan Budihardjo? Berikut ini adalah hasil wawancara Liputan6.com pada Selasa (14/10/2014) dengan Susan Budihardjo di LPTB Susan Budihardjo yang berlokasi di Jl. Cikini Raya No.58 FF/GG, Jakarta.

Bagaimana ceritanya Anda bisa masuk dunia fesyen?

Dunia fesyen sesungguhnya bukan impian saya sejak kecil. Saya dulu bercita-cita menjadi seorang arsitek. Pada waktu dulu jenis pekerjaan yang dipandang adalah pekerjaan di bidang kedokteran, arsitektur, dan sejenisnya. Dunia fesyen saat itu belum `ada` di Indonesia.

Setelah menjalani setahun kuliah di bidang arsitektur, saya merasa bahwa bidang itu bukan dunia saya. Dunia musik yang kemudian saya jalani akhirnya dihentikan di tengah jalan. Saat remaja, saya menghadiri banyak acara dan saya selalu ingin berpenampilan beda dalam menghadiri acara-acara itu. Keinginan itu mendorong saya untuk mendesain baju-baju sendiri. Teman-teman saya yang melihat baju-baju itu ternyata meminta saya untuk membuatkan mereka baju seperti itu.


Ini membuat saya percaya diri untuk masuk sekolah fesyen di Indonesia. Saat itu sekolah fesyen yang ada di Indonesia hanya ASRIDE yang kini bernama ISWI. Di sana saya belajar selama 1 tahun, yakni pada tahun 1972. Merasa belum cukup, saya kemudian melanjutkan sekolah di kota Berlin, Jerman, dan setelah itu di London, Inggris.

Kenapa akhirnya memutuskan untuk mendirikan sekolah fesyen?

Saat bersekolah di luar negri, saya memutuskan bahwa saya harus kembali ke Indonesia untuk jadi desainer fesyen dan membuka sekolah fesyen. Terus terang keinginan membuat sekolah fesyen hanya dilatarbelakangi oleh kesulitan yang saya hadapi saat dulu mencari sekolah fesyen di Indonesia. Tak ada pemikiran saat itu untuk membuat sekolah fesyen dengan tujuan membangun dunia fesyen Indonesia.

Desainer seperti apa yang ingin dilahirkan oleh LPTB Susan Budihardjo?


Saya ingin siswa-siswi sekolah ini menjadi diri mereka sendiri saat menjadi desainer. Seorang desainer perlu memiliki karakternya sendiri.

Menurut Anda, seperti apakah desainer yang berkualitas itu?


Desainer berkualitas adalah desainer yang memiliki konsep kreatif dan dapat mewujudkannya. Jika seorang desainer kreatif dalam membuat konsep namun tak bisa mewujudkannya, atau sebaliknya hanya mahir mewujudkan konsep tapi konsep itu tidak kreatif bahkan merupakan hasil jiplakan, maka ia belum dapat dikatakan sebagai desainer berkualitas.

Menurut Anda bagaimana kondisi desainer fesyen Indonesia?


Dunia fesyen Indonesia masih sangat muda. Kita memang masih butuh waktu untuk membuat desainer-desainer Indonesia dipandang sejajar dengan desainer-desainer yang ada di Paris, Milan, London, dan New York. Tapi dari segi kreatifitas, desainer-desainer Indonesia itu bagus. Salah satu kendala yang kini dihadapi desainer-desainer fesyen Indonesia adalah perihal tekstil. Kendala tekstil ini merupakan salah satu hal yang menghambat perkembangan seorang desainer.

Sekarang banyak desainer muda yang desain rancangannya minimalis dan clean cut. Di mana couturier Indonesia?

Di Indonesia saat ini ada couturier namun tidak terekspos. Memang dunia ready to wear dengan cutting yang clean saat ini lebih mendominasi. Hal ini dikarenakan kebutuhan orang-orang zaman sekarang yang menginginkan kepraktisan, terutama mereka yang tinggal di kota metropolitan.

Hal apa yang harus diperhatikan saat seseorang ingin menjadi desainer?


Pertama bahwa seorang desainer harus punya karakter. Ia juga harus update tentang kondisi fesyen di sekitarnya. Seorang desainer harus bisa menggabungkan dua hal
itu, menghasilkan karya-karya yang mencerminkan karakter desainnya sendiri dan bisa diterima masyarakat.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang susan budihardjo fashion school

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang  Budidaya tanaman hias

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://lifestyle.liputan6.com/read/2126282/mendengar-kisah-berdirinya-sekolah-fesyen-susan-budihardjo

0 komentar:

Post a Comment