, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013

Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013


jelaskan tahapan produk baik untuk produk hias maupun produk fungsional - 1. SMA/MA/ SMK/MAK KELAS XII Prakaryadan Kewirausahaan
    2. Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. viii, 312 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas IX Semester 1 ISBN 978-602-282-449-7 (jilid lengkap) ISBN xxx-xxx-xxx-xxx-x (jilid 1) 1. Prakarya dan Kewirausahaan -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 600 Kontributor Naskah : Suci Paresti, Dewi Sri Handayani N., Erny Yuliani, Hadi Saputro, Yudia Putri Anne, Ayat Suryatna, Kamin Sumardi, Irma Isnafia Arief, dan Atat Siti Nurani Penelaah : Kahfiati Kahdar, Suci Rahayu, Latif Sahubawa, Djoko Adi Widodo, Caecilia Tridjata S., dan Taswadi. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-1, 2015 Disusun dengan huruf Myriad Pro, 11 pt.    3. Prakarya iii Kata Pengantar Kewirausahaan adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam abad 21 mengingat keterbatasan dukungan sumber daya alam terhadap kesejahteraan pendudukduniayangmakinbertambahdanmakinkompetitif.Jiwadansemangat kewirausahaan yang terbentuk dan terasah dengan baik sejak remaja akan dapat menghasilkan sumber daya manusia inovatif yang mampu membebaskan bangsa dan negaranya dari ketergantungan pada sumber daya alam. Kewirausahaan yang diperlukan tentunya adalah yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan output ekonomi dalam mendukung kesejahteraan bangsa melalui penciptaan karya nyata orisinil yang bermanfaat. Kurikulum 2013 membekali peserta didik pada Pendidikan Menengah dengan kemampuan kewirausahaan yang lahir dan tumbuh dalam sektor nyata. Diawali dengan pengamatan terhadap produk yang ada di pasar beserta ciri-cirinya, analisis struktur komponen pembentuk produk, analisis struktur dan rangkaian proses beserta peralatan yang diperlukan, termasuk analisis pasar, biaya, dan harga. Untuk mendukung keutuhan pemahaman peserta didik, pembelajarannya digabungkan dengan pembelajaran Prakarya sehingga peserta didik bukan hanya mampu menghasilkan ide kreatif tetapi juga merealisasikannya dalam bentuk purwarupa karya nyata dan dilanjutkan sampai pada kegiatan penciptaan pasar untuk mewujudkan nilai ekonomi dari kegiatan-kegiatan tersebut. Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan bagi siswa pada jenjang Pendidikan Menengah Kelas XII harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang secara utuh dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan karya nyata, menciptakan peluang pasar, dan menciptakan kegiatan bernilai ekonomi dariproduk dan pasar tersebut. Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah ranah karya nyata, yaitu karya kerajinan, karya teknologi, karya pengolahan, dan karya budidaya dengan contoh-contoh karya konkret berasal dari tema-tema karya populer yang sesuai untuk siswa Kelas XII. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal yang relevan sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yangsesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
    4. iv Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikandanpenyempurnaan.Olehkarenaitu,kamimengundangparapembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut,kami ucapkan terima kasih. Mudah- mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
    5. Prakarya v Daftar Isi Kata Pengantar ......................................................................................................................... iii Daftar Isi ...................................................................................................................................... v Kerajinan ................................................................................................................................... 1 Peta Materi ................................................................................................................................. 2 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 3 Bab I. Wirausaha Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah ................................... 3 A. Kerajinan sebagai Bagian dari Industri Kreatif ............................................ 4 B. Kewirausahaan Produk Kerajinan .................................................................... 5 C. Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan
Limbah .............................................. 7 D. Bahan Baku Limbah untuk Kerajinan ............................................................. 16 E. Teknik Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah ................................ 24 F. Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi, dan Biaya Produksi Hiasan .................................................................................. 27 G. Pengemasan dan Promosi .................................................................................. 37 H. Perencanaan Wirausaha ...................................................................................... 40 I. Simulasi Wirausaha Produk Hiasan dari Limbah ......................................... 41 Evaluasi Diri ............................................................................................................................... 43 Rekayasa ................................................................................................................................... 47 Peta Materi ................................................................................................................................. 48 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 49 Bab II. Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis ................................... 49 A. Produk Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan ...................... 50 B. Kewirausahaan Produk Rekayasa ..................................................................... 53 C. Produk Elektronika Praktis .................................................................................. 55 D. Komponen dan Material ..................................................................................... 63 E. Teknik Pembuatan ................................................................................................. 70 F. Langkah-langkah Pengembangan Desain dan Produksi ........................ 76 G. Pengemasan dan Promosi .................................................................................. 80 H. Perencanaan Wirausaha ...................................................................................... 82 I. Simulasi Wirausaha Produk Elektronika Praktis .......................................... 85 J. Evaluasi Pembelajaran ......................................................................................... 87 K. Rangkuman .............................................................................................................. 90 L. Refleksi ....................................................................................................................... 91
    6. vi Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Budidaya ................................................................................................................................... 93 Peta Materi ................................................................................................................................. 94 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 95 Bab III. Wirausaha Produk-Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur ......... 95 A. Budidaya untuk Mencapai Ketahanan Pangan ........................................... 96 B. Kewirausahaan Budidaya Unggas Petelur .................................................... 97 C. Mengenal Unggas Petelur ................................................................................. 99 D. Budidaya Unggas Petelur .................................................................................... 103 E. Perencanaan Wirausaha di Bidang Budidaya Unggas Petelur ............... 112 F. Praktek Membuat Proposal Wirausaha Telur Unggas ............................... 113 Pengolahan .............................................................................................................................. 115 Peta Materi ................................................................................................................................. 116 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 117 Bab IV. Wirausaha Pengolahan Makanan Modifikasi Khas Daerah .............. 117 A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung Pariwisata .............................. 118 B. Kewirausahaan Produk Pangan Khas Dearah .............................................. 122 C. Produk Pangan Khas Daerah ............................................................................. 123 D. Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah ................................. 131 E. Modifikasi Pangan Khas Daerah ....................................................................... 133 F. Langkah-langkah Pengolahan Pangan Khas Daerah ................................ 135 G. Pengemasan dan Pemasaran ............................................................................ 142 H. Perencanaan Wirausaha ...................................................................................... 147 I. Simulasi Wirausaha Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah ................ 156 Evaluasi Diri ............................................................................................................................... 158 Kerajinan ................................................................................................................................... 161 Peta Materi ................................................................................................................................. 162 Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................. 163 Bab V. Wirausaha Produk Kerajinan Fungsional dari Limbah ......................... 163 A. Diversifikasi Produk dalam Wirausaha Produk Kerajinan ........................ 164 B. Produk Fungsional Berbahan Limbah ............................................................ 165 C. Bahan Baku Limbah Padat untuk Kerajinan Fungsional .......................... 171 D. Teknik Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Limbah ....................... 175 E. Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi dan Biaya Produksi Produk Fungsional ................................................................... 183 F. Pengemasan dan Promosi .................................................................................. 188 G. Perencanaan Wirausaha Produk Fungsional dari Limbah ....................... 190 Evaluasi Diri ............................................................................................................................... 196
    7. Prakarya vii Rekayasa ................................................................................................................................... 199 Peta Materi ................................................................................................................................. 200 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 201 Bab VI. Wirausaha Produk Elektronika Kendali Otomatis ................................. 201 A. Wirausaha Produk Rekayasa dalam Konservasi Potensi Sumber Daya ........................................................................................... 202 B. Produk Elektronika Kendali Otomatis ............................................................. 205 C. Komponen dan Material Produk Elektronika Kendali Otomatis ........... 211 D. Teknik Pembuatan ................................................................................................. 216 E. Langkah-langkah Pengembangan Desain dan Produksi ........................ 222 F. Pengemasan dan Promosi .................................................................................. 225 G. Evaluasi Usaha Rekayasa Elektronika Kendali Otomatis .......................... 227 H. Simulasi Wirausaha Produk Elektronika Kendali Otomatis ..................... 229 I. Evaluasi Pembelajaran ......................................................................................... 230 J. Rangkuman .............................................................................................................. 234 K. Refleksi ....................................................................................................................... 235 Budidaya ................................................................................................................................... 237 Peta Materi ................................................................................................................................. 238 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 239 Bab VII. Budidaya Ternak Unggas Pedaging ............................................................ 239 A. Budidaya untuk Mencapai Ketahanan Pangan ........................................... 240 B. Kewirausahaan Bidang Budidaya Unggas .................................................... 241 C. Mengenal Unggas Pedaging ............................................................................. 243 D. Budidaya Unggas Pedaging ............................................................................... 251 E. Perencanaan Wirausaha di Budidaya Unggas Pedaging ......................... 264 F. Praktek Menyusun Rencana Wirausaha Unggas Pedaging .................... 266 Pengolahan .............................................................................................................................. 269 Peta Materi ................................................................................................................................. 270 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 271 Bab VIII. Wirausaha Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah ............... 271 A. Produk Kesehatan Khas Daerah sebagai Pendukung Industri Farmasi .............................................................................. 272 B. Kewirausahaan Pengolahan Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah ........................................................................ 275 C. Produk Kesehatan Khas Daerah ........................................................................ 276 D. Bahan untuk Produk Kesehatan Khas Daerah ............................................. 279 E. Teknik Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah ................................. 286
    8. viii Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK F. Langkah-langkah Pengembangan Pengolahan Produksi Kesehatan Khas Daerah ..................................................................... 293 G. Pengemasan dan Promosi .................................................................................. 297 H. Perencanaan Wirausaha Produk Kesehatan Khas Daerah ....................... 300 Evaluasi Diri ............................................................................................................................... 305 Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 307
    9. Prakarya 1 KERAJINAN
    10. 2 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK A. Kerajinan sebagai Bagian dari Industri Kreatif B. Kewirausahaan Produk Kerajinan C. Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah D. Bahan Baku Limbah untuk Kerajinan E. Teknik Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah F. Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi dan Biaya Produksi G. Pengemasan dan Promosi H. Perencanaan Wirausaha I. Simulasi Wirausaha Produk Hiasan dari Limbah Wirausaha Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah Peta Materi
    11. Prakarya 3 BAB I Wirausaha Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu: • Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk kerajinan serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan. • Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam membuat karya kerajinan hiasan dari bahan limbah dari lingkungan sekitar untuk membangun semangat usaha. • Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya kerajinan hiasan dari limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya. • Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk kerajinan hiasan dari limbah dengan perilaku jujur dan percaya diri. • Menyajikan simulasi wirausaha kerajinan hiasan dari limbah berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, berikan tanda pada tujuan yang sudah berhasil dicapai!
    12. 4 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK A. Kerajinan sebagai Bagian dari Industri Kreatif Dunia telah melewati empat gelombang peradaban ekonomi. Pada gelombang pertama ekonomi, pertanian menjadi penggerak ekonomi yang utama. Gelombang tersebut dikenal dengan Gelombang Ekonomi Pertanian. Revolusi industri dan perkembangan permesinan, membawa babak baru bagi perekomomian. Industri manufaktur bermunculan dan menghasilkan produk secara masal. Produk dari industri massal menjadi motor penggerak utama ekonomi. Gelombang ini disebut sebagai Gelombang Ekonomi Industri. Gelombang berikutnya muncul sebagai akibat dari inovasi di bidang teknologi informasi. Gelombang ketiga ini disebut sebagai Gelombang Ekonomi Informasi. Sarana dan sumber daya fisik memiliki keterbatasan. Ide dan gagasan kreatif dapat memberikan solusi untuk keterbatasan fisik yang ada. Ide kreatif membuat ekonomi terus tumbuh. Gelombang dengan ide kreatif sebagai penggeraknya disebut sebagai Gelombang Ekonomi Kreatif. Pada gelombang ini industri kreatif menjadi penggerak utamanya. Industri-industri yang termasuk ke dalam industri kreatif dikelompokan ke dalam 14 sub sektor. Sub sektor tersebut adalah: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan,televisidanradio,musik,film,video dan fotografi, periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan permainan interaktif. Tahun 2013 subsektor kerajinan berkontribusi sebesar Rp 92,6 triliiun pada pendapatan Domestik Bruto Indonesia dan membuka 1 juta lapangan usaha yang sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah LAYANAN KOMPUTER & PIRANTI LUNAK PERMAINAN INTERAKTIF EKONOMI PERTANIAN EKONOMI INDUSTRI EKONOMI INFORMASI EKONOMI KREATIF PASAR & BARANG SENI FESYEN FILM, VIDEO & FOTOGRAFI SENI PERTUNJUKAN RISET & PENGEMBANGAN TELEVISI & RADIO PENERBITAN & PERCETAKAN ARSITEKTUR KERAJINAN DESAIN INDUSTRI KREATIF PERIKLANAN MUSIK Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 1.1 Gelombang Ekonomi, Ekonomi Kreatif, Industri Kreatif dan Subsektor Industri Kreatif
    13. Prakarya 5 B. Kewirausahaan Produk Kerajinan Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar(supply)danpermintaanpembeli(demand).Titiktemuantarapermintaan danpengadaanadalahpenetapanhargajualproduk.Ketersediaanbarangyang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Sebaliknya ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli, dapat menyebabkan harga barang menjadi tinggi. Produk kerajinan memanfatkan keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk kerajinan membutuhkan waktu yang lama. Industri kerajinan hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam rentang waktu tertentu. Berbeda dengan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Hal tersebut memberikan peluang produk kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas atau limited edition/limited product. Produk yang unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki harga jual yang tinggi. Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan melakukan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar). Man (manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia), saat ini biasa disebutkan dengan istilah Man Power atau Mind Power, adalah personel atau orang-orang yangterlibatdalamwirausahatersebut.Wirausahayangberhasilsalahsatunya adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif yang dapat bermanfaat baik untuk perkembangan produk dan maupun usaha secara umum. Money dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar. Material, machine dan method terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi dalam usaha tersebut. Kemampuan wirausahawan dalan mengelola produksi yang efektif dan efisien dapat menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar.
    14. 6 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Market, adalah pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha. Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk keberhasilkan suatu usaha. Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar, dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi dapat mempengaruhi rancangan produk yang akan dibuat serta keputusan penetapan harga jual produk. Riset Pasar Pengembangan Produk Hasil Riset Hasil Rancangan Proses PRODUKSI Bahan Peralatan & Cara Kerja Distribusi & Pemasaran Riset Pasar Pengembangan Produk Hasil Riset Hasil Rancangan Proses PRODUKSI Bahan Peralatan & Cara Kerja PRODUK Distribusi & Pemasaran PASAREvaluasi Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.2 Skema Proses dalam Wirausaha Kerajinan
    15. Prakarya 7 C. Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah 1. Jenis-jenis Produk Hiasan Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Sumber manusia Indonesia memiliki kreativitas dan keterampilan tangan yang tinggi. Kreativitas dan keterampilan tersebut didukung pula oleh keragaman hayati dari masing-masing daerah. Perkembangan industri di setiap daerah juga membuka peluang diperolehnya bahan baku untuk kerajinan. Kerajinan menampilkan keindahan yang dihasilkan oleh keterampilan tangan dari proses pembuatannya. Salah satu produk kerajinan yang dapat dikembangkan adalah produk hiasan. Tugas Kelompok 1 Pikirkan kerajinan khas yang ada di daerah lingkungan sekitar atau kerajinan yang ada di daerah lain di Indonesia. Diskusikan penerapan Skema Proses dalam Wirausaha Kerajinan (Gambar 1.2) untuk pengembangan kerajinan tersebut.Tuliskan ide-ide yang muncul dari hasil diskusi tersebut. Presentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas secara bergiliran. Simak dengan baik presentasi kelompok lain dan catat hal-hal penting untuk melengkapi hasil diskusi kelompokmu. LK Tugas Kelompok 1 Produk Kerajinan Khas Daerah: Proses & Produk Tanda cek (v) Ide Hasil Diskusi Gambar Produk Kerajinan (tempelkan gambar atau gambarkan) Riset pasar Hasil riset Pengembangan produk Hasil Rancangan Bahan Peralatan Cara Kerja Produk Distribusi Pemasaran Evaluasi
    16. 8 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Produkhiasandapatditemuidiberbagaitempatdisekitarkita.Dilihatdari penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah (interior) dan di luar rumah (eksterior). Hiasan di luar rumah dapat berfungsi untuk menghias pagar, taman, atau dinding bagian luar rumah. Produk hiasan di dalam rumah sangat beragam, berfungsi menghias dan membuat suasana tertentu di dalam ruangan. Hiasan yang digunakan di dalam rumah, sering disebut sebagai elemen estetis interior. Produk hiasan juga dapat ditemui pada kendaraan maupun dikenakan manusia. Produk hiasan yang dipakai di tubuh manusia lebih dikenal dengan sebutan perhiasan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.3 Kincir Hiasan Taman (1), Miniatur Perahu dalam Ruangan (2), dan Perhiasan (3)
    17. Prakarya 9 Tugas Individu 1 Amati produk hiasan yang ada di sekitarmu. Perhatikan dan buatlah pengelompokan dari ragam produk hiasan tersebut. Lengkapi Bagan Jenis- jenis Produk Hiasan di bawah ini Produk Hiasan Hiasan Eksterior Hiasan Interior/ Elemen Estetis Perhiasan Kincir angin Lonceng Nomor rumah Lukisan Frame foto Lampu Hias Anting Gelang ……….…..… Kalung ……… ………. ……. ……. …..… ..….. LK Tugas Individu 1 Tugas Individu 2 Amati lingkungan sekitar, lihat buku, majalah, dan internet, perhatikan keragaman produk hiasan yang ada. Apakah ada di antaranya yang menurutmu menarik? Kenapa produk tersebut menarik? Tempelkan potongan gambar atau gambarkan produk hiasan itu pada selembar kertas, dan tuliskan hal-hal yang menurutmu membuatnya menarik. Bandingkan dengan produk yang temanmu sukai, adakah persamaan dan perbedaannya? Dari hasil diskusi tersebut, tuliskan pendapatmu. Kemukakan pendapatmu di depan kelas.
    18. 10 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK LK Tugas Individu 2 Apresiasi Keunikan Produk Hiasan Produk hiasan yang kusukai Produk hiasan yang temanku sukai (tempelkan gambar atau gambarkan) (tempelkan gambar atau gambarkan) Persamaan 1. 2. 3. Perbedaan 1. 2. 3. Sumber: Majalah Disney’s Family Fun Gambar 1.4 Contoh Format Apresiasi Personal terhadap Produk Hiasan
    19. Prakarya 11 2. Produk Hiasan dan Nilai Estetik Produkhiasanadalahprodukyangmemiliki fungsi hias. Beberapa produk hiasan hanya berfungsi sebagai elemen visual yang memperindah suasana dan tampilan suatu produk. Beberapa produk hiasan lainnya di sampingmemilikifungsihias,jugamemiliki fungsi pakai. Contohnya kerajinan kincir angin yang ditempatkan di halaman, selain memiliki fungsi hias juga berfungsi untuk mengetahui kecepatan angin. Produk hiasan di dalam rumah seperti bingkai foto, memiliki fungsi sebagai hiasan dan untuk memajang foto atau gambar yang memiliki kenangan. Produk dengan fungsi pakai seperti tempat perhiasan bila memiliki nilai keindahan yang tinggi, dapat pula digolongkan menjadi produk hiasan. Setiap produk yang dipakai pada dasarnya memiliki nilai estetik. Sebuah produk fungsional seperti misalnya gelas kaca yang dipakai minum sehari-hari memiliki nilai estetik. Nilai fungsional gelas kaca yang dipakai sehari-hari lebih tinggi daripada nilai estetiknya. Pada gambar 1.6, gelas kaca yang digunakan sehari-hari berada pada posisi paling kiri, dengan nilai fungsional (area berwarna coklat) lebih besar daripada nilai estetik (area berwarna kuning). Sebuah gelas kristal yang digunakan untuk acara khusus, terletak pada bagian tengah bagan. Gelas tersebut memiliki nilai estetika yang cukup tinggi dan masih memiliki nilai fungsi karena dapat digunakan untuk minum. Pada bagian kanan bagan terdapat gelas kristal yang berfungsi sebagai hiasan. Produk ini memiliki nilai estetika yang tinggi namun tidak memiliki nilai fungsional karena tidak digunakan untuk minum. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.5 Produk Hiasan dari Kaleng Bekas
    20. 12 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memiliki nilai estetik atau nilai keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah. Setiap bahan memiliki peluang diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah. Bahan limbah melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetik yang khas dan unik. Beberapa bahan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk produk hiasan di antaranya adalah kaleng, plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang, dan kertas. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.6 Nilai Fungsional dan Nilai Estetik pada Produk Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.7 Miniatur Perahu dari Kertas Koran
    21. Prakarya 13 1 2 3 Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.8 Miniatur Perahu dari Limbah Karet Lembaran Sumber: Dokumen Kemdikbud, www.atickle.com Gambar 1.9 Produk Hiasan dari Serat; Hiasan Gantung (1) dan Pensil Hias (2) dari Jerami serta Boneka dari Kulit Jagung (3) 1 2 3
    22. 14 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.10 Produk Hiasan dari Beragam Olahan Material Limbah Kerang yaitu Anting (1), Kotak Perhiasan (2), Miniatur Unggas (3), Lampu Hias (4). Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.11 Perhiasan Kalung dari Tulang Sapi
    23. Prakarya 15 Tugas 1 Cari gambar produk hiasan dari bahan limbah yang berkembang di wilayah setempat atau di daerah lain • Perhatikan bentuk, warna, dan teksturnya • Analisis bahan baku apa saja yang digunakan dan bagaimana bentuk, warna, serta tekstur tersebut dapat tercipta • Untuk membantu memahaminya, carilah referensi dari buku, internet, dan dengan melakukan wawancara. • Tuliskan hasilnya pada tabel seperti contoh di bawah ini LK Tugas Kelompok 1 Produk Hiasan: Bahan Limbah: Gambar Produk Hiasan Unsur Estetik Cara membuat bentuk, warna, dan tekstur tersebut (tempelkan gambar atau gambarkan) Bentuk ………………………………………………………... Warna ………………………………………………………… Tekstur ………………………………………………………...
    24. 16 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK D. Bahan Baku Limbah untuk Kerajinan 1. Material dan Bentuk Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan. Limbah merupakan salah satu hasil dari suatu kegiatan atau proses. Limbah, berdasarkan wujudnya dapat dibagi menjadi limbah padat, cair, dan gas. Satu kegiatan industri atau rumah tangga dapat menghasilkan lebih dari satu macam limbah padat. Contohnya, dari kegiatan di pabrik garmen yang memproduksi pakaian, dihasilkan limbah berupa sisa potongan kain dengan berbagai ukuran, sisa benang, dan sisa selongsong benang yang terbuat dari karton atau plastik. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah seperti limbah botol plastik, limbah kertas, dan limbah kain atau baju yang sudah tidak dapat dipakai lagi. Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan menjadi kegiatan di rumah tangga dan di industri. Kegiatan sehari-hari di rumah tangga menghasilkan jenis-jenis limbah, diantaranya kemasan makanan, kemasan bahan pembersih, alat rumah tangga yang sudah rusak, dan pakaian bekas. Kegiatan di industri menghasilkan limbah yang khas tergantung dari industrinya. Limbah yang dihasilkan industri biasanya berjumlah banyak dengan bentuk, dan ukuran yang serupa. Limbah padat yang dihasilkan rumah tangga lebih beragam baik dari jenis, bentuk dan ukurannya. Limbah industri maupun limbah rumah tangga memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan. Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi. Nilai estetis dapat dihasilkan dengan kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh material tersebut. Karakter material dan peluang pengolahannya berbeda-beda bergantung pada jenis, sifat dasar bahan, bentuk, dan ukurannya. Pengolahan bahan baku produk hiasan juga perlu memperhatikan warna dan tekstur dari limbah yang akan digunakan agar diperoleh kualitas produk yang baik. Limbah berasal dari kegiatan rumah tangga dan industri, termasuk industri pertanian, perkebunan, dan kehutanan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.12 Contoh Limbah Plastik dari Kegiatan Rumah Tangga dan Limbah Plastik dari Kegiatan Industri
    25. Prakarya 17 Tugas Individu 3 Cobapikirkanbeberapakegiatandanprosesapasajayangmenghasilkanlimbah padat, yang dapat dijadikan bahan kerajinan. Amati lingkungan sekitar, cari referensidaribukudaninternet,untukmelengkapihasilpemikiranmu. Diskusikan dengan teman sebangku untuk saling memperkaya hasil pemikiranmu. Buat catatan hasil diskusi tersebut dan tuangkan dalam tabel seperti contoh di bawah ini. LK Tugas Individu 3 Kegiatan/Proses, Produk, dan Limbah Padat No. Kegiatan/Proses Produk Utama Limbah Padat 1. 2. 3. 4. dst. Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti
    26. 18 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 5 3 21 4 Sumber: Dokumen Kemdikbud, https://goforthandmakelovely.wordpress.com/ category/urban-interaction/page/2/, http://www.house-interior-design.com/5-super-creative-ideas-to-recycle-old-cds-and-dvds/, http://upgradesigner. blogspot.com/2014/07/11-amazing-diy-ideas-to-recycle-old-cds.html Gambar 1.13 Limbah CD (1) dan Produk Hiasan dari CD Bekas, Kincir (2), Ekor Patung Merak (3), Burung (4), Bunga (5). Tugas Individu 4 Amati setiap produk hiasan pada gambar ini secara detail. Bagaimana karakter bahan CD, nilai estetik apa yang menonjol dari CD, dan teknik apa saja yang digunakan pada produk hiasan tersebut. 1 2 3 4 5
    27. Prakarya 19 Pada tugas sebelumnya telah dibuat Tabel LK Tugas Individu 3. Pada kolom terakhir dari tabel tersebut terdapat jenis-jenis limbah padat baik dari rumah tangga maupun industri. Berdasarkan materialnya, jenis limbah dapat dibagi menjadi plastik, kaca, kain, keramik, kayu, danlainnya.Setiapjenismateriallimbahjugadapatmemilikibentuk yang berbeda-beda, misalnya limbah plastik ada yang berbentuk lembaran, pipa, botol, dan bentuk lainnya. Limbah kaca ada yang berbentuk bidang mendatar, botol, dan pecahan kaca. Keragaman bentuk terdapat pula pada limbah padat dari material kayu, kertas, dan bahan lainnya. Buatlah mind map yang menguraikan limbah padat berdasarkan jenis material dan bentuknya, seperti contoh di bawah ini (Gambar 1.14). Tugas Kelompok 2. Membuat Mind Map • Setiap siswa sudah membuat Tabel 1. • Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Setiap anggota kelompok membawa LK Tugas Inividu untuk diolah menjadi mind map. • Masing-masing kelompok mendiskusikan dan membuat mind map yang menguraikan limbah padat berdasarkan jenis material dan bentuknya seperti contoh di atas. Buatlah mind map pada selembar karton atau bidang daftar lainnya. kreasikan secara kreatif agar mudah dipahami dan menarik untuk dilihat. Mind map dapat ditambah ilustrasi, potongan produk, atau gambar. Limbah Padat Kaca Logam Kayu Gelas minuman kemasan ........... ........... ........... ........... Plastik ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... Tulang Bahan alam lain ........... ........... ........... ........... Kemasan refill rumah tangga pembersih Sumber: Kemdikbud 2014 Gambar 1.14 Contoh Mind Map tentang Limbah Padat
    28. 20 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 2. Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk kerajinan hiasan dari limbah memperlihatkan keindahan dan keunikan bentuk, warna, maupun tekstur dari limbah itu sendiri. Limbah padat yang berpotensi menjadi bahan baku kerajinan hiasan, terbuat dari material dan bentuk yang beragam. Keragaman material dan bentuk, membuat limbah tersebut memiliki kekuatan struktur dan keawetan yang berbeda pula. Sebuah produk hiasan pada umumnya terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik, sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk konstruksi. Perhiasan kalung plastik limbah, terdiri atas plastik limbah sebagai bahan utama dan benang atau kawat untuk menjalin plastik limbah tersebut sebagai material pendukungnya. Produk bingkai foto yang dihiasi pecahan kaca, atau kulit kerang, menggunakan bahan pendukung kayu untuk konstruksi bingkainya. Bahan baku limbah yang terbuat dari material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu, dapat digunakan untuk penghias sekaligus konstruksinya. Produk hiasan bingkai foto menggunakan daun kering sebagai bahan hiasan dan karton serta kayu untuk konstruksinya. Bingkai foto diberi gantungan berulir agar dapat digantung. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.15 Gambar Urai dari Hiasan Bingkai dari Daun Kering
    29. Prakarya 21 3. Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar Limbah padat, baik yang dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga memiliki potensi menjadi bahan baku untuk wirausaha produk kerajinan. Bahan baku harus memiliki jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk hiasan sesuai target produksi. Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda. Beberapa daerah pantai memiliki limbah kerang laut dengan jumlah banyak, sedangkan daerahpenghasilminyakkelapaakanmemilikilimbahberupatempurung kelapa. Ada jenis limbah yang terdapat di hampir setiap tempat di Indonesia, contohnya kulit dan bonggol jagung, daun kering, tulang dan kulit hewan, dan sampah plastik kemasan. Indonesia memiliki kekayaan alam dengan ragam tanaman dan hewan. Setiap daerah di Indonesia juga memiliki keragaman aktivitas/kegiatan yang khas. Setiap kegiatan dapat menghasilkan limbah. Perhatikan lingkungan sekitarmu untuk mengetahui potensi bahan baku apa yang dimiliki. Limbah tersebut bisa jadi saat ini menjadi sampah dan belum dimanfaatkan. Tugas Individu 5 - Pilih sebuah produk hiasan yang ada di sekitarmu - Amati, bahan apa saja yang digunakan untuk membuat produk hiasan tersebut. Bahan apa yang utama dan bahan apa yang merupakan bahan pendukung konstruksi produk. - Amati dan pikirkan bagaimana bahan-bahan tersebut dapat terbentuk menjadi sebuah produk hiasan. - Apakah menurutmu produk hiasan tersebut dapat dikembangkan agar menjadi lebih baik?
    30. 22 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.16 Beragam Limbah Berbahan Alami dan Buatan Tugas Individu 6 • Amati daerah tempat tinggalmu, limbah apa yang dihasilkan oleh rumah tangga atau industri yang ada di daerahmu? • Catatlah beberapa sumber limbah yang ada di daerahmu dengan format sesuai LK Tugas Individu 6. • Lakukan pencarian data melalui pengamatan dan wawancara tentang satu atau beberapa jenis limbah. Data yang dibutuhkan diantaranya meliputi keragaman jenisnya, jumlah limbah yang dihasilkan setiap minggu atau setiap bulan, dan contoh limbahnya (dalam bentuk asli). Pencarian data dapat berkembang tergantung pada kegiatan pengamatan, wawancara serta hal-hal baru yang ditemui di lapangan. • Susun laporan dari hasil penelitian ini. Buatlah bentuk laporan yang menarik, yang berbeda dengan temanmu. • Presentasikan laporan di depan kelas tentang jenis limbah yang dianggap potensial
    31. Prakarya 23 LK Tugas Individu 6 Potensi Bahan Baku Limbah Nama Daerah: No. Gambar/ Contoh Limbah Nama Limbah Jumlah ketersediaan setiap hari/setiap minggu (buah/keping/kg/dll) 1. ……….. 2. ………… 3. …………. dst. Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti
    32. 24 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK E. TeknikProduksiKerajinanHiasanBerbahanLimbah Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Proses pembahanan pada limbah kulit jagung dilakukan produk hiasan yang dihasilkan awet dan tahan dari mikroorganisme. Limbah kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam, pada proses ini kulit jagung bagian luar dipisahkan dengan kulit jagung bagian dalam. Lembaran-lembaran kulit jagung bagian dalam dikeringkan selama 2-3 hari. Kulit jagung yang sudah kering biasanya kusut dan tidak rata permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran yang rata, kulit jagung dapat disetrika atau dipress dengan menggunakan panas. Kulit jagung yang sudah dikeringkan siap dibentuk menjadi produk hiasan. Pewarnaan kulit jagung dapat dilakukan pada tahap pembahanan ini. Pada bahan kulit jagung, perwarnaan dilakukan dengan merebus kulit yang sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil. Setelah pewarnaan, kulit jagung dikeringkan dan kemudian siap dibentuk. Pembahanan pada limbah botol plastik terdiri atas proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat pada botol tersebut. Pembahanan pada tulang adalah proses perebusan, pembersihan dan penjemuran tulang, hingga tulang siap untuk memasuki tahap pembentukan yaitu pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.17 Teknik Pembahanan Kulit Jagung Sumber: Kemdikbud 2014 Gambar 1.18 Alur Proses Produksi
    33. Prakarya 25 Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokan menjadi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat). Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem. Tahap berikutnya adalah perakitan dan finishing. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk hiasan yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.19 Teknik Pembahanan Botol Plastik Sumber: Kemdikbud 2014 Gambar 1.20 Proses Pewarnaan Kulit Jagung
    34. 26 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Tugas Kelompok 3 Melanjutkan Tugas Individu 6. Potensi Bahan Baku • Carilah informasi tentang jenis aktivitas pada tahapan pembahanan, cara pembentukan, cara perakitan, dan cara finishing dari bahan limbah yang dipilih dari Tugas 3. • Carilah informasi tentang alat kerja yang dibutuhkan pada setiap proses dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam mendukung pembuatan kerajinan. • Susunlah informasi tersebut ke dalam sebuah laporan atau presentasi yang menarik sesuai format LK Tugas Kelompok 3. Boleh disertai gambar agar lebih mudah dimengerti dan tampak menarik. LK Tugas Kelompok 3 Bahan Limbah: Daerah asal limbah: Tahapan Produksi Jenis Aktivitas & Teknik yang digunakan Alat/Bahan Metode dan Alat K3 Pembahanan (contoh) Membersihkan permukaan (contoh) Larutan kimia pembersih dan kuas (contoh) Sarung tangan karet Pembentukan ……………… ………………… ……………………… Perakitan ………………… ………………… ……………………… Finishing …………………. ……………….. ………………………
    35. Prakarya 27 F. Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi, dan Biaya Produksi Hiasan 1. Pengembangan Desain Pengembangandesaindarilimbahuntukmembuatprodukhiasandiawali dengan riset dengan tujuan mencari data tentang potensi limbah yang akan digunakan untuk bahan baku. Setiap tempat dapat memiliki jenis limbah yang berbeda-beda dan belum dimanfaatkan. Limbah yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk hiasan harus memiliki jumlah yang cukup dengan jenis limbah, material dan bentuk yang sama, agar produk yang dihasilkan memiliki standar. Jenis, material, bentuk dan karakter dari bahan baku akan menjadi dasar untuk ide produk yang akan dibuat. Penentuanbahanbakulimbahyangakandigunakanmenjadidasaruntuk proses eksplorasi ide produk. Desain produk hiasan harus memiliki nilai estetik dan keunikan. Proses pencarian ide menjadi sangat penting. Eksplorasi Material Limbah Riset Potensi Limbah Data tentang Limbah Eksplorasi Ide Desain Mengenali Pasar Sasaran Eksplorasi Material Limbah Mengenali Tempat Ide Produk Pengembangan & Produksi Produk Hiasan Produk Hiasan Pasar Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.21 Skema Pengembangan Desain Hiasan dari Limbah
    36. 28 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Ide desain produk hiasan dapat diperoleh dengan tiga cara pendekatan. Pendekatan pertama adalah dengan mengenali pasar sasaran dan selera pasar. Pendekatan kedua adalah dengan melakukan eksplorasi material limbah untuk menghasilkan nilai estetik produk yang berbeda dan unik. Ketiga adalah dengan memikirkan di mana produk hiasan tersebut akan diletakkan. Produk yang dibuat akan menyesuaikan dengan tempat akan diletakkannyaproduktersebut.Ideproduk dapat muncul saat dilakukan pengamatan pada sebuah tempat. Apabila proses pengembangan desain dilakukan dalam kelompok, ingatlah selalu untuk melakukan curah pendapat (brainstorming), diskusi, dan tukar pikiran untuk memperoleh desain akhir yang memuaskan. Setelah ide diperoleh, tahap selanjutnya adalah pembuatan sketsa ide, dan pembuatan model atau prototype produk. a. Studi Pasar Sasaran untuk Ide Pengembangan Produk Pasar sasaran dari produk hiasan berbahan limbah sangat beragam Pasar sasaran dapat dibedakan dari usia, gender, bangsa dan etnis, pekerjaan, psikografi, tingkat ekonomi. Pasar sasaran yang berbeda memiliki selera dan daya beli yang berbeda pula. Pemahaman akan pasar sasaran akan mendukung proses pencarian ide dan penetapan harga jual. Pencarian data melalui referensi, kuisioner, pengamatan dan wawancara dapat dilakukan kepada pasar sasaran yang dituju untuk mengetahui selera dan daya beli pasar tersebut. Tiga pendekatan untuk memperoleh ide produk hiasan! 1. Siapa calon pembeli & bagaimana seleranya 2. Eksplorasi material untuk inovasi estetik baru 3. Pikirkan suatu tempat & hiasan apa yang dibutuhkan di tempat itu Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.22 Beragam Gaya Desain
    37. Prakarya 29 Pasar sasaran yang beragam memiliki selera yang sangat beragam pula. Selera pasar yang beragam, membuka banyak peluang untuk beragam jenis produk hiasan yang memiliki keunikan. Selera pasar termasuk di dalamnya, selera akan gaya desain. Gaya desain diantaranya gaya etnik, gaya modern, gaya yang ceria dan lucu, gaya klasik, gaya Jepang, dan gaya desain dengan tema alami. Gaya desain dapat selalu berkembang dengan munculnya gaya-gaya baru. b. Tugas Kelompok 4 • Carilah informasi dengan membaca dan menyimak dari kajian literatur/ media tentang pasar lokal, nasional dan internasional, kaitannya dengan potensi peningkatan ekonomi. • Cari informasi tentang estetika produk kerajinan dan klasifikasi gaya mengacu pada Gambar 1.22, yang sedang berkembang saat ini di daerahmu, di Indonesia, atau internasional. • Diskusikan dengan temanmu unsur-unsur estetika dan gaya yang sedang berkembang dan digemari saat ini. • Buat catatan hasil diskusi LK Tugas Kelompok 4 Estetika dan Gaya yang Berkembang Saat Ini Aspek Pengamatan Deskripsi/Penjelasan (boleh dilengkapi dengan gambar dan potongan gambar) Bentuk ………………………………………………………... Warna ………………………………………………………… Tekstur ………………………………………………………... Gaya ………………………………………………………..
    38. 30 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK b. Eksporasi Material untuk Ide Pengembangan Produk Proses pengembangan desain untuk produk hiasan menghasilkan nilai estetik sebagai tujuan utamanya. Pengembangan desain untuk nilai estetik adalah dengan mengeksplorasi berbagai kemungkinan keindahan dan keunikan yang dihasilkan oleh bahan limbah yang ada. Eksplorasi material dilakukan dengan membuat beberapa percobaan teknik pengolahan pada suatu material. Semakin banyak percobaan yang dilakukan, akan semakin banyak pula kemungkinan keindahan dan keunikan yang diperoleh. Pada saat melakukan eksplorasi material, pikirkan juga produk hiasan apa saja yang dapat dibuat. Sumber: http://inhabitat.com/london-design-festival-08-michelle-brands-plastic-bottle-chandelier/ Gambar 1.23 Lampu Gantung dari Olahan Limbah Plastik karya Michelle Brands
    39. Prakarya 31 c. Proses Merespon Lingkungan untuk Ide Pengembangan Produk Produk hiasan dapat berupa hiasan taman atau halaman. Produk hiasan di luar rumah dapat memanfaatkan angin dan air untuk menghasilkan gerak dan bunyi. Hiasan yang ditempatkan di luar rumah tentunya harus tahan cuaca. Material limbah yang tepat untuk hiasan di luar rumah adalah plastik, kaca, logam, dan kayu. Material serat dan kain lebih tepat digunakan untuk produk hiasan di dalam rumah atau perhiasan yang dikenakan, karena tidak tahan terhadap cuaca. Produk hiasan di dalam rumah dan perhiasan dapat pula dibuat dari material plastik, kaca, logam, dan kayu. Sumber: http://www.bystephanielynn.com/2011/09/50-crafts-and-projects-using- recycled-repurposed-upcycled-cans-saturday-inspiration-ideas.html Gambar 1.24 Lonceng Angin dari Kaleng Bekas
    40. 32 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 2. Perancangan Proses Produksi dan K3 Proses produksi suatu produk berbeda-beda bergantung dari bahan baku dan desain produknya.Tahapan pada proses produksi secara umum terdiri dari pembahanan, pembentukan, perakitan dan finishing. Bahan baku yang pilih dan desain akhir, menentukan proses apa saja yang dilakukan pada tahap pembahanan. Proses dan kerja apa saja yang harus dilakukan dalam setiap tahap pembentukan, perakitan, dan finishing, juga bergantung dari bahan baku dan desain akhir. Tugas Kelompok 5 Pengembangan Desain Produk Hiasan melalui Eksplorasi Material Melanjutkan Tugas Individu 6 dan Tugas Kelompok 3 Pada tugas ini setiap anggota kelompok akan melakukan eksplorasi material dari bahan baku khas daerah yang telah dipilih pada Tugas Individu 6. • Lakukan eksplorasi material dari material yang sudah ditentukan pada Tugas Individu 6 • Buat beberapa ide produk hiasan, dalam bentuk sketsa dan studi model. Desain produk hiasan meliputi bentuk, warna dan tekstur dari produk yang ingin dihasilkan. • Diskusikan dengan teman satu kelompok, ide mana yang paling baik. Bila diperlukan, tanyakan pula pendapat guru dan teman sekelas lainnya agar pemilihan lebih objektif. Sepakati pengembangan apa yang harus dilakukan terhadap ide tersebut untuk menghasilkan desain akhir yang akan diproduksi. • Buat daftar bahan dan alat yang dibutuhkan untuk menghasilkan desain produk hiasan yang diinginkan. • Buat petunjuk pembuatan dari produk tersebut dalam bentuk tulisan maupun gambar. • Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan dan alat serta petunjuk pembuatan, yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi.
    41. Prakarya 33 Tugas Kelompok 6 Melanjutkan Tugas Kelompok 3 dan Tugas Kelompok 5 • Buatlah rancangan alur produksi untuk produk hiasan yang telah disepakati desainnya pada Tugas Kelompok 5. • Diskusikan dengan teman satu kelompok, alur produksi mana yang paling baik. Sepakati alur produksi yang akan digunakan dan prosedur K3-nya • Buatlah hasil perancangan alur produksi dalam bentuk bagan seperti contoh bagan alur proses produksi gantungan kunci dari kulit jagung di bawah ini. Bagan dapat dibuat sesuai kreativitas masing-masing agar menarik dan mudah dimengerti. PEMBAHANAN PEMBENTUKAN PERAKITAN FINISHING Pencelupan warna merah Pencelupan warna biru Penjemuran Dipilin Digunting Diikat Ditempel dengan lem Pemasangan gantungan logam Bagan proses produksi gantungan kunci dari kulit jagung Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.25 Contoh Bagan Alur Proses Produksi
    42. 34 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 3. Penghitungan Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang disebutoverhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem, dan bahan bahan lainnya dapat dimasukan ke dalam biaya overhead. Bahan baku dari produk hiasan yang akan dibuat adalah limbah. Limbah dapat diperoleh dengan gratis dari rumah dan tetangga di sekitar kita atau dari pabrik yang membuang limbah tersebut, artinya tidak ada biaya bahan baku. Meskipun tidak ada biaya bahan baku namun ada biaya overhead yang harus dikeluarkan yaitu biaya membawa limbah ke tempat produksi, dapat berupa biaya jasa angkut atau biaya kendaraan. Bahan baku limbah juga dapat diperoleh dengan membeli bahan baku dari pengumpul barang bekas. Biaya pembelian tersebut masuk ke dalam biaya bahan baku. Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha. Pada pembuatan produk ini, seluruh anggota tim dapat bersama-sama berperan sebagai pekerja sekaligus pemilik usaha. Pemilik usaha akan mendapat keuntungan dari hasil penjualan maka biaya tenaga kerja sebaiknyatidakterlalutinggiatauminimal. Meskipun pada pembelajaran ini anggota tim tidak dibayar untuk melakukan proses produksi tetapi dimungkinkan adanya biaya yang harus dikeluarkan, misalnya untuk penyediaan minum saat bekerja di siang hari yang panas. Biaya tersebut harus dihitung ke dalam biaya overhead. Biaya produksi harus dihitung sejak awal. Biaya produksi akan menentukan harga pokok produksi (HPP) sebuah produk. Contohnya untuk memproduksi produk perhiasan dari limbah botol plastik, dibutuhkan bahan baku limbah botol plastik sebanyak satu karung, dan benang 50 meter, waktu pengerjaan dua hari oleh lima orang pekerja dan biaya overhead berupa biaya angkut limbah dan sabun pembersih untuk mencuci botol. Total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi tersebut disebut dengan biaya produksi. Proses produksi tersebut misalnya menghasilkan 90 buat produk, maka HPP per produk adalah biaya produksi dibagi dengan 90. Misalnya satu kali proses produksi menghasilkan 90 buah produk hiasan dengan total biaya produksi Rp. 450.000, maka Harga Pokok Produksi (HPP)/ unit adalah Rp.450.000: 90= Rp. 5.000. Unsur Biaya Produksi: - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja - Biaya Overhead Harga Pokok Produksi (HPP)/unit = Biaya produksi dibagi jumlah produk yang dihasilkan dalam suatu produksi
    43. Prakarya 35 Biaya Produksi (CONTOH) Nama Produk: Gelang dari Botol Plastik Waktu Produksi: 2 hari Jumlah produk yang dihasilkan: 90 buah Jumlah Harga Satuan (Rp.) Biaya (Rp.) Bahan Baku 1 Botol Plastik 35 buah 0 0 2 Benang 1 gulung 10.000 10.000 Tenaga Kerja 3 Pengrajin 5x2 40.000 400.000 Overhead 4 Angkut limbah 1x 20.000 20.000 5 Sabun cuci 1 botol 10.000 10.000 Biaya Produksi TOTAL 450.000 Biaya Produksi : Jumlah produk = Harga Pokok Produksi Rp. 450.000 : 90 = Rp. 5.000 Hitung pula modal tetap berupa alat yang digunakan untuk produksi perhiasan ini, yaitu 2 buah cutter dan 2 buah gunting. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk modal tetap akan diperhitungkan dalam menetapkan BEP.
    44. 36 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Tugas Kelompok 7 Melanjutkan Tugas Kelompok 5 dan Tugas Kelompok 6 Buatlah penghitungan biaya produksi dan harga pokok produksi per unit dari produk hiasan yang akan dibuat. LK Tugas Kelompok 7 Biaya Produksi Nama Produk: Waktu Produksi: hari/minggu/bulan (pilih salah satu) Jumlah produk yang dihasilkan: buah Jumlah Harga Satuan (Rp.) Biaya (Rp.) Bahan Baku 1 2 3 4 Tenaga Kerja 5 6 Overhead 7 8 9 10 Biaya Produksi TOTAL Biaya Produksi : Jumlah produk = Harga Pokok Produksi Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti
    45. Prakarya 37 G. Pengemasan dan Promosi 1. Kemasan untuk Produk Hiasan Kemasan untuk produk hiasan berfungsi untuk melindungi produk dari benturan dan cuaca serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks, dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Produk hiasan yang mudah rusak, memanfaatkan material berstruktur kuat untuk kemasannya. Kemasan yang ingin memperlihatkan keindahan produk didalamnya dapat memanfaatkan material yang transparan. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Produk hiasan yang ingin dikenali sebagai produk alami akan menggunakan material kemasan yang alami pula. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks, dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Tugas Individu 7 • Carilah informasi dari beberapa literatur tentang berbagai pengertian identitas produk dan merek. • Bandingkan satu informasi dengan informasi lainnya. • Paparkan pengertian identitas dan merek produk dengan kata-katamu sendiri. • Apa gunanya sebuah produk memiliki identitas? • Carilah informasi tentang beberapa produk dengan merek sudah yang terkenal. • Pilih beberapa merek produk yang menurutmu bagus dan berhasil, paparkan alasan dari pendapatmu.
    46. 38 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 2. Promosi Produk Hiasan dari Limbah Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan target dari promosi tersebut. Promosi produk dapat dilakukan diantaranya dengan mengadakan kegiatan di suatu lokasi, promosi melalui poster atau iklan di media cetak, radio maupun media sosial. Produk hiasan memiliki keunggulan pada tampilan visual maka pada umumnya tidak memanfaatkan radio sebagai media promosi. Tugas Kelompok 8 Mengacu pada hasil Tugas Kelompok 5. Pengembangan Desain Produk Hiasan melalui Eksplorasi Material • Buatlah rancangan kemasan untuk produk hiasan yang telah disepakati desainnya pada Tugas Kelompok 5, dengan pertimbangan ketersediaan material kemasan dan keterampilan pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar. • Hitung perkiraan biaya pembuatan kemasan. Penghitungan biaya pembuatan kemasan sama dengan cara penghitungan Biaya Produksi. Tugas Kelompok 9 Mengacu pada hasil Tugas Kelompok 5. Pengembangan Desain Produk Hiasan melalui Eksplorasi Material • Lakukan kegiatan observasi (survei lapangan) dan wawancara tentang material dan media promosi di wilayah setempat • Pelajari pasar sasaran dari produk hiasan yang akan dibuat. • Pikirkan media promosi apa saja yang sesuai untuk pasar sasaran tersebut. • Buatlah rancangan media dan cara promosi seperti contoh di bawah ini.
    47. Prakarya 39 Tugas Kelompok 10 Mengacu pada hasil Tugas Kelompok 9. Perancangan Media Promosi • Carilah referensi tentang biaya dari masing-masing media yang akan digunakan. • Hitunglah biaya pembuatan dan pemasangan media promosi. LK Tugas Kelompok 9 Rancangan Media Promosi Nama Produk: Pasar Sasaran: Media Kapan akan dipasang Di mana akan dipasang 1 Poster 2 Presentasi produk 3 …………………………. 4 …………………………. Dst. 1. Desain Poster 2. Desain ………
    48. 40 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK H. Perencanaan Wirausaha Limbah selalu menjadi bagian dari kegiatan manusia baik sehari-hari, dalam rumah tangga maupun industri. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan industri dan keragaman pertanian memiliki potensi bahan baku limbah yang kaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki jenis hasil pertanian yang khas dan jenis industri yang berbeda, sehingga menghasilkan limbah yang beragam. Keragaman limbah yang ada membuka peluang usaha produk kerajinan berupa hiasan dari limbah. Peluang usaha produk kerajinan dari limbah didasari dengan riset pasar dan pengembangan produk inovatif. Produk inovatif akan dapat diterima dengan baik oleh pasar dan memiliki pembeli apabila harga jualnya sesuai dengan pasar yang dituju. Penetapan hargajualyangtepatmenjadisalahsatukuncikeberhasilanpenjualanproduk. Penetapan harga jual tergantung dari harga pokok produksi (HPP) per unit, kemasan, biaya promosi, serta biaya distribusi yang dikeluarkan. Penetapan harga juga harus mempertimbangkan daya beli calon pembeli. LK Tugas Kelompok 11 Harga Jual Produk Nama Produk: Waktu Produksi: hari/minggu/bulan (pilih salah satu) Jumlah produk yang dihasilkan: buah Harga Satuan (Rp.) Biaya (Rp.) A HPP/unit B Kemasan/unit Sub Total C Biaya Promosi 10% x Sub Total = D Biaya Distribusi* TOTAL Harga *Biaya Distribusi dapat dibebankan langsung kepada pembeli saat pemesanan (tidak mempengaruhi harga jual produk) Harga Jual = A + B + C + D + laba yang ditetapkan Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti Tugas Kelompok 11 Mengacu pada hasil Tugas Kelompok yang telah dibuat sebelumnya, hitung harga jual produk kerajinan hiasan dari kelompokmu.
    49. Prakarya 41 I. Simulasi Wirausaha Produk Hiasan dari Limbah Pada pembelajaran sebelumnya telah dipelajari pengertian tentang produk hiasan, keragaman potensi limbah, teknik dan alat produksi, pengembangan ideprodukdanperencanaanproduksi,penghitunganbiaya,sertapengemasan dan produksi. Pada setiap bagian pembelajaran telah dibuat tugas-tugas yang berkesinambungan dalam kesatuan tema yaitu untuk membuat sebuah produk hiasan. Simulasi wirausaha produk hiasan adalah bagian terakhir dari pembelajaran. Pada pembelajaran ini produk hiasan yang telah direncanakan akan diproduksi, dikemas serta dijual. Kegiatanwirausahamembutuhkankerjasamadaribeberapapihak.Hubungan baik antara wirausahawan dengan pemasok bahan baku, pekerja dan pembeli harus terjaga. Hubungan baik dapat terjadi dengan adanya rasa kepercayaan dan sikap saling menghargai. Kerjasama yang baik juga didukung oleh pembagian tugas yang adil dan sesuai dengan kompetensinya. Pada proyek wirausaha produk fungsional ini, masing-masing kelompok akan melakukan pembagian peran dan tanggung jawab untuk sebuah kegiatan wirausaha. Kegiatan terdiri dari pengembangan desain, produksi, pemasaran, dan pengaturan keuangan. Kompetensi, kerjasama, dan tanggung jawab dari masing-masing anggota menjadi kunci dari keberhasilan proyek ini. Proyek simulasi dilaksanakan dalam kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan target penjualan dan strategi pencapaian target. Anggota kelompok akan bermusyawarah untuk pembagian tugas secara adil dan sesuai kompetensi agar tujuan kelompok dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Kegiatan yang akan dilakukan di dalam proyek ini terdiri atas tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi. Organisasiusahaadalahkelompokproyek. Penyusunan struktur dan pembagian kerja dimusyawarahkan dengan seluruh anggotakelompok.Perencanaanproduksi telah dilakukan melalui tugas-tugas pada pembelajaran sebelumnya, dan dapat disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan. Masing-masing kelompok melakukan produksi kerajinan hiasan dari limbah dengan jumlah sesuai kesepakatan kelompok, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan target penjualan. Tahapan ketiga Tahap 1 1.Pembentukan organisasi dan pembagian tugas 2.Menetapkan target dan strategi 3.Membuat jadwal kegiatan 4.Menetapkan biaya produksi dan harga jual, pembiayaan serta alur keuangan Tahap 2 5. Melakukan Produksi 6. Melakukan Quality Control (QC) 7. Melakukan Pengemasan 8. Melakukan Promosi, Penjualan dan Distribusi Tahap 3 9. Evaluasi Kinerja dan Keuangan 10. Penyusunan Laporan Evaluasi Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.26 Bagan Tahapan Simulasi Wirausaha
    50. 42 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK adalah evaluasi. Proses evaluasi dapat menggunakan metode analisis SWOT (Strenght,Weakness,Opportunities, dan Treats) yaitu dengan cara menguraikan kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman dari luar (Treats) dari produk kerajinan yang telah dibuat, proses produsi, proses pemasaran dan distribusi, serta pasar sasaran. Kekuatan (Strenght) - Desain produk A memiliki nilai estetik tinggi dan unik - Bahan limbah mudah didapat - Harga terjangkau Kelemahan (Weakness) - Proses produksi produk A cukup rumit sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan - Pasar sasaran sangat menyukai produk A Peluang yang ada di luar (Opportunities) - Ketersediaan limbah di daerah ini sangat banyak sehingga pesaing dapat membuat produk yang serupa Ancaman dari luar (Treats) Analisis SWOT - Dibutuhkan desain baru yang memiliki estetika tinggi dan unik - Desain baru harus mempertimbangkan waktu pembuatan dan harga tetap terjangkau - Perbaikan sistem produksi agar lebih cepat - Desain baru harus selalu dibuat, untuk mengatasi pesaing Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.27 Contoh Bagan Analisis SWOT
    51. Prakarya 43 Evaluasi Diri Semester 1 Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran terhadap masing-masing peserta didik. Evaluasi individu meliputi evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi Diri (individu) Bagian A. Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu. Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju Bagian B. Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran Kerajinan di Semester 1 Cek List Proyek Simulasi 99 Diskusikan struktur organisasi sesuai kebutuhan organisasi 99 Sepakati produk yang akan dibuat, serta bahan dan teknik yang akan digunakan 99 Pembuatan jadwal dan strategi kerja 99 Persiapan bahan baku, tempat dan alat kerja 99 Proses Produksi 99 Proses Pengemasan 99 Kegiatan Pemasaran, Penjualan dan Distribusi 99 Evaluasi kinerja dan keuangan 99 Usulan Perbaikan 99 Penyusunan laporan dan hasil evaluasi 99 Presentasi laporan
    52. 44 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Bagian A No. Aspek Evaluasi 1 2 3 4 5 1. Saya mengetahui hubungan Ekonomi Kreatif, IndustriKreatifdanhubungannya dengan peluang wirusaha kerajinan Indonesia 2. Saya mengetahui jenis-jenis limbah yang ada di daerah sekitar 3. Saya mengetahui teknik produksi limbah yang tepat untuk limbah yang ada di daerah sekitar 4. Saya memiliki banyak ide untuk produk kerajinanhiasandarilimbahyanginovatif 5. Saya terampil membuat satu produk kerajinan hiasan dari limbah 6. Saya dapat menghitung biaya produksi dan menetapkan harga jual 7. Saya berhasil menjual produk kerajinan hiasan dari limbah 8. Saya bekerja dengan rapi dan teliti 9. Saya dapat bekerjasama dalam kelompok dengan baik 10. Saya puas dengan hasil kerja saya pada Semester 1 Bagian B Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Kerajinan Semester 1:
    53. Prakarya 45 Evaluasi Diri (kelompok) Bagian A. Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu. Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju Bagian B. Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok Bagian A No. Aspek Evaluasi 1 2 3 4 5 1. Semua anggota kelompok kami memiliki sikap yang baik 2. Semua anggota kelompok kami memiliki pengetahuan yang lengkap tentang materi pembelajaran Semester 1 3. Semua anggota kelompok kami memiliki keterampilan yang beragam 4. Semua anggota kelompok kami memiliki keterampilan kerja yang tinggi 5. Kelompok kami mampu melakukan musyawarah 6. Kelompok kami melakukan pembagian tugas dengan adil 7. Anggota kelompok kami saling membantu 8. Kelompok kami mampu menjual banyak produk kerajinan hiasan 9. Kelompok kami melakukan presentasi dengan baik 10. Saya puas dengan hasil kerja kelompok kami pada Semester 1 Bagian B Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:
    54. 46 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK
    55. Prakarya 47 REKAYASA
    56. 48 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Produk Rekayasa Elektronika Praktis Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis A. Produk Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan B. Kewirausahaan Produk Rekayasa C. Produk Elektronika Praktis 1.Aneka Jenis Produk Elektronika Praktis 2.Manfaat Produk Rekayasa Elektronika Praktis D.Komponen dan Material Produk Elektronika Praktis 1. Desain Produk Elektronika Praktis 2. Bahan Pembuatan Produk Elektronika Praktis 3. Peralatan Pendukung E. Teknik Pembuatan F. Langkah-langkah Pengembangan Desain dan Produksi 1. Pengembangan Desain Produk Elektronika Praktis 2. Bahan Pendukung Produk Elektronika Praktis 3. Alat Pendukung Produksi 4. Menerapkan Keselamatan Kerja 5. Perawatan Produk Elektronika praktis G.Pengemasan dan Promosi 1. Kemasan untuk Produk Elektronika Praktis 2. Promosi Produk Elektronika Praktis H. Perencanaan Wirausaha I. Simulasi Wirausaha Produk Elektronika Praktis Peta Materi
    57. Prakarya 49 BAB II Wirausaha Produk Rekayasa Elektronika Praktis Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu: • Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk rekayasa serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan. • Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat karya rekayasa elektronika praktis dari lingkungan sekitar untuk membangun semangat usaha. • Mendesain dan membuat produk serta pengemasan rekayasa elektronika praktis berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya. • Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk rekayasa elektronika praktis dengan perilaku jujur dan percaya diri. • Menyajikan simulasi wirausaha rekayasa elektronika praktis berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
    58. 50 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK A. Produk Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan Berkembangnya peradaban manusia membutuhkan dukungan dalam segala lini kehidupan untuk mengembangkan sistem dalam menopang kebutuhan yang terus berkembang. Era yang serba cepat dan praktis membutuhkan saranayangbetul-betulmenyentuhpadakebutuhanbaikyangbersifatprimer, skunder, maupun tersier atau kebutuhan lebih tinggi yaitu bermanfaat dan bermakna bagi orang di luar dirinya. Produk berbasis pelanggan dimaksudkan produk yang dibuat atas dasar sasaran pasar dan variabel yang berpengaruh signifikan atas penggunaan produk oleh pelanggan. Pembuatan produk didahului dengan berusaha untuk mendapatkan informasi dari kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bermanfaat untuk ditindaklanjuti dalam pembuatan produk sesuai dengan harapan pelanggan sehingga didapatkan penjualan yang efektif dan efisien. Segmentasi pelanggan ditentukan atas dasar variabel diantaranya melalui usia pengguna produk atau jasa, jenjang pendidikan, jenis pekerjaan, frekuensi penggunaan produk, area atau daerah tempat tinggal, jenis komunitas. Variabel yang dibuat kemudian diolah berdasarkan persamaan perilaku pelanggan untuk mendapatkan suatu produk sesuai dengan harapan pelanggan. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melakukan segmentasi pasar produk atau jasa diantaranya peluang pasar yang ada, perkembangan perekonomian, teknologi dalam era global, sistem segmentasi yang dilakukan pesaing, profitabilitas setiap pelanggan atau komunitas, kekinian, faktor demografi, dan perubahan perilaku pelanggan. Industri kreatif merupakan pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan daya cipta dan kreasi seseorang. Perkembangan industri kreatif (creative industry) mencakup 14 macam dapat membawa arena baru untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi sumber daya manusia yang ada. Kreativitas manusia sebagai sumber daya ekonomi yang memiliki nilai dan manfaat yang tinggi untuk peningkatan perekonomian Indonesia. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.1 Identifikasi pasar
    59. Prakarya 51 Kekuatanindustrikreatifsaatinidiantaranyaindustrikreatifberbasisteknologi digital atau disebut Digital Company (DiCo). Industri kreatif digital terdapat games, education, music, animation, software, dan social media (GEMASS) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Industri kreatif digital. Kemandiriandalammenggaliide,memilihpotensiprodukyangdapatbersaing baik di tingkat lokal maupun global dapat meningkatkan keanekaragaman produkyangmemilikinilaidandayasaingtinggidalammemenuhikebutuhan. Industri kreatif digital di bidang pendidikan (Education), dapat dikembangkan antara lain sistem informasi aplikasi pendidikan, media pembelajaran interaktif, promosi produk, pariwisata, dan budaya. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.2 Industri kreatif digital
    60. 52 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Mencipta game dalam industri games di Indonesia terbilang masih cukup muda yang telah ditangani oleh developer game yang memiliki kualitas tinggi dan semangat kuat. Passion dan hobi yang dikembangkan melalui pengetahun dan ketrampilan di bidang computer scient ditambah dengan mengembangkan sikap percaya diri, jujur, mandiri, disiplin, kerjasama dan bertanggungjawab dapat membawa produk kreatif dan inovatif yang mampu bersaing secara global. Salah satu contoh asset game yang berupa desain diantaranya gambar mobil, environment, gambar 3D pada beberapa games yang telah mengglobal sebagai karya kreatif sumber daya manusia di Indonesia. Semangat usaha dalam pembuatan game sangat dibutuhkan dalam menghasilkan produk komersial untuk mengisi pasar global sehingga upaya membuka peluang kerjasama dan networking menjadi sangat penting. Industri kreatif digital dalam pengembangan konten animasi sebagai salah satu peluang pasar dalam berbagai sektor. Pembuatan karakter, teknologi perfilman, kemampuan inovasi dan kreativitas, cerita animasi, infrastuktur, menguasai jaringan pemasaran dan produksi merupakan beberapa faktor dalam pembuatan produk animasi. Industri kreatif digital dibidang musik, software, dan media sosial juga mengalami perkembangan cukup pesat khususnya pada segmen konsumen kelas menengah di Indonesia yang memiliki partisipasi ekonomi, mengalami peningkatan, dan memiliki peran penting bagi kemajuan. “Kelas menengah merupakan kelas wirausaha baru yang memiliki kapasitas untuk berinvestasi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong produktivitas bagi masyarakat secara keseluruhan. Kelas menengah juga sebagai sumber utama pembentukan kelas wirausaha baru, sumber terbentuknya kewirausahaan dan inovasi yang memungkinkan munculnya Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi pemicu pertumbuhan”(Yuswohady,hal 47, 2013). Sumber: Kemdikbud Gambar 2.3 Peluang usaha industri kreatif digital Tugas 2.1A Pameran Tugas Mandiri
    61. Prakarya 53 B. Kewirausahaan Produk Rekayasa Kewirausahaan dalam pembuatan produk rekayasa menjadi peluang yang baik dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi bagi sumber daya yang tersedia. Banyaknya variasi karya yang dihasilkan menambah keberagaman karya rekayasa yang secara bertahap mengalami penyempurnaan dan sebagai bagian solusi dari kebutuhan masyarakat yang beragam. Kewirausahaan mengarah pada bagaimana belajar mandiri, mengorganisasi- kan suatu pekerjaan secara sistematis, memecahkan permasalahan teknis, bekerja dalam tim dan kesadaran akan kualitas. Pola kerja profesional menjadi alasan dalam pengambilan tindakan yang dapat digambarkan pada Gambar 2.4 Action loop sebagai berikut : 1. Segmen pasar yang memiliki daya beli tinggi dapat menguntungkan. Konsumen kelas menengah yang mengonsumsi produk dan layanan advanced merupakan peluang pasar atau sumber kewirausahaan dan inovasi yang memungkinkan entrepreneur baru menjadi pemicu kemajuan. Industri kreatif digital terdapat games, education, music, software dan social media. 2. Coba identifikasi melalui pengamatan, buku, majalah dan internet atau kunjungan industri kecil tentang segmentasi pasar pada industri kreatif berbasis digital tersebut. Kembangkan gagasanmu setelah mendapatkan informasi pada tiap segmen dan ide produk apa yang sebaiknya dikembangkan. Kembangkan ide seperti selogan (pada Gambar 2.3). Buat laporan sebagai bagian potofolio. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.4 Action loop
    62. 54 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Informasi tugas atau pekerjaan (inform) yang disampaikan, dikembangkan dalam bentuk perencanaan dan menyiapkan dokumen secara tertulis (plan). Perencanaan kerja dibuat, dan keputusan diambil atas semua kebutuhan yang diperlukan termasuk alat dan bahan/material (decide). Tugas dilaksanakan dengan memperhatikan kriteria yang ditentukan (carry out). Pengecekan produk (control) dan melakukan evaluasi dengan mendiskusikan produk yang telah dibuat (evaluate). Tahap kewirausahaan meliputi tahap memulai, melaksanakan, mempertahankan, dan mengembangkan. Hal ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut : 1. Tahap Memulai Melihat peluang usaha produk rekayasa menjadi bagian utama dan pertama dan menentukan jenis usaha yang dikembangkan baik itu berupa produk maupun jasa. Identifikasi kebutuhan sumber daya pada usaha produk rekayasa yang direncanakan. Prosedur yang ditetapkan diantaranya jenis usaha, manfaat, teknik rekayasa, dan pengemasan. 2. Tahap Melaksanakan Praktek usaha produk rekayasa berdasarkan kebutuhan sumber daya yang meliputi : a) man, b) money, c) material, d) mechine, e) method, dan f) market seperti tergambar pada skema sebagai berikut : Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.5 Tahap kewirausahaan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.6 Sumber daya
    63. Prakarya 55 Pembiayaan, organisasi, kepemilikan, sumber daya manusia, dan kepemimpinan yang memiliki pemahaman mengenai resiko, membuat keputusan, mengevaluasi dan pemasaran produk usaha menjadi tahapan yang penting diperhatikan dalam proses produksi yang menerapkan keselamatan kerja dan mengembangkan sikap peduli lingkungan. 3. Tahap Mempertahankan Usaha produk rekayasa dalam mempertahankan dalam berproduksi dengan melakukan analisis perkembangan dan ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. 4. Tahap Mengembangkan Kreativitas dan inovasi menjadi penting untuk mengembangkan usaha produk rekayasa baik yang bergerak dibidang jasa maupun produk. Hasil usaha yang dijalankan secara positif, mengalami perkembangan yang baik dan cenderung dapat bertahan. C. Produk Elektronika Praktis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan kelautan berpotensi untuk dikembangkan industri kreatif dengan mengkreasi potensi lokal, memperhatikan kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai kultural dan dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah dan kekuatan ekonomi baru. Guna mencapai ekonomi kreatif yang tersentra, pemetaan sentra-sentra industri kreatif yang memungkinkan tumbuhnya daerah kreatif dapat berkembang dan terkoordinasi, dari kegiatan produksi sampai pemasaran dan terus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing.
    64. 56 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 1 2 3 45 Keterangan : 1) traffic light, 2) lampu rias, 3) bus, 4) jam digital, 5) led indoor Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.7 Produk elektronika praktis
    65. Prakarya 57 1. Aneka jenis Produk Elektronika Praktis Perkembangan penggunaan elektronika cukup pesat sejak ditemukan pertama kali transistor oleh John Bardeen, William Schokley, dan Walter Bratain pada tahun 1947. Sistem kontrol berbasis transistor terus berkembang yang memungkinkan perangkat elektronika semakin kecil dimana komponen IC (Integrated Circuit) yang merupakan rangkaian terpadu, dalam perkembangannya semakin menambah keberagaman penggunaan elektronika yang berbahan semikonduktor ini. Elektronika sebagai dasar teknologi dari produk yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita jumpai diantaranya di rumah kita menggunakan peralatan rumah tangga, komputer, televisi, mendengarkan musik dari CD, siaran berita dari radio, komunikasi dengan telepon. Di kantor dan industri dijumpai penggunaan printer, faximile sensor sebagai alat pendeteksi, robot perakit dan ketika kita di jalan raya banyak papan reklame, lampu penerangan jalan secara otomatis, pada kendaraan umum penggunaan lampu otomatis menyala dan masih banyak penggunaan rangkaian elektronika praktis yang lainnya. Produk elektronika praktis peralatan rumah tangga sudah menjadi kebutuhan dasar dalam rumah tangga. Teknologi sensor membawa pengguna untuk lebih mudah dan praktis dalam menjalankan kegiatannya. Contoh: mesin cuci, pelengkapan dapur, peralatan masak, pemanas air, pendingin ruangan, peralatan untuk mengawetkan makanan, penerangan, peralatan hiburan audio video. Penggunaan produk elektronika praktis pada industri kreatif dalam peranannya untuk mengurangi beban pekerjaan manusia dan mendapatkan hasil yang cepat, tepat, dan efisien maupun untuk pendukung hobi atau life style pengguna. a. Tracking System Panel Surya Solar tracker terdiri dari komparator IC LM339, H-bridge motor driver IC L293D (IC2) dan beberapa komponen diskrit. Light Dependent Resistor LDR1 melalui LDR4 digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi posisi panel relatif terhadap matahari. Sensor memberikan sinyal ke driver motor IC2 untuk memindahkan panel surya ke arah matahari. LDR1 dan LDR2 tetap di tepi panel surya sepanjang sumbu X dan terhubung ke pembanding A1 dan A2 masing-masing. Presets VR1 dan VR2 diatur untuk mendapatkan output komparator rendah pada pin 2 dan 1 pembanding A1 dan A2 masing-masing sehingga untuk menghentikan motor M1 ketika sinar matahari tegak lurus ke panel surya. Ketika LDR2 menerima cahaya lebih LDR1, ia menawarkan resistansi yang lebih rendah dari LDR1, memberikan masukan yang tinggi dengan pembanding A1 dan A2 pada pin 4 dan
    66. 58 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 7 masing-masing. Tegangan di pin 5 dari komparator A1 sekarang lebih tinggi dari tegangan pada pin 4. Motor berputar dalam arah yang berlawanan dan panel surya berubah. LDR3 dan LDR4 melacak matahari sepanjang sumbu Y. b. Lampu Sepeda Pntar Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.8 Rangkaian elektronik sistem pelacakan surya Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 2.9 Rangkaian elektronik cahaya sepeda pintar
    67. Prakarya 59 Rangkaian elektronik menggunakan 6V, 3W kompatibel dinamo dan bekerja sangat sederhana. Ketika dinamo sepeda menghubungkan sumber cahaya baterai sampai dinamo mulai menghasilkan tegangan lagi. Rangkaian mencegah sumber cahaya terhadap daya tinggi ketika sepeda berjalan dan kelebihan energi digunakan untuk mengisi ulang baterai. Padarangkaian,standarlampusepedadigantidengangenerikmodul LEDputih.LampubagianbelakangsepedadigantidenganLEDmerah 10 mm. Baterai yang digunakan untuk menghasilkan output 6V DC dihasilkan dengan menyambung seri dari baterai 1,2 V, 600mAh sel Ni-Cd sebanyak lima buah. Ketika dynamo menyentuh roda sepeda yang berputar dan diode D1, D2, D3, dan D4 membentuk jembatan bridge melalui penyangga C1 charge. Ketika sepeda berhenti maka relai tidak mendapatkan energi sehingga lampu LED 1 dan LED 2 mendapatkan energi dari baterai Ni-Cd melalui D5 dan R1. D5 mencegah baterai dari pemakaian (S1 off). Rangkaian elektronik ini dibuat untuk pengendara sepeda di malam hari dengan aman dan lampu tetap menyala pada saat sepeda berhenti. Kemasan rangkaian dapat dibuat berupa kotak yang dipasang di bodi sepeda. 2. Manfaat Produk Elektronika Praktis Permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik pada saat ini banyak ditemukan sebab peralatan elektronik bukan lagi barang mewah tetapi hampir semua orang membutuhkan untuk mempermudah pekerjaan. Hal ini dapat membuka peluang untuk membuat sebuah usaha dibidang elektronik. Kesuksesan usaha di bidang elektronik dipengaruhi oleh kejelian melihat pasar dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Penyedia kebutuhan akan produk elektronik yang memiliki kekinian dapat memenuhi kebutuhan dalam menemukan produk baru yang dibutuhkan konsumen. Rangkaian elektronik dalam perkembangannya bermanfaat di dunia industri kreatif baik untuk kebutuhan skala industri rumah tangga maupun skala industri besar. Kemampuan dalam membuat berbagai rangkaian elektronik yang sesuai dengan kebutuhan akan membawa kewirausahaan di bidang elektronik untuk pembuatan alat-alat praktis dari yang sederhana sampai yang cukup kompleks. Sistem kontrol berbasis elektronika menggunakan rangkaian elektronik berawal dari rangkaian sederhana dan ketika dikembangkan menjadi sebuah rangkaian besar dapat membawa manfaat dalam kehidupan. Rangkaian elektronik terdiri atas susunan komponen-komponen
    68. 60 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan listrik menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan. Teknologi dalam bidang elektronika sebagai faktor utama untuk mendukung perkembangan teknologi baik secara analog maupun digital. Pembuatan rangkaian elektronik yang diawali dengan membuat skema, dirangkai menjadi sebuah rangkaian yang memiliki nilai fungsi dan estetik serta daya saing. Aplikasi rangkaian elektronik diantaranya untuk: (1) lampu klip baca LED, (2) mengendalikan dan mengatur lalu lintas dengan menggunakan lampu jalan (traffic light), (3) lampu penerangan untuk kendaraan umum dimana untuk menghidupkan dan mematikan cukup dengan disentuh (dilengkapi dengan sensor) untuk memudahkan pengguna, dan (4) lemaripakaianyangdilengkapidengankacariasdimanaketikapengguna mendekati lemari tersebut, lampu penerangan secara otomatis menyala dan akan padam ketika pengguna menjauh. Pemanfaatan perkembangan teknologi dapat mempermudah pekerjaan. Tingginya minat dan daya beli konsumen akan barang-barang elektronik dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi pelaku usaha di bidang elektronik. Rangkaian elektronik seperti pada Gambar 2.10 dapat dimanfaatkan untuk pengendalian elektronik. Rangkaian elektronik ini dapat menjadi salah satu segmen peluang usaha. Pembuatan skema yang terdapat pada PCB dapat didesain dengan menggunakan software proteus. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.10 Rangkaian elektronik yang dapat digunakan secara kompatibel
    69. Prakarya 61 Proteus merupakan sebuah software guna mendesain PCB yang dilengkapidengansimulasi.Pembuatan kit/rangkaianelektronikmenjadi salah satu segmen peluang usaha saat permintaan produk elektronik tinggi. Proses pengerjaan dapat secara manual maupun peralatan berteknologi modern dengan kualitas dan kecepatan tinggi. Semua segmen membutuhkan tenaga-tenaga yang trampil, kreatif dan inovatif. Tugas 2.2C Mengidentifikasi dan Mengumpulkan Data 1. Coba perhatikan keragaman produk eletronika praktis yang ada di wilayah sekitar, di nusantara, dan di dunia. Perhatikan dan catat cara kerja produk elektronika tersebut? Bagaimana cara mengoperasikannya? 2. Mengapa produk itu disebut praktis? Tuliskan pendapatmu. Diskusikan dengan temanmu. Proses diskusi dapat membantumu lebih memahami pendapatmu sendiri atau memperkayanya.Tuliskan kembali pendapatmu, setelah selesai berdiskusi. Cari informasi dengan membaca dan menyimak dari kajian literatur/media tentang produk elektronika praktis baik yang ada di lokal, nasional, dan internasional. Gali informasi tentang manfaat produknya terkait dengan kehidupan sehari-hari. Bagaimana peluang usaha dan pengembangan ide produk elektronika praktis. Amati bagaimana teknik pengemasan produk elektronika praktis. 3. Identifikasi karakteristik kebutuhan konsumen, analisis keberhasilan dan kegagalan produk elektronika praktis. 4. Coba analisis data hasil identifikasi sebagai dasar untuk menyusun perencanaan produk yang menjadi pilihan kelompok dalam pembuatan proyek elektronika praktis, serta data ekonomi yang dapat diimplementasikan ke dalam penciptaan produk elektronika praktis. Ayo diskusikan dengan kelompok. Catat hasil perencanaan yang telah disepakati kelompok pada lembar kerja (LK 2.2C). Buat laporan hasil analisis. Tugas Kelompok Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.11 Program untuk mendesain rangkaian elektronik
    70. 62 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Lembar Kerja 2.2C (LK 2.2C) Nama Kelompok : ……………………………………………….. Nama Anggota : ……………………………………………….. ………………………………………….……. ……………………………………………….. ……………………………………………….. Kelas : ……………………………………………….. Identifikasi Manfaat Produk Elektronika Praktis Nama Produk Cara Kerja Manfaat Produk Gambar Produk Ide dan Perencanaan Produk : …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………….. Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………… Nama Produk Cara Kerja Manfaat Produk Gambar Produk
    71. Prakarya 63 D. Komponen dan Material Produk Elektronika Praktis Produk elektronika praktis dengan mengembangkan sumber daya yang ada untuk menjadikan nilai tambah pada komponen dan material yang mengarah pada usaha produktif. Menjadikan nilai tambah pada komponen dan material dibutuhkan jiwa kewirausahaan melalui proses pembelajaran dan pengembangan diri sehingga memiliki usaha yang tumbuh secara berkelanjutan. Usaha produktif yang didasari pada semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan menangani kegiatan usaha dalam upaya mencari, mencipta, menerapkancarakerja,teknologiuntukmeningkatkanefisiensidanefektivitas dalam usaha. Salah satu cara kerja dalam pembuatan produk elektronika praktis melalui tahapan action loop seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13 sebagai berikut : Produk elekrtonika praktis dalam pembahasan kali ini adalah rangkaian elektronika sederhana lampu baca LED dan tidak menutup kemungkinan bagi pembelajaran untuk mengembangkan rangkaian elektronika yang lain . Kebutuhan penerangan untuk mengembangkan diri melalui baca tulis sudah menjadi bagian dari life style di masa kini. Kebutuhan akan penerangan meningkat, sementara di sisi lain terdapat issue energi yang tak terbarukan mengalami penurunan pasokan membawa dampak kekhawtiran akan kurangnya pasokan enegi listrik untuk memenuhi kebutuhan. Produk elektronika praktis rangkaian sederhana lampu baca LED sebagai solusi sebagian pengguna atau pelanggan. Kebutuhan pelanggan akan produk elektronika praktis lampu baca LED menberikan inform peluang usaha bagi pelaku usaha untuk membuat produk yang memiliki keunikan dan penanganan secara efektif dan efisien. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.12 Action loop pembuatan produk elektronika praktis Informasi Merencanakan Mengambil Keputusan MelaksanakanMengontrol Mengevaluasi
    72. 64 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 1. Desain Produk Elektronika Praktis Lampu Baca LED Desain merupakan gambar rancangan awal untuk membuat sebuah produk.Ideataugagasandituangkandalamskemarangkaianelektronika. Rangkaian ini didesain kembali untuk dituangkan pada papan PCB dan soldering mash. Desain produk elektronika praktis rangkaian sederhana lampu baca LED merupakan salah satu produk yang dikembangan dalam pembahasan sebagai tahapan dalam pembuatan produk.Tidak menutup kemungkinan untuk produk-produk elektronika praktis lainnya sesuai dengan hasil diskusi kelompok. 2. Bahan Pembuatan Produk Elektronika Praktis Desain yang telah dibuat membutuhkan komponen-komponen yang dirakit untuk membentuk rangkaian serta bahan-bahan yang diperlukan untuk mendukung desain pembuatan produk secara mekanik. a. Material Bagian Mekanik Material yang digunakan dalam pembuatan produk lampu baca LED untuk bagian mekanik dapat menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar atau dengan memanfaatkan limbah. Limbah yang dapat digunakan antara lain limbah kayu di industri furniture, limbah kaleng kemasan bekas, limbah plastik, limbah styrofoam, limbah hasil pertanian, bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga membentuk desain yang unik dan memiliki nilai tambah serta fungsi yang optimal sesuai dengan selera pelanggan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.13 Desain rangkaian elektronik Lampu baca LED
    73. Prakarya 65 b. Material bagian Elektronik Rangkaian sederhana Lampu baca LED membutuhkan beberapa komponen diantaranya LED, resistor, PCB, baterai, dan saklar geser. 1) Lampu Penerangan Light Emiting Diode (LED) digunakan sebagai lampu penerangan baca, memiliki sifat dan konsumsi tegangan rendah, kecepatan penyaklaran cepat. Energi yang dikeluarkan LED dalam bentuk pancaran cahaya. Dalam memilih LED perlu diperhatikan tegangan kerja dan arus maksimum. LED terbuat dari bahan mineral anorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan berbagai warna. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.14 Material pendukung pembuatan produk elektronika praktis Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.15 Komponen LED
    74. 66 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 2) Resistor Resistor merupakan komponen yang berfungsi untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika dalam hal ini membatasi arus yang masuk ke dalam LED sehingga dapat bekerja sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Jenis resistor cukup beragam dalam satuan ohm dan symbol Ω (omega). Disamping resistor dengan kode warna, terdapat resistor SMD (Surface Mounted Device), seiring perkembangan teknologi elektronika SMD berbentuk kotak kecil dan cara pemasangan menempel pada PCB. Resistor SMD 5% dengan 3 digit angka memberi kode digit sebagai contoh 220, diartikan : • digit ke 1 = menunjukkan angka pertama dari nilai resistor • digit ke 2 = menunjukkan angka ke dua dari nilai resistor • digit ke 3 = menunjukkan angka pengali (multiplier) Nilai resistans pada gambar resistor SMD 220 adalah sebesar 22 ohm. 3) Baterai Bentuk fisik baterai beragam dan berukuran kecil. Button cell, baterai ponsel, batu baterai berukuran AA, AAA. Baterai pada ponsel dapat diisi ulang. Penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.16 Resistor jenis SMD Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.17 Baterai (button cell)
    75. Prakarya 67 4) Saklar Geser Saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian listrik yang menggunakan sumber listrik arus searah (DC). 5) Printed Circuit Board (PCB) Papan sirkuit cetak sebagai media untuk meletakkan komponen elektronika yang dipasang dan dirangkai dan di salah satu sisinya dilapisi tembaga untuk menyolder kaki-kaki komponen. PCB memiliki jalur konduktor yang berfungsi untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen yang lainnya. c. Material Bagian Pengemasan Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara perlindungan pada produk. Pengemasan merupakan wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan- kerusakan pada bahan yang dikemas/dibungkusnya. Material yang digunakan untuk pengemas dapat berasal dari kertas, karton, bamboo, kayu atau plastik disesuaikan dengan desain produk yang dibuat. Fungsi pengemasan antara lain: • Menjaga Produk tetap bersih • Proteksi produk terhadap kerusakan fisik • Proteksi terhadap perubahan kadar air, cahaya • Berfungsi lebih efisien ekonomis • Memudahkan membuka menutup • Penanganan pengangkutan • Menampilkan identifikasi dan informasi • Promosi Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.18 Printed circuit board
    76. 68 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 3. Peralatan Pendukung Peralatan digunakan untuk mempermudah pekerjaan baik secara manual maupun dengan menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Kecepatan, ketepatan, dan kualitas hasil menjadi penting untuk menghasilkan produk yang memenuhi minat pasar. Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi bagian utama yang harus diperhatikan. (1) tang kombinasi (2) tang potong/diagonal cutter (3) tang pengupas kabel Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.19 Peralatan pendukung pembuatan rangkaian Keterangan : 1 2 3 4 5 6 7 (4) multitester (5) tang lancip/long nose pliers (6) screwdriver (7) bor
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  jelaskan tahapan produk baik untuk produk hias maupun produk fungsional


, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang  Cara Mudah Membuat Pola Gaun

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://www.slideshare.net/sudanishariyanto/kelas-xii-prakarya-dan-kewirausahaan-buku-siswa-kurikulum-2013

0 komentar:

Post a Comment