, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Karya Nyata Rd.Holisoh P

 Karya Nyata Rd.Holisoh P

 makalah tentang kursus menjahit - Karya Nyata di bawah ini adalah karya Rd. Holisoh P dan digunakan sebagai materi  Lomba Instruktur Kursus Tata Busana pada Apresiasi PTK-PAUDNI Tingkat Nasional pada Juni  2013 di Batam. Dan Rd. Holisoh P berhasil keluar sebagai JUARA 1 TINGKAT NASIONAL.
TEHNIK PEMBELAJARAN MENJAHIT BUSANA NASIONAL WANITA DENGAN SENTUHAN DAERAH YANG DIMODIFIKASI UNTUK PENGANTIN DAERAH
Untitled-2KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk menyusun makalah “Membuat Kebaya Wanita dengan Menggunakan Hiasan Texmo Batik Banten yang Dimodifikasi untuk Pengantin Daerah”.

Penulisan makalah ini untuk melengkapi tugas penulis sebagai peserta lomba Teknik Pembelajaran Menjahit Busana Wanita dengan Menggunakan Hiasan Texmo Batik Banten yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013.

Pada makalah ini dijelaskan secara singkat teknik pembelajaran menjahit busana wanita dengan sentuhan Batik Banten motif Tiamah dan cara membuat aksesoris kebaya wanita dengan menggunakan hiasan texmo Batik Banten.

Semoga makalah ini dapat dimengerti oleh pembaca secara mudah dan dapat dipakai sebagai referensi.

Penulis / Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………..……………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………..……………   ii

BAB I PENDAHULUAN …….…………………………………..……1

A. Latar Belakang Masalah …………..…………………………….. 1

B. Permasalahan ……………………………..……………………..2

C. Tujuan ……………………………………,………………………. 3

D. Strategi Pemecahan Masalah …………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN …………..………………………………… 4

A. Prosedur Kegiatan ……….………………………………… …..4

B. Hasil Kegiatan …………………………….……………….. ……5

C. Dampak Kegiatan ……………………….………………… ….14

D. Kendala Yang Dihadapi ……………………………………… 14

E. Faktor-Faktor Pendukung ……………………………………. 15

F. Alternatif Pengembangan ………………………..………… …16

BAB III PENUTUP …….……………………….……….…………17

A. Kesimpulan …………………………………………….…….. 17

B. Rekomendasi ……………………………………………….. 17

DAFTAR PUSTAKA …………………………..…………………18

LAMPIRAN – LAMPIRAN



BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan informasi ini, kita dapat merasakan bahwa antar negara di dunia ini sudah tidak mempunyai batas. Setiap perubahan yang terjadi disuatu negara dengan cepat informasi perubahan itu sudah menggema di negara lain. Derasnya informasi yang memasuki suatu negara bila tidak diatisipasi dengan baik akan dapat mempengaruhi kebudayaan dari suatu negara. Oleh karena itu agar kebudayaan yang kita miliki tidak terlindas oleh kebudayaan yang datang dari luar maka kita harus mengantisipasinya dengan cara melestarikan dan mengembangkan warisan budaya yang kita miliki.

Salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dan dikembangkan adalah pakaian nasional / kebaya.

Penulis akan mencoba melestarikan dan mengembangkan pakaian kebaya dan rok yang diberi sentuhan daerah dan dimodifikasi untuk pengantin daerah menggunakan Batik Banten Motif Tiamah ditambah aksesoris buah tangkil / melinjo, dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Model Busana : Busana Kebaya Pengantin Banten Kebesaran yang dimodifikasi menggunakan texmo batik motif tiamah.

2. Batik Banten Motif Tiamah : Untuk bahan dasar rok dan hiasan busana nasional.

3. Bahan dasar Kebaya : Beludru warna merah.

4. Aksesoris : Perca-perca kain Batik Banten motif tiamah, bahan tule, payet, mote, manik-manik, batu-batu hiasan, tangkil (melinjo) dll.

Dalam hal ini saya hanya akan menjelaskan cara merubah busana nasional menjadi busana nasional bernuansa daerah dan di modifikasi untuk pengantin daerah.

Perkembangan model busana nasional yang digunakan untuk busana pengantin mengalami perubahan dan ini juga pelajaran pada kursus menjahit pakaian yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Tujuan umum bidang studi membuat aksesoris kebaya wanita dengan menggunakan hiasan texmo Batik Banten adalah untuk menunjang keberhasilan kursus menjahit pakaian beserta warga belajarnya.

Kemampuan yang terdapat dalam bidang studi membuat aksesoris kebaya wanita dengan menggunakan hiasan texmo Batik Banten adalah mengenai teknik cara menghias busana sehingga menjadi suatu busana yang sangat menarik.

B. Permasalahan

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar bidang studi menjahit kebaya wanita dengan menggunakan hiasan texmo Batik Banten yang dimodifikasi untuk Pengantin Daerah, perlu dilengkapi dengan alat peraga dan diberikan contoh penerapannya dalam kebutuhan sehari – hari dalam proses belajar mengajar. Keterkaitan antara bidang studi perlu dijelaskan juga, terutama dengan bidang studi :

1. Desain busana

2. Pembuatan pola / perubahan model

3. Perencanaan bahan, perlengkapan dan harga

4. Penggunaan peralatan menjahit

5. Etika dan estetika busana

6. Penyelesaian busana, dll.

C. Tujuan

1. Memberi pengetahuan kepada peserta didik tentang hiasan Texmo pada pakaian.

2. Memberi pengetahuan kepada peserta didik tentang keterampilan dibidang menjahit, agar peserta didik mampu mandiri dan mampu bersaing di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

3. Mengembangakan keterampilan dan kreatifitas yang dimiliki masyarakat.

4. Menyiapkan masyarakat untuk siap memasuki jenjang wirausaha serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.

D. Strategi Pemecahan Masalah

1. Mensosialisasikan program pembelajaran tentang cara membuat hiasan texmo pada busana pengantin daerah Banten.

2. Memberi motivasi kepada peserta didik secara terus menerus agar mampu memahami dan menguasai tentang busana pengantin berhiaskan texmo batik Banten.

BAB II PEMBAHASAN

A. Prosedur Kegiatan

• Menyiapkan silabus (terlampir).

• Membuat Rencana Program Pembelajaran (terlampir).

• Membuat materi bahasan.

Sebagai instruktur kursus di bidang tata busana, selayaknya kita mengetahui sejarah perkembangan mode pakaian/busana, karena apa yang kita berikan pada warga belajar tersebut adalah sesuatu yang bersifat hidup atau berubah setiap saat mengikuti kebutuhan zaman.

Mode adalah segala kebiasaan yang dapat diterima oleh sekelompok masyarakat atau oleh seluruh masyarakat dalam masa tertentu, dapat berupa kebiasaan hidup, kebiasaan berpakaian dan juga digunakan dalam seni musik.

Pakaian adalah segala sesuatu yang dapat dipakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, mempunyai dua fungsi besar yaitu:

1. Pakaian sebagai penutup tubuh dari gangguan cuaca

2. Pakaian untuk menunjukkan status si pemakai (status sosial).

Pada fungsi kedua yaitu pakaian menunjukkan status sosial juga dapat dikembangkan kepada dua bagian besar yaitu, pakaian nasional dan pakaian tradisional (atau pakaian daerah).

Pakaian nasional dapat diartikan sebagai pakaian yang mempunyai ciri khas suatu negara. Sebagai mana pakaian Nasional Indonesia telah disepakati secara nasional untuk wanita adalah kain batik dan kebaya, atau kain batik dengan baju kurung.

Sedangakan pakaian tradisional adalah pakaian yang menunjukkan ciri khas suatu daerah, dan pakaian ini biasanya dipakai pada upacara-upacara adat setempat. Di Indonesia pada saat ini terdapat 33 pasang bentuk pakaian tradisional.

B. Hasil Kegiatan

Busana Nasional Wanita Dengan Sentuhan Batik Banten Dimodifikasi Untuk Pengantin Daerah Banten.

1. Filosofi Batik Banten Motif Tiamah

Setiap motif / corak yang terdapat pada Batik Banten Tiamah (gambar 1) mengandung filosofi “Koleksi barang-barang antik / cendramata milik Kesultanan Banten (Maulana Hasanudin)” berupa :

a. Golok / parang atau senjata

b. Lencana Kesultanan Banten

c. Pin kebesaran Kesultanan Banten

Untitled-1Gambar 1. Batik Banten “Tiamah”

Batik Banten Tiamah ini saya gunakan untuk bahan dasar rok dan bahan untuk memodifikasi atau menghias busana nasional wanita (gambar 2) menjadi busana nasional wanita yang bernuansa daerah untuk pengantin daerah (gambar 3)
Untitled-2Gambar 2. Busana Nasional : “Busana Pengantin Banten Kebesaran”
Untitled-3Gambar 3. Busana Nasional Wanita Benuansa Daerah Yang

Dimodifikasi Untuk Pengantin Daerah.

2. Aplikasi Bros Pakaian Pengantin : Biji Melinjo (tangkil)
Untitled-4Gambar 4. Aplikasi Bros Biji Tangkil

3. Desain Warna Pakaian Pengantin :

Desain warna pada pakaian pengantin berdasarkan warna-warna yang terdapat pada buah tangkil / melinjo dan mempunyai lambang sebagai berikut :

a. Warna hijau pada biji tangkil muda melambangkan kesuburan.
Untitled-5Gambar 5. Warna kulit biji tangkil muda

b. Warna kuning/orange pada biji tangkil mengkal melambangkan Kejayaan Banten/pesisir
Untitled-6Gambar 6.Warna kulit biji tangkil mengkal

c. Warna merah pada buah tangkil yang telah matang melambangkan keberanian.
Untitled-7Gambar 7. Warna kulit biji tangkil yang sudah ranum

Kandungan warna buah tangkil di atas mengandung desain warna primer, warna sekunder dan kombinasi warna kontras.

4. Aplikasi / Modifikasi

a. Texmo

b. Yoyo Modifikasi

5. Tampilan (terlampir)

a. Kebaya Tampak Depan

b. Kebaya Tampak Belakang

c. Rok tampak depan

d. Rok Tampak Belakang

e. Ekor Tampak Belakang

Langkah-Langkah Membuat Busana Nasional Wanita Dengan Sentuhan Batik Banten Dimodifikasi Untuk Pengantin Daerah Banten.

1. Membuat Sketsa Gambar.

Memvisualisasikan Busana Pengantin Banten Kebesaran dalam bentuk sketsa gambar (terlampir).

2. Mengukur Tubuh /Daftar Ukuran

Membuat draf daftar ukuran cara mengukur tubuh dari pengguna Busana Pengantin Banten Kebesaran (daftar ukuran terlampir).

3. Membuat Pola Dasar dan Merubah Model.

a. Pola dasar yang dipakai untuk membuat busana adalah Metode Sistem Jepang (Soen). Selanjutnya pola dasar tersebut kita rubah untuk digunakan pada Busana Pengantin Banten Kebesaran.

b. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan keindahan suatu busana, pemilihan bahan utama atau bahan baku sangat besar peranannya. Seperti telah kita ketahui bersama, bahan yang berada di pasaran sangat variatif, maka dalam memilih bahan pakaian sesuai model busana, perencanaan bahan utama / pelengkapnya perlu memperhatikan indikator berikut :

1) Bentuk pakaian apa yang akan dibuat ?

2) Siapa yang akan memakainya ?

3) Berapa umurnya ?

4) Bagaimana bentuknya ?

5) Bagaimana bentuk tubuh dan warna kulitnya ?

6) Bagaimana kepribadiannya ?

7) Di mana dan perlengkapan apa yang diperlukan ?

8) Berapa biaya yang diperlukannya ? dll.

4. Membuat Perencanaan Bahan Utama dan Pelengkap.

a. Perencanaan Bahan Utama

Dalam membuat perencaan bahan utama, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain :

1) Alat perencaan bahan yang harus dipersiapkan.

2) Potongan-potongan bahan utama.

3) Potongan-potongan bahan pelapis antara.

4) Potongan-potongan bahan vuring.

5) Potongan-potongan bahan rancangan sesuai dengan kebutuhan.

b. Perencanaan Bahan Pelengkap

Dalam membuat perencaan bahan pelengkap, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain :

1) Bawalah contoh bahan utama untuk menyesuaikan : warna, corak, textur bahan, jatuhnya bahan dan sifat bahan.

2) Untuk bahan yang tipis lembut, pilihlah bahan pelapis yang lembut juga.

3) Tebal tipisnya bantal bahu disesuaikan dengan warna bahan utama dan bentuk bahu dari pemakai serta model disain busana.

4) Gunakan pelapis antara yang sesuai dengan bahan utama dan fungsinya.

5) Periksalah agar jangan membeli bahan pelengkap yang luntur.

6) Perlengkapan yang lain disesuiakan dengan kebutuhan : benang jahit, kancing hias, tutup tarik, kancing tekan dan lain-lain.

5. Merancang Bahan

Meletakkan pola pada rancangan sebaiknya dimulai dengan pola-pola yang besar dan kemudian diikuti pola-pola yang lebih kecil. Mengapa demikian? Karena jika pola yang lebih kecil di letakkan terlebih dahulu, maka akan beresiko kekurangan bahan pada saat pemotong bahan nantinnya. Maka dari itu cara meletakkan pola pada rancangan bahan yang perlu diingat antara lain :

a. Teknik perencanaan bahan.

b. Perencanaan bahan utama.

c. Perencanaan bahan pelapis antara.

d. Perencanaan bahan vuring.
Untitled-8Gambar 8. Rancangan bahan

6. Membuat Pola Besar


Mengutip dari pola ukuran kecil (skala ¼) menjadi ukuran sebenarnya menggunakan meteran (cm).

7. Menggunting / Memotong Bahan

a. Yang kita gunting terlebih dahulu adalah viselline atau pelapis antara, rancang bagian-bagian pola dan viselline, beri tanda pola atau rader bagian yang ada tambahan kampuh. Jika ada kombinasi, gunting bagian kombinasi tepat pada garis pola.

b. Sesudah itu bagian-bagian pola yang sudah digunting pada viselline dirancang pada bahan baku.

c. Bagian-bagian pola yang sudah dirancang pada viselline tidak perlu diberi tanda pola atau dirader, viselline penuh selalu terdapat pada pola depan.

d. Semua guntingan-guntingan pola dirancang dengan teliti pada bahan baku lengkap keseluruhan menurut model.

8. Cara Menjahit Kebaya

Tertib kerja penyelesaian pakaian sangat memerlukan kemahiran dan kecermatan yang tinggi

a. Rekatkan viselline sesudah bahan baku kita seterika dulu agar tidak terjadi kerutan-kerutan pada waktu kita merekatkan viselline.

b. Jahit kupnat, setelah dijahit dipres atau diseterika tepat pada garis kupnat. Seterika dari bagian luar dengan memakai semprrotan air dan menggunakan bahan putih untuk alas, permukaan bahan agar tidak berkilat atau rusak.

c. Jahit potongan bahan depan dan belakang, kiri dan kanan, serta gabung dan jahit bahu depan dan belakang.

d. Jahit variasi jika ada kombinasi gabung kombinasi dijahit tepat dari bagian kombinasinya, pres dengan kampuh terbuka. Sebelum gunting sudut-sudut dan kerungan jarak 1 cm setiap selesai menjahit selalu diseterika.

e. Beri tanda pada luar (baiknya bahan) letakkan kombinasi, pada bagian dalam muka (Buruknya bahan) dirapikan dengan jarum pentul.

f. Untuk hiasan texmo gabung kerah yang selembar pada keliling leher sampai pada sama. Gunting-gunting jarak 1 cm, seterika hingga rapih.

g. Lengan dipasang pada masing-masing. Penyelesaian yang lain akan disampaikan dengan lisan.

Langkah-Langkah Membuat Aksesoris Untuk Busana Nasional Wanita Dengan Sentuhan Batik Banten Dimodifikasi Untuk Pengantin Daerah Banten.

Texmo adalah textil monumental/manipulating fabric artinya buatan tangan ( hand made ) yang menyerupai buatan pabrik. Bahan-bahan perca kain yang sudah tidak digunakan bisa diolah untuk dijadikan berbagai macam texmo, seperti dengan menyikat bahan, smoke, yoyo dan lain-lain. Dengan demikian bahan perca yang tadinya sudah tidak bermanfaat bila dijadikan texmo bisa digunakan sebagai aksesoris pada berbagai macam busana.

Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang pembuatan texmo yoyo dengan langkah-langkah sbb :

1. Perca kain kita gunting berbentuk lingkaran kira-kira diameter 10 cm atau menurut yang kita inginkan.
Untitled-9. Pinggir guntingan kain kita jahit tangan dengan tusuk jelujur sambil ditekuk sedikit, sehingga tidak terlihat benang-benang piggiran kainnya, namun dapat juga yang pinggiran kainnya tidak ditekuk sehingga benang-benang serat kain akan terlihat dan akan mempercantik pakaian.Untitled-103. Setelah kita jahit kita serut dan akan terlihat meggumpal seperti bunga.
Untitled-114. Yoyo yang telah siap digunakan

Untitled-12
5. Setelah itu busana yang tadi selesai dijahit baru kita hiasi dengan yoyo, menurut disain yang kita inginkan.
Untitled-13 
C. Dampak Kegiatan

Pada pembelajaran teknik menghias busana pengantin dengan menggunakan hiasan texmo batik banten, diharapkan peserta didik mampu membuat hiasan pakaian meskipun dengan menggunakan perca kain, sehingga menghasilkan karya yang baik, walaupun menggunakan biaya seminimal mungkin.

D. Kendala Yang Dihadapi

Hiasan pakain pada busana pengantin pada umumnya menggunakan bahan-bahan yang bernilai ekonomi tinggi (mahal) contohnya seperti bahan brokat yang dibordir dan renda-renda, sehingga tertanam pada pemikiran peserta didik bahwa tidak dapat menghias busana pengantin dengan biaya yang murah, terlebih menghiasnya bengan kain sisa, maka saya sebagai instruktur mencoba memberikan inspirasi, semoga dapat mengubah persepsi tidak harus mahal untuk menghasilkan yang bagus.

E. Faktor-faktor Pendukung

Dalam proses pembelajaran tentang teknik menjahit busana nasional wanita yang dimodifikasi untuk pengantin daerah dengan menggunakan hiasan texmo batik banten memerlukan kurikulum, silabus dan RPP, serta alat dan bahan seperti pada tabel dibawah ini :

Untitled-14Untitled-15F. Alternatif Pengembangan


Strategi pembelajaran menggunakan texmo batik banten dapat dijadikan alternatif pengembangan pada tatacara menghias busana, agar busana lebih terlihat indah dan mewah.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Membuat aksesoris pada busana kebaya wanita dengan menggunakan hiasan texmo Batik Banten harus dibuat bervariasi dan jangan terlalu sederhana. Karena kalau tidak seperti itu hasilnya kurang cocok untuk busana kebaya pengantin daerah.

2. Tiap model pakaian memerlukan bahan yang berbeda, dengan demikian bahan / perlengkapan yang dipilih harus disesuaikan dengan model busana kebaya wanita.

3. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan saat memilih bahan pakaian :

a. Kegunaan

b. Kenyamanan

c. Penampilan

d. Pemeliharaan

B. Rekomendasi

Dalam proses belajar mengajar tentang membuat aksesoris pada kebaya wanita dengan menggunakan hiasan teksmo Batik Banten yang dimodifikasi untuk pengantin daerah perlu diperhatikan :

1. Agar warga belajar ikut diaktifkan :

a. Teknik menggunting kain perca

b. Membuat aksesoris dengan media kain perca

2. Mengkaitkan bidang studi menjahit kebaya wanita dengan menggunakan hiasan texmo Batik Banten dengan bidang studi lain, seperti :

a. Pengetahuan etika dan estetika busana

b. Sejarah busana

c. Pengetahuan tentang mode

d. Pengetahuan tentang textile

e. Pengetahuan tentang pelengkap pakaian

f. Peyelesaian busana dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Colette Wolf. (1996). THE ART OF Manipulating Fabric. Wisconsin : Krause Publicat’s

Sonny Nusi. ( 1999 ). Teknik Menjahit Pakaian. Jakarta: Modul

Dra. Wisri Adipertiwi Mamdy, M.Pd. ( 1995 ) Etika dan Estetika Berbusana. Jakarta: Modul

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kursus : LKP Kreasi Busana

Mata Pelajaran : Tata Busana

Level : II (Pembuat Busana)

Standar Kompetensi : Membuat Busana Nasional Dengan Sentuhan

Daerah yang dimodifikasi untuk Pengantin

Daerah.

Alokasi Waktu : 1 x 30 menit (1 pertemuan)

Kompetensi Dasar : Memiliki Kemampuan Membuat Aksesoris pada

Busana Nasional dengan Sentuhan Daerah yang


dimodifikasi untuk Pengantin Daerah.

Indikator :

1. Siswa dapat mengidentifikasi daerahnya sendiri.

2. Siswa dapat menjelaskan busana nasional dengan sentuhan daerah yang dimodifikasi untuk pengantin daerah.

3. Siswa dapat membuat aksesoris pada busana nasional bernuansa daerah.

4. Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah pembuatan aksesoris busana nasional bernuansa daerah yang dimodifikasi untuk pengantin daerah.

Karakter Bangsa :

1. Kreatifitas

2. Disiplin

3. Kerapihan

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan busana nasional dengan sentuhan daerah yang dimodifikasi untuk pengantin daerah.

2. Siswa dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan busana nasional dengan sentuhan daerah yang dimodifikasi untuk pengantin daerah.

3. Siswa mampu memberi hiasan texmo pada busana nasioanal dengan sentuhan daerah dengan menggunakan Batik Banten.

Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

4. Penugasan

Sumber Belajar :

• Modul Disain Model Level II, Penerbit Kanisius, Jakarta, 2001.

• Chodijah, A &Wisri Mamdy, Makalah Etika dan Estetika Busana, Jakarta, 1991.

• Disain Busana : Jakarta Departemen P dan K.

• Sonny Nusi, Makalah teknik tertib menjahit, Jakarta 1999.

Media Belajar :

1. Hand out

2. Power point

3. Bannder

4. Soft copy berupa CD

5. Website

Alat dan Bahan :

A. Alat :

1. Busana yang sudah jadi

2. Gunting bahan

3. Gunting kertas

4. Sikat besi

5. Jarum tangan

6. Jarum pentul

B. Bahan :

1. Kain / bahan beludru

2. Bahan batik banten

3. Bahan tule gliter

4. Bahan shantung

5. Payet dan mote

6. Benang jahit

Kegiatan Pembelajaran :

A. Kegiatan awal

1. Pembukaan

2. Mengajukan pertanyaan

3. Meriview

B. Kegiatan inti

1. Pengertian pakaian nasional dan daerah.

2. Alat-alat yang digunakan untuk membuat aksesoris busana nasional bernuansa daerah dimodifikasi untuk pengantin daerah.

3. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan busana nasional wanita denganmenggunakan hiasan texmo Batik Banten dimodifikasi untuk pengantin daerah.

C. Penutup

1. Mengevaluasi hasil kegiatan dengan melakukan tanya jawab.

2. Memberi tugas.

3. Menutup kegiatan.

Evaluasi :

1. Apakah yang dimaksud dengan pakaian Nasional ?

2. Apakah yang di maksud dengan pakaian Tradisional/Daerah ?

3. Apakah yang dimaksud dengan texmo ?

Jawaban :

1. Pakaian Nasional adalah pakaian yang mempunyai ciri khas suatu negara.

2. Pakaian Tradisional/Daerah adalah pakaian yang mempunyai ciri khas suatu daerah.

3. Texmo adalah Textil Monumental yang dapat diartikan manipulating Fabric yaitu buatan tangan ( hand made ) yang menyerupai buatan pabrik yang hasilnya sangat baik/bagus.



SILABUS

Lembaga : LKP KREASI BUSANA

Level : I

Mata Pelajaran : Menjahit Pakaian Wanita dan Anak

Standar Kompetensi : Menjahit dengan alat jahit tangan

Waktu : 10 jam

Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap tentang pekerjaan menjahit bagian-bagian pakaian yang

sederhana dengan menggunakan alat jahit tangan.

KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN SUMBER BELAJAR

TEKNIK BENTUK CONTOH INSTRUMEN

• Menyiapkan tempat dan alat kerja. – Cara menyipakan kan tempat kerja secara ergonomis.

– Cara identifikasi bermacam pekerjaan yang dijahit sesuai dengan alat jahit yang dibutuhkan.

– Cara menyiapkan alat jahit sesuai kebutuhan. – Memberikan pengetahuan tentang cara menyiapkan tempat dan alat kerja.

– Memberikan pengetahuan tentang cara mengidentifikasi bermacam pekerjaan yang dijahit sesuai denganalat jahit yang dibutuhkan.

– Memberikan pengetahuan tentang cara menyiapkan alat jahit yang dibutuhkan. – Diharapkan siswa dapat menjelaskan cara menyiapkan tempat dan alat kerja.

– Diharapkan siswa dapat mengidentifikasi bermacam pekerjaan yang dijahit sesuai dengan alat jahit yang dibutuhkan.

– Diharapkan siswa dapat menyiapkan alat jahit sesuai kebutuhan. Lisan

Tes lisan

– Jelaskan apa yang dimaksud dengan cara mengidentifikasi bermacam pekerjaan yang dijahit dengan alat jahit tangan yang dibutuhkan.

– Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi bagian pakaian yang dijahit dengan alat jahit tangan.

– Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi alat jahit tangan sertafungsinya.

– Jelaskan apa yang dimaksud bidal. – Buku Kurikulum Berbasis Kompetensi Menjahit Pakaian 2009.

– Buku Pola Dasar Pakaian Wanita dan Anak Sistem Jepang , SOEN oleh Tri Marmiati.

• Meyiapkan alat jahit tangan. – Cara mengidentifikasi nomor jarum tangan sesuai jenis bahan.

– Cara mengidentifikasi bagian pakaian yang dijahit dengan menggunakan alat jahit tangan.

– Cara memasang benang jahit sesuai prosedur

– Cara mengatur jarak jahitan dengan standar jahitan yang dipersyaratkan. – Memberikan pengetahuan tentang cara mengidentifikasi nomor jarum mesin sesuai jenis bahan.

– Memberikan pengetahuan tentang cara mengidentifikasi bagian pakaian yang dijahit dengan menggunakan alat jahit tangan.

– Memberikan pengetahuan tentang cara memasang benang jahit sesuai prosedur, mengatur jarak jahitan dengan standar jahitan yang dipersyaratkan.

– Diharapkan siswa dapat mengidentifikasi nomor jarum tangan sesuai jenis bahan.

– Diharapkan siswa dapat mengidentifikasi alat jahit tangan.

– Diharapkan siswa dapat memasang benang jahit sesuai prosedur, mengatur jarak jahitan dengan standar jahitan yang dipersyaratkan.

• Menggunakan alat jahit tangan. – Cara mencoba setikan mesin jahit yang telah diatur di atas bahan.

– Cara memeriksa dan menyesuaikan hasil jahitan dengan standar jahitan. – Memberikan pengetahuan tentang cara menjahit menggunakan alat jahit tangan yang di atur di atas bahan , memeriksa dan menyesuaikan hasil jahitan dengan standar jahitan.

– Diharapkan siswa dapat menjahit menggunakan alat jahit tangan yang telah diatur di atas bahan, kemudian memeriksa dan meyesuaikan hasil jahitan dengan standar jahitan.

• Menjahit bagian-bagian pakaian yang dijahit dengan alat jahit tangan. – Cara menyiapkan bagian potongan pakaian.

– Cara menjahit bagian potongan pakaian dengan teknik yang sesuai dengan prosedur.

– Cara menerapkan keselamatan kerja. – Memberikan pengetahuan tentang cara meyiapkan bagian potongan pakaian.

– Memberikan pengetahuan tentang cara menjahit dengan teknik yang sesuai dengan prosedur dan menerapkan keselamatan kerja. – Diharapkan siswa dapat menyiapkan bagian potongan pakaian dengan teknik yang sesuai dengan prosedur.

– Diharapkan siswa dapat menjahit dengan teknik yang sesuai dengan prosedur dan menerapkan keselamatan kerja.

• Merapikan tempat dan alat kerja. – Cara memelihara alat jahit tangan sesuai jenis dan spesifikasinya.

– Cara menyimpan alat jahit dan mesin sesuai jenis dan spesifikasinya.

– Cara membersihkan tempat kerja. – Memberikan pengetahuan tentang cara memelihara alat jahit tangan sesuai jenis dan spesifikasi, menyimpan alat jahit, membersihkan tempat kerja. – Diharapkan siswa dapat menjelaskan cara memelihara alat jahit tangan sesuai jenis dan spesifikasinya.

– Diharapkan siswa dapat menjelaskan cara menyimpan alat jahit tangan sesu
ai jenis spesifikasinya dan membersihakan tempat kerja.
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
 Karya Nyata Rd.Holisoh P

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  makalah tentang kursus menjahit

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Perhitungan Memulai Bisnis Konveksi Kaos

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://kursusmenjahitkreasibusana.wordpress.com/karya-nyata-3/

0 komentar:

Post a Comment