Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman
bandara kalimantan timur - IATA: BPN · ICAO: WALL
BPN berlokasi di Borneo
BPN
Lokasi bandar udara di Indonesia
Informasi
Jenis bandara Sipil
Lokasi Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
Zona waktu UTC+8
Ketinggian MDPL 12 kaki (4 m)
Situs web http://www.sepingganairport.com/
Landas pacu
Arah Panjang Permukaan
ft m
07/25 8.185 2.495 Aspal
Statistik (2012)
Jumlah Penumpang 6.594.460
Total Kargo (ton) 24.178
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman |
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (IATA: BPN, ICAO: WALL) adalah bandar udara yang melayani penerbangan untuk Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Bandara ini dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura I dan dibuka pada tanggal 6 Agustus 1997. Bandara ini memiliki luas 300 hektar dan merupakan bandar udara ke-4 terbesar dari 13 bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura I. Rencana pengembangan pada lahan-lahan yang tersedia di sekitar bandara ini terus dilaksanakan, antara lain hotel transit meeting room, restoran dan mini market.
Dengan lokasi bandar udara di tengah pemukiman padat penduduk, pendaratan di bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman cukup menegangkan bagi penumpang maupun pilot. Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dituntut warga Sepinggan dan DPRD Balikpapan karena tingkat kebisingan yang tinggi. Studi Universitas Indonesia menyatakan kebisingan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, mengakibatkan 9% penduduk Sepinggan dan Gunung Bahagia menderita ketulian dan sulit berkomunikasi. Mayoritas mengalami sulit tidur, berkomunikasi dan pendengaran. Seluruh responden warga Sepinggan dan Gunung Bahagia merasa terganggu dan tidak nyaman.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Maskapai dan tujuan
2.1 Lokal
3 Kecelakaan dan insiden
4 Referensi
5 Pranala luar
Sejarah
Terminal baru bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang sedang dalam tahap konstruksi.
Pembangunan bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman telah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda sebelum waktu kemerdekaan Indonesia. Itu digunakan terutama untuk kegiatan perusahaan minyak Belanda di daerah Balikpapan. Bandara ini menjadi bandara publik dan komersial setelah pengelolaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Republik Indonesia pada tahun 1960. Bandar udara ini akhirnya dikelola oleh Perum Angkasa Pura I (sekarang PT Angkasa Pura I) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.1 pada tanggal 9 Januari 1987.
Bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman telah direnovasi dua kali selama 1991 sampai 1997. Fase pertama dimulai pada tahun 1991 dan berakhir pada tahun 1994, untuk merenovasi taxy way, terminal penumpang dan kargo dan juga memperpanjang landasan pacu. Pada tahun 1995, pemerintah Indonesia mengumumkan bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman sebagai bandara kelima Indonesia embarkasi haji untuk kalimantan (Borneo) wilayah yang juga terdiri dari provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Fase kedua renovasi terjadi pada tahun 1996 untuk merenovasi hanggar, depot bahan bakar, dan gedung administrasi. Fase kedua selesai dan bandara akhirnya mulai era baru operasionalnya dengan bangunan baru dan fasilitas pada tahun 1997.Maskapai dan tujuan
Beberapa maskapai yang dilayani bandara ini adalah:
Maskapai Tujuan Terminal
AirAsia Kuala Lumpur A
Citilink Jakarta-Soetta A
Garuda Indonesia Berau, Jakarta-Soetta, Makassar, Surabaya, Tarakan, Yogyakarta A
Lion Air Tarakan, Manado, Makassar, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta-Soetta B
Silk Air Singapura A
Sriwijaya Air Banjarmasin, Berau, Jakarta-Soetta, Makassar, Surabaya, Tarakan, Palu, Yogyakarta A
Lokal
Maskapai Tujuan Terminal
Kalstar Samarinda A
Susi Air Melak, Samarinda A
Kecelakaan dan insiden
Pesawat melintas di atas lalu lintas Jalan Mulawarman ketika akan mendarat.
Lion Air melintas di atas rumah warga.
Pada tanggal 7 Agustus 2013, cuaca di Kota Balikpapan yang buruk memaksa helikopter PT Intan Angkasa Airline Servis tujuan bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman berputar-putar cukup lama di atas rumah warga. Warga setempat mengira helikopter bakal jatuh, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Pilot mengaku bingung harus mendarat dimana, karena jarak pandang sangat minim. Pada jam 12 siang, helikopter mendarat darurat di sebuah lapangan kecil di tengah pemukiman warga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Pada tanggal 12 Maret 2012 pukul 11:31 WITA, keempat ban belakang dari pesawat Batavia Air Flight Y6-883 tujuan Guangzhou yang transit ke bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman terperosok sedalam setengah meter karena amblasnya aspal landasan pacu ketika mendarat. Akibatnya, bandar udara ini ditutup hingga 2 jam. Empat penerbangan kemudian beralih mendarat menuju Bandara Banjarmasin, sejumlah penerbangan dari Tarakan batal mendarat dan 12 penerbangan menunda waktu keberangkatan. Panjang landasan pacu tersisa 2040 meter, lantaran pesawat baru dievakuasi keesokan harinya.
Pada tanggal 23 Oktober 2011 pukul 7:30 WITA, pesawat Lion Air Flight JT673 dari Tarakan transit ke bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, keluar dari landasan pacu menuju semak-semak sejauh 15 meter ketika mendarat. Sebelum keluar dari landasan pacu, pesawat sudah mengerem sebanyak tiga kali. Keempat ban belakang pesawat juga terperosok ke dalam tanah sedalam setengah meter. Akibatnya bandar udara ini sepenuhnya ditutup hingga 8 jam lebih. Sebanyak 7 penerbangan dari Jakarta, Surabaya dan Manado beralih mendarat ke Bandara Banjarmasin dan Makassar, 3 penerbangan batal mendarat dan 118 penerbangan menunda waktu keberangkatan. Panjang landasan pacu tersisa 2250 meter, lantaran pesawat baru dievakuasi keesokan harinya. Petugas maskapai Lion Air di Surabaya menjelaskan insiden ini bukan disebabkan karena maskapainya, melainkan bandaranya sehingga percuma berganti maskapai. Beberapa tahun sebelumnya maskapai Garuda Indonesia dan Batavia Air juga keluar dari landasan pacu masing-masing sejauh 90 meter dan 45 meter.
Pada tanggal 13 November 2007 siang, selepas 5 menit dari bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, helikopter PT Asko jatuh terhempas di kawasan perbukitan Kota Balikpapan. Helikopter rusak parah yakni baling-baling dan ekor patah, sementara pilot dan co-pilot mengalami luka-luka dan shok. Helikopter tersebut baru dievakuasi 2 hari kemudian.
Pada tanggal 19 Februari 2006 pukul 13:10 WITA, pesawat Batavia Air Flight P 7261 dari Banjarmasin terjerembab keluar dari landasan pacu sejauh 20 meter mendekati pagar pembatas bandara ketika mendarat. Menurut berbagai saksi, pesawat tersebut tidak mengalami kerusakan mesin ataupun human error, dan mendarat secara sempurna. Namun beberapa saat setelah mendarat, pesawat kehilangan kendali, langsung miring dan bablas masuk zona hijau. Kecelakaan ini dinyatakan oleh PT Angkasa Pura I nyaris mengulangi tragedi Lion Air di Solo akhir 2004 silam. Akibatnya bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman ditutup hingga 3 jam dan semua penerbangan beralih mendarat ke Banjarmasin. Pesawat Adam Air yang sudah terbang setengah jam menuju bandar udara ini kembali lagi ke Jakarta. Panjang landasan pacu tersisa 2000 meter, lantaran hingga keesokan harinya pesawat belum dievakuasi.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang bandara kalimantan timur
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Busana tradisional adat dayak
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Sultan_Aji_Muhammad_Sulaiman
0 komentar:
Post a Comment